TyyiccClcSK3IvRCDh0sKBc4_Sg roelly87.com: Januari 2018

Serial Catatan Harian Ojol

Serial Catatan Harian Ojol
Serial Catatan Harian Ojol

Senin, 29 Januari 2018

Sisi Lain Indonesia Masters 2018


Kevin Sanjaya Sukamuljo merayakan keberhasilan menjuarai Indonesia
Masters 2018 diikuti selebrasi Marcus Fernaldi Gideon yang beteriak histeris
(Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)


DUA gelar disabet wakil Merah-Putih pada Daihatsu Indonesia Masters 2018. Prestasi itu melampaui target yang ditetapkan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) pada turnamen dengan level Super 500 ini.

Sebelumnya, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI Susy Susanti menyebut satu gelar jadi pilihan realistis. Meski, peraih medali emas Olimpiade 1992 Barcelona ini menilai, Indonesia berpeluang menyabet dua gelar atau lebih.


Terbukti, Anthony Sinisuka Ginting sukses membuat kejutan pada nomor tunggal putra. Pebulu tangkis 21 tahun ini berhasil menjuarai Indonesia Masters usai mematahkan perlawanan wakil Jepang, Kazumasa Sakai 21-13, 21-11.

Gelar untuk Indonesia bertambah lewat Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon di sektor ganda putra. Pasangan berjulukan Minions ini sukses melibas Li Junhui/Liu Yuchen (Cina) 11-21, 21-10, 21-16.

Stadion Istana Olahraga (Istora) Senayan pun bergemuruh usai Kevin/Marcus memastikan juara. Keberhasilan mereka jadi klimaks bagi sekitar 7.000-an penonton, termasuk Wakil Presiden Jusuf Kalla yang memadati venue yang baru diresmikan pekan lalu,

Ya, Indonesia Masters 2018 ini merupakan turnamen perdana di Istora. Tepatnya, usai direnovasi untuk Asian Games 2018 sejak Desember 2016.

Peresmian renovasi Istora dilakukan Presiden Joko Widodo bertepatan dengan pembukaan Indonesia Masters 2018 pada Selasa (23/1). Orang nomor satu di Indonesia ini takjub dengan kemegahan Istora setelah direnovasi.

Selain Asian Games pada 18 Agustus hingga 2 September mendatang, Istora bakal menyelenggarakan turnamen bulu tangkis lainnya. Yaitu, Indonesia Open 2018 yang dijadwalkan pada 3-8 Juli nanti.

“Suatu kebanggaan bisa juara di Istora. Sebab, kami belum pernah meraih gelar di Tanah Air sejak mengikuti berbagai turnamen,” kata Marcus saat ditemui usai pertandingan, Minggu (28/1).


Kevin menambahkan, terkait target setelah Indonesia Masters 2018 ini, “Ada tiga prioritas untuk tahun ini, yaitu All England, Kejuaraan Dunia, dan Asian Games.”

Semoga berhasil mewujudkannya, Kevin/Marcus! Terima kasih juga untuk Ginting, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, dan segenap wakil Merah-Putih yang sudah mengerahkan kemampuan terbaik di turnamen berhadiah total 350 ribu dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 4,6 miliar ini.

Semoga pada Indonesia Masters 2019, kalian bisa melebihi pencapaian tahun ini!***


Hasil Final Indonesia Masters 2018


Ganda Putri
Tai Tzu Ying (Taiwan) Vs Saina Nehwal (India) 21-9, 21-13


Tunggal Putra
Kazusama Sakai (Jepang) Vs Anthony Sinisuka Ginting (INDONESIA) 13-21, 12-21


Ganda Campuran
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (INDONESIA) Vs Zheng Siwei/Huang Yaqiong (Cina) 14-21, 11-21


Ganda Putri
Greysia Polii/Apriyani Rahayu (INDONESIA) Vs Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi (Jepang) 17-21, 12-21



Ganda Putra
Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon (INDONESIA) Vs Li Junhui/Liu Yuchen (Cina) 11-21, 21-10, 21-16



*         *         *
Narsis bersama penulis buku Hariyanto Arbi: Smash 100 Watt, Broto Happy
sambil menunggu kehadiran Presiden Joko Widodo yang akan meresmikan
renovasi Istora pada 23 Januari lalu

*         *         *
Hari pertama Indonesia Masters 2018 sempat digoyang gempa berkekuatan
6,4 skala richter yang membuat sebagian penonton berhamburan keluar venue.
Namun, Panitia Pelaksana Yuni Kartika memastikan pertandingan
tidak berpengaruh. (Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
Presiden Joko Widodo meresmikan renovasi Istora yang bertepatan dengan
pembukaan Indonesia Masters 2018 pada 23 Januari lalu.  Pria yang akrab
disapa Jokowi ini pun memberikan hadiah raket kepada delapan legenda bulu
tangkis Indonesia, yaitu, Yuni Kartika, Susy Susanti, Ivana Lie, Hariyanto Arbi,
Candra Wijaya, Alan Budikusuma, Lius Pongoh, dan Retno Kustiyah.
(Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
PBSI dan panitia pelaksana memberikan edukasi kepada penonton
untuk tidak mengangkat kaki ke atas kursi. Peringatan itu diaplikasikan
pada sorotan lewat CCTV yang bisa disaksikan di layar raksasa.
(Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
Yeee, selfie dengan Hendra Setiawan, idola saya yang merupakan salah satu
pebulu tangkis terbaik dunia dengan gelar terlengkap. Mulai dari 6 SEA Games,
2 Asian Games, dan Olimpiade 2008 Beijing

