TyyiccClcSK3IvRCDh0sKBc4_Sg roelly87.com: September 2018

Serial Catatan Harian Ojol

Serial Catatan Harian Ojol
Serial Catatan Harian Ojol

Kamis, 27 September 2018

Catat, Ini Jadwal Hot Deals Carnival


General Manager Mobil123.com Regia Glamouria mengungkapkan alasan
penjualan mobil bekas di Tanah Air sangat diminati masyarakat
(Klik untuk perbesar gambar atau geser untuk melihat foto lainnya)


SYAHDAN, di kolong langit ini, ada satu bisnis yang tak lekang dimakan zaman: Penjualan Mobil Bekas. Ya, meski produsen otomotif memasok banyak mobil baru, tapi antusiasme masyarakat terhadap mobil bekas tidak pernah pudar .

Demikian apa yang saya perhatikan. Mulai dari melihat keluarga, perusahaan, orang terdekat, dan lainnya. Mungkin, bisa jadi kelak terjadi pada diri saya.

Yang pasti, mobil bekas tetap jadi primadona bagi sebagian konsumen di Tanah Air di tengah gempuran mobil baru. Beragam faktor yang menyebabkan banyak orang masih memilih mobil bekas dibandingkan yang baru.

Utamanya, membeli mobil bekas, berarti Anda dapat menghemat uang. Bisa dipahami mengingat depresiasi mobil bekas lebih kecil. Apalagi, sudah teruji ketangguhannya, bisa memungkinkan Anda naik kelas, dan faktor lainnya yang jadi pertimbangan banyak orang.

Terlebih, kini dengan diberlakukan peraturan ganjil-genap di berbagai ruas jalan di Jakarta, diperkirakan menambah gairah jual-beli mobil bekas. Bahkan, dalam beberapa tahun terakhir, dealer telah memberikan garansi. Sehingga, pelanggan tidak perlu khawatir lagi dengan kualitas mobil bekas yang dibeli.

Fakta tersebut bisa dilihat pada laman Mobil123.com. Portal otomotif nomor 1 di Indonesia ini mencatat, orang yang mencari mobil bekas di website-nya sangat besar. Sepanjang Januari hingga Agustus lalu, terdapat 12 juta pengguna baru (unique visitors) mencari mobil bekas. Jumlah pengguna secara keseluruhan yang mencari mobil bekas di periode tersebut melebihi 30,5 juta user.

Menyikapi antusiasme masyarakat di Tanah Air dalam mencari mobil bekas, Mobil123.com pun akan menggelar pameran mobil bekas berkualitas. Yaitu, Hot Deals Carnival yang diselenggarakan di Scientia Square Park, Tangerang, Banten. Pameran yang berlangsung pada 29 dan 30 September itu diikuti 20 dealer mobil bekas terpercaya yang telah jadi mitra Mobil123.com selama ini

Itu diungkapkan General Manager Mobil123.com Regia Glamouria dalam press conference di The Hook Restoran, Rabu (26/9). Menurutnya, pameran yang berlangsung selama dua hari ini menjawab kebutuhan masyarakat terkait mobil bekas yang berkualitas.

"Hot Deals Carnival akan mempertemukan antara penjual dan pembeli mobil bekas, sesuai misi Mobil123.com. Pameran ini tidak hanya memamerkan lebih dari 150 mobil bekas berkualitas saja. Namun, juga ada sisi entertain. Yaitu para pemburu mobil bekas dapat membawa anggota keluarga. Kami menyediakan playground untuk anak-anak, hiburan musik, dan taklshow seputar otomotif," kata Regia.

Sosok yang juga menjabat sebagai Country Manager iCar Asia (induk Mobil123.com) ini menambahkan, Hot Deals Carnival bakal jadi pameran mobil bekas pertama yang digelar automotive classified media di Indonesia. Pameran ini didukung sejumlah perusahaan pembiayaan (leasing companies) dengan program-program kredit mobil bekas yang menarik.

Pameran yang disponsori BCA Finance, Asuransi Raksa, dan MPM Finance ini juga diwarnai deretan foodtruck dengan beragam kudapan nikmat serta minuman yang menyegarkan.

Jangan lupa, ada kontes foto lady mechanic untuk komunitas otomotif dan wartawan. Bagi para pengunjung, bersiaplah untuk mendapatkan hadiah menarik dalam mengikuti Hot Deal Race di pameran ini.***


Tentang Hot Deals Carnival
Websitehttps://www.mobil123.com/hot-deals-carnival/jakarta/2018
Waktu: 29-30 September 2018
Tempat: Scientia Square Park, Jalan Scientia Boulevard, Curug Sangereng, Kelapa Dua, Curug Sangereng, Klp. Dua, Tangerang, Banten 15810
Tiket Masuk: Gratis


*          *          *
Head of Classifieds Mobil123.com Bayu Agung Cahyono menyebut Hot Deals
Carnival ini sebagai jawaban untuk antusiasme masyarakat terhadap mobil
bekas yang berkualitas

*          *          *
Jangan lupa, datang ke Hot Deals Carnival pada 29 dan 30 September ini

*          *          *

- Jakarta, 27 September 2018

Selasa, 25 September 2018

Lugano Lake Park yang Memesona untuk Generasi Milenial


Salah satu rumah Lugano Lake Park pada cluster Carona Park tipe Fiore
(Klik untuk perbesar gambar dan geser untuk lihat foto lainnya)

PADATNYA ibu kota membuat sebagian masyarakat mengalihkan perhatian untuk tempat tinggal di kawasan yang masih asri. Salah satunya, CitraRaya Tangerang yang memiliki fasilitas lengkap. Kota mandiri modern yang diprakarsai Ciputra Group ini memiliki luas 2.760 hektar.

