TyyiccClcSK3IvRCDh0sKBc4_Sg roelly87.com: Desember 2014

Serial Catatan Harian Ojol

Serial Catatan Harian Ojol
Serial Catatan Harian Ojol

Rabu, 31 Desember 2014

Rivalitas Lionel Messi vs Cristiano Ronaldo

Rivalitas Lionel Messi vs Cristiano Ronaldo

JADI SIMBOL PERSAINGAN BARCELONA DAN REAL MADRID

"CR7" memiliki kekuatan fisik dan mental, sementara "La Pulga" terlahir dengan bakat istimewa dan tumbuh di La Masia.

Lionel Messi vs Cristiano Ronaldo. Siapa lebih unggul? (Sumber foto: Standart.co.uk)


MAHAKARYA kedua maestro lapangan hijau ini telah sering diceritakan, ditulis, dan dipuji. Karya mereka dikisahkan secara terperinci dalam setiap gol, dribel, lompatan, dan aksi. Hanya sedikit dari aksi mereka yang tak terpantau kamera atau mata manusia.

Cristiano Ronaldo berusia dua tahun dan empat bulan lebih tua daripada Lionel Messi. Namun, karier mereka dapat dianggap hampir sama. Ketika Messi menjalani debut di tim utama Barcelona pada Oktober 2004, Ronaldo telah 14 bulan berkiprah di Old Trafford bersama Manchester United (MU). Ia merebut Liga Champions dan Ballon d'Or pertamanya pada 2008. Messi memenangi keduanya setahun kemudian.

Perdebatan mengenai siapa yang terbaik antara Messi dan "CR7" -julukan Ronaldo- telah berlangsung lama dan tak seorang pun yang bisa menghindarinya. Termasuk legenda Madrid, mendiang Alfredo Di Stefano. "Perdebatan itu mengganggu saya. Saya selalu terganggu dengan mengapa harus ada yang terbaik di antara keduanya. Kenapa tidak keduanya? kata Di Stefano.

Di Stefano beralasan, Ronaldo dan Messi sangat berbeda dalam segalanya, di dalam dan di luar lapangan. Mereka dibandingkan karena melakukan pekerjaannya dengan sangat baik. Ronaldo dinilai sebagai pemain yang sangat ambisius. Di pihak lain, Messi adalah sesuatu yang lebih alami. Seperti anak-anak yang bermain sepak bola di jalanan. Di balik tubuhnya yang mungil, pemain Argentina ini menyimpan sesuatu yang istimewa.

Karenanya, menemukan kesamaan di antara mereka adalah hal yang rumit. Mungkin, mereka sama-sama memiliki keahlian dalam melakukan tendangan bebas langsung meski punya cara masing-masing. Ronaldo melepaskan tendangan dengan kaki kanan yang lebih tajam dan keras ke sudut menapaun dia mengarahkannya.

Sebaliknya, Messi yang sering dipanggil "La Pulga" alias si kutu terkait posturnya yang mungil melepaskan dengan lebih terarah, melalui kaki kiri bagian dalam lebih meleengkung. Ronaldo lebih kuat secara fisik. Dia pemain yang berotot dan bertenaaga. Kecepatannya memungkinkan Ronaldo unggul dalam akselerasi saat berlari dari jarak jauh.

Dia memiliki kemampuan luar biasa dalam mengulang apa yang dilakukannya. Ronaldo memerlukan ruang karena dengan cara itu bisa menghindari hadangan para pemain lawan. Dia mampu melepaskan tembakan dengan kedua kaki kirinya. Dia pemain dengan sepesialis kaki kanan yang bermain di sayap kiri. Sundulannya tak dapat dibandingkan dengan para pemain spesialis bola-bola udara lainnya.

Sementara, Messi adalah pemain dengan bakat istimewa sejak lahir. Semua yang dilakukannya di lapangan terlihat alami. Ia pesepak bola jalanan yang dipoles di La Masia. "Separuh jalanan, separuh akademi". Dribelnya adalah langkah tarian Tango. Dribelnya "menipu".

Messi memilih ruang sempit . Ia berhadapan langsung, tak beradu lari dengan pemain lawan. Dia adalah pemain kidal yang awalnya bermain di sayap kanan. Messi ditakdirkan jadi gelandang yang posisinya lebih ke depan.

