TyyiccClcSK3IvRCDh0sKBc4_Sg roelly87.com: Maret 2018

Serial Catatan Harian Ojol

Serial Catatan Harian Ojol
Serial Catatan Harian Ojol

Rabu, 21 Maret 2018

Terima Kasih, Kevin/Marcus!


Menpora Imam Nahrawi menyerahkan bonus Rp 250 juta kepada
Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon
atas keberhasilan menjuarai All England 2018. (Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)


PROSES tidak pernah mengkhianati hasil. Demikian, pernyataan dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi saat menyambut Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Pasangan yang akrab disapa Minions itu tiba di Tanah Air, Selasa (20/3) lewat Terminal 2D Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Tepatnya, usai menempuh perjalanan belasan ribu kilometer dari Birmingham, Inggris, sejak sehari sebelumnya. Sontak, rencana kedatangan Kevin/Marcus mendapat perhatian dari rakyat Indonesia. 

Termasuk, pemerintah yang diwakilkan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Bisa dipahami mengingat Kevin/Marcus tiba dengan membawa oleh-oleh luar biasa dari Negeri Ratu Elizabeth tersebut. Yaitu, gelar All England 2018 yang diraihnya usai menjungkalkan Mathias Boe/Carsten Mogensen pada final yang berlangsung Minggu (19/3).

Kevin/Marcus hanya butuh 42 menit untuk mengeliminasi wakil Denmark tersebut. Sekaligus, meraih gelar beruntun setelah pada All England 2017 sukses menumbangkan Li Junhui/Liu Yuchen (Cina).

“Mewakili pemerintah, saya mengucapkan selamat kepada Kevin/Marcus atas keberhasilan mempertahankan gelar ini. Hasil positif di All England 2018 ini jadi modal utama kita untuk menyambut Piala Thomas, Kejuaraan Dunia, Asian Games 2018, dan Olimpiade 2020 Tokyo,” kata Imam, semringah.

Dalam kesempatan itu, Imam memberikan bonus kepada Kevin/Marcus sebesar Rp 250 juta. Untuk pelatih, menerima bonus Rp 100 juta.

Hadir pada penyambutan itu, Ketua Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Wiranto, Wakil Ketua Umum PBSI Alex Tirta, Chef de Mission (CdM) Asian Games 2018 Syafruddin, Deputi Kemenpora Peningkatan Prestasi Olahraga Mulyana, Deputi Kemenpora Pembudayaan Olahraga Raden Isnanta, keluarga Kevin dan Marcus, serta puluhan suporter Indonesia yang memadati bandara.

Kevin/Marcus tiba bersama pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi, Sekretaris Jenderal PBSI Achmad Budiharto, dan segenap perwakilan PBSI. Kendati lelah, akibat perjalanan belasan jam, senyum selalu tersungging dari wajah Kevin/Marcus.

Termasuk, momen langka Marcus yang tertawa hingga terbahak-bahak. Itu terjadi ketika Wiranto mencandai keduanya usai memberikan hadiah. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) ini iseng mengintip isi suvenir tersebut.

“Kita wajib bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan menyambut ganda putra yang mampu mempertahankan gelarnya di All England. Semoga, prestasi mereka tidak berhenti sampai di sini. Namun, justru lebih berkembang di masa mendatang,” Wiranto, mengungkapkan.

Usai seremoni di bandara, Menpora mengajak Kevin/Marcus dan keluarganya, perwakilan PBSI, dan puluhan awak media untuk santap malam di salah satu restoran di kawasan Ancol, Jakarta Utara.

“Kesuksesan Kevin/Marcus di All England jadi kebanggaan bagi kita semua. Tentu, kami ingin mentradisikan penghargaan kepada atlet dan pelatih yang berprestasi. Terima kasih, Kevin/Marcus, pelatih, dan PBSI. Semoga (atlet) lainnya bisa mengikuti jejak Kevin/Marcus,” tutur Imam, optimistis.


Ya, selamat untuk Kevin/Marcus. Semoga dengan kesuksesan di All England 2018 bisa dilanjutkan pada berbagai turnamen penting lainnya. Terutama, Piala Thomas pada 20-27 Mei mendatang dan Asian Games (18 Agustus-2 September).***


*         *         *
Marcus mengakui, tidak mudah untuk mempertahankan gelar di turnamen sekelas
All England. Namun, dengan kesungguhan tekad, mereka bisa mencapainya kembali.
(Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
Kevin tak menyangka bisa meraih All England secara beruntun.
Menurutnya, juara di turnamen bulu tangkis tertua di kolong langit ini
jadi salah satu pencapaian terbesar dalam kariernya. (Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
Kevin dan Marcus dengan medali All England yang jadi impian setiap
pebulu tangkis di dunia. (Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
Pelatih Ganda Putra Herry Iman Pierngadi menerima bonus Rp 100 juta dari Imam
yang didampingi Ketua PBSI Wiranto dan Wakapolri Syafruddin.
(Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
Momen langka! Marcus tertawa lepas ketika Wiranto kepo ingin
mengetahui isi di suvenir tersebut. (Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
Wartawan PBSI Amelia Widya tak kenal lelah mewartakan sejak di Birmingham,
Inggris,  hingga ketika Kevin/Marcus tiba di Tanah Air.
(Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
Suasana santai dalam perjamuan makan malam di lambung pesawat Boeing 737
Seri 400 di salah satu restoran di kawasan Ancol. (Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
Kevin tos dengan Putri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Putri yang kini
jadi juru bicara Kemenpora. (Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
Marcus bersama kekasihnya, Agnes Amelinda Mulyadi.
(Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
Selpiiiiih dengan rekan-rekan media di Tanah Air yang meliput kedatangan
Kevin/Marcus di bandara bersama Menpora Imam Nahrawi

