TyyiccClcSK3IvRCDh0sKBc4_Sg roelly87.com: Mei 2018

Serial Catatan Harian Ojol

Serial Catatan Harian Ojol
Serial Catatan Harian Ojol

Senin, 28 Mei 2018

Antara Presiden Jokowi, Asian Games 2018, Blogger, dan Tantangan Menghadapi Revolusi Industri 4.0


Presiden Jokowi diserbu masyarakat untuk melakukan selfie atau foto bersama
(Klik untuk perbesar gambar atau geser untuk melihat foto lainnya)


ASIAN Games 2018 tinggal hitungan hari. Tepatnya dengan pembukaan pada 18 Agustus hingga 2 September mendatang. Jelang pesta olahraga antarnegara Asia itu, seluruh elemen di negeri ini bersatu untuk mensukseskannya.

Bisa dipahami mengingat pemerintah menargetkan 4S pada Asian Games 2018. Itu meliputi sukses prestasi, penyelenggaraan, ekonomi, dan administrasi. Sejak hitung mundur setahun lalu pada 18 Agustus 2017 hingga kini, geliat Asian Games 2018 kian bergema ke seluruh pelosok nusantara. Bahkan, hingga ke tingkat kantor Kelurahan yang menyebar ke Rukun Warga dan Rukun Tetangga.

Usaha untuk menggelorakan semangat Asian Games 2018 juga dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam catatan saya, pria asal Solo ini rutin untuk menggiatkan visi dan misi Indonesia sebagai tuan rumah yang sukses hajatan akbar kedua di kolong langit setelah Olimpiade ini.

Teranyar, diperlihatkan Jokowi dengan menggandeng berbagai perwakilan dari generasi muda dalam buka bersama (bukber), Pada acara yang berlangsung di Paradigma Cafe, Jalan Pegangsaan Barat, Jakarta Pusat, Rabu (23/5) itu turut dihadiri blogger, komunitas, pegiat media sosial dan CEO serta perwakilan dari perusahaan ternama di Tanah Air.

Misalnya, Ketua Umum Pengurus Besar Wushu Indonesia Airlangga Hartarto yang juga menjabat sebagai Menteri Perindustrian (Menperin) sebagai pembicara dalam event bertema Masa Depan & Konsep Indonesia 4.0.

Termasuk, kami berenam dari Indonesia Social Blogpreneur (Komunitas ISB). Itu meliputi Ani BertaRiri RestianiAgatha Mey NirbanawatiThurneysen Simanjuntak, dan Titis Ayuningsih. Yupz suatu kebanggaan bagi saya bisa ikut serta dalam komunitas yang 17 Mei lalu genap dua tahun ini.

Apalagi menghadiri bukber dengan Jokowi. Sebelumnya, saya memang kerap meliput aktivitas presiden yang berkaitan dengan olahraga. Namun, untuk ramadan, khususnya bukber, baru kali ini.

"Yang hadir di sini merupakan sosok yang visioner. Namun, jangan lupa, saya ingatkan kepada saudara, meski visioner harus disertai dengan Pancasila," ujar Jokowi dalam sambutannya di hadapan ratusan hadirin.

Ayah dari Gibran Rakabuming Raka, Kahiyang Ayu, dan Kaesang Pangarep ini menjabarkan terkait revolusi industri 4.0 yang akan memberikan dampak perubahan kecepatan hampir 3.000 kali dibanding revolusi industri pertama. Itu berdasarkan kalkulasi McKinsey Global Institute terkait dampak perubahan dalam industri.

"Artinya, betapa cepatnya perubahan," presiden, menjelaskan sambil bercerita pengalamannya ke Sillicon Valley, Amerika Serikat (AS), pada 2016.

"Saya masuk ke markas Google, Twitter, dan Facebook. Terus terang, saya kaget betapa dunia berubah dengan cepat. Ketika berada di markas Facebook, saya main pingpong menggunakan kaca mata sebagai virtual reality." lanjut Jokowi yang disambut antusias.

Tak lupa, presiden turut menyoroti tentang uang elektronik sebagai metode pembayaran yang beredar di masyarakat seperti gopay, e-money, dan tokocash. Menurutnya, itu harus diikuti dengan kebijakan yang mendukung.

"Sebab, apa pun itu kalau tidak (didukung), kita akan susah untuk menghadapi industri 4.0," kata Jokowi, optimistis.

Presiden Ketujuh Republik Indonesia ini turut mengingatkan, tidak hanya kepada kami yang hadir saja, melainkan seluruh rakyat di nusantara lainnya. Supaya, kita siap untuk menghadapi berbagai perubahan tersebut.

"Ini dalam kesempatan yang baik (ramadan), saya ingin mengingatkan kepada semua. Perubahan ini juga melanda berbagai negara. Meski, adakalanya kebijakan pemerintah terlambat. Namun, tidak hanya kita saja, melainkan negara lain tergagap menghadapi industri 4.0. Jadi kita harus siap," Jokowi, menjelaskan.

Pernyataan mantan Gubernur DKI Jakarta dan Walikota Solo ini beralasan. Kapan pun, tentu kita harus siap menghadapi berbagai tantangan, termasuk revolusi industri 4.0.