Sepanjang karier mereka, keduanya sudah berhadapan dalam 27 laga. Messi unggul atas Ronaldo 12-7. Sebanyak 23 dari 27 laga itu adalah "El Clasico". Mereka baru adua kali berhadapan saat membela timnas masing-masing. Di Liga champions, Messi telah memainkan 92 laga dan mencetak 75 gol. Sedangkan, Ronaldo mencetak 73 gol dalam 113 laga (termasuk bersama MU).

Cristiano Ronaldo saat berseragam MU melawan Lionel Messi yang sudah memperkuat Barcelona (Ronaldo7.net)
*        *        *


Artikel FC Internazionale sebelumnya

Artikel Juventus sebelumnya:

Artikel AC Milan sebelumnya
*        *        *

- Cikini, 31 Desember 2014

Ketika Pemain jadi Raja Jalanan



Mattia Perin piawai di bawah mistar gawang tapi harus dihukum (Sumber foto: DailyMail.co.uk)

RUPANYA banyak pesepak bola yang diam-diam ingin jadi pembalap. Mereka memacu mobil sport di jalan raya tanpa memikirkan keselamatan diri maupun orang lain hanya demi memuaskan hasrat terpendam. Yang lebih parah, beberapa pemain itu tidak punya surat izin mengemudi (SIM).

Bintang Borussia Dortmund, Marco Reus, didena 530 ribu euro (sekitar Rp 8,1 miliar) dan diwajibkan mengikuti sekolah setir mobil karena nekat berkendara tanpa SIM. Dengan penuh penyesalan, gelandang serang itu berkata, "Saya sudah menjadi orang bodoh. Pada usia 18 tahun, saya sudah mendapat beberapa pelajaran berharga tapi kemudian saya tidak memberi contoh. Saya tidak tahu kenapa."

Pengalaman serupa pernah dialami Frank Ribery dan Sergio Ramos beberapa tahun lalu. Di Italia, juga ada pesepak bola yang melakukan kebodohan. Akhir November lalu, Mattia Perin ditilang gara-gara mengemudi sambil mabuk. Alhasil, SIM kiper Genoa itu dicabut dan dia dihukum untuk ikut serta dalam kampanye pencegahan kecelakaan.

Perin bukanlah yang pertama dan pasitnya tak akan menjadi yang terakhir. Sebelumnya sudah banyak pemain Seri A yang membuat masalah di jalan raya. karena pemain akan selalu mencuri perhatian dengan mobil mewah yang mereka miliki.

Beberapa tahun lalu, empat pemain fiorentina asal Eropa Timur seperti Stefan Jovetic, Adem Ljajic, Haris Seferovic, dan Nikola Gulan terpaksa berurusan dengan polisi. Penyebabnya bermacam-macam, mulai dari tidak punya SIM hingga menyebabkan kecelakaan.

Gelandang muda AC Milan, M'Baye Niang pernah ditilang karena mengemudi di bawah umur dan memberikan dokumen palsu. Dua tahun kemudian, di Montpellier, dia menabrakkan mobil Ferrari-nya ke pohon. Masih banyak kasus mobil mewah pemain yang hancur karena suatu insiden. Kasus terakhir dialami mobil Lamborghini milik Keita Balde Diao, striker Lazio.

Lahan Bisnis
Namun, tidak semua pemain yang memiliki mobil mewah akan bertindak ugal-ugalan di jalan raya. Gelandang sentral "I Rossoneri", Sulley Muntari jeli melihat peluang bisnis dari ketertarikan rekan-rekannya pada mobil mewah.

Pemain asal Ghana itu mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang modifikasi mobil. Salah satu kliennya adalah Mario Balotelli. Eks striker Lazio yang kini berkostum Bastia, Djibril Cisse pernah muncul di "Pilm My Ride", sebuah program televisi tentang modifikasi mobil. Saat itu interior mobil Plymouth Power miliknya yang dirombak.

Artikel ini dimuat di Harian TopSkor edisi 27 Desember 2014

*        *        *


Artikel FC Internazionale sebelumnya

Artikel Juventus sebelumnya:

Artikel AC Milan sebelumnya
*        *        *

---------------------
- Cikini, 31 Desember 2014

Selasa, 30 Desember 2014

Sampdoria Tim Terbaik Seri A

SAMPDORIA TIM TERBAIK SERI A

Perolehan Poin "Il Samp" Naik Tinggi ketimbang Musim Lalu

Sementara, meski Juventus masih menduduki posisi pertama, mereka mengalami penurunan poin.