*         *         *
- Jakarta, 21 Maret 2018

Kamis, 15 Maret 2018

Potret Kemenangan Persija: Dari Wakapolri hingga Gubernur


The Jakmania: Official Supporters of Persija Jakarta!
(Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

ROYAL box Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) jadi saksi bisu lautan manusia pada malam itu. Tepatnya, saat Persija Jakarta mengalahkan Song Lam Nghe An (SLNA) 1-0 pada pertandingan keempat Grup H Piala AFC 2018.

Sepanjang 90 menit waktu normal, puluhan ribu penonton yang membanjiri stadion kebanggaan Indonesia itu merasakan harap-harap cemas. Ibarat kekasih yang memadu cinta, enggan di-PHP.

Faktanya, pada duel di markas SLNA (6/3), Persija mampu mencuri satu poin berkat skor 0-0. Di atas kertas, Macan Kemayoran bakal mengaum jika tampil di kandang sendiri.

Namun, hingga 90 menit berjalan, papan skor di stadion yang baru diresmikan untuk Asian Games 2018 pada 14 Januari lalu itu tidak berubah. Dari kursi VIP, tampak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tegang.

Tak hentinya, pria 48 tahun ini mengepalkan tangan. Teriakan, “Aduh, sayang sekali,” atau “Yaaaah, nyaris saja!” menggema dari Anies.

Apalagi, ketika dua gol Persija dianulir wasit. Sambil berpegangan pada pembatas kaca, Anies mengernyitkan dahi.

Terpaut beberapa tombak, Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Syafruddin tak kalah tegangnya. Pun demikian dengan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot Sulistiantoro Dewa Broto yang tak terhitung bolak-balik dari kursinya demi menyaksikan pertandingan dari dekat.

Bagaimana dengan Gede Widiade? Jangan ditanya sepak terjang bos Persija ini yang sangat serius.

Namun, benarlah guratan adagium itu. Tetesan air bisa menghancurkan batu karang.

Karat dapat menggerogoti kemurnian besi. Itu tersaji saat Persija yang tampil agresif menghadapi kokohnya gerendel SLNA.

Suasana haru terpancar usai Addison Alves de Oliveira mencetak gol. Gol yang cantik lewat sontekan memesona.

Sekaligus, memberi tiga poin penting bagi Persija. Galibnya, kemarau setahun disiram hujan seminggu.

“Kemenangan di SUGBK itu berat, SLNA tak kuat. Biar Persija saja,” demikian sayup-sayup fan dengan mengangkat syal sambil menyitir ungkapan terpopuler dari film bertemakan 1990-an ini.

“Alhamdulillah… Alhamdulillah… Alhamdulillah,” pekik Gede mengucap syukur hingga tiga kali.

“Apa lagi yang harus saya katakan dengan kemenangan dramatis ini? Tidak ada kata-kata lagi, selain bersyukur,” tutur Gede, semringah.

“Sampai last minute! Benar-benar menegangkan. Saya sampai loncat ketika Addison mencetak gol,” Anies tak hentinya menyeka keringat saking antusias.

“Bersyukur, Persija menang dan SUGBK kembali kondusif. Terima kasih untuk seluruh penonton, khususnya The Jakmania yang sudah menjaga stadion ini dengan baik,” Direktur Utama Pusat Pengelola Kompleks GBK Winarto menambahkan.

Menurutnya, dalam duel ini disaksikan sekitar 44 ribu penonton. Alias, jadi rekor tertinggi kedua di Piala AFC 2018 setelah Persija menghadapi Tampines Rovers (28/2) yang ludes 49 ribu tiket.

“Tentu saja, ini sesuatu yang patut disyukuri. Pertandingan berjalan dengan tempo yang sangat tinggi. Kami berterima kasih kepada penonton karena mampu menjaga SUGBK ini dengan baik. Ayo, kita lanjutkan untuk merawat bersama stadion ini,” beber Gatot.

*        *        *

MALAM kian larut. Namun, di sekitar SUGBK, keramaian masih tersaji.

Raut kepuasan terpancar dari mereka. Penonton, The Jakmania, pedagang kaki lima, petugas keamanan, panitia, aparat kepolisian, TNI, dan sebagainya.

Di depan Wisma Atlet, tampak puluhan The Jakmania bersiul gembira. Mereka bersenandung dengan ria.

“Save GBK, Save GBK, Save GBK. Itu bukan slogan. Ini nyata, dari kami…” tutur salah satu dari mereka sambil menghentikan suaranya sejenak yang disambut koor dari yang lain.

“The Jakmania!”

“Menang kami dukung. Namun, ketika imbang apalagi kalah, dukungan kami tidak akan kendor,” lanjut mereka.