"Mari semuanya bersatu dalam menghadapi ini. Jangan sampai di dalam kita saling bertengkar. Namun, jika berkompetisi secara sehat, itu yang harus dikembangkan. Dibanding dengan bertengkar yang akan membuat energi kita habis," tutur Jokowi, diplomatis.

Pernyataan senada diungkapkan Airlangga. Sosok yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar itu berharap, acara ini memiliki dampak positif yang besar demi melanjutkan ide Presiden Jokowi dengan tema Making Indonesia 4.0.

"Sosialisasi ini akan berlanjut. Saat ini pengenalan langsung dari pak presiden kepada pelaku muda dalam ekosistem Indonesia 4.0. Sebab, yang hadir di sini terdiri dari berbagai tokoh muda terdepan," ucap Airlangga, yang optimistis, Indonesia bisa mewujudkan 4S pada Asian Games 2018.

Yuppiii, saya setuju dengan itu. Sebagai bagian dari rakyat Indonesia, sudah saatnya bahu membahu untuk berkarya demi menghadapi revolusi industri 4,0 sesuai kapasitas masing-masing.

Misalnya, saya sebagai blogger, dengan menulis yang positif terkait perkembangan Tanah Air. Sekaligus turut memerangi hoax yang bisa memecah-belah bangsa. Saya, Anda, kalian, dan semuanya, pasti bisa!***

*         *         *
Puluhan blogger, komunitas,  dan jurnalis mengabadikan kedatangan
Presiden Jokowi 

*         *         *
Presiden Jokowi didampingi Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan
segenap menteri dari Kabinet Indonesia Bersatu

*         *         *
Presiden Jokowi tampak sporty dengan jaket Asian Games 2018

*         *         *
Presiden Jokowi dan Menperin Airlangga melepas sepatu sebelum berwudu
untuk salat magrib berjamaah

*         *         *
Kejarlah Presiden Jokowi, kan kuajak selfie 

*         *         *
Jaket Asian Games 2018 juga turut dibagikan Presiden Jokowi kepada hadirin
yang mampu menjawab pertanyaan dengan benar

*         *         *
Yeeeeeeeeeee, Komunitas ISB sudah dua tahun! Met Milad

*         *         *
Mimin Komunitas ISB ikut selpih dengan pak pol yang baik hati

*         *         *
Reuni dengan  travel blogger Terry Endropoetro setelah kali terakhir bertemu pada
22-25 April lalu bersama rombongan Kementerian Sekretariat Kabinet
meninjau Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong
*         *         *
Artikel Terkait Presiden Jokowi
- Sisi Lain Indonesia Masters 2018
- Count Down Asian Games 2018
- Di Balik Final Piala Presiden 2017
- Presiden dan Kepala BNN Kompak

- https://www.topskor.id/detail/69223/Tinjau-Wisma-Atlet-Presiden-Jokowi-Alhamdulillah-Sudah-999
- https://www.topskor.id/detail/67875/Resmikan-Lapangan-Tenis-GBK-Presiden-Jokowi-Ini-yang-Ketujuh
- https://www.topskor.id/detail/69287/Presiden-Jokowi-Tegaskan-Kelancaran-Wisma-Atlet-GBK

*         *         *
- Jakarta, 28 Mei 2018

Rabu, 23 Mei 2018

Puasa Nyaman Bersama Betadine Obat Kumur


Betadine Obat Kumur baik digunakan usai santap sahur dan sebelum tidur



RAMADAN merupakan bulan yang paling ditunggu umat muslim di seluruh dunia. Sebab, dari 12 bulan -penanggalan hijriah- hanya Ramadan, yang diwajibkan untuk berpuasa. Sementara, untuk berbagai bulan lainnya bisa dibilang sunah. Misalnya, puasa Syaban, Syawal, hingga Muharram.

Untuk Ramadan 1439 Hijriah ini memasuk hari ketujuh, Rabu (23/5). Puasa tahun ini dimulai serentak pada Kamis (17/5). Nah, puasa itu merupakan kesempatan beristirahat bagi tubuh, khususnya alat pencernaan dan memperbaiki proses regenerasi saluran pencernaan.

Namun, puasa juga memberikan risiko dehidrasi yang menyebabkan kering dan turunnya daya tahan tubuh kita. Sehingga, mudah terkena risiko infeksi kuman pada rongga mulut seperti sakit tenggorokan dan sariawan.

Untuk mencegah infeksi tenggorokan saat puasa, penting untuk memperhatikan pilihan makanan dan minuman yang dikonsumsi ketika sahur dan berbuka serta rutin melakukan kebiasaan gargle atau berkumur. Itu dilakukan saat sahur dan sebelum tidur.

Fakta itu yang saya ketahui usai mengikuti diskusi kesehatan yang diselenggarakan Betadine Indonesia di Beranda Kitchen, Kebayoran, Jakarta Selatan, Senin (21/5). Dalam acara bertema "Jaga Kesehatan Saat Puasa dengan Menghindari Makanan Pemicu Sakit Tenggorokan dan Biasakan Gargle" ini memberi pencerahan bagi saya.

Bisa dipahami mengingat saya baru tahu mengenai khasiat Povidone-Iodine dalam mengembalikan kadar flora normal di tenggorokan. Itu setelah saya mendapat informasi dari dua narasumber kompeten. Yaitu, Educator dan Trainer Mundipharma Indonesia Mery Sulastri dan Fiastuti Witjaksono (Ketua Departmen Ilmu Gizi RSCM FKUI).