*         *         *
Antusiasme penonton menyaksikan Indonesia Masters 2018 sangat luar biasa.
Sejak hari pertama hingga final, venue berkapasitas 7.166 ini selalu penuh.
Apalagi, harga tiketnya dinilai masyarakat sangat bersahabat seperti final
yang dilepas Rp 150.000 untuk kelas I dan Rp 300.000 (VIP).
(Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
Ribuan penonton mengelu-elukan Anthony Sinisuka Ginting yang menjadi kampiun
sektor tunggal putra Indonesia Masters 2018. Pebulu tangkis itu menyambutnya
dengan penuh hormat kepada penonton sebelum pengalungan medali
bersama runner-up dari Jepang, Kazusama Sakai.(Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengalungi medali kepada
Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir yang jadir runner-up Indonesia Masters 2018.
(Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
Perjuangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu untuk meladeni permainan
bola-bola atas dari Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi.
Meski dikalahkan ganda putri asal Jepang itu 17-21, 12-21, Greysia/Apriyani
tetap mendapat aplaus meriah. (Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
Kevin/Marcus memamerkan medali usai menjadi yang terbaik di hadapan
ribuan penonton yang memadati Istora Senayan
(Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
Wakil Presiden Jusuf Kalla menyambut Kevin/Marcus di tribune VIP
didampingi Menpora Imam Nahrawi dan Ketua PBSI Wiranto.
(Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
Penantian panjang penonton untuk menyaksikan wakil Merah-Putih berjaya
di Indonesia Masters 2018 pun terlunaskan. Indonesia tidak hanya sukses
sebagai tuan rumah pada turnamen level Super 500 ini. Melainkan juga sukses
secara prestasi lewat dua gelar yang diraih Antony Sinisuka Ginting dan Kevin/Marcus.
(Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
Pewarta foto dan jurnalis dari berbagai negara Asia mengabadikan pertandingan
di sisi lapangan. (Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
Yupz, sepekan kemarin, saya pindah kantor sementara dengan ngekost di media
center Istora

*         *         **         *         *
*         *         **         *         *

*         *         **         *         *

*         *         **         *         *

*         *         **         *         *

*         *         **         *         *


Artikel Terkait:
*         *         *
- Jakarta, 29 Januari 2018

Minggu, 21 Januari 2018

JLC Award 2018 Jawaban JNE untuk Pelanggan yang Loyal


Presiden Direktur JNE M. Feriadi menggendong salah satu adik dari
Yayasan Miftahul Al Mubarokah usai pemberian santunan
(Klik untuk perbesar foto atau geser untuk melihat gambar lainnya)


MEMPERTAHANKAN jauh lebih sulit ketimbang meraih sesuatu. Demikian, adagium lawas yang barlaku dalam kehidupan sehari-hari. Baik itu dalam berorganisasi, usaha, dunia olahraga, sepak bola, karier, hingga perusahaan.

Yupz, menjaga apa yang sudah dimiliki tentu tidak semudah ketika meraihnya. Kuncinya, ada pada inovasi produk dan konsistensi layanan terhadap pelanggan. Itu yang diterapkan PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) dalam 28 tahun terakhir.

Tepatnya, sejak berdiri pada 26 November 1990 yang bergerak di bidang jasa pengiriman barang baik domestik maupun internasional. Hingga lebih dari seperempat abad, JNE jadi salah satu perusahaan pengiriman barang terbesar di Tanah Air.

Bahkan, jadi merek generik di masyarakat. Sebab, jika ingin mengirim barang, yang terpatri di hati publik kerap menyebut, "Kirim via JNE saja". Baik itu secara personal, perusahaan, hingga transaksi lewat belanja online.

Menyikapi kepercayaan tinggi dari pelanggan itu, jadi apresiasi bagi JNE. Perusahaan yang kantor pusatnya di kawasan Tomang, Jakarta Barat ini pun menjawab loyalitas pelanggan yang tergabung dalam JNE Loyalty Card (JLC) dengan menggelar program spesial.

Yaitu, JLC Award 2018 yang diselenggarakan di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (18/1). Kebetulan, saya jadi saksi dari acara bertema Raise Up Your Business tersebut. Tepatnya, setelah mendapat informasi dari rekan blogger Lidya Fitrian.

Bisa dipahami mengingat saya tidak asing dengan JNE. Sebab, nyaris dalam setiap berikirim barang, menggunakan jasa perusahaan yang memiliki maskot ikonik, "Si Joni" ini. Beberapa di antaranya sudah saya tuliskan di blog ini, termasuk, ketika menghadiri acara yang diselenggarakan JNE.

Dalam JLC Award 2018 turut diumumkan pemenang JLC Lucky Draw dan JLC Race 2017. Yupz pada pengujung 2017, JNE mengadakan dua program itu yang diikuti 70 ribu lebih anggota JLC di seluruh Tanah Air.

Pengundian JLC Lucky Draw dilakukan pada 21 Desember lalu di kantor pusatnya. Yang menarik, hadiahnya tidak tanggung-tanggung. Pemenang pertama berhak menerima satu paket wisata ke Disneyland Hong Kong! Selanjutnya, dua unit sepeda motor Honda Beat, tiga paket wisata ke Singapura dan Legoland Malaysia, tiga paket wisata ke Malang (Jawa Timur), lima iPad Mini, 10 mirrorless camera, serta 100 voucher belanja!

Selanjutnya, pada program JLC Race yang merupakan kali pertama diadakan JNE sebagai bentuk apresiasi kepada anggotanya pun memberikan hadiah tidak kalah menarik. Itu ditujukan untuk lima member JLC dengan nilai transfer tertinggi dan lima anggota JLC dengan jumlah pengiriman paket atau resi terbanyak selama periode transaksi pada 1 November hingga 31 Desember lalu.

Untuk member dengaan nilai transaksi tertinggi mendapatkan satu unit mobil Mitsubishi Xpander sebagai juara satu, sepeda motor Yamaha Xmax (juara dua), paket wisata dua orang ke Eropa (juara tiga), iPhone 7 Red (juara empat), dan kamera Fuji XT10 (juara lima).

Sementara, anggota dengan jumlah pengiriman atau resi terbanyak mendapatkan satu unit sepeda motor Kawasaki Ninja RR untuk juara satu, paket wisata ke Bangkok untuk dua orang (juara dua), Samsung Galaxy Note 8 (juara tiga), kamera Canon EOS M10 (juara lima), dan Vivo V7 (juara lima).

Hebatnya lagi, berbagai macam hadiah untuk para pemenang tersebut, masih ditambah dengan City Tour Experience menggunakan helikopter dalam JLC Race 2017. Hadiah berupa wisata keliling kota naik helikopter ini jadi benefit yang bisa didapatkan member JLC dengan menukarkan poin yang dimiliki.

"Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh pelanggan atas kepercayaannya selama ini," kata Presiden Direktur JNE M. Feriadi, dalam sambutannya.