Di keheningan pada sepertiga malam itu… Jadi saksi, dari Persija untuk semua.***

*        *        *
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memeluk putranya dengan
gembira usai Addison Alves De Oliveira mencetak gol.
(Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*        *        *
Wakapolri Syafruddin turut merayakan kemenangan Persija Jakarta.
(Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*        *        *
Senyum Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyaksikan papan skor
berubah jadi 1-0 untuk tuan rumah.
(Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*        *        *
Gede Widiade tampak semringah usai menyaksikan sepakan Addison Alves
De Oliveira  menembus jala Song Lam Nghe An.
(Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*        *        *
Sesmenpora Gatot Dewa Broto mengapresiasi penonton yang sukses menjaga GBK.
(Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*        *        *
Gede Widiade bersama Anies Baswedan hanyut dalam kemenangan.
(Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*        *        *
Bos Persija Gede Widiade, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan
Direktur Utama Pusat Pengelola Kompleks GBK Winarto.
(Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*        *        *
- Jakarta, 15 Maret 2018

Jumat, 09 Maret 2018

Jadi Saksi Sejarah Bersama MAMMA MIA!


Suasana jumpa pers MAMMA MIA! di Hotel Morrissey pada 7 Maret lalu
(Klik untuk perbesar foto atau geser untuk melihat gambar lainnya)

2018 ini merupakan periode yang paling saya tunggu. Sebagai penggemar olahraga, saya tak sabar untuk menyaksikan Piala Dunia 2018 di Rusia, kembalinya BCA Indonesia Open 2018 di Istora Senayan setelah kali terakhir pada 2016, dan Asian Games 2018 yang diselenggarakan di Jakarta-Palembang.

Untuk film? Hmm... Black Panther sudah saya saksikan tepat saat valentine. Saya tak sabar menunggu 25 April mendatang untuk premier Avengers; Infinity War! Setelah itu, tinggal menanti Deadpool, Ant-Man and the Wasp, Venom, dan X-Men: Dark Phoenix! Yuppiiiii, serunya sepanjang tahun ini.

Bagaimana dengan musik? Ada Katy Perry pada 14 April mendatang. Selain itu, saya masih menunggu reuni Axl Rose-Slash bersama Guns N' Roses yang konon kembali ke Jakarta pada pengujung tahun. Eits... Sebelum itu, saya akan bernostalgia dengan lagu-lagu ABBA!

Tepatnya, dengan menyaksikan MAMMA MIA! Yupz, salah satu pertunjukan musikal tersukses di kolong langit ini bakal menyambangi Tanah Air. Mereka bakal mentas di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki (TIM) pada 28 Agustus hingga 9 September mendatang.

Bagi saya, tanggal tersebut sangat familiar. Sebab, itu bertepatan dengan Asian Games 2018 yang berlangsung 18 Agustus hingga 2 September. Lalu, apakah bakal bentrok? Tentu saja tidak. Sebaliknya, justru momentum Asian Games 2018 bakal memberi efek positif. 

Sebab, suporter dari berbagai negara akan berbondong-bondong untuk ke TIM menyaksikan MAMMA MIA! disela-sela mendukung pemain atau tim dari negara yang bersangkutan. Sebagai gambaran, Asian Games 2018 diikuti nyaris 9.000 atlet dari 41 negara. Itu belum termasuk ofisial dan pendukungnya yang diperkirakan menyentuh ratusan ribu!

Alhasil, MAMMA MIA! jadi alternatif hiburan bagi mereka. Baik turis mancanegara maupun lokal. Itu diungkapkan CEO Sorak Gemilang Entertaintment (SGE) Denny Sumali dalam jumpa pers yang berlangsung di Hotel Morrissey, Menteng, Jakarta Pusat, pada 7 Maret lalu.

"Pemilihan tanggal ini bukan tanpa alasan. Sebab, kami bekerja sama dengan Enjoy Jakarta untuk menjadikan ibu kota ini sebagai tujuan wisata. Apalagi, Agustus dan September ini bertepatan dengan Asian Games 2018. Jadi, turis dari mancanegara bisa sekalian menyaksikan MAMMA MIA! disela-sela menonton tim kesayangannya bertanding," kata Denny, optimistis.

Pertunjukan MAMMA MIA! membawakan berbagai lagu favorit dari musisi legendaris ABBA. Juga mengisahkan tentang cinta lintasgenerasi yang berpusat pada kehidupan ibu dan anak. Hingga kini, pertunjukan itu telah ditonton lebih dari 60 juta orang di seluruh dunia yang dipentaskan lewat 60 produksi dalam 16 bahasa yang berbeda.

"Kami sangat bangga dapat membawa MAMMA MIA! ke Indonesia untuk menghibur masyarakat, terutama pencinta musik pop dari ABBA. Beberapa lagu yang dibawakan seperti Dancing Queen dan I Have a Dream akan mengajak penonton unutk bernyanyi bersama sekaligus nostalgia," Denny, menambahkan.

Yupppi, pernyataan Denny membuat saya tidak sabar hingga menunggu Agustus mendatang. Apalagi, diselenggarakan di TIM yang tidak asing bagi saya. Sebab, saya sering mengunjunginya baik saat meliput pertunjukkan atau memang dengan niat untuk menonton secara pribadi.