"Pada saat puasa, tubuh kita tidak diisi dengan nutrisi selama hampir 14 jam. Nah, ketika berbuka atau sahur, tubuh membutuhkan penyesuaian kembali dengan apa yang masuk ke dalam tubuh. Begitu juga dengan tenggorokan, untuk mencegah infeksi, pilihlah makanan dan minuman yang sesuai dengan suhu tubuh normal manusia, yaitu 37 derajat celcius," kata Fiastuti di hadapan puluhan blogger dan media.

Dalam kesempatan itu, wanita asal Yogyakarta ini membeberkan fakta yang membuat saya terhenyak. Itu karena makanan dan minuman yang terlalu panas atau dingin bisa memicu reaksi stress pada mukosa tenggorokan sehingga kuman lebih mudah masuk. Fiastuti juga berpesan kepada kami untuk menghindari makanan berminyak seperti gorengan karena dapat menyebabkan iritasi pada tenggorokan.

Nah, ini yang kerap jadi dilema, Pasalnya, ketika berbuka, gorengan -kecuali saat tugas di luar- selalu tersedia. Bahkan, buka rasanya kurang pas jika tanpa gehu, bala-bala, mendoan, dan gorengan sejenis. Mendengar penuturan Fiastuti memberi pencerahan bagi saya. Untuk saat ini memang belum bisa menyetop kegemaran untuk mengkonsumsi gorengan. Namun, setidaknya saya bisa menguranginya.

Terkait minuman panas atau dingin, ya 11-12, Itu karena saat azan magrib berkumandang, yang saya lakukan kali pertama ya menyeruput teh manis, beberapa butir kurma, dan... gorengan! Usai diselingi magrib, biasanya dilanjutkan dengan kolak atau cemilan lain dan gorengan (lagi). Setelah tarawih, baru makanan yang berat-berat seperti nasi.

Beruntung, berkat menghadiri diskusi tersebut, saya jadi paham. Khususnya,untuk menjaga kesehatan rongga mulut. Misalnya, sakit tenggorokan, sariawan, gusi bengkak, dan bau nafas tak sedap.

Salah satunya dengan menggunakan Betadine Obat Kumur yang dapat digunakan 2-5 kali sehari saat perawatan kesehatan rongga mulut. Bisa dipahami mengingat Betadine Obat Kumur merupakan antiseptik dengan kandungan Povidone-Iodone 1%.

"Povidone-Iodone 1% merupakan zat antimikroba yang memiliki manfaat untuk menjaga kebersihan daerah mulut dan tidak menimbulkan resistensi serta sudah terbukti secara klinis dapat membunuh kuman seperti bakteri, jamur, atau virus di area mulut dan tenggorokan secara efektif." Merry, menjelaskan.

Berdasarkan riset, Povidone-Iodine 1% telah aman digunakan pada rongga mulut dan daerah tenggorokan karena memiliki spectrum yang luas. Ini membantu mempercepat penyembuhan luka infeksi di rongga mulut dan membantu menghentikan pendarahan.

"Kami menganjurkan pada masyarakat untuk gargle atau berkumur selama 30 detik menggunakan cairan antiseptik Povidone-Iodone seperti Betadine Obat Kumur yang terbukti dapat mengembalikan kadar flora normal dalam 120 menit. Selama ramadan, masyarakat direkomendasikan untuk gargle dua kali sehari, yaitu saat sahur setelah selesai makan dan sebelum tidur," kata Merry, memberi analisis.

Bagi saya pribadi, pemaparan dari dua narasumber ini sangat menarik. Sebab, seumur-umur saya belum pernah menggunakan obat kumur. Biasanya, untuk membersihkan rongga mulut, saya hanya menggosok gigi disertai pembersih lidah usai santap sahur dan jelang magrib.

Namun, berkat diskusi ini membuat saya lebih peka lagi terhadap kesehatan rongga mulut, khususnya dalam menghadapi Ramadan dengan menggunakan obat kumur.***


*         *         *
Ketua Departement Ilmu Gizi RSCM FKUI Fiastuti Witjaksono membeberkan
makanan dan minuman yang harus dihindari saat puasa

*         *         *
Educator & Trainer Mundipharma Indonesia Mery Sulastri berbagi tips untuk
menjaga kesehatan tenggorokan selama puasa

*         *         *
Yeeeee, nge-game sejenak sambil menunggu buka puasa

*         *         *
Ini bukan sembarang games, melainkan seperti puzzle terkait nutrisi saat sahur,
berbuka, dan setelah tarawih

*         *         *
Sebagai penggemar sepak bola, saya baru tahu ternyata Betadine merupakan
sponsor Manchester City yang baru saja juara Liga Primer Inggris 2017/18

*         *         *
- Jakarta, 23 Mei 2018

Senin, 21 Mei 2018

Jadi Bagian Menyambut Indonesia 2020


Kafi Kurnia dalam visi Indonesia 2020
(Klik untuk perbesar foto dan geser untuk melihat gambar lainnya)



SETIAP tahun, rakyat Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada 20 Mei. Tanggal tersebut merupakan semangat dari segenap warga untuk menumbuhkanrasa kesadaran Tanah Air.