Sosok Sinsisa Mihajlovic di balik kesuksesan Sampdoria di Seri A musim ini (sumber foto: Ansa.it)


SERI A 2014/15 memasuki libur Natal selama dua pekan. Kompetisi terelite di Italia itu baru akan kembali pada giornata ke-17 yang dimulai 5 Januari mendatang. Hingga akhir tahun, Sampdoria mencuat sebagai salah satu "kuda hitam" terbaik. Mereka baru kalah sekali dari 16 laga yang berlangsung sehingga menyamai catatan Juventus..

Pencapaian skuat asuhan Sinisa "Miha" Mihajlovic itu menempatkan mereka di posisi lima besar dengan 27 poin. Menarik jika menlaah peningkatan poin Sampdoria musim ini yang berpeluang tiket ke Eropa.

Jika dibandingkan musim lalu pada periode yang sama, "Il Samp" hanya mampu meraih 10 poin. Saat itu, Nenad Krsticic dan kawan-kawan berada di peringkat 14 dengan 17 poin. perolehan nilai mereka hanya terpaut empat poin dari Livorno, tim penghuni terakhir di bibir degradasi.

Lonjakan drastis itu tidak lepas dari sosok Mihajlovic. Sejak menggantikan Delio Rossi, 11 November 2013, Miha sukses memulihkan moral penggawa Sampdoria. Pria asal Serbia itu secara perlahan berpacu dengan waktu demi menghindarkan tim asal kota Genoa itu dari zona merah hingga kini nyaman di papan atas.

Selain Sampdoria, terdapat enam tim lainnya yang mengalami peningkatan poin secara signifikan. Lazio menjadi yang terbanyak dengan surplus tujuh poin musim ini dibanding 2013/14. Tak kalah mengejutkan tentu keberadaan AC Milan di posisi tujuh dengan 25 poin. Musim lalu saat dilatih Massimiliano Allegri, mereka hanya berada di urutan 11 dengan 19 poin.

Sama seperti "Il Samp" dengan keberadaan miha, begitu juga Milan yang dipengaruhi faktor Filippo Inzaghi. Pria yang bersapaan Pippo itu berhasil memoles timnya dengan baik. inzaghi tidak seperti Allegri dan Clarence Seedorf yang terkesan lembek terhadap pemain. Sebaliknya, dia tak segan mencadangkan salah satu bintangnya.

Selain itu, ketimbang Sampdoria yang skuatnya tidak banyak perubahaa, Inzaghi lebih diuntungkan dengan masuknya pemain berkualitas seperti Jeremy Menez, Giacomo Bonaventura, dan Diego Lopez.

Grafik Penurunan
Menjadi ironsi jsutru saat menyaksikan grafik penurunan. Itu karena tren negatif ini diwakili empat tim tradisional Seri A seperti Juventus yang minus empat dibanding musim lalu. Selanjutnya ada Fiorentina (-6), FC Internazionale (-7), dan Napoli (-8).

Namun, yang sangat mengkhawatirkan justru performa Parma. musim lalu, pada periode yang ssama mereka nyaman di posisi dealapan dengan 19 poin dan mengintai peluang ke Eropa. Kini, skuat Roberto Donadoni itu malah menjadi juru kunci klasemen dengan enam poin alias kehilangan 13 poin ketimbang musim lalu.***

Komparasi 17 Tim Seri A 2013/14 dan 2014/15
Posisi - Tim - Poin 2013/14 - Poin Musim Ini - Selisih 
1 Sampdoria - 17 - 27 (10)
2 Lazio - 20 - 27 (7)
3 Genoa - 20 - 26 (6)
4 AC Milan - 19 - 25 (6)
5 Sassuolo - 14 - 20 - (6)
6 Udinese - 17 - 22 - (5)
7 Chievo - 15 - 16 - (1)
8 AS Roma - 38 - 36 (-2)
9 Atalanta - 18 - 15 (-3)
10 Juventus - 43 - 39 (-4)
11 Torino - 22 - 17 - (-5)
12 Fiorentina - 30 - 24 - (-6)
13 Cagliari - 19 - 12 - (-7)
14 FC Internazionale - 28 - 21 (-7)
15 Napoli - 35 - 27 - (-8)
16 Hellas Verona - 26 - 17 - (-9)
17 Parma - 19 - 6 - (-13)

