TyyiccClcSK3IvRCDh0sKBc4_Sg roelly87.com: Kisah Ponsel Dua Presiden Seri A: Erick Thohir dan Andrea Agnelli

Serial Catatan Harian Ojol

Serial Catatan Harian Ojol
Serial Catatan Harian Ojol

Kamis, 08 Januari 2015

Kisah Ponsel Dua Presiden Seri A: Erick Thohir dan Andrea Agnelli



Presiden FC Internazionale, Erick Thohir dan ponselnya (Sumber foto: roelly87.com)

SUASANA di Kereta Api Ekonomi Serayu Pagi tampak lenggang. Nyaris tidak ada aktivitas dari sekitar puluhan penumpang yang menempati Gerbong Empat pada Rabu sore (7/1). Ya, moda transformasi alternatif dari Purwokerto menuju Jakarta yang melewati Stasiun Kiara Condong, Bandung itu tampak damai. Hanya sesekali terdengar pramugari menawarkan jajanan, baik kopi maupun makanan berat.

Keheningan itu seperti terpecahkan saat terdengar canda dari rombongan remaja yang duduk satu baris dari bangku saya. Dengan kursi yang saling berhadapan, mereka, tampak empat orang yang sudah mengenal satu sama lain. Sebenarnya tidak ada yang  menarik dari obrolan pemuda-pemudi berusia belasan tahun ini.

Maklum, pembicaraan mereka sejak kereta melaju di Stasiun Kiara Condong hingga melewati Purwakarta bertopik melulu soal film dan musik dari Korea Selatan. Hingga, ketika salah satu dari mereka cerita bahwa dirinya tidak bisa meng-upgrade suatu fitur media sosial di smartphone. Seketika tiga temannya langsung menimpali dengan pendapat masing-masing.

Ada yang mengatakan telepon seluler (ponsel) dari temannya itu model jadul sambil dengan bangga memamerkan smartphone berlogo buah bekas kegigit. Kawan yang tadi tak mau kalah dengan mengatakan, meski ponselnya keluaran Asia, tapi sudah dilengkapi dengan sistem operasi terbaru. Guyonan di antara mereka pun meledak ketika dua teman lainnya membeberkan ponsel milik masing-masing yang rata-rata keluaran terbaru.

Mendengar obrolan mereka, dengan refleks saya melirik ponsel sendiri sambil tersenyum. Ya, kebetulan saya mempunyai dua ponsel yang bisa dikatakan sudah "jadul". Baik segi model ataupun fitur. Pertama, Nokia XpressMusic 5730 keluaran 2009 lalu. Satunya lagi, Samsung Galaxy Mini GT S5570 yang dibeli April 2012 saat ingin merasakan terintegrasi dengan layanan Android-Google.

Berbicara mengenai dua ponsel tersebut, membuat "senyum" saya menjadi lebih mengembang. Pasalnya, saat ini Nokia sudah tidak ada lagi seiring diakuisisi Microsoft hingga berganti nama menjadi Microsoft Lumia. Sementara, untuk Samsung Galaxy Mini yang saya punya bisa dibilang out-of date. Itu karena sistem operasinya masih Gingerbread, alias kastanya terpaut empat tingkat dari keluaran terbaru, yaitu Lollipop.

Meski terkesan jadul, namun bagi saya dua ponsel itu merupakan "kawan" sehari-hari dalam beraktivitas. Sebab, setidaknya Nokia dan Samsung yang saya miliki masih bisa digunakan untuk membuka internet, kirim email, foto, hingga video recorder yang menunjang aktivitas mobile. Empat faktor itu yang membuat saya enggan berpaling untuk menggunakan ponsel baru. Kecuali, jika sudah rusak yang tentu harus diganti dengan ponsel lain demi mempermudah keperluan koneksi dan berinteraksi.