Berdirinya Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908 jadi tonggak bersejarah dalam negeri ini dalam mencapai kejayaan yang dilanjuti dengan Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 dan Kemerdekaan (19 Agustus 1945).

Sebagai bagian dari masyarakat, tentu saya harus melanjutkan perjuangan para pahlawan. Tentu, bukan dengan tombak atau senjata lainnya. Melainkan dengan berkarya secara positif. Misalnya, sebagai blogger, saya berkewajiban untuk menyebarkan berita yang positif dan memerangi hoax.

Contohnya, bulan lalu ketika saya diajak Kementerian Sekretariat Kabinet (Setkab) untuk meninjau langsung perbatasan dengan Malaysia di Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Saat itu, saya dan empat rekan blogger melihat langsung dengan mata serta kepala sendiri, bahwa kehidupan di perbatasan tidak sesuram yang dibayangkan (Artikel sebelumnya Di PLBN Entikong, Kedaulatan Indonesia Terjaga).

Bahkan, tidak jauh beda dengan di ibu kota dan berbagai kawasan lainnya. Apalagi, kami sangat bangga dengan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong yang jauh lebih megah dibanding milik tetangga. Ini jadi bukti, Indonesia sudah siap mengembalikan kejayaan seperti masa lalu.

*       *       *
"INDONESIA 2020 adalah visi yang bertujuan menggelorakan semangat bangsa untuk segera mencapai takdir kejayaan. Dengan bermodalkan warisan nenek moyang kita dan memberdayakannya sehingga jadi prestasi yang membanggakan," demikian sambutan dari Kafi Kurnia.

Pernyataan dari founder Sembutopia, yaitu organisasi yang bergerak di bidang kesehatan ini menarik. Sekaligus, membuat saya dan puluhan rekan blogger serta media yang hadir di Javanegara Gourmet Atelier, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (20/5) ikut tergerak.

Ya, Kafi mengajak kami untuk berpikir jauh ke depan. Khususnya untuk menyambut Indonesia pada 2020. Nah, ada apa dengan tahun tersebut? Sebagai penggemar olahraga, saya tahu saat itu berlangsung berbagai event penting. Pertama, Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang berlangsung di Papua. Untuk skala global, ada Piala Eropa 2020 dan Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang.

Kebetulan, dalam diskusi tersebut, turut hadir Fritz Simandjuntak selaku pemerhati olahraga dan ahli komunikasi. Selain mereka, juga ada Kanti Janis (pengacara, novelis, dan aktivis perempuan), Premita Fifi (novelis dan aktivis perempuan), Raja Asdi (aktivis dan sineas), Adya Novali (atlet binaraga), dan Iwan SJP (ahli komunikasi).

Diskusi hangat pun terjadi antara kami dan mereka. Terutama, untuk mewujudkan takdir kejayaan Indonesia pada 2020. Bisa dipahami mengingat dua tahun mendatang, negeri ini genap merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75.

"Barangkali, masalahnya kita bertanya, kapan takdir kejayaan itu akan terwujud? Berangkat dari tantangan ini yang bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional sekarang, kami memberanikan diri untuk mengusung ide sederhana: Indonesia 2020 - Sebuah Takdir Kejayaan," Kafi, menjelaskan.

Menurut managing director PEKA Consultant ini, 2020 memiliki sejumlah makna. Pertama, penglihatan yang sangat sempurna dengan diistilahkan pada 2020. Kedua, bisa jadi 2020 memang tahun tersebut.

Yang terpenting, lanjut Kafi, adalah mengobarkan semangat Indonesia 2020, bahwa sebagai bangsa kita punya takdir kejayaan yang harus diwujudkan bersama-sama dengan segenap rakyat Indonesia.

"Peluncuran ide Indonesia 2020: Sebuah Takdir Kejayaan ini akan kami gelorakan ke seluruh Indonesia. Pertama dengan mengadakan kegiatan motivasi dan inspirasi pada tanggal 20 setiap bulannya. Kedua, dengan merekrut para profesional untuk menvisualiasikan ide Indonesia 2020 ke dalam karya dan prestasi. Entah itu karya seni, budaya, atau karya lainnya seperti sastra, kuliner, dan lainnya," ujar Kafi, optimistis.

Yupz, saya setuju dengan semangat luhur dari pemerhati kuliner ini. Bahkan, Kafi memberi analogi  dengan filosofi Ikan Asin. Yaitu, ikan yang di Tanah Air harganya murah, tapi ketika di luar negeri sangat mahal. Kenapa? Sebab, di negara lain, Ikan Asin dikemas dengan menarik seperti di Jepang sebagai bahan camilan dan Italia untuk toping piza.

"Besar harapan kami. Indonesia akan mencapai takdir kejayaannya sesegera mungkin. Cita-cita nenek moyang kita terhadap negara yang 'Gemah Ripah Loh Jinawi tata tentrem kerta raharja' bisa terlaksana segera, Dan, apa yang terukir dalam sila-sila Pancasila bakal jadi wujud nyata bagi seluruh rakyat Indonesia.

Yupz, mari kita isi kemerdekaan Indonesia ini dengan positif!

*       *       *
Indonesia genap merayakan HUT ke-75 pada 2020 mendatang

*       *       *
Fritz Simandjuntak berbagi pengalaman terkait menyambut Indonesia 2020

*       *       *
Suasana diskusi yang melibatkan puluhan blogger dan media

*       *       *
Indonesia 2020: Sebuah Takdir Kejayaan!