Dalam acara tersebut, saya dan rekan-rekan blogger serta peserta, disuguhkan hiburan yang menarik dan edukatif. Termasuk, dengan kehadiran Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Hari Sungkar yang memaparkan mater How to Build Your Own Creative Business Trhrough Digital World.

Selanjutnya, ada CEO Young on Top Billy Boen dengan presentasi berjudul Welcome to Digital World kepada ratusan peserta yang hadir. Sebagai wujud syukur, JNE juga turut memberikan santunan kepada adik-adik dari yayasan Miftahul Al Mubarokah.

Bahkan, saya turut membawa pulang sesuatu saat doorprize dalam jumpa pers jelang JLC Award 2018. Bisa jadi, JNE tahu sebelumnya saya baru saja merayakan ultah pada bulan ini hingga memberi kado yang sangat istimewa.

"JNE akan selalu berupaya agar dapat memberikan manfaat serta nilai lebih untuk pelanggan setia. Terutama puluhan ribu member JLC yang kerap menggunakan produk layanan maupun fasilitas JNE dalam aktivitas pengiriman berbagai jenis, jumlah, dan ukuran paket,"  Feriadi, menambahkan.

Seiring dengan kesuksesan sebagai pemain besar logistik di Indonesia, JNE terus berinovasi supaya anggotanya mendapat manfaat dan keuntungan sesuai dengan harapan mereka. Benefit dari JNE tidak hanya berupa hadiah barang saja, tapi juga pengalaman menarik.

Menurut Feriadi, ke depannya member JLC akan mendapat poin yang bukan hanya ketika jadi pengirim paket saja. Melainkan saat menerima paket atau pembeli. Tujuannya, agar kesempatan mendapatkan seluruh benefit tersebut semakin besar setiap tahunnya.

Dalam kesempatan itu, Feriadi mengungkapkan, melalui JLC juga JNE berupaya memberikan peluang bagi para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM). Dalam JLC Award 2018, JNE mengesahkan kerja sama dengan Koin Works. Yaitu, perusahaan penyedia layanan online yang menghubungkan para pendana dengan pemilik usaha UKM. Sehingga, dapat membantu para member JLC terkait dengan modal usaha.

Nah, bagi Anda pelanggan setia JNE yang belum bergabung dengan JLC -termasuk saya yang baru tahu ada program ini setelah mengikuti JCL Award 2018- bisa mendaftarkan diri supaya mendapatkan benefit dari setiap aktivitas pengiriman paketnya di JNE.

Caranya mudah dan tanpa biaya apa pun. Cukup, mengunjungi website https://jlc.jne.co.id/ untuk melengkapi persyaratan yang berlaku. Poin yang didapatkan dari setiap transaksi dengan menggunakan JLC dapat ditukarkan dengan beragam pilihan hadiah atau berkesempatan memenangkan hadiah melimpah setiap tahunnya!

Yupz, saya siap bergabung dengan puluhan ribu member JLC lainnya untuk mendapatkan berbagai benefit dari JNE. Bagaimana dengan Anda?



*          *          *
Ritual wajib sebagai blogger: Poto-poto narsis dengan ber-wefie ria
disela-sela acara konferensi pers JLC Award 2018
(Foto: dokumentasi www.roelly87.com diabadikan JNE)

*          *          *
Feriadi dan VP of Marketing JNE Eri Palgunadi menjawab berbagai
pertanyaan blogger dan media dalam konferensi pers JLC Award 2018

*          *          *
Yeeeeee, terima kasih JNE telah memberi kado ultah istimewa untuk saya!
(Foto: dokumentasi www.roelly87.com diabadikan @OnoSemblang)

*          *          *
Pose menarik dari empat maskot JNE, Si Joni 

*          *          *
Selain kado istimewa, saya juga mencoba beratraksi naik sepeda gunung
disela-sela JLC Award 2018
(Foto: dokumentasi www.roelly87.com diabadikan ist)

*          *          *
Feriadi, dan dua direktur JNE (Chandra Fireta dan Edi Santoso) memberikan
santunan kepada adik-adik dari Yayasan Miftahul Al Mubarokah

*          *          *
Deputi Infrastruktur Bekraf Hari Sungkari berbagi inspirasi terkait wirausaha

*          *          *
CEO Young on Top Billy Boen memapaparkan pentingnya media sosial bagi
setiap pelaku usaha dalam berinteraksi kepada pelanggan

*          *          *
Selamat untuk pemenang JLC Award 2018. Nantikan, pemenang selanjutnya
pada JLC Award 2019 yang bisa jadi Anda pembaca blog ini

*          *          *
Artikel JNE Sebelumnya:
Belanja di Tokopedia, Bayar di JNE dengan JNE-Tokopedia Payment
Memetik Manfaat dari Tokopedia Roadshow Jakarta 2015
- Pengalaman Belanja di Lazada

*          *          *
- Jakarta, 21 Januari 2018

Jumat, 19 Januari 2018

Yuk, Cegah Stroke, Jantung, dan Diabetes sejak Dini


Seminar Kesehatan Suplementasi Nutrisi L-Arginine di Hotel Raffles, Kamis (18/1)



SEBAGAI blogger, menulis tema kesehatan itu jadi salah satu yang terberat bersama politik. Secara, saya sadar ilmu saya belum sampai ke arah sana. Terutama, kesehatan jika sudah berkaitan dengan rokok. Ini berkali lipat lebih berat. Bisa dipahami mengingat saya merupakan perokok aktif.

Namun, biar berat bagaimana pun, saya harus mempelajarinya. Khususnya, kesehatan yang terkait dengan aktivitas sehari-hari. Itu mengapa, saya mencoba untuk memahaminya secara bertahap.

Salah satunya, ketika rekan blogger Dewi Sulistyawati memberi info tentang seminar kesehatan. Temanya, Suplementasi Nutrisi L-Arginine: Dalam Pencegahan dan Penanggulangan Stroke, Penyakit Jantung, dan Diabetes, yang dilangsungkan di Hotel Raffles, Jakarta Selatan, Kamis (18/1).