Sebagai kota mandiri, CitraRaya disempurnakan dengan berbagai fasilitas pendukung. Khususnya untuk memanjakan penghuni. Mulai dari fasilitas kesehatan lewat Ciputra Hospital yang merupakan Rumah Sakit umum Swasta pertama dari Ciputra Group, pendidikan (SD, SMP, SMA, hingga tingkat perguruan tinggi), wisata keluarga, olahraga, dan sebagainya.

Teranyar, CitraRaya menghadirkan Lugano Lake Park sebagai kawasan hunian yang menawarkan kenyamanan untuk para penghuninya. Lugano Lake Park ini memiliki luas 200 hektar dengan menawarkan konsep lake park yang berpadu hunian modern dan asrinya taman serta danau.

Tinggal di Lugano Lake Park jadi dambaan banyak pihak. Termasuk, saya yang mendapat kehormatan untuk mengunjungi proyek ini pada Sabtu (22/9) bersama rekan-rekan blogger yang kembali didampingi perwakilan CitraRaya, Caca Casriwan dan Mahmud Yunus.

Apalagi mengingat Lugano Lake Park sebagai pilihan hunian anyar di CitraRaya terinspirasi dari Danau Lugano yang berada di Swiss. Danau Glasial ini terletak di perbatasan Swiss dan Italia yang menawarkan pemandangan eksotik dengan barisan Pegunungan Lugano Prealps yang membentenginya.

Kebetulan, sebagai penggemar olahraga, ketika mendengar Lugano, saya jadi terbayang dengan FC Lugano. Yaitu, klub sepak bola Swiss yang musim lalu tampil di Liga Europa.

Nah, nuansa alami Danau Lugano turut dihadirkan dalam kawasan Lugano Lake Park. Kawasan ini didesain seperti area kota di dalam kota dengan konsep back to nature lewat adanya danau alami yang diberi nama Lugano Lake dan hijaunya taman kota bernama Lugano Park. Alhasil, Lugano Lake Park menawarkan lingkungan hunian yang nyaman, tenang, serta cocok untuk relaksasi setelah seharian penuh beraktivitas di luar rumah .

Utamanya, saya sebagai bagian dari milenial. Tinggal di Lugano Lake Park ini merupakan dambaan hidup. Misalnya, usai seharian berkeliling ibu kota untuk menyusuri sudut demi sudut venue olahraga atau stadion, pulangnya disambut dengan keasrian Danau Lugano dan hijaunya taman kota.

Duh, sesuatu banget! Apalagi, akses dari dan menuju Jakarta sangat mudah. Yupz, sebagai kota mandiri modern, CitraRaya telah dilengkapi dnegan shuttle bus yang akan jadi penghubung. Tidak hanya ke Jakarta saja, melainkan kawasan lainnya.

Itu yang saya rasakan bersama rekan-rekan blogger ketika menaiki shuttle bus Trans CitraRaya dari Blok M, Jakarta Selatan. Untuk Anda yang berada di lokasi berbeda, jangan khawatir, shuttle bus juga tersebar di berbagai kawasan. Misalnya, Jakarta Pusat lewat Pasar Senen dan Stasiun Gambir. Pun demikian di Jakarta Barat melalui Mal Ciputra Grogol.

Pertanyaannya, bagaimana dengan luar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), misalnya, Bandung? Tenang. Pepatah lawas mengatakan, banyak jalan menuju Roma. Pun demikian dengan saat ini, banyak cara untuk terhubung ke CitraRaya.

Salah satunya, dengan travel garapan Putra KJU yang menyediakan transportasi khusus untuk mengantarkan Anda ke Kota Kembang. Berbagai kemudahan itu kian memanjakan penghuni CitraRaya.

"Lugano Lake Park kami buat konsepnya benar-benar hijau. Jika orang masuk ke kawasan CitraRaya, maka suasana urban atau city-nya begitu terasa. Namun, begitu masuk ke Lugano Lake Park, mereka akan merasakan suasana yang berbeda," kata Associate Director PT Ciputra Residence Yance Onggo.

Pernyataan tersebut beralasan Lugano Lake Park dari segi lokasi sangat unggul. Sebab, hanya selangkah menuju Central Business District (CBD) CitraRaya Tangerang. CBD ini luasnya 15 hektar dan sedang dikembangkan jadi business and lifestyle center, termasuk Mal Ciputra seluas 4,5 hektar yang mulai beroperasi pada awal 2020.

Lengkapnya fasilitas yang ada di CBD ini tentu akan menunjang kebutuhan gaya hidup penghuni. Posisi ini pun menginspirasi munculnya Golden Triangle dengan tiga titik. Yaitu, CBD, Lugano Lake, dan Lugano Park. Bahkan, lokasi Lugano Lake Park kian strategis karena letaknya dekat dengan akses rencana Tol Serpong-Balaraja.

"Kami tahu nanti akan ada akses Tol Serpong-Balaraja dengan salah satu exit-nya paling dekat dengan Lugano Lake Park," Yance, menambahkan.