*       *       *
Bagaimana mengisi kemerdekaan dengan positif? Yupz, sebagai blogger dengan
menyebarkan kebenaran dan memerangi hoax

*       *       *
- Jakarta, 21 Mei 2018

Jumat, 18 Mei 2018

Kilas Balik Piala Dunia 1954: Keajaiban di Bern!



Jerman Barat sukses juara secara dramatis (Foto: FIFA.com)


PIALA Dunia paling dikenal sepanjang masa dengan aksi-aksi terseru dan melibatkan duel antartim terbaik. Itulah julukan yang tepat menggambarkan Piala Dunia 1954 di Swiss pada 16 Juni – 4 Juli.

Edisi kelima pesta olahraga terbesar sejagat raya ini menampilkan banyak kejutan. Mulai dari tim, pemain, duel, hingga aksi memikat lainnya. 

Apalagi, Piala Dunia 1954 diselenggarakan tepat saat FIFA merayakan ulang tahun ke-50. Selain itu, ada nuansa baru dibanding beberapa edisi sebelumnya. Lantaran, untuk pertama kalinya khalayak di seluruh dunia bisa menyaksikan pertandingan di Piala Dunia 1954 berkat siaran televisi.

Namun, di luar itu semua tiada yang mampu mengalahkan kejutan Jerman Barat yang tampil memukau. Ya, negara pecahan Jerman setelah Perang Dunia II ini sukses menggondol trofi Jules Rimet untuk pertama kalinya. Berstatus sebagai tim non unggulan, Jerman Barat mampu mengalahkan tim kuat saat itu, Hungaria.

Terjadi duel sengit antarkedua tim pada final di Stadion Wankdorf, Bern, 4 Juli 1954. Hungaria yang saat itu disebut sebagai kandidat juara sempat unggul 2-0. Itu berkat aksi Ferenc Fuskas yang menjebol gawang Jerman Barat pada menit ke-6 dan Zoltan Czibor (8).

Namun, ekspekstasi 65 ribu penonton yang sebagian besar mendukung runner-up Piala Dunia 1938 itu sirna. Sebab, Jerman Barat mampu mengejar ketertinggalan dengan cepat dua menit kemudian melalui Max Morlock. Suasana bertambah tegang ketika striker legendaris Helmut Rahn menyamakan kedudukan (18).

Puncaknya, enam menit sebelum wasit asal Inggris, William Ling meniup peluit panjang, Rahn kembali membobol gawang Hungaria. Aksi sayap bernomor punggung 12 itu memastikan kemenangan Jerman Barat. Skor 3-2.

Ya, publik Swiss, terutama penonton di Stadion Wankdorf sampa terharu menyaksikan kejar-mengejar gol sepanjang 90 menit. Bahkan, duel tersebut oleh FIFA dinilai sebagai salah satu laga terbaik sepanjang Piala Dunia. 

“Miracle of Berne”, alias malam penuh keajaiban menyelimuti kemenangan Jerman Barat di final yang digelar di kota Bern.

Kembali Gagal
Sementara, kekalahan itu memupus ambisi Hungaria menjadi juara setelah dua kali berada di final. Padahal, mereka mampu menghajar Jerman Barat hingga 8-3 pada penyisihan grup. Hungaria juga jadi tim tertajam sepanjang turnamen dengan 27 gol hanya dari enam laga.

Namun, di final mereka justru takluk oleh determinasi Jerman Barat yang akhirnya disebut sebagai “Tim Panser”. Itu merujuk performa skuat asuhan Josef Herberger yang telat panas di awal namun sangat mematikan saat turnamen mendekati akhir.*

Statistik Piala Dunia 1954
Tuan rumah: Swiss
Waktu: 16 Juni – 4 Juli
Peserta: 16 tim dari 4 konfederasi
Jumlah pertandingan: 26
Total penonton: 768.607
Total gol: 140
Rata-rata gol: 5,4

Juara: Jerman
Runner-up: Hungaria
Ketiga: Austria
Keempat: Uruguay
Top scorer: 11 gol, Sandor Koscis (Hungaria)
Pemain Terbaik: Ferenc Puskas

Final Piala Dunia 1954
Jerman vs Hungaria 3-2
Stadion: Wankdorf, Bern
Penonton: 62.500
Wasit: William Ling
Gol: 0-1 (Puskas, 6), 0-2 (Czibor, 8), 1-2 (Morlock, 10), 2-2 (Rahn, 18), 3-2 (Rahn, 84)

Skuat Jerman: 1 Turek, 3 Kohlmeyer, 6 Eckel, 7 Posipal, 8 Mai, 10 Liebrich, 12 Rahn, 13 Morlock, 15 Walter, 16 Fritz, 20 Schaefer
Pelatih: Josef Herberger

Skuat Hungaria: 1 Grosics, 2 Buzanszky, 3 Lorant, 4 Lantos, 5 Bozsic, 6 Zakarias, 8 Koscis, 9 Hidgkuti, 10 Puskas, 11 Czibor, 20 Toth
Pelatih: Gusztav Sebes



Rabu, 16 Mei 2018

Di Perbatasan, yang Sakti Hanya Kera!


Dalam banget!