Acara edukasi ini diselenggarakan PT Sieta Merah Putih bekerja sama dengan Synergy Worldwide Indonesia dan disponsori PERDOSSI dan IDI. Sieta merupakan aplikasi kesehatan yang bisa digunakan seluruh kalangan. Ketua Panitia Acara, Sandra Kaunang, menjelaskan tujuan diadakan seminar kemarin.

Yaitu, untuk memberikan informasi kepada masyarakat terkait pencegahan dan penanggulangan penyakit jantung, stroke, dan diabetes (Jastrobet). Melalui seminar ini, diharapkan bisa membantu mereka yang butuh pengobatan. Salah satunya, dengan mengkonsumsi suplemen nutrisi L-Arginine.

Wajar saja mengingat seminar tersebut diikuti 150 orang dari kalangan medis, non-medis, mahasiswa, media, dan blogger. Termasuk, saya yang ingin mengenal lebih lanjut terkait tiga penyakit mematikan tersebut.

Bisa dipahami mengingat saya baru mengetahui jika stroke ternyata menempati peringkat pertama sebagai pembunuh nomor satu di Indonesia! Itu diungkapkan Prof. Dr. dr. Rusdi Lamsudin, dalam pemaparannya.

Menurutnya, di Amerika Serikat (AS), stroke merupakan penyebab kematian nomor lima, tapi di Tanah Air justru yang pertama. Itu karena mayoritas masyarakat tidak mengetahui tanda-tanda kehadiran stroke. Itu sebabnya, Rusdi mengingatkan kepada kami yang hadir, untuk menyebarluaskan informasi ini kepada masyarakat, khususnya orang-orang di sekitar.

Pasalnya, di AS saja yang jauh modern, 795 ribu orang mengalami stroke setiap tahunnya. Meski begitu, Rusdi mengungkapkan, stroke bisa ditangani asal kita berperilaku hidup sehat sehari-hari. Termasuk, rutin mengkonsumsi nutrisi L-Arginine.

Nah, saya baru sadar jika asap rokok jadi salah satu penyebabnya bersama asap kendaraan (karbon monoksida). Tanda-tanda stroke tiba ketika orang mengalami sakit kepala tanpa sebab, kesemutan, tiba-tiba melamun, hingga hilang keseimbangan.

Untuk mengatasinya, harus dengan mengurangi konsumsi garam, makan asupan yang rendah kolesterol, dan pangkas berat badan. "Selain itu, hidup harus dibikin santai. Jangan terlalu mikir sesuatu hingga dalam," beber Rusdi.

Selain Rusdi, ada empat narasumber lainnya yang saling berbagi informasi dalam seminar tersebut. Mereka yaitu:

- dr. Badai Bhatara Tiksnadi
Menerangkan tentang peranan L-arginine untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah

- dr. Lady Dhita Alfara
Membeberkan peran L-Arginine sebagai suplementasi dalam terapi nutrisi berbagai penyakit degeneratif

- dr. Dyah Tunjungsari
Mengungkapkan L-arginine dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit Neurodegeneratif

- Hendri Priadi (Nutritionis Synergy Worldwide Indonesia)
Menjelaskan tentang Proargi 9Plus yang merupakan nutrisi L-Arginine dengan kualitas farmasi

Yupz, pada intinya, untuk mencegah berbagai penyakit itu, kita harus menerapkan pola hidup sehat sejak dini. Termasuk, memperhatikan asupan makanan yang akan kita santap setiap hari.

Itu diselingi dengan olahraga rutin setiap hari (saya nyaris setiap sore ber-pingpong ria di kantor). Dan, jangan lupa untuk mengkonsumsi suplemen nutrisi seperti L-Arginine seperti Proargi 9Plus.

Ya, pepatah mengatakan, sedia payung sebelum hujan. Pun demikian dengan penyakit. Lebih baik kita mencegahnya sejak dini ketimbang mengobati.

*         *         *
Suatu kehormatan bisa mengikuti seminar edukasi terkait kesehatan
(Foto: Kurnia Amelia)

*         *         *
Seminar ini dihadiri sekitar 150 orang dari berbagai kalangan

*         *         *
Yupz, dapat sertifikat sebagai peserta seminar

*         *         *
- Jakarta, 19 Januari 2018

Rabu, 10 Januari 2018

Sisi Lain BPK yang Bekerja dengan Senyap


Kantor Pusat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang setiap hari
terlihat dari tempat saya bekerja. (Foto: www.roelly87.com)


Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) merupakan lembaga tinggi negara yang kedudukannya sejajar dengan Presiden Republik Indonesia. Yupz, di Tanah Air ini, tentu keberadaan BPK sudah dikenal publik. 

Hanya, untuk mengetahui lebih dalam terkait fungsi dan tugasnya, tidak semua masyarakat tahu. Termasuk, saya pribadi yang jujur saja masih awam dengan BPK meski kantor pusatnya tidak jauh dari lokasi saya kerja. 

Namun, saya berusaha untuk mengenal instansi ini secara bertahap. Tidak menyeluruh memang, alias harus perlahan seperti mengintip aktivitas mereka di media sosial, membaca berita di media cetak dan online, hingga menelusuri lebih dalam di website-nya yang beralamat pada www.bpk.go.id. Puncaknya, sejak hitung-mundur jelang Asian Games 2018 mengingat BPK memiliki peran yang vital.

Kebetulan, sebagai blogger dan reporter di salah satu media olahraga nasional, saya akrab dengan berbagai lembaga negara. Baik itu kementerian atau yang setingkat serta nonkementerian, lembaga tinggi negara, lembaga negara, organ konstitusi, hingga nonstruktural.

Untuk kementerian, yang tidak asing ialah Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Itu karena saya nyaris setiap hari memburu berita di kantornya atau di perwakilan (Dispora DKI Jakarta). Bisa dipahami mengingat saya merupakan jurnalis olahraga yang tentu harus menggali berita dari kementerian yang bermarkas di Senayan, Jakarta Pusat tersebut. Baik dari menterinya langsung, atau deputi terkait. 

Mengenai lembaga lain, baik sebagai blogger maupun saat tugas di lapangan, beberapa kali saya ikuti. Termasuk, rutin mengikuti kampanye yang diselenggarakan Badan Narkotika Nasional (BNN) sejak masih dipimpin Anang Iskandar hingga kini Budi Waseso (artikel sebelumnya: https://www.kompasiana.com/roelly87/kenapa-harus-blogger-yang-kampanye_54f8185ca333113b618b4942). 