Nah, terkait hunian, kawasan Lugano Lake Park bakal dikembangkan dengan sejumlah cluster di dalamnya. Yang menarik, penamaan cluster di kawasan Lugano merujuk pada konsep lake park dengan penambahan kata "Lake" untuk cluster yang berlokasi dekat danau dan penambahan "Park" jika lokasinya dekat taman.

Cluster perdana yang akan diluncurkan Sabtu (29/9) bernama Carona Park dengan jumlah sekitar 200 unit. Carona Park merupakan cluster rumah tapak satu lantai (compact house). Dibalut desain modern, semua unit di Carona Park dirancang dengan ceiling tinggi kurang lebih 4,5 meter yang membuat rumah terasa sejuk dan luas.

Terdapat tiga tipe pada Carona Park, yaitu:
- Albero (2 kamar tidur, 1 kamar mandi, luas tanah 72 meter, luas bangunan 34 meter)
- Fiore (2 KT, 1 KM, LT 84, LB 45)
- Giordano (2KT, 1KM, LT 96, LB 51)

Cluster ini juga sudah dilengkapi sistem keamanan 24 jam, CCTV, jaringan TV Kabel, internet, dan telepon. Penataan lingkungan Carona Park dirancang dengan baik dan estetik, seperti penggunaan jaringan kabel bawah tanah, saluran drainese tertutup, banyaknya area terbuka hijau, adanya jalur pedestrian, jogging track, dan bicycle lane.

Carona Park yang berdampingan dengan taman Lugano ini juga dekat dengan Lugano Centrum yang di dalamnya terdapat Universitas Esa Unggul dan commercial park

Nah, dengan banyaknya keunggulan yang ditawarkan Lugano Lake Park membuat kawasan ini menjanjikan sebagai hunian maupun investasi. Prospek yang ditaarkan Lugano Lake Park juga menarik dilihat dari pertambahan populasi dan pembangunan infrastruktur serta fasilitas di CitraRaya.

"Yang menjamin pembangunan infrastruktur dan fasilitas itu adanya landbank. CitraRaya memiliki luas 2.760 hektar dan yang baru di-develop hanya sepertiganya. Yaitu, 1.000 hektar Jadi, masih ada 1.760 hektar yang akan terus dikembangkan ke depannya," kata Yance.

Sebagai bocoran, Cluster Carona Park ditawarkan dengan harga di bawah Rp 578 juta. Yang menarik, itu sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN)! Sehingga, cocok untuk first buyer atau generasi milenial seperti saya yang ingin berinvestasi properti. Saya? Yupppiiiii, saya!

Kebetulan, saya sudah mengkalkulasi. Harga tersebut tergolong cocok bagi saya sebagai generasi milenial. Maklum, di ibu kota, dengan harga tersebut, cuma bisa mendapat rumah petak. Sementara, di Carona Park, terdapat taman yang hijau dan melangkah sedikit ada danau nan asri. Jadi, ketika pulang kerja setelah mengejar narasumber, saya akan disuguhkan pemandangan yang menyejukkan.

Oh ya, CitraRaya juga memberikan promo menarik berupa down payment (DP) mulai dari 5 persen. Bahkan, DP tersebut bisa dicicil hingga lima kali! Duh, CitraRaya benar-benar menggoda.***


*         *         *
Perwakilan CitraRaya Caca Casriwan dan Mahmud Yunus berbagi info kepada
kami. dari blogger terkait Lugano Lake Park

*         *         *
Tinggal berdampingan dengan danau alami dan taman?
Lugano Lake Park jawabannya!

*         *         *
Kami dari blogger meninjau show unit Lugano Lake Park pada Carona Park  

*         *         *
Interior dan eksterior dari Carona Park menyejukkan hati
(Foto: Moh Soharsono)

*         *         *

Artikel Sebelumnya:
Mal Ciputra CitraRaya Jadi Jawaban Warga Tangerang Barat
Kejarlah Angpao hingga ke CitraRaya
5 Alasan Harus Memiliki Rumah di Citra Maja Raya
Mengintip Fasilitas CitraRaya Tangerang sebagai Hunian Masa Depan

*         *         *
Jakarta, 25 September 2018

Minggu, 23 September 2018

YDBA Selenggarakan Konvensi QCC UKM Edisi Ketiga


Ketua Pengurus YDBA Henry C. Widjaja bersama Presiden Direktur PT
Toyota 
Motor Manufacturing Indonesia
(Klik untuk perbesar gambar atau geser untuk melihat foto lainnya)


YAYASAN Dharma Bhakti Astra (YDBA) kembali menyelenggarakan Konvensi Quality Control Circle (QCC) untuk edisi ketiga. Tepatnya sejak kali pertama digelar pada 2016 di Kantor Pusatnya, Sunter, pada 2016, diikuti saat Gaikindo International Auto Show (GIIAS) 2017 di BSD City, Tangerang.

Konvensi QCC merupakan salah satu kegiatan yang diselenggarakan YDBA sebagai sarana bagi mitra Usaha Kecil Menengah (UKM) yang berkompetisi dalam menerapkan budaya continuous improvement. Atau, dikenal budaya kaizen supaya UKM jadi naik kelas dan awet.