KAMUS Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi daring mendefinisikan Meme sebagai berikut. Yaitu, sebagai berikut:

1. ide, perilaku, atau gaya yang menyebar dari satu orang ke orang lain dalam sebuah budaya
2. cuplikan gambar dari acara televisi, film, dan sebagainya atau gambar-gambar buatan sendiri yang dimodifikasi dengan menambahkan kata-kata atau tulisan-tulisan untuk tujuan melucu dan menghibur

*        *        *

MALAM itu di salah satu ballroom hotel yang berbatasan dengan gerbang tol di barat ibu kota, sangat ramai. Tampak, ratusan manusia memenuhi aula tersebut pada Sabtu (12/5) malam.

Termasuk, dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang jadi inisiator Sepeda Nusantara 2018. Yaitu, program lanjutan tahun lalu yang bernama Gowes Pesona Nusantara (GPN) 2017.

Turut hadir, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Sekretaris Kemenpora Gatot Sulistiantoro Dewa Broto, Deputi III Kemenpora Raden Isnanta, dan segenap perwakilan dari panitia Sepeda Nusantara 2018 (Artikel selengkapnya: https://www.topskor.id/detail/73789/Kick-off-Minggu-Pagi-Sepeda-Nusantara-2018-Lewati-34-Provinsi-di-Tanah-Air).

Pandangan saya tertuju pada layar lebar berukuran sekitar 2x6 meter. Dalam tayangan tersebut, tampak diputar berbagai keseruan GPN 2017. Termasuk, ketika di Etape Khatulistiwa yang melintasi Kalimantan Barat.

Tampak, rekaman video menampilkan berbagai cuplikan menarik dari tempat wisata dan bersejarah di provinsi terluas keempat di Tanah Air ini. Dua di antaranya, Jembatan Tayan dan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong yang sama-sama berada di Kabupaten Sanggau.

Seketika, saya jadi teringat pada perjalanan monumental tiga pekan lalu. Tepatnya, ketika meninjau PLBN Entikong bersama perwakilan Sekretariat Negara (Setkab) pada 23-25 April lalu.

Untuk artikel lengkapnya, bisa disimak pada daftar di bawah ini atau laman PLBN Entikong yang tertera pada banner di atas. Banyak kisah menarik yang bisa digali dari kunjungan saya sebagai netizen (warganet).

Tentu, tidak bisa dijabarkan semuanya. Alias, berseri yang semoga saja bisa dijadikan buku atau minimal antologi. Yuppiiii!

*        *        *

"JANGAN hanya jaga perasaan dia, tapi juga jaga mutu kerja kita!"

"Pakailah APD kalian. Ingat, yang sakti cuman Kera!"

"Kawin, duda, atau jomblo sama saja. Safety First tidak memandang status!"

Demikian berbagai kalimat yang menggelitik dari papan informasi terkait Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) bagi karyawan. Papan informasi ini tersebar di berbagai kawasan Proyek Entikong Tahap 2 dengan kalimat yang unik dan bikin yang melihat senyum-senyum sendiri. Alias, tidak monoton bagi setiap yang melihatnya.

Bisa dipahami mengingat K3 sangat penting dalam setiap pekerjaan, terutama di proyek. Kebetulan, saya sedikit paham dengan K3 karena beberapa kali mengikuti acara yang diselenggarakan Kemen PUPR.

Baik itu pada event blog (Artikel sebelumnya Sinergi Kementerian PUPR dan Blogger untuk Sosialisasi K3 dalam Sebuah Proyek) atau ketika menunaikan tugas jurnalistik (Artikel sebelumnya Sisi Lain Kunjungan Menkeu Sri Mulyani ke Kompleks GBK, Kunjungan Jusuf Kalla, dan GBK Bersolek).

"Memang dibuat agak unik dengan nada guyon tanpa mengurangi inti dari mengingatkan terkait K3. Tidak hanya pekerja saja, tapi juga tamu yang hadir wajib memakai APD (alat pelindung diri) seperti helm. Sebab, namanya di proyek, kami khawatir ada serpihan yang mengenai kepala," kata salah satu staf PLBN Entikong yang mendampingi kami.

Yupz, saya setuju dengan pernyataan tersebut. Sebab, dengan nada guyon akan lebih mudah diingat ketimbang peringatan yang serius. Itu karena sensor motorik lebih mudah mencerna sesuatu yang gampang diingat.

Meski bernada guyon, tapi peringatan yang terpasang di berbagai titik Proyek PLBN Tahap 2 ini tidak mengurangi dari esensi sebagai informasi. Intinya, sebagai pemberitahuan baik pekerja maupun tamu untuk selalu waspada saat memasuki proyek.

Nah, bagaimana menurut Anda?***

*        *        *
Yupz, ibadah dan bekerja

*        *        *
Setuju banget

*        *        *
Intinya (translate) pakai helm, sepatu, dan rompi

*        *        *
Kalau ada yang masih ngeyel, jangan-jangan orang itu Sun Go Kong?

*        *        *
"No Comment!"