Sebagai informasi, saat ini sudah tersedia penjualan tiket MAMMA MIA! Yaitu, terbagi dua antara presale 1 dan normal seperti yang saya kutip dari website resminya di www.mammamiajkt.com

Yang menarik, terdapat diskon khusus early bird sampai dengan 25 persen yang berlaku Maret-April mendatang. Bahkan, bagi pemegang kartu kredit BCA mendapat kesempatan pertama untuk membeli dengan diskon hingga 25% dan khusus kategori perak dapat potongan 10% eksklusif!

Harga Tiket:

Kategori VIP Platinum Gold Silver
Presale 1 Rp 1.987.500 Rp 1.762.500 Rp 1.320.000 Rp 850.000
Normal Rp 2.650.000 Rp 2.350.000 Rp 1.650.000 Rp 850.000

Keterangan: Harga di atas sudah termasuk pajak hiburan dan belum termasuk biaya admin tiket 3,3%

Untuk waktu pertunjukan:
Selasa - Kamis: 20.00 WIB
Sabtu: 14.30 dan 19.30 WIB
Minggu: 13.00 dan 18.30 WIB

Info pemesanan:
Website: www.mammamiajkt.com
Telepon: 0813 2587 5388
Langsung di Tempat: Teater Jakarta, TIM
Instagram@Sgelive.id

Untuk menyambut pertunjukan musikal terkenal di dunia ini, pihak TIM pun siap memberikan yang terbaik bagi penonton. Itu diungkapkan Kepala Satuan Pelaksana Program Kesenian Unit pengelola Pusat Kesenian Jakarta (PKJ) TIM Dian Yunita. Berdasarkan data terkini, Teater Jakarta memiliki kapasitas 1.200 kursi.

"Untuk pertunjukan musikal seperti di Broadway ini baru kali pertama diselenggarakan di TIM. Mengenai kapasitas, Teater Jakarta terbagi dalam 250 kursi di balkon lantai dua dan 300 kursi pada lantai tiga. Sisanya di auditorium lantai satu," Dian, menjelaskan.

Menurutnya, ada panggung besar berukuran 14x16 meter untuk memberikan tontonan yang wah pada MAMMA MIA! ini. Itu belum termasuk panggung hidrolik yang melingkar dan kotak. "Kebetulan, saat ini TIM sedang dilakukan revitalisasi untuk menyambut Asian Games 2018. Termasuk, dengan mempercantik taman-taman dan berbagai fasilitas umum lainnya," pungkas Dian.

Yupz, dengan menyimak informasi saat press conference tersebut membuat saya tak sabar untuk jadi sakai sejarah dalam menyaksikan tur perdana MAMMA MIA! di Tanah Air.

Bagaimana dengan Anda? Jika punya kisah menarik terkait MAMMA MIA! atau lagu-lagu ABBA bisa ditambahkan pada kolom komentar di bawah ini!***
*        *        *
Direktur Sorak Gemilang Entertainment Denny Sumali dan Dian Yunita
(Kepala Satuan Pelaksana Program Kesenian Unit Pengelola Pusat
Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki)

*        *        *
Foto bersama sebagai penunjuk count down 174 hari jelang MAMMA MIA!

*        *        *
*        *        *
*        *        *
Catat! Pertunjukan Musikal MAMMA MIA berlangsung 28 Agustus hingga
9 September mendatang di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki
(Foto: MammaMiaJKT.com)

*        *        *
*        *        *
*        *        *
Artikel Terkait TIM:
- Jerman Fest 2015
Pameran Seni Patung Pencak Silat
Pameran Seni Lukis Jakarta 2015: Rendering Regime


*        *        *
- Jakarta, 10 Maret 2018

Kamis, 08 Maret 2018

Kenapa Harus Ditemani Cinta Saat Menulis?


Suasana dalam workshop Menulis dengan Cinta Bersama Dini Fitria - Batch 2
(Klik untuk perbesar foto dan geser untuk melihat foto lainnya)

SEBAGAI blogger, bisa dikatakan saya nyaris mendapat apa yang diimpikan. Yupz, itu cukup bermodalkan tulisan disertai foto, video, dan (terkadang) infografis.

Mulai blusukan ke kawasan terpencil, naik mobil dinas menteri, ketemu public figure idola, hingga merasakan menginap di kapal pesiar untuk menjelajah Wales.


Yupz, Wales. Suatu negeri di utara Eropa! Itu semua gratis. Cukup modal kuota internet (itu pun setiap bulannya gratis hingga unlimited), laptop, smartphone (pemberian salah satu produsen), dan kamera (juga pemberian).

Tanpa bermaksud riya, faktanya demikian.

Namun, adagium lawas mengatakan, mutiara yang indah tidak berserakan di pantai. Alias, harus menyelam hingga ke dasar samudera. Pun demikian dengan saya yang mulai menggeluti dunia blog sejak sembilan tahun silam.

Tepatnya, pada awal 2009 ketika ngeblog sebagai obat untuk mengatasi kejenuhan mata memandang deretan angka di microsoft excel atau access yang njelimet tapi penting. Setelah itu, saya mulai hobi ngeblog dengan membuat beberapa akun baik platform mandiri atau keroyokan.

Puncaknya, pada 2015 ketika mengikuti acara yang diselenggarakan Ani Berta bersama dua mentor lainnya. Sejak itu saya sadar, ngeblog bukan sekadar hobi saja. Melainkan, dapat dimaksimalkan lebih lanjut.