Bagi saya, ini kali kedua meliput Konvensi QCC yang diselenggarakan YDBA. Sebelumnya, tahun lalu di BSD City, Tangerang. Kebetulan, saya tidak asing dengan yayasan tertua kedua yang didirikan PT Astra International. Yupz, Corporate Social Responsibility (CSR) ini dibentuk pendiri Astra,  William Soeryadjaya, pada 2 Mei 1980.

Alias, YDBA kini sudah berusia 38 tahun. Dalam perjalanannya, yayasan yang mengusung filosofi "Berikan Kail bukan Ikan" ini sangat komitmen berperan secara aktif dalam membangun bangsa. Itu seperti yang diamanatkan dalam butir pertama filosofi Astra, Catur Darma. Yaitu, "Menjadi Milik yang Bermanfaat bagi Bangsa dan Negara".

Bisa dipahami mengingat YDBA menjalankan program tanggung jawab sosial Astra dengan fokus pada pembinaan UKM dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Itu meliputi manufaktur, baik terkait value chain bisnis Astra maupun yang tidak terkait, bengkel umum roda empat dan roda dua, pengrajin, dan petani.

*         *         *
PAGI itu, matahari bersinar malu-malu. Dari perbatasan ibu kota, saya menuju ke kawasan Tebet, Jakarta Timur. Yaitu, untuk meliput Konvensi QCC UKM Mitra YDBA bersama lima rekan blogger dan media lainnya, Jumat (219).

Sempat diiringi hujan sejak Jalan Daan Mogot hingga Simpang Susun Semanggi, akhirnya tiba. Ketika itu, sudah ada rekan blogger, media, dan Agustin Pradhana yang merupakan perwakilan YDBA. Kami pun menuju ke PT Astra Honda Motor (AHM), Cibitung, Jawa Barat.

Dalam konvensi kali ini, terdapat tiga kelompok QCC terbaik yang akan mempresentasikan hasil improvement-nya di hadapan 250 tamu undangan. Mereka terdiri dari pemilik, manajemen, maupun karyawan UKM Mitra YDBA yang berada di wilayah Jakarta, Bogor,  Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

Tiga kelompok tersebut yaitu:

1. PT Nandya Karya Perkasa (Kelompok Lupus)
Beranggotakan sembilan orang ini merepresentasikan konsep QCC dengan tema "Efisiensi Proses pada Part Pipe Centre Cross KWW". Sesuai dengan nama kelompoknya, "Lupus", yang memiliki akronim "Lakukan Usaha Perbaikan untuk Sukses". Lupus berlokasi di Cileungsi, Bogor,  yang selalu melakukan perbaikan untuk kesuksesan perusahaan.

2. PT Ganding Toolsindo (Kelompok #Koalisi2018)
Perusahaan yang berlokasi di area Bekasi ini mempresentasikan konsep QCC dengan tema "Efisiensi Proses Part Bracket 3-2 1WD". Dengan misi handal dalam stamping press, pembuatan dies, jigs, tools, serta C/F kualitas ekspor,  delivery on time, dan harga kompetitif.

3. PT Maha Tandra (Kelompok Metamorfosis)
Kelompok yang dipimpin Wartim Prasetyo ini mengangkat tema "Mempercepat Proses Pengerjaan Gelang Majesty". Melalui konsep tersebut, UKM asal Bandung ini mampu memperbaiki proses produksi yang semulai butuh waktu 13 hari jadi lima hari.

Setelah melalui proses penjurian yang sangat ketat berdasarkan hasil riset dan presentasi, juri memutuskan QCC UKM Mitra YDBA 2018 ini dimenangkan PT Nandya Karya Perkasa. Pada posisi kedua ada PT Maha Tandra diikuti PT Ganding Toolsindo.

Dalam acara itu, juga ada sharing dari Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono. Pria kelahiran Pati, Jawa Tengah, ini berbagi kiat tentang Industri 4.0 dan tantangannya bagi UMKM.

Selain itu, YDBA dan AHM turut memberikan penghargaan kepada tiga ayah angkat program sektor unggulan. Mereka adalah PT Rachmat Perdana Adhimetal, PT Dharma Polymetal, dan PT Berdikari Metal Engineering.

Ayah angkat merupakan sebutan bagi perusayaan yang ingin bermitra menjadi customer bagi UKM dengan menetapkan dan mengajarkan standar quality, cost, delivery (QCD). Juga sebagai tenaga ahli untuk meningkatkan kompetisi bagi UKM yang sedang menjalankan program sektor unggulan.

Disela-sela acara, juga ada performance Jingle YDBA berjudul "Semangat Mandiri Berkarya" yang dibawakan Agustin dan perwakilan YDBA lainnya.

Lirik yang mencerminkan nilai kerja YDBA, yaitu Compassionate, Adaptive, Responsible, dan Excellent, ini sudah diperkenalkan sejak 10 Juli lalu pada perayaan HUT ke-38 YDBA di Tapin, Kalimantan Selatan. Yang menarik, jingle YDBA ini bisa dinikmati secara luas lewat aplikasi Spotify (https://open.spotify.com/album/1WIMoImzY5EmE0fkvIYJ8S).

*         *         *

KONVENSI QCC ini dilaksanakan setiap tahun sejak 2016. Harapannya, dapat mendorong UKM Mitra YDBA, baik manufaktur, bengkel, usaha tani, maupun kerajinan, agar terus melakukan improvement dengan tujuna meningkatkan produktivitas usaha.