*        *        *
Untuk saat ini belum...
*        *        *

Website: www.Setkab.go.id/WargaNetkePerbatasan
Facebook: @setkabgoid
Twitter: @setkabgoid
Instagram: @Sekretariat.Kabinet
Youtube: Sekretariat Kabinet RI
Tagar: #MenujuIndonesiaMaju#WajahBaruPerbatasan

*        *        *

Artikel ini merupakan bagian dari Seri Kunjungan ke PLBN Entikong
Prolog
Catat, Setkab Selenggarakan Lomba Medsos Berhadiah Rp 107 Juta!
(Teaser) Melongok Wajah Baru Perbatasan Indonesia dengan Malaysia
Pelangi yang Indah Bersinar di Sanggau
Di PLBN Entikong, Kedaulatan Indonesia Terjaga
Proyek PLBN Entikong Tahap 2 Picu Ekonomi Kerakyatan

Artikel Selanjutnya:
- (Meme) Jangan Hanya Jaga Perasaan Dia, tapi Juga Juga Mutu Kerja Kita
- Di Indonesia Bayar dengan Ringgit, di Malaysia Pakai Rupiah
- Di Balik Kunjungan ke PLBN EntikongEpilog

*        *        *
Jakarta, 16 Mei 2018

Jumat, 11 Mei 2018

Wonder Photo Shop Pacu Kreativitas Penggemar Fotografi


Suasana peresmian Wonder Photo Shop PT Fujifilm Indonesia di Mal Central Park
Klik untuk perbesar foto dan geser untuk melihat gambar lainnya


PADA era sekarang, memotret bukan sekadar pelengkap dalam aktivitas sehari-hari. Melainkan, sudah jadi salah satu kebutuhan wajib. Misalnya, bagi saya pribadi yang menggemari kegiatan fotografi dengan berbagai cara.

Baik itu menggunakan smartphone, analog, poket, kamera DSLR, dan sebagainya. Masalah bagus atau tidak itu soal rasa. Yang pasti, dalam setiap kunjungan, saya berusaha untuk mengabadikannya.

Mulai dari pemukiman padat di ibu kota, stadion, rimba, situs kuno, perbatasan antarnegara, hingga di udara. Ibaratnya, apa pun itu daerahnya, harus didokumentasikan dalam gambar. Sebagian di antaranya wajib dicetak.

Sebab, dari selembar foto itu bisa jadi cerita untuk anak dan cucu, kelak.

*         *         *
PAGI itu, mentari terlihat malu-malu. Dari jantung ibu kota usai meliput persiapan salah satu cabang olahraga untuk menyambut Asian Games 2018, saya menuju arah barat laut. Sepanjang jalan, tampak geliat warga ibu kota untuk memulai aktivitas dengan semangat.

Kurang dari seperminuman teh, saya sampai di pusat perbelanjaan nan megah yang namanya mengadopsi taman terkenal di kota berjulukan The Big Apple. Masih ada waktu untuk menikmati secangkir kopi hangat yang tersedia di kedai.

Setelahnya, saya menuju Lantai 1 Mal Central Park yang sepanjang lorong sudah ramai. Terutama, pada gerai bertuliskan Wonder Photo Shop: Fujifilm. Ya, Central Park Mall, Selasa (8/5) jadi saksi pembukaan dari gerai photo printing dengan konsep unik dan kekinian.

Yaitu, Wonder Photo Shop (WPS) yang merupakan flagship store PT Fujifilm Indonesia pertama di Tanah Air. Melalui WPS ini, Fujifilm ingin menawarkan konsep photo printing yang unik dengan beragam fasilitas yang memudahkan konsumen untuk mencetak dan mengkreasikan foto.

Yuppiii. Bagi saya, ini menarik. Bukan karena saya memang penggemar fotografi. Melainkan, karena gerai ini sangat original. Konsep casualnya membuat masyarakat Indonesia tertarik untuk mengkreasikan foto. Baik untuk menambah koleksi dekorasi pribadi maupun membagikannya sebagai buah tangan.

Itu diungkapkan Presiden Direktur PT Fujifilm Indonesia Noriyuki Kawakubo dalam jumpa pers di Seribu Rasa Restaurant yang masih satu lantai dengan gerai. Menurutnya, perkembangan teknologi kamera digital dan smartphone saat ini kian memudahkan setiap orang untuk mengabadikan momen dengan kualitas foto yang baik dalam kesehariannya. Ini membuat foto jadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Misalnya, swafoto alias selfie atau wefie.

"Dengan hadirnya Wonder Photo Shop ini, kami berharap masyarakat Indonesia dapat merasakan pengalaman baru yang unik, modern, dan menyenangkan saat mencetak foto. Serta, dapat mengkreasikan sebuah foto yang bisa disimpan sebagai memori yang berharga dan personal. Juga dapat membagikannya sebagai hadiah," tutur Noriyuki dalam sambutannya yang dihadiri puluhan blogger, media, dan pegiat fotografi. Termasuk, Tya Ariestya, aktris serbabisa yang ternyata pencinta memotret.

Faktanya, tren mobile photography memang sudah jadi gaya hidup. Wajar saja mengingat saat ini, kita sudah tidak sulit lagi merekam suatu momen. Cukup menggunakan kamera smartphone saja. Foto bisa langsung tersimpan di perangkat mobile atau untuk diunggah ke media sosial.

*         *         *

BERDASARKAN salah satu riset, di Indonesia saat ini jumlah pengguna smartphone mencapai 67 persen dari total penduduk atau sekitar 177,9 juta jiwa. Bahkan, 44% di antaranya digunakan untuk mengambil foto.