Pepatah menilai, dekat cat bakal terciprat tinta. Pun demikian dalam berteman, baik di dunia nyata maupun maya. Menjalin relasi yang baik jadi kunci untuk konsisten sebagai blogger. Minimal, hingga detik ini.

*        *        *
MENTARI siang itu bersinar dengan terik. Dari kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (6/3) saya menuju kantor Blibli.com di Jalan KS Tubun, Slipi, Jakarta Barat. Di google map, jaraknya tidak lebih dari dua jari yang bisa ditempuh kurang dari sepembakaran hio.

Nyatanya, teori dan praktik di lapangan berbeda. Sebab, butuh lebih dari seperminuman teh untuk bisa sampai di lokasi. Itu pun dengan lepek-lepek lebih dulu akibat macet total di persimpangan Slipi-Palmerah. Hingga, jangankan sepeda motor untuk lewat, pejalan kaki pun bahkan harus mepet-mepet.

Ketika sampai, sudah banyak rekan-rekan blogger yang memadati lantai enam dari markas toko online terlengkap dan terpercaya di Tanah Air ini. Termasuk, Ani yang sangat sibuk bersama penggawa Indonesian Social Blogpreneur (Komunitas ISB) untuk mempersiapkan ini dan itu.

Ani pula yang memberi informasi kepada saya terkait workshop Menulis dengan Cinta Bersama Dini Fitria - Batch 2. Kebetulan, dalam beberapa pekan ini saya kurang update terkait dunia blog di media sosial.

Alias, buka facebook, twitter, atau instagram, hanya sesekali saja karena kesibukan di lapangan jelang Asian Games 2018. Beruntung, beberapa hari sebelumnya, Ani turut mengabari via whatsapp. Ini kali kedua saya mengikuti event dari Komunitas ISB terkait Dini.

Tepatnya, pada ramadan lalu ketika mantan reporter dengan senyum memesona itu meluncurkan novel ketiganya, Islah Cinta (Artikel sebelumnya: Novel Islah Cinta Bikin Saya Ingin Keliling Dunia). Namun, kali ini Dini menulis dalam skala luas, alias tidak hanya di novel, melainkan juga di blog pribadi.

*        *        *
SEBELUMNYA, Public Relations & Community Manager PT Global Digital Niaga (induk Blibli.com) Christine Lie Hartati memberi sambutan menarik. Itu terkait informasi promo My Big Wish pada Februari-Maret ini.

Yaitu, setiap belanja dapat token yang bisa ditukarkan dengan berbagai hadiah spesial. Termasuk, grand prize impian dengan liburan sepanjang tahun, nonton final kompetisi sepak bola terbesar di kolong langit yang diselenggarakan di Rusia, Mitsubishi Xpander, dan banyak lagi.

Termasuk, saya yang berharap tahun ini bisa ke Rusia. Menyaksikan pertandingan sepak bola terakbar ini jadi salah satu impian terbesar saya. Nah, jika Anda tertarik bisa menyimak infonya di blib.li/bigwish-blog.

Sebagai salah satu konsumen setia Blibli.com, tentu saya sangat menyambut antusias yang dipaparkan Christine. Apalagi, saya juga bisa mendapat informasi terkait partisipasi Blibli.com di dunia olahraga untuk tugas kantor.

Yupz, Blibli.com memang dikenal sebagai perusahaan lokal yang mendukung kegiatan olahraga Indonesia. Jika Anda menyaksikan  seragam yang dikenakan Kevin Sanjaya dan kawan-kawan saat tampil di berbagai turnamen bulu tangkis, tentu sangat familiar.

Termasuk, ketika menjuarai Indonesia Masters 2018 (Artikel sebelumnya: Sisi Lain Indonesia Masters 2018). Sebab, Blibli.com memang sebagai pemasok kostum untuk Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI). Bahkan, tahun ini ada tujuh yang disponsorinya.

"Termasuk, event besar olahraga tahun ini. Apa itu? Ada deh. Nanti kami beri tahu lebih lanjut," ujar Christine tersenyum simpul ketika saya temui.

Setelah itu, ada pemaparan dari Supervisor Zoya Cosmetics Haniarti Hasan. Sebagai pria, saya kurang begitu paham terkait kosmetik. Bahkan, paling malas jika (dulu) harus menemani pacar belanja alat-alat make-up.

Namun, seiring waktu berlalu, saya menyadari pentingnya untuk lebih mengenal kosmetik. Yuppz, ini berguna jika suatu saat si dia minta rekomendasi. Apalagi, Zoya dikenal sebagai produsen perlengkapan kecantikan ternama di nusantara. Jadi, saya bisa mendapatkan gambaran terkait alat kecantikan yang kelak berguna untuknya.

*        *        *
BAGI saya, menulis itu bukan pekerjaan sukar. Secara, setiap hari, saya menulis hingga 15 artikel untuk versi cetak atau online. Justru, yang sulit itu mengedit milik rekan di kantor. Saking sulitnya, ketimbang berpusing ria menghadapi SPOK yang tidak jelas, kadang saya cenderung memilih Ctrl+D pada lembaran word. Selanjutnya, menulis ulang dengan tidak mengurangi inti dari yang dituliskan tersebut.