Keterangan: Palermo, Cesena, dan Empoli tidak dihitung karena tim promosi dari Seri B.
Referensi SerieA.it


*        *        *


Artikel Juventus sebelumnya:

Artikel AC Milan sebelumnya


*        *        *

Cikini, 30 Desember 2014

Senin, 29 Desember 2014

Bank MNC Siap Mengikuti Gaya Hidup Nasabah




Logo MNC Bank atau Bank MNC (Sumber foto: Sindonews.com)


BANK MNC? Mungkin banyak masyarakat Indonesia yang belum mengenalnya. Referensi kita jika mendengar kata "MNC" pasti tertuju pada MNC Group yang dimiliki pengusaha sukses sekaligus Ketua Asosiasi Futsal Indonesia (AFI) Hary Tanoesoedibjo dan selama ini identik dengan media. Baik itu televisi seperti RCTI, Global TV, dan Sindo TV. Selanjutnya radio (Trijaya FM dan Monalisa FM), cetak (Koran Sindo dan Genie), dan online (Okezone.com dan Sindonews.com).

Tentu, wajar bila masih banyak yang belum ngeh dengan keberadaan Bank MNC, termasuk saya. Lantaran, Bank MNC belum lama beroperasi di tanah air. Tepatnya mulai resmi beroperasi pada 27 Oktober 2014 (sumber Sindonews.com). Itu ketika pihak MNC Group mengakuisisi Bank ICB Bumiputera hingga berganti menjadi Bank MNC.

Jadi, sebenarnya Bank MNC bukan merupakan bank baru di Indonesia. Melainkan sudah memiliki riwayat panjang sejak didirikan perusahaan yang identik dengan asuransi, AJB Bumiputera 1912 pada 12 Januari 1990. Lalu, apa tujuan MNC Group yang memiliki saham 35,08% di Bank MNC ini? Lantaran, sebagaimana yang kita ketahui, di Indonesia sudah bejibun bank, baik milik pemerintah, swasta, pemerintah-swasta, hingga asing.

Jangan sampai, kehadiran Bank MNC yang merupakan manifestasi dari Bank ICB Bumiputera hanya sebatas alternatif saja. Untuk menjawabnya bisa disimak melalui penegasan Wakil Direktur Utama MNC Bank, Benny Purnomo seperti saya kutip dari Merdeka.com, "Kami bukan sekadar ganti logo, tapi bagaimana yang paling dasar perubahan budaya perusahaan. Bagaimana nasabah merasakan perbedaan yang baik ketika bertemu insan MNC Bank. Layanan lebih baik, produk lebih baik, promosi lebih baik."

Pernyataan itu serupa dengan visi dan misi Bank MNC seperti dalam situs resminya, MNCbank.co.id.
Visi: Menjadi Bank masa depan yang memberikan layanan bintang lima, yang mengikuti gaya hidup nasabah berlandaskan teknologi terkini dan membuat semua transaksi keuangan menjadi mudah.
Misi: MNC Bank menawarkan layanan keuangan yang mengikuti gaya hidup dengan membuat hidup nasabah menjadi lebih muda, untuk nasabah retail dengan segmen menengah ke atas, termasuk di dalamnya para usaha kecil dan menengah, dengan memberikan pengalaman layanan perbankan yang memuaskan melalui cabang dan electronic channels.

*        *        *

Sebagai masyarakat awam dan juga blogger, mendapati visi dan misi Bank MNC membuat saya tertarik. Khususnya pada penekanan "Mengikuti gaya hidup nasabah". Untuk membuktikannya, saya mencoba melakukan verifikasi di situs resminya sebelum membuka rekening pada hari kerja.

