TyyiccClcSK3IvRCDh0sKBc4_Sg roelly87.com: Agustus 2017

Serial Catatan Harian Ojol

Serial Catatan Harian Ojol
Serial Catatan Harian Ojol

Rabu, 30 Agustus 2017

#LiveDigital Bersama Home Credit

#LiveDigital Bersama Home Credit

Home Credit Indonesia


PADA suatu hari memasuki pengujung Juli, terdapat dua insan manusia di warung kopi.

"Hey bro. Gimana proyek lo?" kata Andi Pratama menyapa sahabatnya.

"Aman, lah." Yudi Febiana, menjawab.

"Sip. Sukseslah biar bisa ajak kita-kita nobar lagi. Pekan depan, klub favorit main tuh."

"Pasti. Tapi, gw lagi bingung nih."

"Kenapa, bro?"

"Smartphone gw rusak. Pengen ganti tapi belom ada dana."

"Yaelah, zaman udah era digital sekarang. Hape mah gampang. Tinggal ajuin secara online saja."

"Lha, kan gw ga punya kartu kredit. Itu masalahnya."

"Ga masalah bro! Di Home Credit, kita bisa memiliki gadget secara cicil dengan atau tanpa kartu kredit. Prosesnya mudah lagi. Nih punya gw dari Home Credit. Keren kan," Andi memamerkan smartphone generasi terbaru.

"Serius bro?"

"Yoi."

"Gimana caranya?"

"Nih, lo buka www.homecredit.com atau via aplikasi di Android lo. Atau bisa juga ke store mereka. untuk ajukan cicilan. Kalau persyaratan kita lengkap, ga sampe 30 menit bisa di-acc mereka. Simpel kan!"

"Waduh, mau banget bro."

"Ya udah, lo siapin dokumennya seperti KTP, KK, NPWP, dan sebagainya. Setelah lengkap, lo datengin store Home Credit."

"Siap bro. Ayo anterin gw sekarang."

"Nah, kalau itu lo sendiri yang lakuin. Sebagai sohib, gw cuma mau kasih kailnya, bukan ikan. Selanjutnya, tergantung usaha lo sendiri."

"Ha ha ha, bisa aja lo bro. Terima kasih ya bro informasinya. Gw cabut nih, mau balik ke kost-an siapin perlengkapan."

"Nah gitu bro. Kalau udah dapat smartphone-nya, kabarin gw ya."

"Ok bro. Btw, lo ngemil apa saja nih, biar gw bayarin."

"Yaelah bro, sama sohib masih kaku aja. Santai aja, ini kita sendiri-sendiri yang bayar."

"Sip bro, gw cabut dulu ya."

*         *         *

DUA hari kemudian di halaman museum di ibu kota...

"Bro, bener kata lo. Prosesnya mudah. Ga sampe 30 menit, aplikasi gw di-ACC sama Home Credit!"

"Tuh kan, gampang banget kalo kita butuh gadget ke Home Credit."

"Iya bro, ini gw dapat smartphone terbaru dengan cicilan terjangkau. Tahu gini, dari dulu aja gw ke Home Credit."

"Yongkru. Banyak jalan menuju kota Roma, bro."

"Sip bro. Dengan smartphone ini, gw bisa nge-handle berbagai proyek lagi dengan mudah. Terima kasih info dari lo, ya!"

*         *         *

DEMIKIAN ilustrasi percakapan antarsahabat itu mengenai kemudahan Home Credit. Seperti yang diungkapkan Andi, memang banyak jalan menuju kota Roma. Begitu juga dengan kehidupan sehari-hari ketika kita butuh sesuatu. Termasuk, mengenai gadget seperti smartphone, laptop, kamera, dan sebagainya.

Jika belum memiliki cukup uang, kita bisa mendapatkannya secara mencicil. Home Credit memberikan solusi yang terbaik. Sebab, perusahaan pembiayaan nomor satu di Indonesia ini memberikan kemudahan bagi konsumen.

Salah satunya, terkait pengajuan tanpa perlu kartu kredit. Menurut saya ini penting mengingat tidak semua rakyat Indonesia punya kartu kredit. Itu sesuai dengan slogan Home Credit, yaitu Mudah, Praktis, dan Cepat.

Bahkan, mereka terus berinovasi untuk memanjakan konsumen. Proses Home Credit juga dapat dinikmati dengan berbagai layanan digital yang seiring dengan perkembangan zaman. Kita bisa memantau cicilan dan memperoleh penawaran menarik lewat aplikasi mobile My Home Credit yang bisa diunduh gratis pada link https://play.google.com/store/apps/details?id=id.co.myhomecredit&hl=in.