Itu diungkapkan Pengawas YDBA sekaligus Production, Engineering, & Procurement Director PT AHM David Budiono dalam sambutannya yang didampingi Ketua Pengurus YDBA Henry C. Widjaja, dan Sekretaris Pengurus YDBA Ida R.M. Sigalingging.

"Tentunya, kami berharap ketiga peserta terbaik itu dapat lebih semangat. Sekaligus mampu memotivasi rekan-rekan UKM yang lain untuk selalui menerapkan budaya kaizen dan mengikuti Konvensi QCC tahun depan," kata Budiono.

"Bagi para finalis, kiranya dapat terus konsisten menjaga budaya kaizen ini. Agar, semakin meningkatkan kinerjanya untuk mencapai naik kelas dan awet."

Berdasarkan data hingga Desember 2017, YDBA telah memberikan pembinaan kepada 10.374 UMKM. YDBA juga melatih 716 pemuda putus sekolah untuk menjadi mekanik. Bagi saya, ini menarik. Sebab, YDBA benar-benar menerapkan filosofi "Berikan Kail bukan Ikan".

Bisa dipahami mengingat secara tidak langsung, YDBA telah menciptakan 65.855 lapangan pekerjaan melalui UMKM yang difasilitasinya.

Nah, jika Anda tertarik untuk gabung sebagai Mitra UKM YDBA, bisa mengunjungi tautan di bawah ini:

Website: http://www.ydba.astra.co.id
Twitter: https://twitter.com/YDBA_Astra
Facebook: https://www.facebook.com/ydba.astra
Instagram: https://www.instagram.com/ydba_astra
Online platform: http://hebatnyaukm.org

*         *         *
Yeeeeeee, ini kali kedua saya sebagai blogger meliput QCC UKM Mitra YDBA
setelah tahun lalu pada GIIAS 2017

*         *         *
Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih
Andang Tjahjono berbagi kiat terkait Industri 4.0 dan tantangannya bagi UMKM

*         *         *
Jingle YDBA berjudul "Semangat Mandiri Berkarya" yang juga tersedia
di Spotify

*         *         *
Konvensi UKM Mitra YDBA ini merupakan edisi ketiga setelah 2016 dan 2017

*         *         *
Henry mewakili YDBA memberi apresiasi kepada pemuda putus sekolah

*         *         *
Perwakilan PT Maha Tandra mengangkat tema Mempercepat Proses Pengerjaan
Gelang Majesty

*         *         *
Perwakilan PT Ganding Toolsindo mengusung konsep Efisiensi Proses Part
Bracket 3-2 1WD

*         *         *
Perwakilan PT Nandya Karya Perkasa mempresentasikan konsep QCC dengan
tema Efisiensi Proses pada Part Pipe Centre Cross KWW

*         *         *
Tiada perjamuan yang tak berakhir, foto bersama blogger, media, dan perwakilan
YDBA menjelang kembali ke Jakarta

*         *         *

Artikel YDBA Sebelumnya:

7 Alasan Harus Memiliki Daihatsu Sigra
-
*         *         *

- Jakarta, 23 September 2018

Kamis, 20 September 2018

Tips Mudah Memilih Hotel Terbaik di Bandung yang Murah dan Nyaman


Kota Bandung memiliki banyak objek wisata menarik untuk dikunjungi



Kenyamanan dan kepuasan Anda ketika liburan itu bukan hanya keseruan dari objek wisata yang dikunjungi tetapi juga dari tempat penginapan. Jika Anda bisa memilih hotel yang tepat dan nyaman tentunya istirahat mahal juga akan lebih berkualitas. Yang pasti pagi hari ketika akan memulai untuk berpetualang akan segar kembali. Nah, untuk memberikan kepuasan hal itu saat ini banyak sekali hotel terbaik di Bandung yang bisa Anda gunakan sebagai para wisatawan. Bahkan perkembangan baru terus muncul dalam dunia perhotelan Bandung.


Bandung sendiri merupakan salah satu destinasi wisata paling favorit bagi masyarakat dalam negeri maupun luar negeri. Apalagi sekarang ini banyak sekali perkembangan dari kota kembang tersebut dari sektor pariwisatanya. Tempat-tempat yang intragable bisa Anda kunjungi tanpa harus membayar mahal-mahal. Tetapi sebelum melakukan liburan tersebut Anda harus mempersiapkan segala sesuatunya, yang paling penting penginapan. Nah, berikut ini beberapa tips yang bisa Anda gunakan ketika memilih hotel di Bandung yaitu:

  1. Lokasi hotel.
Pertama yang perlu Anda jadikan sebagai pertimbangan adalah lokasi yang akan digunakan untuk menginap. Hal ini penting sekali karena akan berimbas pada kenyamanan Anda ketika akan berpergian kebeberapa tempat wisata pilihan. Sangat direkomendasikan untuk memilih hotel yang ada di Bandung dengan lokasi yang strategis. Misalnya saja dekat dengan beberapa objek, tempat makan, fasilitas umum atau dengan kata lain merupakan pusat kota.

  1. Fasilitas hotel.
Kedua untuk mendapatkan hotel terbaik yang ada di Bandung Anda harus melihat fasilitas yang ditawarkan. Ini tentu bukan hanya perlengkapan standar saja seperti kamar mandi, makan dan beberapa lain. Tetapi perlu juga Anda memperhatikan fasilitas penunjang lain, karena beberapa
hotel terbaik di Bandung telah menyediakan perlengkapan yang cukup lengkap.