Berkat aktif dalam program tersebut, saya pun mendapat kehormatan sebagai blogger peduli narkoba (https://www.cegahnarkoba.bnn.go.id/index.php/berita-terbaru/item/895-choirul-huda-jadi-pemenang-lomba-penulisan-blog-anti-penyalahgunaan-narkoba).

Selain aktif di media sosial terkait antinarkoba bersama BNN, saya juga giat dengan kampanye yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Termasuk, pada 14 Juni 2016 ketika ditunjuk Kepala BNPT Tito Karnavian -kini Kapolri- sebagai Duta Damai Dunia Maya. 

Yupz, narkoba dan terorisme merupakan dua dari tiga musuh negara ini. Nah, satu lagi apa? Yaitu, korupsi! Untuk musuh yang satu ini, kebetulan saya dua kali mengikuti kegiatan di bawah Kementerian Keuangan (Kemenkeu). 

Yaitu, saat menyambut Hari Anti Korupsi Sedunia 2015 (Artikel sebelumnya: http://www.roelly87.com/2015/11/membongkar-rahasia-bea-cukai.html) dan ketika mengetahui lebih dalam terkait pengelolaan pajak bersama Direktorat Jenderal Pajak (Artikel sebelumnya:  http://www.roelly87.com/2015/02/ketika-blogger-ngobrol-pajak-di-kantor.html).

Nah, terkait korupsi, tentu tidak bisa dilepaskan dari BPK. Itu karena lembaga yang 1 Januari lalu genap 71 tahun ini tugasnya berkaitan dengan penanganan korupsi. Yupz, Anda mungkin pernah mendengar slogan "BPK Kawal Harta Negara"? Nah itu salah satunya. 

Namun, peran BPK jauh lebih luas daripada mencegah korupsi. Yupz, sebagai masyarakat awam, awalnya saya mengira BPK itu sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Itu terkait akronim dua huruf di belakangnya (PK) kendati maknanya berbeda antara Pemeriksan Keuangan dan Pemberantasn Korupsi. 

Yang menarik bagi saya, ketika mengetahui BPK merupakan lembaga yang sejajar dengan presiden. Alias, pimpinan BPK tidak bertanggung jawab kepada presiden atau di bawahnya. Melainkan, BPK dipilih dan bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). 

Ini penting bagi saya sebagai masyarakat umum. Sebab, BPK merupakan lembaga yang bebas dan mandiri alias independen. Itu mengapa, hubungannya dengan pemerintah (presiden) tidak ada atasan atau bawahan. Bagi saya, ini krusial sekali. 

Tanpa bermaksud membuka luka lama, tapi bagaimana pun menulis fakta harus dilandasi kejujuran. Itu mengingat saya sebagai blogger yang memegang asas jurnalistik berdasarkan sembilan elemen Bill Kovach, tentu saya wajib kritis dalam menuliskan sesuatu. Baik itu kelebihan atau kekurangan yang tidak hanya berguna sebagai pengingat saya pribadi, melainkan demi pembaca blog ini dan masyarakat secara keseluruhan.

Nah, dalam penelusuran saya di berbagai media, ternyata dulu, dulu sekali... Syahdan, BPK itu merupakan lembaga yang kedudukannya di bawah kendali pemerintah. Saat itu, tentu wewenang BPK terbatas. 

Presiden yang berkuasa saat itu bisa saja memerintahkan atau melarang BPK untuk melakukan pemeriksaan demi citra pemerintah terangkat. Misalnya, BPK harus sowan jika ingin memeriksa sejumlah lembaga yang lazim digunakan sebagai sumber dana pemerintah terdahulu seperti Pertamina, Bank Indonesia, dan bank lainnya, atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN). 

Bahkan, laporannya harus mendapat persetujuan lebih dulu dari Sekretarian Negara sebelum diserahkan ke paerlemen. Itu dimaksud supaya citra pemerintah tidak rusak jika ada lembaga atau BUMN yang kena kartu merah dari BPK. 

Namun, kini tidak seperti itu. Sebab BPK tak terikat dengan pemerintah, termasuk presiden. Jadi, kini mereka bisa bebas memeriksa. Itu sesuai dengan tugas BPK yang meliputi:

1. Memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilakukan pemerintah baik pusat maupun daerah, lembaga negara lainnya, Bank Indonesia, BUMN, BUMD, Badan Layanan Umum, dan lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan negara.

2. Melaporkan kepada penegak hukum jika dalam pemeriksaan ditemukan indikasi tindak pidana

3. Memantau pelaksanaan tindak lanjut dari hasil pemeriksaan yang dilakukan pejabat entitas yang diperiksa, dan hasilnya dilaporkan secara tertulis kepada lembaga perwakilan dan pemerintah.

Nah, pada poin pertama itu, BPK BERHAK memeriksa sumber dana pemerintah seperti BUMN yang memiliki ratusan badan perseroan. Misalnya, PT Pertamina, PT Garuda Indonesia, PT Telekomunikasi Indonesia, dan lain-lain. 

BPK melaporkan temuan yang tidak wajar kepada
Kepolisian, Kejaksaan, dan KPK
Foto: Ilustrasi Mengenal Lebih Dekat BPK


Jika ada hal-hal yang menyimpang bahkan mengarah kriminal, seperti poin kedua yang dilanjutkan poin ketiga, BPK bisa melaporkannya kepada penegak hukum. Siapa saja mereka? Ada tiga penegak hukum, yaitu Kepolisian, Kejaksaan, dan KPK. 

Nah, terkait KPK ini, bedanya fungsi dengan BPK seperti penjelasan saya di atas. Ibarat sepak bola, BPK berperan sebagai gelandang yang memberikan assist (umpan matang) kepada KPK untuk dieksekusi. Hebatnya, dikutip dari laman Kompas.com, 90 persen kasus korupsi yang ditangani penegak hukum, dilakukan atas pemeriksaan BPK!

"Sekitar 90 persen kasus korupsi yang ditangani penegak hukum dilakukan atas pemeriksaan BPK," ujar Sekretaris Jenderal BPK Hendar Ristriawan. Dia menambahkan, banyak yang tidak mengetahui bahwa proses hukum yang dilakukan KPK, Kepolisian, dan Kejaksaan justru berawal dari temuan BPK terkait adanya kerugian negara.

