Dahlan Iskan di lobi kanto BUMN |
JAKARTA – Dahlan
Iskan, identik dengan olahraga. Itu dibuktikannya sejak menjabat sebagai
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada 19 Oktober 2011 hingga sekarang. Jauh
sebelum itu, pria kelahiran Magetan, Jawa Timur, 17 Agustus 1951 ini sempat menjadi manajer tim sepak bola Persebaya
Surabaya.
Bahkan, meski saat ini disibukannya dengan aktivitas sehari-harinya
sebagai seorang Menteri, tidak lantas membuatnya melupakan olahraga. Mantan
Direktur Utama PLN ini mengaku tetap membaca berita di media cetak dan online
mengenai perkembangan olahraga di Indonesia.
Berikut petikan wawancara TopSkor dengan Dahlan Iskan.
Bisa
diceritakan kisah Anda di seputar olahraga, baik dulu maupun sekarang?
Saya
sudah lama mendalami olahraga, bahkan sempat menjadi manajer dan ketua harian
tim sepak bola Persebaya Surabaya. Itu sekitar tahun 1980-an.
Di media
cetak terdahulu, berita olahraga biasanya selalu menempati halaman belakang.
Namun, sekarang sudah menarik dipajang di halaman depan, bahkan banyak beredar
harian khusus olahraga, seperti TopSkor.
Bagaimana komentar Anda?
Betul.
Tapi, sebelum sekarang ini, saya sudah memulainya. Tepatnya ketika saya masih
menangani harian umum Jawa Pos pada 1990-an.
Memasyarakatkan
olahraga dan mengolahragakan masyarakat. Anda masih ingat dengan jargon
tersebut waktu orde baru? Apakah saat ini masih relevan?
Oh,
tentu. Contohnya, saya. Ha ha ha (Tertawa). Intinya, masyarakat harus terus
berolahraga, baik sejak masih kecil hingga tua seperti saya.
Menurut
Anda, apakah dunia olahraga Indonesia
sudah mencapai titik ideal?
Belum,
terutama cabang olahraga. Dulu, waktu masih memegang Persebaya, saya prediksi
sepak bola Indonesia akan maju sekitar beberapa tahun mendatang. Tolok ukur
saya saat itu adalah pendapatan per kapita negara kita masih sekitar 450 dolar
Amerika Serikat (AS) yang akan mengejar Malaysia di kisaran 3.000 dolar.
Setelah puluhan tahun kemudian, pendapatan kita sudah melonjak jauh, sekitar
3.500 dolar per kepala. Namun, sepak bola belum juga berprestasi. Berarti itu
ada yang salah. Siapa? Tentu pengurusnya!
Banyak BUMN
yang menjadi orangtua asuh cabang olahraga, apakah ini memberatkan atau tidak?
Tidak
masalah, selama masih berkontribusi dalam sisi positif. Terutama untuk
mengembangkan prestasi olahraga di negeri ini.
Bagaimana
kisah Anda sehingga bisa menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Federasi Olahraga Barongsai
Indonesia (PB FOBI)
Berawal
dari tahun 1999. Saat itu barongsai belum begitu populer, dan hanya dimainkan
oleh etnis tertentu yaitu golongan tionghoa. Nah, saya yang kebetulan memang
mengenal dekat dengan mereka, didapuk jadi pengurus hingga ketuanya. Mereka
menjadikan saya ketua karena saya sebagai orang luar yang tentu netral, dan
dianggap bisa memajukan olahraga barongsai.
Apa target
jangka pendek dan panjang FOBI tersebut
Target
keduanya tentu menjadikan barongsai Indonesia lebih berprestasi di dunia. Sejak
menjabat ketua FOBI hingga kini periode keempat, sudah banyak prestasi yang
kami raih. Termasuk juara dunia 2008 di Tarakan, Kalimantan Timur. Selanjutnya,
kami ingin barongsai bisa lebih dikenal luas. Saat ini di ajang Pekan Olahraga
Nasional (PON) masih sebatas ekshibisi. Ke depannya saya berharap bisa masuk
SEA Games.
Anda identik
dengan sepatu kets. Secara tidak langsung itu membuat masyarakat terpengaruh
untuk ikut berolahraga seperti yang Anda lakukan. Komentar Anda?
Sepatu
ini punya banyak cerita (sambil menunjuk inisial DS di sisi sepatunya). Sejak
masih jadi wartawan, saya selalu memakainya dan tidak pernah ganti dengan jenis
lain.
Termasuk
saat mengikuti rapat dengan presiden?
Ya.
Beliau sudah mengetahui hal itu sejak lama, jadi tidak ada masalah meski saat
rapat sekalipun.
Apakah ada
perbedaan olahraga yang Anda jalani dari sebelum operasi hati hingga sekarang?
Saya
merasa lebih muda dan lebih bersemangat. (Dahlan Iskan melakukan cangkok hati
pada 2007 dari seorang pendonor di Cina yang berusia 21 tahun).
Bagaimana
kiat Anda menjaga kesehatan?
Rutin
berolahraga dan pola makan yang teratur itu bisa membuat seseorang tetap sehat.
Bisa diceritakan
mengenai tanggal lahir Anda yang bertepatan dengan HUT Kemerdekaan Republik
Indonesia?
Saya
terlahir dari keluarga petani yang miskin. Orangtua saya tidak ingat tanggal
lahir saya, hingga saya sendiri memilih 17 Agustus sebagai hari kelahiran. Saya
pilih itu supaya mudah diingat karena bertepatan dengan HUT RI.
Anda dikenal
suka melakukan senam pagi di kawasan Monumen Nasional (Monas). Bagaimana
awalnya?
Saya
melakukan ini sudah hampir satu tahun, sejak menjabat sebagai Menteri BUMN.
Kebetulan lokasinya dekat kantor BUMN dan bisa punya banyak waktu.
Apa pesan
untuk generasi muda yang terkait dengan olahraga?
Generasi
muda saat ini harus mampu berolahraga dengan baik. Sebab, dari olahraga bisa
berkesempatan untuk mengharumkan nama baik bangsa di kancah dunia.
* * *
Pesan Dahlan Iskan: Generasi muda harus olahraga |
* * *
Dahlan Iskan melihat-lihat lembaran Harian TopSkor |
* * *
Artikel ini dimuat di Harian TopSkor edisi 8 Juli 2013