Hanya, yang ditekankan Dini tentu bukan terkait olahraga. Melainkan, tentang menulis feature. Itu ditegaskan dari sosok yang berpengalaman di dunia jurnalistik pada dua tv nasional ternama di negeri ini.

"Konsistensi merupakan salah satu kunci kesuksesan untuk berkarya," Dini mengawali sambutannya di hadapan kami, puluhan blogger.

Oh ya, sejak kali pertama menginjakkan kaki di kantor Blibli ini, perasaan saya agak mengganjal dengan Dini Fitria. Saya sampai lama mengingat-ingat namanya. Perasaan sering mendengar di televisi atau baca beritanya di media online.

Namun, bukan terkait novel, melainkan di film, sinetron, hingga FTV. Usut punya usut, usai berpikir keras lebih dari sepernanakan nasi, saya baru ngeh. Ternyata, hanya nama belakang yang sama (Fitria). Untuk nama depan dan kehidupan pribadi, sangat berbeda antara Dini dengan Roro.

*        *        *
MENULIS dengan Cinta. Kenapa menulis harus dengan cinta? Bukannya, Cinta hanya untuk Rangga seorang? Eits...

Menurut Dini, menulis itu harus dengan cinta, hati, dan perasaan. Gampangnya, menulis itu harus sungguh-sungguh. Ya, saya percaya dengan apa yang dipaparkannya.

Kebetulan, sudah saya terapkan dalam berbagai aktivitas, baik pekerjaan, ngeblog, atau sampingan. Bahkan, ketika itu temanya tidak saya mengerti, tepatnya kurang disukai karena bersifat subyektif. Namun, demi profesionalitas, saya wajib memberikan yang terbaik untuk tulisan tersebut.

Urusan hasilnya menurut atasan atau pemberi dana tersebut bagus atau tidak, itu di luar kekuasaan saya. Yang pasti, sebagai pihak yang diberi tugas, saya berusaha mempersembahkan yang terbaik.

Yang berkesan, Dini turut berbagi pengalaman untuk menulis feature stories. Bagi saya, ini menarik. Sebab, feature stories atau ficer memang selalu lebih asyik digali. Misalnya, di tempat saya bekerja, ini bukan terkait artikel berat (hard news) atau ringan (soft news). Melainkan, untuk mengulik sisi lain dari obyek tersebut dengan gaya berututur.

Tidak harus faktual, dengan 5W+1 H pada paragraf awal, yang penting harus fakta. Saya sering menuliskannya di tempat kerja jika bertemu dengan narasumber yang menarik digali atau usai tugas ke luar kota.

Memang, feature stories ini memakan waktu lama, apalagi jika dimuat untuk edisi cetak yang harus berbagi ruang dengan foto, grafis, atau terkait halaman yang terbatas. Beda lagi jika menuliskannya pada versi online, yang lebih mudah karena bisa memuat hingga ribuan karakter tanpa khawatir dibatasi halaman.

Dini menyebut, ada beberapa faktor membedakan antara feature stories dengan artikel hard atau soft. Misalnya, view, gaya bahasa, alur cerita, hingga rasa. Yupppi, setuju banget. Sebab, berdasarkan pengalaman saya, membaca suatu artikel itu nyaris sama, baik itu penyampaian atau sudut pandang. Yang membedakan, rasa dari yang digariskan sang penulis.

Penggemar karya NH Dini, Pramoedya Ananta Tour, Ahmad Tohari, dan Jane Austin ini pun membagikan rahasia untuk menulis feature stories.

- Bertutur
- Deskriptif: dalam menggambarkan suatu profil atau peristiwa tertentu secara gamblang
- Informatif
- Gaya penulisan: Indah memikat, naratif, prosais, imajinatif
- No need exactly 5W+1H
- Human of interest

Sebagai blogger yang berusaha untuk terus belajar dalam dunia tulis-menulis, tentu apa yang disampaikan Dini sangat berharga. Bisa dipahami mengingat materinya sangat istimewa. Sebab, hanya kami yang berada di kantor Blibli.com untuk mengikuti Komunitas ISB workshop batch 2 ini yang mendapatkannya!

"Feature itu bukan fiksi, tapi fakta. Hanya, dalam tulisan itu, ada emosi atau rasa yang menyertai. Feature is all about emotions, (feature) is taste," Dini, menjelaskan.

Menurut sosok yang juga berprofesi sebagai produser ini, mayoritas masyarakat di Indonesia suka gaya bahasa bertutur ala didongengin. Itu terkait minimnya pengetahuan literasi. Alhasil, jarang yang membaca buku dan lebih sering dibacakan dengan gaya bercerita. Bisa dipahami mengingat gaya bertutur itu mudah diterima karena dapat diceritakan dengan detail.

"Nah, untuk rekan-rekan blogger yang ingin menulis feature stories, ini gampang. Yang penting, kita harus terbiasa membaca untuk memperkaya diksi dalam tulisan," lanjut pemilik akun instagram @dinifitria_author ini.

Mendengar penjelasan Dini itu membuat saya seperti diguyur dengan seember air dingin. Yupz, adakalanya, dalam menulis saya kerap alpa. Alias, lebih menitikberatkan objek atau peristiwa itu tanpa menggali lebih dalam dari apa yang terjadi. Ibaratnya, sejauh ini saya hanya sebatas jadi pemadam kebakaran saja.