Anda kaget? Sama, saya juga. Mulanya, saya pikir, setiap kasus korupsi kakap yang tertangkap tangan itu hanya dilakukan ketiga penegak hukum itu tanpa peran BPK. Ternyata, saya keliru. Sebab, 90 persen, justru dari temuan BPK. 

Analoginya, BPK seperti Andrea Pirlo dalam sepak bola yang selalu memberi umpan-umpan matang untuk kemenangan timnya. Namun, ketika pertandingan selesai, yang dielu-elukan justru para striker atau yang mencetak gol. Pirlo? Cukup bersyukur, bisa berkontribusi dalam kemenangan timnya. Ya, itulah BPK yang selalu bekerja dengan penuh kesenyapan tanpa gembar-gembor tapi hasilnya selalu terlihat. 

Nah, kinerja signifikan BPK itu pun diakui Panitia Nasional Penyelenggara Asian Games XVIII/2018 (INASGOC). Ini saya dapat langsung ketika meliput suatu acara terkait pesta olahraga antarnegara Asia pada 18 Agustus hingga 2 September mendatang.

Dalam berbagai kesempatan, INASGOC menegaskan untuk melibatkan BPK terkait Asian Games 2018. Yaitu, demi memeriksa sistem administrasi mereka. Sebagai gambaran, pemerintah Indonesia melalui INASGOC menargetkan empat kesuksesan pada Asian Games 2018 (4S), yaitu.

1. Sukses Prestasi
2. Sukses Penyelenggaraan
3. Sukses Administrasi
4. Sukses Ekonomi

Yang pertama merupakan domain Kemenpora beserta Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), dan berbagai induk olahraga lainnya. Indonesia menargetkan finis 10 besar Asian Games ke-18 nanti. Kedua, INASGOC menggandeng Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) demi suksesnya Indonesia sebagai tuan rumah. 

Yupz, Asian Games 2018 ini merupakan kali kedua Indonesia sebagai penyelenggara setelah 1962 silam. Wajar, jika pemerintah ingin tahun ini penyelenggaraannya lebih baik dari 56 tahun silam. Itu berkolerasi dengan poin keempat yang menggandeng banyak kementerian, termasuk untuk memajukan sektor Usaha Kecil Menengah dan pariwisata di Tanah Air.

Nah, yang ketiga itu, INASGOC tidak ingin terjadi penyalahgunaan keuangan yang menyebabkan kerugian negara karena mencapai triliunan rupiah. Itu mengapa, mereka butuh BPK untuk mengawalnya.

"Atas dasar itulah, koordinasi yang sudah sering kali kami lakukan dengan BPK terus diperkuat. Kami ingin pemeriksaan BPK atas penggunaan anggaran negara yang digunakan INASGOC untuk persiapan penyelenggaraan (Asian Games 2018) terus berlanjut hingga selesai," kata Ketua INASGOC Erick Thohir kepada saya saat mewartakan untuk TopSkor.id di Wisma Serbaguna, Senayan, Jakarta Pusat, 17 Oktober lalu.

Dua pekan berselang, Koordinator Procurement INASGOC Listiyanto, menambahkan di tempat yang sama. "Asian Games (2018) ini event nasional. Kami koordinasi dengan berbagai kementerian dan lembaga lain untuk mensukseskan pesta olahraga ini. Termasuk, dengan BPK yang perwakilannya ada di kantor INASGOC ini," Listiyanto, menjelaskan (2/11).

Ketua INASGOC Erick Thohir berharap koordinasi dengan BPK diperkuat
(Foto: www.TopSkor.id/Choirul Huda)


Nah, demikian sedikit pengetahuan saya terkait BPK. Tentu, pemahaman saya terkait BPK masih jauh panggang dari api. Alias, baru kulit-kulitnya saja. Namun, tidak ada salahnya, sebagai blogger saya saya mencoba untuk berbagi informasi terkait BPK kepada pembaca blog ini serta masyarakat umum. Jika Anda memiliki pengalaman terkait BPK, bisa menambahkannya di kolom komentar di bawah ini.

Oh ya, sebelum saya mengakhiri artikel ini, saya teringat dengan kewajiban saya sebagai bagian dari masyarakat umum. Yaitu, jika saya, kalian, atau seluruh rakyat Indonesia, yang menemukan indikasi pengelolaan keuangan negara atau daerah ternyata tidak sesuai dengan perundang-undangan. 

Nah, kita sebagai masyarakat umum bisa menyampaikan pengaduan dengan melengkapi bukti dan data terkait penyimbangan pada laman http://www.bpk.go.id/page/pengaduan-masyarakat. Pertanyaan selanjutnya, data-data kita yang privasi bakal aman? Saya yakin, BPK bakal memastikan data-data tersebut tetap rahasia. 

Atau, bisa juga melaporkannya via media sosial dengan me-mention akun resmi BPK. Saya perhatikan berbagai akun media sosial BPK sangat kooperatif terhadap warganet dengan memberikan berbagai informasi yang bisa dipahami seluruh kalangan.***

Sekilas tentang BPK

*         *         *

Referensi:
- Mengenal Lebih Dekat BPK: Sebuah Panduan Populer (Diterbitkan Badan Humas dan Kerja Sama Internasional BPK)
- http://www.bpk.go.id/news/bpk-selamatkan-keuangan-negara-senilai-rp1370-triliun-pada-semester-i-tahun-2017
- http://www.bpk.go.id/news/bpk-ajak-elemen-masyarakat-bahas-pertanggungjawaban-hasil-audit-bpk
- http://nasional.kompas.com/read/2016/09/23/18294861/sebagian.besar.kasus.korupsi.yang.ditangani.penegak.hukum.berawal.dari.temuan.bpk
- http://indonesia.go.id/?page_id=9108
- http://www.republika.co.id/berita/mpr-ri/berita-mpr/17/08/25/ov76ng-ini-tiga-musuh-bangsa-korupsi-terorisme-dan-narkoba
- http://bumn.go.id/halaman/situs
- Harian TopSkor edisi Selasa, 17 Oktober 2017
- Harian TopSkor edisi Jumat, 3 November 2017
- http://www.topskor.id/detail/60759/Erick-Thohir-Inginkan-BPK-Periksa-Sistem-Administrasi-Asian-Games-Secara-Berkelanjutan
- http://www.topskor.id/detail/61870/INASGOC-Pastikan-Pengadaan-Barang-dan-Jasa-Bebas-dari-Manipulasi