Yupz, seiring perkembangan zaman ke arah digital, turut memengaruhi pergeseran tren di kalangan anak muda saat ini. Generasi zaman now cenderung mencetak foto dari smartphone. Tidak seperti dulu yang sebatas DSLR, kamera film, atau klise. Itu mengapa, teknologi cetak foto melalui smartphone di Wonder Photo Shop akan lebih menyasar ke konsumen dari kalangan generasi muda.

"Melalui Wonder Photo Shop, kami ingin semakin dekat dengan smartphone. Sebab, kami melihat kebutuhan kaum milenial untuk mengabadikan momen lebih tinggi dibanding lainnya," General Manager Electronic Imaging Division PT Fujifilm Indonesia Johanes J. Rampi, menambahkan.

Ya, Wonder Photo Shop merupakan open store yang memberikan pelayanan mencetak foto, photo enlargement, quick print service, mini studio, dan display kamera X-Series maupun Instax terbaru kepada pelanggan.

Salah satunya yang membuat saya tertarik pada perangkat X-T20 yang merupakan versi teranyar dari X-T10. Yupz, kamera ini mengingatkan saya pada petualangan Rangga dalam Ada Apa dengan Cinta 2. Dalam display tersebut, X-T20 dibanderol nyaris Rp 15 juta. Cukup tinggi untuk mirrorless.

Namun, seperti digoreskan adagium lawas. Ada rupa tentu ada harga. Alias, kita membayar apa yang pantas untuk didapatkan. Bisa dipahami mengingat Fujifilm dikenal sebagai produsen yang mementingkan kualitas.

"Wonder Photo Shop juga menyediakan layanan unik, yaitu crafting photo. Jadi, kami ingin memulai edukasi masyarakat Indonesia terntang bagaimana membuat foto menjadi unik dan tidak membosankan," tutur Johanes, optimistis.

Ya, memotret itu mudah. Namun, untuk menghasilkan gambar dengan ikonik, itu tidak gampang. Fakta itu diakui Tya saat meninjau areal Wonder Photo Shop Fujifilm Kedua di Indonesia setelah tahun lalu diresmikan di Mal Kota Kasablanka.

"Keberadaan gerai cetak foto Wonder Photo Shop Fujifilm Indonesia ini memberikan pengalaman berbeda saat ingin mencetak foto. Bukan hanya sekadar mencetak foto untuk dibingkai sebagai dekorasi ruangan di rumah saja. Namun, kita bisa mengkreasikan foto untuk dijadikan hadiah atau kenang-kenangan bagi rekan kerja," Tya menjelaskan dengan semringah.

Yupz, di Wonder Photo Shop Fujfilm Indonesia ini, terdapat beragam fasilitas unik yang dapat memanjakan pengunjung. Misalnya, Wonder Print Station yang melayani cetak foto dari smartphone. Pengunjung juga dapat melakukan self service alias pencetakan foto secara pribadi.

Ini menarik menurut saya. Kebetulan, saya sudah mencobanya untuk mengkreasikan foto sesuai keinginan sendiri di gerai dengan konsep unik nan casual layaknya cafe. Selain itu, ada corner DIY (Do It Yourself) untuk kita yang ingin mempersonalisasikan hasil foot sesuai kreativitas sendiri.

Berbagai kemudahan itu yang mungkin belum ada pada gerai cetak foto lainnya. Selain di Indonesia, Wonder Photo Shop ini juga sudah merambah berbagai negara. Itu meliputi Malaysia, Amerika Serikat, dan Jepang.

Saya sudah mencobanya. Bagaimana dengan Anda?


Wonder Photo Shop
Lokasi: Lantai 1 Mal Central Park, Jalan Letjen S. Parma, Jakarta Barat
Website: wonderphotoshop.id
Instagram: @wonderphotoshopid
Facebook: Fb.com/WonderPhotoShopID

*         *         *

OH ya, di Wonder Photo Shop Mal Central Park ini kerap diselenggarakan workshop dengan berbagai tema.

Misalnya, dalam dua hari kedepan:
Wonder  Journal Workshop pada 12 Mei pukul 14.00-16.00 WIB
Wonder Wall Decor Workshop (13 Mei)

*         *         *
Detik-detik jelang dibukanya Wonder Photo Shop di Mal Central Park, Jakarta Barat

*         *         *
Presiden Direktur PT Fujifilm Indonesia dalam sesi diskusi bersama blogger,
media, dan pencinta fotografi

*         *         *
Wonder Photo Shop di Mal Central Park terletak di Lantai 1

*         *         *
Wonder Photo Shop di Mal Central Park kerap menyelenggarakan Workshop

*         *         *
Tya Ariestya mencoba mengkreasikan fotonya sendiri

*         *         *
Sesi kompetisi mengkreasikan foto yang melibatkan blogger, media, dan
penggemar fotografi

*         *         *
Yuppiii, hasilnya!

*         *         *
Rekan blogger Imawan Anshari dalam presentasi tim saat kompetisi

*         *         *
Gadget yang sangat memesona

*         *         *
Berbagai produk andalan dari PT Fujifilm Indonesia

*         *         *
Yupz, saatnya mengkreasikan berbagai gambar unik di Wonder Photo Shop!

*         *         *

- Jakarta, 10 Mei 2018