"Menulis itu soal rasa yang juga punya tanggung jawab. Jadi, buatlah tulisan yang bermanfaat untuk pembaca," ucap Dini usai menerangkan terkait story telling.


Benar sekali. Menulis itu bak memiliki dua mata pedang. Alias, kita harus benar-benar menuliskannya dengan fakta. Bahkan, pengalaman saya pribadi, fakta yang disertai data lengkap dari sumber ketiga tidak cukup. Sebab, di lapangan kondisinya tidak lagi 1+1=2. Namun, ya begitulah. Tentu, kita tidak bisa membahagiakan semua orang...

Intinya, air bisa membuat perahu berlayar. Namun, juga dapat menenggelamkannya. Sebagai penulis, khususnya blogger, harus bertanggung jawab dengan isi tulisan itu sendiri seperti yang disampaikan Dini dengna lugas.

Yupz... Sore itu, bertambah lagi wawasan saya terkait dunia blogger.***

*        *        *
Trilogi Cinta karya Dini Fitria

*        *        *
Rekan sekaligus mentor Ani Berta, rekan mengawali workshops ini

*        *        *
Public Relations & Community Manager Blibli.com Christine Lie Hartati

*        *        *
Sesi beauty class dari Zoya Cosmetics yang melibatkan rekan blogger

*        *        *
"Anggap saja rumah sendiri. Mau kopi tinggal seduh," kata salah satu karyawan
Blibli.com memberi penawaran yang langsung saya sambut dengan senang hati

*        *        *
Dini Fitria berbagi kiat menulis di hadapan puluhan blogger

*        *        *
Suatu pengalaman berharga bisa mengikuti acara yang diselenggarakan
Komunitas ISB bersama Dini Fitria, Blibli.com, dan Zoya Cosmetics

*        *        *
*        *        *
- Jakarta, 8 Maret 2018

Senin, 05 Maret 2018

Sponsori Gresini di Moto2 2018, Cara Antangin-Federal Oil untuk Angkat Indonesia



Foto bersama manajemen Antangin dan Federal Oil di motor Gresini Moto2
(Klik untuk perbesar foto atau geser untuk melihat gambar lainnya)


MOTO2 merupakan ajang balap motor terpopuler di kolong langit bersama MotoGP. Termasuk, di Tanah Air dengan banyaknya penggemar terhadap event yang diselenggarakan Federation Internationale de Motorcyclisme (FIM).

Jika MotoGP dikenal sebagai ajang adu ketangkasan, maka Moto2 bisa dibilang jadi kawah candradimuka. Itu karena mayoritas pembalap hebat pasti merasakan pahit, manis, dan asam di Moto2. Tak heran jika setiap tahunnya, Moto2 sangat dinantikan untuk ditunggu siapa rookie berikutnya.

Sejak kali pertama mengenal dunia balap mulai dari mainstream hingga underground, saya tidak asing dengan Valentino Rossi yang juara Moto2 1999, Marco Melandri (2002), Dani Pedrosa (2004), Jorge Lorenzo (2007), Marco Simoncelli (2008), hingga Marc Marquez yang fenomenal (2012).

*        *        *
PAGI itu, mentari memancarkan sinarnya dengan cerah. Dari jok belakang sepeda motor matic, saya asyik bercengkrama dengan pengendara ojek online (Ojol). Banyak yang kami bahas dalam perjalanan nyaris satu jam dari kawasan barat ibu kota menuju Restoran Kaum Jakarta di Jalan Dr. Kusuma Atmaja, Menteng, Jakarta Pusat.

Termasuk, mengenai kapan Rossi pensiun. Meski beda pilihan -saya pengagum (alm) Nicky Hayden, sementara pengemudi Ojol penggemar Rossi- obrolan tetap nyambung. Mungkin, karena kami sama-sama sadar, perbedaan itu merupakan rahmat.

Sebab, kalau semua mengagumi Hayden, bakal jadi datar-datar saja balapannya. Pun demikian jika umat manusia di kolong langit ini menggemari Rossi, sangat menyedihkan bakat dari Marquez dan kawan-kawan hilang begitu saja.

"Yang penting, kita sama-sama berharap suatu saat nanti, ada pembalap Indonesia yang tampil di Moto2 dan MotoGP, ya mas," kata pengendara Ojol tersebut, semringah.

Saya yang sayup-sayup mendengarnya karena di kawasan Thamrin sangat bising akibat merayapnya kendaraan, pun mengamini.

"Setuju mas. Tapi, pelan-pelan ya. Jangan nyelip kayak Rossi. Ini ibu kota, bukan Assen," saya mengingatkan yang disambut gelak tawa dari pengemudi ojol berinisial W tersebut.

Yupz, kebetulan kondisi saya ketika itu kurang fit. Alias, sedang pemulihan akibat kecelakaan di kawasan Kebayoran, Jakarta Selatan, Sabtu (3/3). Saat itu, pundak, terutama di tulang selangka sangat ngilu yang merembet ke pinggul hingga paha.

Untungnya, saya pakai helm yang memiliki Standardisasi Nasional Indonesia (SNI), hingga kepala ini -insya Allah- tidak mengalami luka kendati benturannya cukup keras.