Menurut syarat dan ketentuannya, sebagai berikut:
- Syarat dan ketentuannya mengacu pada ketentuan-ketentuan umum pada formulir pembukaan rekening.
- Tabungan MNC ditujukan untuk nasabah perorangan maupun karyawan perusahaan (payroll).
Setoran awal minimum Rp 250.000,-
Saldo minimum Rp 100.000,-
- Dikenakan biaya administrasi bulanan
- Dikenakan biaya saldo dibawah minimum
Bunga Tabungan MNC diperhitungkan berdasarkan saldo akhir harian dan akan dibukukan ke rekening pada akhir bulan.
- Penutupan rekning dikenakan biaya dan harus dilakukan di cabang pembuka rekening.
- Syarat dan ketentuan ini sewaktu-waktu dapat berubah dengan pemberitahuan terlebih dahulu dalam bentuk dan tata cara yang ditetapkan MNC.

Ok, itu syarat dan ketentuannya. Lalu, bagaimana kelebihannya? Berikut akan saya coba paparkan:
Tabungan berbunga setiap hari yang kompetitif dan diberikan setiap akhir bulan.
Gratis tarik tunai di ATM Bank MNC.
Gratis tarik tunai di ATM berlogo ATM Bersama.
Transfer dana via ATM Bersama secara real time.
Kemudahan pembayaran tagihan rutin bulanan: PLN, Telkom, PAM, Kartu Kredit, Pajak, dan sebagainya. 
- Akses Electronic Banking.
- Layanan call center 24 jam (500188)
- Nama besar MNC Group

Nah, itu merupakan data dan fakta mengenai Bank MNC. Tertarik untuk membuka rekening? Silakan datangi kantor cabangnya yang tersebar di seluruh Indonesia.

*        *        *

Profil Bank MNC
Nama: PT. Bank MNC International, Tbk
Kantor Pusat:
Menara ICB Bumiputera
Jl. Probolinggo No.18 Menteng
Jakarta 10350
Indonesia
Tel. (+ 62 21) 391 9898 - Fax. (+ 62 21) 391 9797
Telex. 65068 JKTBPIA - Swift: BUMIIDJA - Call Me : 500188
www.mncbank.co.id

Bidang Usaha
Bank Umum, Bank Devisa

Kepemilikan (per 30 November 2014)
MNC Kapital Indonesia 35,08%
ICB Financial Group Holdings AG 32,82%
Citibank Singapore S/A BK Julius Baer & Co Ltd-Client A/C 5,38%
Public (Ownership)

Tanggal Pendirian
31 Juli 1989

*        *        *
Cikini, 29 Desember 2014

Minggu, 28 Desember 2014

Kilas Balik 2014: Berakhirnya Pahlawan Inter saat "Treble" 2009/10


Diego Milito saat masih memperkuat FC Internazionale (sumber foto: Harian TopSkor)


2014 akan segera berakhir. Beberapa hari lagi kalender akan menunjukkan  2015. Sungguh suatu rutinitas yang wajar dalam setiap tahun. Ada yang datang juga harus ada yang pergi. Termasuk di dunia sepak bola yang bisa disebut bahwa 2014 ini menyimpulkan banyak momentum. Baik positif maupun negatif.

Ok, kali ini saya ingin membahas 2014 merupakan berakhirnya era "generasi emas" FC Internazionale. Itu setelah saya mengikuti tweet dari Harian TopSkor tentang #KilasBalik2014 yang mendapat respons menarik dari akun @ReyhanNuriman92 dan @JerryoutSIDers. Lantaran, mereka menyinggung tentang berakhirnya "pahlawan" Inter 2009/10.

Ya, skuat yang empat tahun silam sukses menggemparkan ranah sepak bola Eropa dan juga dunia. Sebab, saat itu, Inter yang dilatih Jose Mourinho jadi tim Italia pertama yang meraih "Treble" 2009/10. Yaitu, sukses menjuarai Seri A, Piala Italia, dan tentu saja Liga Champions.

Sebuah prestasi yang sangat membanggakan. Termasuk saya pribadi yang merupakan Juventini, tapi tetap respek terhadap perjuangan Diego Milito dan kawan-kawan saat itu. Lantaran, mereka membuktikan sebagai tim terbaik yang berhasil menyingkirkan banyak klub raksasa Italia, Eropa, dan dunia!

Tapi... Itu dulu, 2010. Nah, memasuki musim 2014/15 ini ada yang aneh dengan skuat Inter. Lantaran, ditandai dengan tiada satu pun anggota "treble" yang tersisa. Meski bukan Interisti, saya akan mencoba untuk membedahnya dari sudut pandang netral.