Kita bisa memantau cicilan dan memperoleh penawaran menarik baik lewat website-nya atau aplikasi My Home Credit. Selain itu, pengajuan cicilan juga bisa dilakukan lewat partner Home Credit. Proses tersebut berlangsung secara paperless. Alias tidak perlu isi form cetak yang panjang lebar. Melainkan, cukup mengisi data secara online yang ditunjukkan staf atau sales agen Home Credit di store.

*         *         *

NAH, pertanyaannya, kenapa harus Home Credit yang dipilih? Ini semua tentang Home Credit yang saya ketahui:

1. Berskala Internasional
Home Credit didirikan di Republik Ceko pada 1997 silam dengan kini memiliki 75 ribu karyawan. Merupakan anak perusahaan dari PPF Group N.V. yang melayani lebih dari 55 juta konsumen di 11 negara. Selain Indonesia dan negaranya, Home Credit juga beroperasi benua Amerika, Eropa, dan tentunya Asia.

2. Kredibilitas Perusahaan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memverifikasi Home Credit sebagai salah satu perusahaan penyedia jasa pembiayaan terbaik di Tanah Air. Tidak sembarang perusahaan penyedia jasa pembiyaan yang bisa mendapat verifikasi tersebut. Sebab, OJK dikenal sebagai lembaga independen yang sangat ketat dalam mengawasi keberadaan perusahaan pembiayaan

3. Dukung Program Pemrintah
Saat ini Home Credit memperkerjakan lebih dari 6.000 karyawan yang tersebar di Indonesia. Itu berarti, secara tidak langsung Home Credit membantu pemerintah dalam program pengentasan pengangguran. Sekaligus, mengenalkan anak muda untuk melek teknologi. Fakta itu diungkapkan Roostiawati yang menjabat Direktur Pengembangan Pasar Kerja Kementerian Ketenaga kerjaan Indonesia.

4. Edukasi FinTech
Home Credit hadir di Indonesia sejak 2013. Dalam periode itu, mereka tidak hanya sebagai perusahaan penyedia jasa pembiyaan saja. Home Credit turut mengedukasi masyarakat tentang literasi keuangan yang sesuai dengan program OJK. Hingga pertengahan 2017 ini, sudah ada 1.324 orang yang menerima manfaat dari program ini.

5. Jaringan yang Luas
Home Credit memiliki 7.000 titik distribusi di Tanah Air dengan melayani lebih dari 1,1 juta penduduk di nusantara. Home Credit juga memiliki mitra produsen dan peritel terkemuka di Indonesia. Di antaranya seperti Erafone, Electronic Solution, Home Solution, Informa, Electronic City, IKEA, Oke Shop, Global Teleshop, Hypermart, Trans Hello, Lotte Mart, ACE Hardware, Gramedia, dan lain sebagainya.

Demikian berbagai fakta tentang Home Credit. Semoga berbagai informasi dalam artikel ini bisa berguna untuk Anda, keluarga, rekan, dan semuanya.***

Informasi tentang Home Credit:
Websitehttps://www.homecredit.co.id/
Fan-page Facebookhttps://www.facebook.com/homecreditid/
Twitterhttps://twitter.com/HomeCreditID_
Instagramhttps://www.instagram.com/homecreditid/
Aplikasi My Home Credithttps://play.google.com/store/apps/details?id=id.co.myhomecredit&hl=in


*         *         *
Beberapa mitra Home Credit (Gambar: https://www.homecredit.co.id)
Keterangan tambahan:
- Website Home Credit sudah memiliki Secure Socket Layer (SSL) pada url HTTP jadi HTTPS. Itu menjamin keamanan bagi pengunjung ketika memasukkan data atau dokumen pribadi. SSL tipe ini biasa digunakan pada website yang terverifikasi seperti perbankan, toko online, organisasi, hingga pemerintahan.

- Layanan pelanggan Home Credit bisa dihubungi setiap saat. Nomornya, 021 2953 9600 pada Senin-Minggu alias 24 jam atau lewat aplikasi chat seperti yang tertera pada panel di pojok kanan bawah.

*         *         *
- Jakarta, 30 Agustus 2017

Senin, 28 Agustus 2017

INASGOC Buka Pendaftaran Relawan untuk Asian Games 2018, Ini Persyaratannya


300 drone membentuk frasa Asian Games 2018 pada count down di Monas (18/8)


PANITIA Nasional Penyelenggaraan Asian Games 2018 (INASGOC) membuka lowongan untuk sukarelawan pesta olahraga antarnegara Asia ke-28. Dalam keterangan resminya terbagi untuk dua kategeori.