Setelah istirahat seharian pada Minggu (4/3), saya pun tidak betah lama-lama di kasur. Yang menyakitkan dari kecelakaan ini bukan karena sakitnya atau ngilu. Melainkan justru harus istirahat. Bisa dipahami mengingat sebagai orang lapangan, saya bukan tipe yang suka diam.

Tiduran itu bagi saya tidak produktif. Namun, apa daya, ingin meraih bulan, tangan tak sampai. Alias, pada Minggu itu saya seharian istirahat tanpa melakukan apa-apa.

Beruntung, pagi harinya saya teringat mendapat undangan dari Frieda Oktavia (Inke Maris & Associates) untuk menghadiri jumpa pers terkait Moto2. Agenda ini langsung jadi kesempatan bagi saya untuk kembali jalan-jalan.

Bersyukur, mang urut yang belajar di Cimande, Sukabumi, membolehkan saya untuk beraktivitas pada Senin (5/3). "Yang penting, jangan bawa sepeda motor dulu. Terus, jangan lari-larian," pesannya yang tentu saja saya ingat.

*        *        *
TIBA di Kaum, suasana sudah ramai dipenuhi rekan-rekan blogger dan jurnalis yang sebagian sudah tak asing karena kerap bertemu dalam beberapa event. Kehadiran kami ini untuk meliput konferensi pers Antangin dan Federal Oil bawa Indonesia mendunia lewat ajang balap motor Moto2 2018.

Yupz, Antangin salah satu produk dari PT Deltomed Laboratories yang sudah berkarya lebih dari 40 tahun di Tanah Air. Nah, 2018 ini, mereka berkolaborasi dengan PT Federal Karyatama (MPM Lubricant) sebagai sponsor tim Gresini di Moto2.

"Kami melihat, partisipasi di Moto2 ini sangat relevan dengan karakter konsumen Antangin. Kami juga mengapresiasi Federal Oil yang telah mengangkat kerja sama ini ke tingkat global," kata Chief Marketing Officer PT Deltomed Laboratories Febby Intan dalam sambutannya.

Bahkan, kolaborasi dengan Federal Oil tidak hanya sebagai sponsor tim Gresini di Moto2 saja. Melainkan juga kegiatan touring dan nonton bareng Moto2 bersama penggemar di Tanah Air.

Fakta itu diungkapkan Presiden Direktur Federal Oil Patrick Adhiatmadja. Menurutnya, kolaborasi dengan sesama perusahaan Indonesia tidak hanya untuk mendongkrak Gresini pada Moto2 2018 saja.

Melainkan, mengangkat nama Indonesia dalam balapan yang melintasi 15 negara ini. Publik akan menyaksikan logo Federal Oil dan Antangin dalam Kalex Moto2 yang merupakan tunggangan Jorge Navarro.

"Kami sangat mengapresiasi dukungan Antangin dalam ajang balap ini. Sebagai sesama produk lokal, kita memiliki visi yang sama. Yaitu, mengangkat Indonesia di ajang internasional," Patrick, menjelaskan.

Yupz, sebagai bagian dari 200 juta lebih rakyat di negri ini, siapa yang tidak bangga dengan kehadiran logo Antangin dan Federal Oil di Moto2? Apalagi, Moto2 ini melintasi 19 sirkuit di 15 negara.

Ini jadi promosi yang bagus bagi kedua perusahaan itu. Sekaligus, menjadi motivasi supaya kelak, Indonesia memiliki pembalap di Moto2 dan MotoGP!

Aamiin...

*        *        *

Simak artikel selengkapnya di:
Kolaborasi Antangin dan Federal Oil Angkat Indonesia di Moto2 2018 (http://www.topskor.id/detail/69655/Kolaborasi-Antangin-dan-Federal-Oil-Angkat-Indonesia-di-Moto2-2018)

Gresini Targetkan Jorge Navarro Finis 5 Besar di Moto2 2018 (http://www.topskor.id/detail/69670/Gresini-Targetkan-Jorge-Navarro-Finis-5-Besar-di-Moto2-2018)




*        *        *
Chief Marketing Officer PT Deltomed Laboratories Febby Intan bersama
Presiden Direktur PT Federal Karyatama Patrick Adhiatmadja dalam sesi
diskusi dengan blogger dan media

*        *        *
Patrick dan Febby berpose di motor yang akan jadi tunggangan Jorge Navarro
pada Moto2 2018

*        *        *
Yupz, ada logo Federal Oil dan Antangin terpampang sangat besar di motor tim
Gresini ini

*        *        *
Foto bersama rekan blogger dan Frieda Oktavia

*        *        *
Akhirnya, selama lebih dari seperempat abad, saya bisa menunggangi
kendaraan Moto2 yang superkeren ini!

*        *        *
Artikel Terkait:
5 Alasan Gunakan Federal Matic Spesialis Dingin untuk Motor Matic
Endurance Journey with Federal Oil dan Cara Membuktikan Pelumas Berkualitas (http://www.kompasiana.com/roelly87/endurance-journey-with-federal-oil-dan-cara-membuktikan-pelumas-berkualitas_55f49391779773ba1b574cad)
Rahasia Federal Oil Puaskan Konsumen di Indonesia (http://www.kompasiana.com/roelly87/rahasia-federal-oil-puaskan-konsumen-di-indonesia_55f1ed42e6afbdc507c8c2bc)

*        *        *
- Jakarta, 5 Maret 2018