Ya, musim 2013/14 merupakan musim terakhir pahlawan Inter era "Treble". Pasalnya, setelah itu semuanya sudah tidak ada lagi yang mengenakan seragam "I Nerazzurri". Ditandai dengan hengkangnya Esteban Cambiasso ke Leicester City, Walter Samuel (FC Basel), Diego Milito (Racing Club), dan cedera berkepanjangan Christian Chivu. Sementara, Javier Zanetti tetap di Inter. Namun, bukan sebagai pemain apalagi "El Capitano", melainkan menduduki jabatan prestisius: Wakil Presiden.

Ya, kelima pemain itu layak mendapat apresiasi dari segenap Interisti di seluruh penjuru dunia. Karena mereka mampu mengarungi periode sulit sejak ditinggal Mourinho pada malam yang indah di Stadion Santiago Bernabeu, 22 Mei 2010. Dalam empat tahun terakhir, mereka bahu membahu mengembalikan Inter ke era kejayaan dengan beberapa pelatih berbeda. Sayangnya, usaha itu belum berhasil.

Sebagai sesama penggemar sepak bola Italia, saya berharap, Andrea Ranocchia, Mateo Kovacic, Mauro Icardi, dan Samir Handanovic mampu mengembalikan kejayaan Inter seperti yang dilakukan Zanetti, Cambiasso, Milito, dan pemain lainnya pada empat tahun silam...

*        *        *

Oh ya, sekadar bernostalgia, berikut ini saya cantumkan perjalanan Inter musim 2009/10 yang referensi datanya dari Harian TopSkor dan UEFA:

Seri A (melawan tim besar)
AC Milan vs Inter 0-4
Inter vs AS Roma 1-1
Juventus vs Inter 2-1
Inter vs AC Milan 2-0
AS Roma vs Inter 2-1
Inter vs Juventus 2-0

Piala Italia 
16 Besar: Inter vs Livorno 1-0
Perempat Final: Inter vs Juventus 2-1
Semifinal: Inter vs Fiorentina 1-0 & Fiorentina vs Inter 0-1
Final: Inter vs AS Roma 1-0 (5 Mei 2010, Olimpico, Roma)

Liga Champions
Fase Grup (melawan tim besar): Inter vs Barcelona 0-0 & Barcelona vs Inter 2-0
16 Besar: Inter vs Chelsea 2-1 & Chelsea vs Inter 0-1
Perempat Final: Inter vs CSKA Moscow 1-0 & CSKA Moscow vs Inter 0-1
Semifinal: Inter vs Barcelona 3-1 & Barcelona vs Inter 1-0
Final: Bayern Muenchen vs Inter 0-2 (22 Mei 2010, Santiago Bernabeu, Madrid)

Masa bakti pahlawan Treble 2009/10 di Inter
Pemain - Pindah dari Inter ke klub tujuan/ pensiun
Julio Cesar - 2012 Queens Park Rangers
Ivan Cordoba - 2012 pensiun
Javier Zanetti - 2014 pensiun
Lucio da Silva - 2012 Juventus
Maicon Douglas - 2012 Manchester City
Marco Materazzi - 2011 pensiun
Walter Samuel - 2014 Basel
Christian Chivu - 2014 pensiun
Dejan Stankovic - 2013 pensiun
Thiago Motta - 2012 Paris Saint Germain
Wesley Sneijder - 2013 Galatasaray
Sulley Muntari - 2012 AC Milan
Patrick Vieira - 2010 Manchester City
Esteban Cambiasso - 2014 Leicester City
Samuel Eto'o - 2011 Anzhi Makhachkala
Goran Pandev - 2012 Napoli
Mario Balotelli - 2010 Manchester City
Diego Milito - 2014 Racing Club

Keterangan: Rene Krhin masuk dalam skuat "treble" 2009/10 dan sempat dipinjamkan ke Bologna (2010-14) hingga kini kembali bergabung ke Inter.

*        *        *

Artikel FC Internazionale sebelumnya

Artikel Juventus sebelumnya:

Artikel AC Milan sebelumnya


Fakta Menarik Seri A sebelumnya:

*        *        *

- Cikini, 28 Desember 2012