*         *         *
Artikel Terkait

Lembaga Tinggi Negara
- Presiden dan Wakil Presiden (http://www.roelly87.com/2017/08/count-down-asian-games-2018.html)
http://www.roelly87.com/2015/02/presiden-dan-kepala-bnn-kompak-bandar.html,
http://www.roelly87.com/2017/03/sisi-lain-kunjungan-jusuf-kalla.html,
http://www.roelly87.com/2017/03/di-balik-final-piala-presiden-2017.html,
http://www.roelly87.com/2016/10/catatan-dua-tahun-kepemimpinan-jokowi-jk.html)

Kementerian
KPPA (http://www.roelly87.com/2015/07/kenapa-harus-serempak.html,
http://www.roelly87.com/2017/12/ketika-pria-bicara-kesetaraan-gender.html)
Kemenpora (http://www.roelly87.com/2017/09/galeri-foto-meriahnya-popnas-xiv-2017.html,
http://www.roelly87.com/2017/10/gala-desa-dan-mutiara-yang-terpendam.html)
Kemenpar (http://www.roelly87.com/2016/04/semarak-wayang-pesona-indonesia-2016.html,
http://www.roelly87.com/2016/11/pariwisata-indonesia-tidak-hanya-bali.html)
BUMN (http://www.roelly87.com/2014/10/wawancara-ekskusif-dahlan-iskan.html)
- Kemenkeu (http://www.roelly87.com/2017/11/sisi-lain-kunjungan-menkeu-sri-mulyani.html,
http://www.roelly87.com/2015/02/ketika-blogger-ngobrol-pajak-di-kantor.html,
http://www.roelly87.com/2015/11/membongkar-rahasia-bea-cukai.html)
Kemen PUPR (http://www.roelly87.com/2016/11/sinergi-kementerian-pupr-dan-blogger.html)
Kemenhub (http://www.roelly87.com/2016/05/menelusuri-wajah-baru-stasiun-maja.html,
http://www.roelly87.com/2016/07/antisipasi-djka-untuk-hadapi-arus-mudik.html)

Setingkat Kementerian
Kepolisian (http://www.roelly87.com/2015/09/hut-polantas-ke-60-dengarlah-aspirasi.html,
http://www.roelly87.com/2016/03/sisi-lain-krishna-murti-catatan-polisi.html,
http://www.roelly87.com/2016/04/jakarta-metropolitan-police-expo-2016.html
TNI (http://www.roelly87.com/2016/04/bulan-dirgantara-indonesia-2016.html,
http://www.roelly87.com/2016/11/serunya-latihan-nembak-di-markas-kostrad.html)
Kejaksaan (http://www.roelly87.com/2016/12/pengalaman-berurusan-dengan-kejaksaan.html)

Lembaga Pemerintah Nonkementerian
BSN (http://www.roelly87.com/2017/05/bsn-fun-bike-sosialisasi-sni.html)
BNPT (http://www.roelly87.com/2016/07/duta-damai-dunia-maya-bnpt-2016.html)
BNN (http://www.roelly87.com/2015/05/sinergi-bnn-dan-blogger-untuk-mengatasi.html,
http://www.roelly87.com/2015/10/sisi-lain-budi-waseso-buwas-pasukan.html,
http://www.roelly87.com/2016/04/buwas-yang-kian-buas-bnn-gagalkan.html
http://www.roelly87.com/2015/12/bnn-tangkap-pilot-dan-pramugari-lion.html)
BMKG (http://www.roelly87.com/2017/07/magma-indonesia-dari-kementerian-esdm.html)
BPOM (http://www.roelly87.com/2016/04/harkonas-2016-untuk-kampanye-konsumen.html)

Lembaga Penyiaran Publik
- Radio (http://www.roelly87.com/2017/12/radio-sebagai-teman-setia-dan-berbagi.html)

Lembaga Nonstruktural- KPU (http://www.roelly87.com/2014/10/sosialisasi-pemilu-melalui-sepak-bola.html)

*         *         *
- Jakarta, 10 Januari 2018

Sabtu, 06 Januari 2018

13 Tahun TopSkor dalam Menyampaikan Informasi Olahraga


Salah satu pendiri TopSkor, Lilys (paling kanan) memotong kue tart
bertuliskan HUT ke-13 media ini, kemarin. (Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)



13 merupakan angka yang seksi. Dalam sepak bola, sejak dekade lalu, nomor 13 identik dengan Michael Ballack. Andalan tim nasional (timnas) Jerman yang pernah memperkuat berbagai klub elite di kolong langit itu dikenal sebagai salah satu penyihir dalam blantika bal-balan. Bisa dipahami mengingat posisinya merupakan gelandang yang berperan sebagai kreator.

Dalam generasi yang sama, terdapat salah satu bek terbaik di kolong langit. Ya, bagi Anda yang menggemari sepak bola sejak era 1990-an, tentu tidak asing dengan Alessandro Nesta. Sosok yang semasa jadi pemain dijuluki sebagai batu karang itu hingga kini masih mencuri hati penggemar Lazio, AC Milan, dan Italia. 


Wajar saja karena Nesta merupakan bek tangguh yang memberi rasa aman bagi setiap kiper di belakangnya. Pria yang dikenal sebagai pemilik khas dari jersey 13 ini pun sangat bergelimang gelar. Mulai dari citarasa lokal seperti Seri A, Liga Champions, hingga Piala Dunia sudah didapatkan.

Tentu, selain mereka,  masih banyak pesepak bola hebat yang identik dengan nomor punggung 13 tersebut. Mulai dari Gerd Mueller, William Gallas, Douglas Maicon, Park Ji Sung, hingga Thomas Mueller.


*          *          *

SIANG itu, sang surya bersinar dengan terik. Namun, hangatnya sang mentari justru memberi semangat penggawa TopSkor untuk melakukan persiapan. Ya, usai salat Jumat (5/1) berbagai kru dari media ternama di Tanah Air ini antusias menyambut HUT ke-13 yang diperingati setiap 6 Januari.