Pertama, INASGOC butuh 2.000 volunteer untuk pre-event Asian Games 2018. Estimasi Januari hingga Maret 2018 di Jakarta.



Selanjutnya, 13.000 volunteer saat Asian Games 2018 berlangsung di Jakarta dan Palembang. Pendaftaran sebagai sukarelawan yang ingin bergabung ada pada satu pintu.

Yaitu, http://volunteer.asiangames2018.id. Untuk info terkait, juga bisa disimak melalui akun instagram, twitter, dan facebook dengan user name @asiangames2018.

“Bagi masyarakat Indonesia, pekan depan INASGOC akan segera membuka pendaftaran untuk relawan Asian Games 2018. Pendaftarannya melalui website resmi Asian Games 2018,” kata Wakil Presiden Jusuf Kalla saat ditemui di JCC, Sabtu (19/8).

Saat ini, pendaftaran untuk relawan sudah dibuka pada website resminya. Anda atau keluarga, rekan, anak, cucu, dan kerabat lainnya bisa jadi bagian dari kesuksesan Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018 yang berlangsung 18 Agustus - 2 September 2018.

Terdapat empat jenis volunteer dan penugasan (department):

1. Protocol Assistant
Bertugas mendampingi para tamu VVIP seperti Kepala Negara, Pimpinan IOC dan OCA, serta jajaran tinggi pemerintah/organisasi lainnya.

Persyaratan:
- Gelar ijazah minimal (D3) atau setara
- Mampu menunjukkan kemampuan bahasa Inggris aktif (berbicara, menulis) kemampuan dalam bahasa lain selain bahasa dan bahasa inggris adalah nilai plus
- Kemampuan untuk bekerja secara mandiri dan proaktif
- Mampu berkolaborasi dalam pengaturan bermacam-macam budaya
- Keterampilan interpersonal, perencanaan, organisasi dan kemampuan berkomunikasi.
- Mampu mengoperasikan dan bekerja dengan komputer (MS Words, MS Excel, MS PowerPoint, dan internet)
- Bekerja dengan baik dan mampu bekerja dengan pengawasan minimal atau tidak
- Kemampuan untuk bekerja dibawah tekanan
- Minat dalam olahraga
- Bersih dan Rapih

2. NOC Assistant
Bertugas mendampingi para tamu VIP & kontingen dari setiap negara peserta Asian Games. Berperan sebagai penghubung antara kontingen dan panitia INAGOC mengenai kebutuhan dari kedua belah pihak.

Persyaratan
- Gelar ijazah minimal (D3) atau setara
- Mampu menunjukkan kemampuan bahasa Inggris aktif (berbicara, menulis) kemampuan dalam bahasa lain selain bahasa dan bahasa inggris adalah nilai plus
- Kemampuan untuk bekerja secara mandiri dan proaktif
- Mampu berkolaborasi dalam pengaturan bermacam-macam budaya
- Keterampilan interpersonal, perencanaan, organisasi dan kemampuan berkomunikasi
- Mampu mengoperasikan dan bekerja dengan komputer (MS Words, MS Excel, MS PowerPoint, dan internet)
- Bekerja dengan baik dan mampu bekerja dengan pengawasan minimal atau tidak
- Kemampuan untuk bekerja dibawah tekanan
- Minat dalam olahraga
- Bersih dan Rapih

3. Liaison Officer
Bertanggung jawab memberikan informasi yang dibutuhkan oleh kontingen, tamu dan pengunjung. LO akan bertugas di berbagai pilihan tempat seperti help desk, bandara, hotel, venue pertandingan, wisma atlet, dan katering dll.

Persyaratan
- Gelar ijazah minimal (SMA/SMK) atau setara
- Mampu menunjukkan kemampuan bahasa Inggris aktif (berbicara, menulis)
- Kemampuan untuk bekerja secara mandiri dan proaktif
- Mampu berkolaborasi dalam pengaturan bermacam-macam budaya
- Keterampilan interpersonal, perencanaan, organisasi dan kemampuan berkomunikasi
- Mampu mengoperasikan dan bekerja dengan komputer (MS Words, MS Excel, MS PowerPoint, dan internet)
- Bekerja dengan baik dan mampu bekerja dengan pengawasan minimal atau tidak
- Kemampuan untuk bekerja dibawah tekanan
- Minat dalam olahraga
- Bersih dan Rapih