Mengenai ponsel jadul, saya teringat dengan dua sosok yang sangat familiar di kalangan pengusaha, khususnya sepak bola. Pertama, adalah Andrea Agnelli yang menjabat sebagai Presiden Juventus yang merupakan anggota keluarga Agnelli pemilik FIAT Group. Selanjutnya, Erick Thohir, pengusaha ternama Indonesia yang menjadi Presiden FC Internazionale, rival Juventus di Seri A.

Lalu, apa hubungannya antara ponsel dengan dua presiden klub raksasa di Italia itu? Selain keduanya masih muda untuk kalangan miliuner, Andrea, 39 tahun dan Erick (44 tahun). Serta karena mereka merupakan sosok yang sederhana. Tolok ukurnya jelas dari ponsel yang digunakan keduanya yang bisa dikategorikan mid-end. Kebetulan, saya pernah menyaksikan langsung aktivitas mereka saat menggunakan ponsel masing-masing.

Untuk Andrea, kalau tidak salah, ponselnya merupakan keluaran pabrikan Korea Selatan: Samsung. Bisa dipahami mengingat Samsung salah satu sponsor utama Juventus. Ketika dilihat dari dekat saat saya menemuinya waktu Juventus bertanding di Stadion Gelora Bung Karno, 6 Agustus 2014, ponsel Andrea sepertinya tidak lebih mahal dibanding milik salah satu dari empat sekawan di kereta itu.

Hal serupa juga terjadi pada ponsel milik Erick. Meski, smartphone yang dimilikinya berbeda merek dengan Agnelli. Namun, jika ditelisik lebih lanjut, ponsel kepunyaan Erick pun tergolong biasa saja dengan kategori pertengahan. Alias, tidak mahal untuk ukuran mereka.

Jangan Minder
Pertanyaannya, kenapa dua presiden tim Seri A itu tidak menggunakan ponsel yang "wah" semacam Vertu yang terbuat dari emas atau dengan spesifikasi khusus. Jawabannya mudah. Sebab,  bagi keduanya, ponsel hanya digunakan untuk menunjang aktivitas seperti membuka internet, berkirim email, hingga memotret. Toh, untuk keperluan lain sudah ada asisten yang mengerjakannya.

Jadi, mereka tidak terlalu perduli apakah ponsel yang dimiliki merupakan versi lama atau keluaran terbaru. Terlebih, dengan kapasitas yang dimiliki Andrea maupun Erick sebagai pengusaha papan atas di negaranya masing-masing. Dengan mudah, mereka bisa saja membeli smartphone yang harganya belasan juta rupiah atau bahkan membangun pabrik ponsel sendiri.

Berdasarkan fakta kesederhanaan Andrea dan Erick itu, tentu tidak ada alasan bagi kita untuk minder saat menggunakan ponsel jadul.***

Artikel Terkait:

Erick Thohir: Inter Incar Liga Champions
Wawancara Eksklusif Erick Thohir: Saya Percaya Loyalitas Dua Arah
Wawancara Eksklusif Claudio Marchisio
Wawancara Eksklusif Andrea Pirlo
Wawancara Eksklusif Giorgio Chiellini
*      *      *

Presiden Juventus, Andrea Agnelli dan ponselnya (Sumber foto: roelly87.com)

*      *      *
Gagal selfie dengan Agnelli karena wajah saya hanya separuh kena sorot :)

*      *      *

Artikel Juventus sebelumnya:


Artikel FC Internazionale sebelumnya

Artikel AC Milan sebelumnya

Artikel sepak bola lainnya:

Fakta Menarik Seri A sebelumnya:

*      *      *
- Budi Kemuliaan, 8 Januari 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Maaf ya, saat ini komentarnya dimoderasi. Agar tidak ada spam, iklan obat kuat, virus, dan sebagainya. Silakan komentar yang baik dan pasti saya kunjungi balik.

Satu hal lagi, mohon jangan menaruh link hidup...

Terima kasih :)