Gol Mauro Icardi yang mengagalkan kemenangan Juventus (Sumber foto: Gazzetta.it) |
JUVENTUS resmi menahbiskan diri sebagai "penguasa Italia". Pasalnya, hingga pekan ke-17 Seri A 2014/15, skuat asuhan Massimiliano Allegri itu hanya kalah sekali. Tepatnya saat dipermalukan Genoa 0-1 pada 29 Oktober lalu. Setelah itu, laju "I Bianconeri" nyaris tak terbendung dengan meraih 5 kemenangan dan 3 seri. Bahkan, mereka tak terkalahkan saat menghadapi "tim tradisional" Italia.
Termasuk, dini hari WIB tadi (7/1) saat "Si Nyonya Besar" berbagi angka dengan rival abadi, FC Internazionale, skor 1-1. Duel di Juventus Stadium itu, seluruh golnya dicetak pemain asal Argentina. Tuan rumah sempat memimpin melalui Carlos Tevez pada menit ke-5. Namun, "I Nerazzurri" yang tak ingin menelan kekalahan pada awal tahun berhasil menyamakan kedudukan via Mauro Icardi (64).
Bagi Juventus, hasil imbang itu setidaknya membuat posisi di puncak klasemen sementara menjadi aman. Lantaran, mereka masih unggul satu poin dari AS Roma yang menguntit di posisi kedua yang sebelumnya sukses menekuk Udinese 1-0 (6/1).
Yang menarik ketika mencermati drama sepanjang 90 menit tersebut. Pasalnya, penggawa Juventus nyaris mereguk pil pahit di hadapan 40 ribu suporternya. Itu karena Inter tampil luar biasa pada babak kedua dengan memberi tekanan yang hebat. Terutama kiper Gianluigi Buffon yang harus berjibaku mengamankan gawangnya agar tidak kebobolan lagi.
Kredit khusus pantas ditujukan terhadap pasukan Roberto Mancini yang tampil sebagai tamu. Apalagi, mereka hanya bermain dengan 10 orang setelah Mateo Kovacic mendapat kartu merah pada menit ke-86. Total, wasit Luca Banti mengeluarkan tujuh kartu kuning untuk kedua tim. Dua di antaranya untuk penggawa Juventus, yaitu Leonardo Bonucci dan Alvaro Morata. Sedangkan lima sisanya didapat pemain Inter, yakni Andrea Ranocchia, Daniele D'Ambrosio, Juan Jesus, Gary Medel, dan Icardi.
Hujan kartu itu membuktikan panasnya rivalitas kedua tim kendati posisi mereka terpaut 18 poin. Juventus dengan 40 poin dan Inter (22 poin). Namun, di lapangan, perbedaan tersebut tidak menyurutkan antusias tim yang dimiliki pengusaha Indonesia, Erick Thohir tersebut. Maklum, bagi setiap individu di skuat Inter, pertandinganmelawan Juventus merupakan duel paling penting hingga "haram untuk kalah". Bahkan, melebihi panasnya tensi dengan tim sekota mereka, AC Milan.
Gengsi "Derby D'Italia"
Itu karena gengsi kedua tim sejak era 1980-an hingga 2006 yang membuat duel Juventus versus Inter dilabeli sebagai "Derby D'Italia". Yaitu, pertarungan antar klub Italia yang belum pernah terdegradasi.
Selain itu, laga antartim Putih-Hitam dengan Biru-Hitam itu mencerminkan status sebagai raksasa di "Negeri Piza" hingga 2010/11. Tepatnya ketika Milan meraih scudetto 4 tahun silam yang membuat koleksi trofi menjadi 18 menyamai Inter. Sedangkan Juventus masih mendominasi dengan 30 trofi.
"Duel melawan Inter selalu panas. Saya menyayangkan minimnya peluang di babak kedua. Sementara, pada babak pertama, kami banyak menciptakan kesempatan mencetak gol yang gagal dimaksimalkan," tutur Allegri, kepada situs resmi klub.