4. Work Force
Bertanggung jawab membantu pelaksanaan pertandingan secara aktif disetiap venue pertandingan.

Persyaratan
- Gelar ijazah minimal (SMA/SMK) atau setara
- Kemampuan untuk bekerja secara mandiri dan proaktif
- Mampu berkolaborasi dalam pengaturan bermacam-macam budaya
- Keterampilan interpersonal, perencanaan, organisasi dan kemampuan berkomunikasi.
- Kemampuan untuk bekerja dibawah tekanan
- Minat dalam olahraga
- Bersih dan Rapih

*        *        *

Artikel Terkait:
(Galeri Foto) Meriahnya Count Down Asian Games 2018 di Monas
Sisi Lain Kunjungan Jusuf Kalla ke Venue dan Wisma Atlet
GBK Bersolek Sambut Asian Games 2018
Di Balik Final Piala Presiden 2017
Sisi Lain Kemenangan Indonesia atas Thailand di Stadion Pakansari

*        *        *
Update---> Peluncuran portal volunteer Asian Games dilaksanakan Senin (18/9)
Jakarta, 28 Agustus 2017

Minggu, 27 Agustus 2017

#UbahJakarta, MRT Jakarta Bekerja Bersama untuk Layani Publik


Pembangunan proyek MRT pada Sabtu, 23 Juli 2016


ADAGIUM lawas mengatakan, tak kenal maka tiada sayang. Perumpamaan itu berlaku bagi saya terkait Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta. Yupz, bagaimana tidak, gara-gara proyek MRT Jakarta Fase 1 yang pada 31 Juli lalu sudah mencapai 76 persen ini, daerah yang saya lewati jadi macet total.

Itu terjadi karena kediaman saya di kawasan kota, Jakarta Barat. Sementara, tempat kerja di Senayan, Jakarta Pusat. Alhasil, setiap berangkat, baik menggunakan sepeda motor, ojek online, atau bus transjakarta, macet tambah parah.

Apalagi, di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, hingga Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), jadi padat merayap. Maklum, di kawasan tersebut, sedang dibangun Jalur Tanah Fase 1 Lebak Bulus-Bundaran HI.

Terutama dengan pembangunan Stasiun Gelora yang letaknya hanya seperlemparan batu dari lokasi kerja saya. Sudah pasti, macet jadi santapan sehari-hari bagi saya. Hingga, saya sempat berpikir, kenapa sih harus dibangun MRT Jakarta?

Bahkan, saking penasaran, saat libur saya iseng-iseng memotret pembangunan proyek MRT Jakarta. Itu terjadi beberapa kali di sela-sela menikmati indahnya langit-langit ibu kota ketika malam mingguan. Dua di antaranya pada 23 Juli 2016 dan 18 Februari lalu dari jembatan penyeberangan Bundaran HI.


Pembangunan Stasiun Sudirman yang diabadikan pada 18 Februari lalu


*         *         *
PAGI itu, pada awal Juni, cuaca di kota London lumayan sejuk. Namun, bagi saya yang berasal dari negara tropis, sejuknya di ibu kota Inggris itu sama seperti hawa di Puncak, Jawa Barat, atau Batu (Jawa Timur). Alias dingin.

Sambil menunggu bus yang mengantar kami ke Bandar Udara Internasional Heathrow usai menyaksikan final Liga Champions 2016/17 di kota Cardiff, Wales, saya menyaksikan pemandangan yang bagi saya sangat baru.

Itu karena masyarakat di Negeri Ratu Elizabeth itu mayoritas menggunakan transportasi umum. Mulai dari bus, trem, hingga angkutan cepat terpadu yang menyusuri jalan raya, bawah tanah, dan layang. Beda dengan mayoritas kota di Indonesia, yang cenderung kendaraan pribadi, baik sepeda motor maupun mobil.

Seketika, ingatan saya tertuju pada kota kelahiran, Jakarta, yang sangat ruwet. Terutama akibat pembangunan MRT yang bakal beroperasi pada Maret 2019 mendatang. Rencananya, konstruksi pertama Fase 1 selesai sebelum Asian Games 2018.

Alhasil, saya jadi sadar. Di balik pembangunan MRT Jakarta ini ada misi dan visi yang luar biasa. Ya, pepatah mengatakan, selalu ada pelangi setelah badai. Dalam arti, saat ini pembangunan MRT Jakarta memang bikin macet di sebagian ruas jalan.