  1. Harga.
Lalu dari harga yang ditawarkan, ini penting karena setiap orang mempunyai kisaran harga yang berbeda. Tidak sedikit yang memilih hotel di Bandung dengan harga minim karena untuk menghemat. Tetapi ada yang tidak segan membayar banyak untuk mendapatkan kenyamanan yang terbaik. Untuk mendapatkan harga yang terbaik atau termurah ada baiknya untuk menggunakan jasa situs booking online yang umumnya memberikan tawaran promo.

  1. Lihat review.
Ketika Anda menggunakan situs booking hotel secara online pasti ada banyak sekali keterangan yang ada. Mulai dari bintang, fasilitas, pelayanan, harga sampai dengan review dari orang lain yang telah menggunakan. Untuk mengetahui apakah itu termasuk dalam hotel terbaik atau tidak Anda jangan lupa melihat dari review tersebut.

Kemajuan jaman seperti sekarang ini memang memberikan Anda banyak kemudahan, bahkan seakan semakin dimanja dengan teknologi. Begitu pula ketika akan melakukan pemesanan hotel sudah tidak perlu lagi telepon ataupun datang. Karena dengan melihat situs booking hotel terbaik sudah ada jelas semua data, mulai dari kredibilitas hotel, harga sampai dengan ketersediaan kamar. Untuk Bandung sendiri mempunyai beberapa hotel pilihan yang terbaik dan murah seperti De batara hotel, Amira hotel, Vio hotel, Pop hotel dan masih banyak lagi lainnya.

Harga memang sering dijadikan sebagai patokan dasar orang memilih hotel ketika liburan ataupun berkunjung kota lain. Meskipun harga yang Anda minta murah tetapi belum tentu mendapatkan penginapan yang standar. Karena hotel terbaik di Bandung sendiri bukan saja identik dengan harga mahal tetapi juga harga yang terjangkau. Itulah beberapa referensi yang bisa dibagi, semoga dapat bermanfaat dan berguna bagi Anda yang akan melakukan liburan. Atau dapat juga membaca ulasan lain dari travel blog yang mungkin bermanfaat bagi Anda.


*            *           *

- Jakarta, 20 September 2018

Rabu, 05 September 2018

Ada Widya Amelia di Balik Popularitas Bulu Tangkis


Widya Amelia bersama tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung
(Klik untuk perbesar foto dan geser untuk melihat gambar lainnya)



MALAM itu, langit Kota Banteng tampak cerah. Suasana yang hangat itu mewarnai penjemputan Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon di Terminal 2D Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (20/3).

Antusiasme pun menyelimuti ratusan orang. Mulai dari jurnalis, warganet, fan, hingga pejabat. Maklum, dua hari sebelumnya, Kevin/Marcus sukses mempertahankan All England 2018. Pasangan yang akrab disapa Minions ini jadi ganda putra pertama yang mampu menyamai rekor 22 tahun silam. Tepatnya, setelah diraih Ricky Subagja/Rexy Mainaky pada 1995 dan 1996.

Jarum jam menunjukkan pukul 19.03 WIB. Tampak, beberapa perwakilan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) keluar dari bagian imigrasi. Termasuk, wanita berhijab yang mendorong troli berisi dua tas besar dengan di bahu kiri tergendong kamera.

Tak lama, Kevin/Marcus pun keluar didampingi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi, Ketua Umum PBSI Wiranto, Chef de Mission (CdM) Indonesia untuk Asian Games 2018 Syafruddin, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya.

Yang menarik, wanita tersebut tidak istirahat setelah menempuh perjalanan belasan jam dari Birmingham, Inggris. Bak smash power-nya Zhang Ning pada masa kejayaan, pemilik blog badmintonaddict.wordpress.com ini sudah berada di kerumuman peliput.

Bahkan, tanpa kenal lelah, langsung melanjutkan rutinitasnya. Tangan kiri menggenggam kamera dan kanannya menyorotkan smartphone ke arah Kevin/Marcus.

Mata panda yang mungkin akibat kurang tidur pun terlihat. Namun, hingga acara selesai, wanita yang 6 Juli lalu merayakan hari kelahirannya ini tetap bertahan hingga bubaran. Sambil, sesekali berakrobatik. Kamera dilepas, dan kedua tangannya asyik mengetik sesuatu pada note di smartphone.

Ketika TopSkor.id bersama belasan media sedang asyik menikmati santap malam mengikuti perjamuan dari Menpora untuk KevinMarcus di salah satu restoran di kawasan Ancol, Jakarta Barat, masuk email. Yaitu, dari humas PBSI, lengkap dengan foto dan narasi berisi berbagai komentar.

*          *          *
"HA ha ha, ga kok. Ini kerja tim. Di Humas PBSI kan ga hanya saya saja," ujar Widya Amelia saat ditemui TopSkor.id di Lapangan Bulu Tangkis Kemenpora, Selasa (4/9). Yaitu, disela-sela pemberian bonus dari Menpora untuk 20 atlet bulu tangkis yang tampil di Asian Games 2018 yang turut dihadiri Kevin, Marcus, Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, dan lainnya.