Di sisi lain, koleganya, Mancini, memberi pernyataan, "Saya tidak senang dengan hasil (1-1) ini. Namun, setidaknya, saya bangga dengan perjuangan para pemain. Terutama setelah kami kehilangan Kovacic. Mengenai (perselisihan) Icardi dan Pablo Osvaldo? Saya enggan mengomentarinya. Yang terpenting, kini kami harus mempersiapkan diri untuk menghadapi Genoa, pekan depan."
Statistik Juventus melawan klub tradisional Italia:
20/9 AC Milan 0-1 Juventus
5/10 Juventus 3-2 AS Roma
22/11 Lazio 0-3 Juventus
30/11 Juventus 2-1 Torino
5/12 Fiorentina 0-0 Juventus
6/1 Juventus 1-1 FC Internazionale
* * *
Artikel Juventus sebelumnya:
- Juventus Menanti Euro di Liga Champions
- Hazard Pilih Nedved dalam Tim di FIFA 15
- Juventus versus Dortmund: Ulangan Final 1996/97
- Juventus Lolos ke Babak 16 Besar Liga Champions 2014/15
- Pirlo-Marchisio Kloningan Zidane-Davids
- Fakta Rivalitas Fiorentina vs Juventus
- Agnelli-Cerci Demam Derby
- Hazard Pilih Nedved dalam Tim di FIFA 15
- Juventus versus Dortmund: Ulangan Final 1996/97
- Juventus Lolos ke Babak 16 Besar Liga Champions 2014/15
- Pirlo-Marchisio Kloningan Zidane-Davids
- Fakta Rivalitas Fiorentina vs Juventus
- Agnelli-Cerci Demam Derby
Artikel FC Internazionale sebelumnya
Artikel AC Milan sebelumnya
- AC Milan Siap Bangun Stadion Anyar
- Persahabatan Galliani dan Preziosi
- Mencari Kado Natal
- AC Milan Terbang Bersama Emirates
- Persahabatan Galliani dan Preziosi
- Mencari Kado Natal
- AC Milan Terbang Bersama Emirates
Artikel sepak bola lainnya:
- Cruyff vs Beckenbauer: Rivalitas Raja Sepak Bola Era 1970-an
- Kubala vs Di Stefano: Pelopor Rivalitas Sengit Barcelona-Real Madrid
- Maradona vs Platini: Rivalitas Terbesar Seri A Dekade 1980-an
- Rivalitas Lionel Messi vs Cristiano Ronaldo
- Rekor Seri A Sepanjang 2014
- Cerita Pemain di Dalam "Burung Besi"
- Ironi Bomber Spanyol: Tamu di Rumah Sendiri
- Dua "Grand Slam" untuk Cristiano Ronaldo!
- Ketika Pemain jadi Raja Jalanan
- Sampdoria Tim Terbaik Seri A
- Kubala vs Di Stefano: Pelopor Rivalitas Sengit Barcelona-Real Madrid
- Maradona vs Platini: Rivalitas Terbesar Seri A Dekade 1980-an
- Rivalitas Lionel Messi vs Cristiano Ronaldo
- Rekor Seri A Sepanjang 2014
- Cerita Pemain di Dalam "Burung Besi"
- Ironi Bomber Spanyol: Tamu di Rumah Sendiri
- Dua "Grand Slam" untuk Cristiano Ronaldo!
- Ketika Pemain jadi Raja Jalanan
- Sampdoria Tim Terbaik Seri A
Fakta Menarik Seri A sebelumnya:
Artikel khusus:
- Tentang Pemain Muda Terbaik Eropa (Golden Boy Award)- Tentang Tapir Emas (Tapiro d'Oro)
- Ballon d'Or 2014 Pasti untuk Messi?
- Juventus versus Dortmund: Ulangan Final 1996/97
- Kembalinya "Il Sette Magnifico"
- Cinta Lama Bersemi Kembali
- Erick Thohir: Inter Incar Liga Champions
- Dua Sisi Juventus: Belum Layak Tampil di Eropa
- Metland Rumah Idaman Investasi Masa Depan
* * *
- Ciumbuleuit (Bandung), 7 Januari 2014
cara mengatasi penyakit disentri secara alami tanpa efek samping.. Obat Herbal Disentri
BalasHapus