Perayaannya, dibuat sederhana. Namun, dari kesederhanaan itu timbul optimisme tinggi. Ya, semoga dalam usia ke-13 ini, TopSkor semakin maju, jaya, kian berkualitas baik isi dan penampilannya. Aamiin…

Kalimat sederhana itu diucapkan salah satu pendiri TopSkor, Lilys, usai doa bersama. Di kantor kami yang sederhana di sudut Jakarta, kami merayakan HUT ke-13 TopSkor dengan cara yang sederhana, khidmat, dan bermakna. Kami memanjatkan doa pada Jumat yang baik itu semoga di hari-hari selanjutnya sepanjang 2018 dan seterusnya, kami diberikan rahmat, berkah, sehat, dan kesejahteraan untuk seluruh karyawan TopSkor dan keluarganya.

Tentu, semua hari adalah baik. Sudah pasti, kita berdoa atau merenungi perjalanan yang telah kita lalui, kapan pun waktunya. Namun, pembaca, hari ulang tahun hanya terjadi sekali dalam setahun. Waktu ketika kita mengingat kembali titik awal dulu saat memulai perjalanan hingga sampai sejauh ini.

Ya, 13 tahun! Usia TopSkor hari ini, genap 13 tahun. Sebuah rentang waktu yang panjang, setidaknya jika mengingat derasnya cobaan atau rintangan yang kami hadapi. Gelombang yang kami hadapi juga bukan hanya dari dunia yang kami geluti, melainkan juga dalam konteks sebenarnya. Gelombang banjir yang sempat melanda ibu kota beberapa tahun silam pun pernah menjadi cobaan. Namun, kami tetap kuat menghadapinya. Semakin tinggi gelombang tersebut, justru membuat rasa kekeluargaan kami bertambah erat. 

“Selamat ulang tahun, TopSkor. Semoga tetap jadi pemimpin media olahraga di Tanah Air,” ujar Lilys, optimistis.


*          *          *

ADAGIUM lawas mengatakan, intan tetaplah intan yang kemilaunya tetap memesona meski berada di dasar lumpur sekali pun. Namun, untuk membentuk struktur dari batu permata tersebut, tentu harus melalui proses yang panjang. Butuh kesabaran yang tinggi disertai energi berlebih untuk menghasilkan sebutir intan.

Pun demikian dalam lingkup media. Hari ini, TopSkor genap 13 tahun. Suatu perjalanan yang lumayan panjang sejak terbit perdana pada 6 Januari 2005. Namun, pepatah mengatakan, proses tidak pernah mengkhianati hasil. Hingga kini, TopSkor jadi barometer masyarakat dalam menyimak informasi olahraga pada Senin hingga Sabtu. 

Hanya, seiring perkembangan zaman, sudah pasti disertai pesatnya teknologi. Itu pun berpengaruh pada penerimaan minat baca masyarakat yang menginginkan informasi update. Itu mengapa, sejak 2014 lalu, TopSkor merombak website resminya demi mengakomodasi kebutuhan pembaca, terutama generasi milenial. Yaitu, dengan portal olahraga www.TopSkor.id.
Website ini jadi jawaban masyarakat yang menginginkan informasi ter-update. Misalnya, hasil pertandingan, transfer pemain, situasi terkini terkait olahraga, dan sebagainya. Keberadaan www.TopSkor.id melengkapi Harian TopSkor untuk memberi informasi mengenai olahraga dengan ciri khas masing-masing. 


Website www.TopSkor.id mengandalkan kecepatan untuk sampai ke pembaca yang bisa diakses melalui smartphone, PC, laptop, tablet, dan ke depannya sedang dikembangkan aplikasi. Di sisi lain, Harian TopSkor tetap jadi acuan masyarakat yang menginginkan informasi lebih mendalam disertai infografis nan menawan yang sudah jadi ciri khas.

Bersama ini, kami mengucapkan terima kasih kepada Anda, para pembaca setia. Kami berharap bisa terus menemani Anda dalam menyampaikan informasi mengenai olahraga.***


*          *          *
Harian TopSkor terbit perdana pada 6 Januari 2005 yang kini
merambah ranah digital dengan www.TopSkor.id sejak 2014 silam.
(Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*          *          *
Pemimpin Redaksi TopSkor Yusuf Kurniawan memberi sambutan kehadiran
penggawa FC Internazionale, termasuk Diego Milito yang  berkunjung ke
kantor redaksi TopSkor pada 24 Mei 2012.  (Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*          *          *
Pemotongan tumpeng yang dilakukan Lilys, saat melepas Edi Krisnadefa
dan Nurul Ika Hidayati untuk meliput Piala Eropa 2012 di Ukraina-Polandia.
(Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*          *          *
Yusuf Kurniawan bersama redaktur dan reporter TopSkor saat
sesi pemotretan pada 2012 silam. (Foto: TopSkor.id/Harian TopSkor)

*          *          *
Segenap karyawan TopSkor mengadakan liburan ke Pulau Pari saat
perayaan HUT kedelapan pada 2013 silam. (Foto: TopSkor.id/Harian TopSkor)

*          *          *
Yusuf Kurniawan dan Lilys dalam perayaan HUT kesembilan TopSkor
di Pantai Mutiara, Jakarta Utara, pada 2014 lalu. (Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*          *          *
TopSkor menyelenggarakan nonton bareng Real Madrid versus Barcelona di
GOR Otista, pada 25 Oktober 2014. (Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*          *          *
HUT ke-10 TopSkor mengangkat tema berbagai legenda sepak bola  nasional
dan dunia yang mengenakan nomor keramat itu. (Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*          *          *
TopSkor menyelenggarakan nonton bareng Manchester City kontra
Manchester United di Bintaro pada 20 Maret 2016. (Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*          *          *
Foto bersama segenap penggawa TopSkor usai suksesnya penyelenggaraan
NIVEA MEN TopSkor Cup U-16 2017 pada 17 Desember lalu
di Stadion Bea Cukai, Rawamangun. (Foto: TopSkor.id/Adi Sesotya)

*          *          *

- Jakarta, 6 Januari 2018