Sosok yang jadi wartawan di PBSI sejak 2011 ini awalnya menolak diwawancarai, "Ah jangan saya deh." Namun, jadi antusias ketika membahas terkait suka dan dukanya untuk jadi pendamping segenap pahlawan tepok bulu yang bertanding di dalam dan luar negeri.

"Mas, fotonya saya jangan sampai kelihatan gemuk ya," tutur sosok yang kerap curhat tapi tak jelas di akun twitter-nya, @mrsbirama.

Ya, di kalangan jurnalis, Widya mendapat julukan penyambung lidah atlet. Itu karena profesinya di tim humas PBSI Widya yang selalu mengirim komentar dan foto dari setiap pebulu tangkis Indonesia tampil. Baik ketika ada turnamen di dalam maupun luar negeri.

Pekerjaan ini sudah dilakoninya sejak tujuh tahun silam. Tepatnya, ketika memutuskan untuk mengundurkan diri dari salah satu perusahaan IT ternama asal Paman Sam.

"Bekerja di PBSI ini seperti mimpi jadi nyata bagi saya," Widya menuturkan dengan semangat berapi-api.

"Sejak kecil, saya memang suka badminton. Dulu, kantor saya di kawasan Senayan. Saya sering mengintip jika ada Indonesia Open yang berlangsung di Istora (Istana Olahraga). Penasaran, (penontonnya) sudah ramai atau belum. Sampai, bos saya bilang, oke-oke, Wid. Kamu bisa nonton."

"Nah, tahun depannya saya cuti selama sepekan setiap ada Indonesia Open," sosok yang suka membuat Badminton Lovers di Tanah Air penasaran lewat akun instagram-nya, @AmeliaWidy ini menambahkan.

Ya, media sosial (medsos) seperti twitter dan instagram serta blog pribadinya itu memang sangat ditunggu warganet. Sebab, isinya mengupas berbagai sisi lain tentang atlet bulu tangkis. Baik itu suka maupun duka .

Apa yang dituliskan Widya yang jarang dimuat media massa itu yang jadi penambah kedekatan fan dengan atlet. Apalagi, dengan gaya penuturanya yang khas. Seolah, pembaca blognya maupun followers twitter dan instagram-nya bisa menyelami dari kehidupan sang atlet tersebut.

"Kadang kalau menghadapi atlet itu beda dengan orang lain. Sebab, mereka fokusnya ke pertandingan saja. Jadi, saya harus menempatkan diri jadi orang yang dipercaya. Supaya, mereka nyaman sehingga mau mengeluarkan komentar," kata Widya, semringah.

Pernyataan tersebut beralasan. Pasalnya, ada beberapa atlet yang memang enggan diwawancarai. Tidak hanya dari bulu tangkis saja, melainkan cabang olahraga (cabor) lainnya seperti sepak bola, basket, voli, hingga bela diri. Seperti yang TopSkor.id kerap alami sepanjang Asian Games 2018 yang bergelimang medali ini.

Bukan berarti atlet tersebut sombong. Namun, adakalanya mereka susah untuk bicara dengan beberapa mengarah ke introvert. Atau, hanya fokus terhadap pertandingan. Itu mengapa, dalam setiap event, khususnya berskala multinasional ke atas, atlet kerap didampingi pelatih dan manajer saat wawancara.

"Harus bisa melakukan pendekatan persuasif. Kebetulan, saya di Pelatnas sejak 2011. Jadi, sudah lumayan lama. Saat ini hanya ada beberapa pemain senior. Untuk yang sekarang, ketika itu masih junior bahkan belum masuk," lanjut Widya yang mempopulerkan frasa Ciumbrella di kalangan Badminton Lovers merujuk pada pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta Timur.

*          *          *

TUJUH Tahun bukan waktu sebentar Juga tidak terlalu lama. Dalam periode itu, bulu tangkis Indonesia mengalami pasang surut. Misalnya, pada 2012 dengan terputusnya tradisi emas Olimpiade. Beruntung, empat tahun berselang,  Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir sukses menyambung kembali mutiara yang hilang tersebut bagi rakyat Indonesia.

Bahkan, ganda campuran andalan Indonesia itu melakukannya tepat pada 17 Agustus waktu Rio de Janeiro. Alias, pasangan yang populer disapa Owi/Butet ini mempersembahkan medali emas Olimpiade 2016 pada HUT ke-71 Indonesia!

"Di antara pemain, saya paling dekat dengan Butet. Mungkin, karena usia kami tidak beda jauh. Apalagi, saya hampir selalu ada (meliput) ketika Owi/Butet juara," lanjut Widya dengan nada bergetar.

Kemungkinan merasakan mulai 2019 sudah tidak bisa meliput Butet. Pasalnya, Liliyana telah memutuskan untuk gantung raket pada awal tahun depan.

"Banyak momen spesial saya saat mendampingi atlet. Secara, pekerjaan saya (mewajibkan) nyaris setiap event berada di samping mereka. Mulai dari menulis hasil pertandingan, memotret, kirim email ke media, hingga interpreter jika ada wartawan asing yang ingin mewawancarai atlet Indonesia," ibu satu anak ini melukiskan.

Kerap meliput sendirian dengan banyaknya agenda pada setiap event tidak menjadi beban bagi Widya. Sebaliknya, disela-sela aktivitasnya itu, wanita berbintang Cancer ini menyempatkan untuk membagikan pengalamannya di medsos.

Baik itu soal atlet bertanding, latihan, atau pernak-perniknya. Tak heran jika akun medsos Widya kerap diserbu warganet. Bahkan, dikutip media mainstream.

"Saya tidak tahu, ternyata atlet-atlet nungguin (postingan di medsos) saya setiap hari. Padahal, isinya curhat-curhat begitu. Namun, banyak yang suka. Mulai dari atlet hingga warganet," Widya, menjelaskan setelah sebelumnya -terkait kehadiran Jonatan dan atlet putra lainnya di Kemenpora- mencuit, "Netyjen jangan baper ya liat cogan-cogan malem ini. #demikian."***

*          *          *
"Mas, fotonya saya jangan sampai kelihatan gemuk ya"

*          *          *
Widya Amelia turut mewawancarai Susy Susanti jelang Indonesia Open 2018
yang hasilnya dikirim ke media di Tanah Air 

*          *          *
Widya Amelia keluar dari Terminal 2D Bandara Soetta usai
meliput All England 2018

*          *          *
https://www.topskor.id/detail/70618/Terima-Kasih-KevinMarcus/7

- Jakarta, 5 September 2018

Selasa, 04 September 2018

Wawancara Eksklusif Presiden IOC Thomas Bach


Yeeeeeee selpiiih bareng dengan Presiden IOC Thomas Bach!
(Klik untuk perbesar foto atau geser untuk melihat gambar lainnya)



ASIAN Games 2018 kedatangan Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach. Kehadiran pria asal Jerman itu dimaksudkan menghadiri Upacara Penutupan, Minggu (2/9) malam.

Sebelum itu, TopSkor dan beberapa media dapat kesempatan bertatap muka dengannya. Kedatangannya pun dikaitkan dengan rencana Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2032.

Terlebih, Jumat (1/9) malam, Bach bersantap malam dengan Wakil Presiden (Wapres) RI Jusuf Kalla, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani, dan Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games XVIII/2018 Erick Thohir.

Bach pun memberi penilaian positif, seiring antusiasme kaum muda di Indonesia. Berikut petikan wawancaranya:

Indonesia ingin jadi tuan rumah Olimpiade 2032. Bagaimana peluangnya...

Olimpiade adalah event global, diikuti lebih dari 200 negara. Indonesia salah satu calon kuat tuan rumah Olimpiade 2032, khususnya jika melihat kesuksesan Asian Games 2018.

Seberapa sukses gelaran Asian Games 2018?

Saya melihat Indonesia sukses di semua aspek. Crowd-nya luar baisa dan venue juga sangat bagus. Dari Asian Games ini, saya melihat, masyarakat Indonesia punya antusiasme yang sangat besar terhadap olahraga. Saya tak pernah membayangkan hal ini ada di sini.

Lalu, bagaimana dengan penyelenggaraan Asian Games 2020 di Hangzhou, Cina...

Dengan kesuksesan Indonesia menggelar Asian Games 2018, tentu tak akan jadi tantangan tersendiri bagi Hangzhou menggelar Asian Games berikutnya. Namun, mereka pastinya sudah mengirim tim observasi. Saya cukup yakin mereka juga akan sukses.

Dengan pengalaman Cina yang sangat kaya dalam menggelar multievent, seberapa besar peluang mereka lebih sukses dari Indonesia?

Sejatinya, setiap gelaran Asian Games maupun Olimpiade, sekalipun tidak bisa dibandingkan begitu saja. Setiap edisi pastinya punca ciri khas masing-masing. Sebab, setiap tuan rumah menonjolkan budaya yang mereka miliki dan itu juga terlihat di Indonesia.

Lalu, bagaimana dengan Olimpiade 2020 Tokyo?

Tokyo juga harus bisa mencontoh Asian Games 2018. Kita lihat, bagaimana Indonesia mampu menyelenggarakan event dengan jumlah cabang olahraga yang banyak.

Korea Selatan dan Utara bersatu di Asian Games 2018. Bagaimana pendapat Anda?

Itulah Olahraga,  harus bisa menyatukan semua. Begitu pun Olimpiade, harus bisa jadi ajang perdamaian bagi semua negara di dunia. Di sini, dua Korea bisa bersatu dan meraih medali. Tentu ini sangat hebat. Namun, bagaimana proses perdamaian ke depan, tentu ini bergantung pada pemangku kebijakan kedua negara tersebut.***

*         *         *
Thomas Bach mengunjungi Main Press Center Asian Games 2018 di Jakarta
Convention Center

*         *         *
Thomas Bach didampingi Direktur Media dan PR Panitia Nasional Penyelenggara
Asian Games XVIII/2018 (INASGOC) Danny Buldansyah

*         *         *
Kehangatan diskusi dengan sejumlah media Tanah Air yang mendapat undangan
dari INASGOC

*         *         *
Ramahnya Thomas Bach yang meluangkan waktu untuk menemui media Tanah Air

*         *         *
Yessss! Foto bersama dengan Thomas Bach

*         *         *
Hasil wawancara dengan Thomas Bach di Harian TopSkor

*         *         *

Artikel ini sebelumnya dimuat di Harian TopSkor edisi 187, Senin 3 September 2018
Penulis: KH Dhaneswara/ Choirul Huda
Foto: Choirul Huda

- Jakarta, 4 September 2018