Namun, jika selesai, tentu MRT Jakarta bakal dinikmati masyarakat ibu kota. Termasuk saya yang kerap menggunakan transportasi umum untuk mengikuti berbagai acara. Mulai dari tugas kantor, event blogger, hingga kondangan.

Ya, bagaimana pun, obat itu memang pahit. Namun, justru menyembuhkan. Itu yang saya rasakan terhadap pembangunan MRT Jakarta dalam jangka panjang. Harus diakui, keberadaan MRT Jakarta kelak bisa mengubah stigma ibu kota sebagai biang kemacetan.

Sudah pasti, itu tidak instan. Secara, kota Roma pun tidak dibangun dalam semalam. Alias, pembangunan MRT Jakarta harus secara bertahap.

Beruntung, hingga 31 Juli lalu, kemajuan proyek MRT Jakarta Fase 1 secara keseluruhan telah mencapai 76 persen. Itu terdiri dari kemajuan proyek stasiun layang mencapai 64 persen dan stasiun bawah tanah (88 persen).

Alias, kurang dari dua tahun lagi, saya dan jutaan masyarakat di Tanah Air bisa menikmati pilihan transportasi baru. Alhamdulillah, setelah puluhan tahun, akhirnya Jakarta punya Subway yang kecanggihannya, tidak kalah dengan berbagai kota di dunia lainnya, termasuk London.

Kehadiran MRT bakal mengubah wajah Jakarta dan Indonesia pada umumnya. Bisa dipahami mengingat Jakarta merupakan barometer bagi setiap kota di Tanah Air. Kesuksesan MRT Jakarta di ibu kota tentu bakal diikuti kota-kota lainnya di seluruh nusantara. Khususnya, Bandung, Surabaya, Medan, dan Makassar, yang menurut saya tingkat kemacetannya setara dengan Jakarta.

Saat ini, MRT Jakarta sedang dalam pembangunan tahap 1 dengan rute Lebak Bulus-Bundaran HI. Fase ini membentang sekitar 10 km struktur layang (elevated) dengan tujuh stasiun layang. Yaitu, Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M, dan Sisimangaraja.

Untuk konstruksi bawah tanah (underground) MRT Jakarta membentang kurang-lebih 6 km. Itu terdiri dari terowongan MRT bawah tanah dan enam stasiun MRT bawah tanah. Mulai dari Stasiun Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, dan Bundaran HI.

Yupz, tentu sayatak sabar menantikan selesainya MRT Jakarta. Ibarat orang pacaran, demikian dengan pembangunan MRT Jakarta yang awalnya dibenci tapi juga dirindu. Benar kata orang, benci dan rindu itu setipis kulit ari.

Selengkapnya, bisa disimak pada pada gambar di bawah ini:

Peta Jaringan MRT Jakarta (Sumber: www.JakartaMRT.co.id)

Sementara, untuk infografik terkait MRT Jakarta, bisa disimak pada dua gambar berikut:

Grafik Proyek MRT Jakarta (Sumber: www.JakartaMRT.co.id)

Grafik Stasiun MRT Jakarta Fase 1 (Sumber: www.Jakarta.co.id)

NAH, bagaimana dengan infografis di atas keren kan? Yupz, saya harus mengacungkan dua jari terhadap PT MRT Jakarta atas kerja keras dan kerja cerdasnya selama ini. Proyek yang ground-breakingnya dilakukan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo -kini Presiden Ke-7 Republik Indonesia- ini bakal jadi salah satu pilihan moda transportasi umum bagi masyarakat ibu kota.

Maklum, MRT Jakarta memiliki fasilitas yang lengkap untuk melayani publik. Terlebih, dengan keberadaan jalur bawah tanah yang bagi saya keberadaannya sangat baru di negeri ini. MRT Jakarta menjamin akses sinyal telekomunikasi tetap tersambung meski berada di terowongan. Itu berarti, saya tidak khawatir kehilangan sinyal saat mengirim berita atau laporan pertandingan.

Namun, sebagai blogger yang mengusung asas jurnalistis berdasarkan sembilan elemen Bill Kovach, tentu saya harus menggali informasi lebih dalam dengan banyak sumber. Dalam arti, saya harus kritis terhadap apa yang saya tulis di blog ini.

Itu berarti, saya berusaha turut memberi kritik, saran, dan pendapat yang membangun. Alias, konstruktif, bukan destruktif yang hanya mengkritik tanpa memberi solusi.

Pantangan bagi saya menelan mentah-mentah suatu informasi. Khususnya, agar pembaca blog ini tidak rancu dengan artikel yang saya buat. Bagaimana pun, sebagai blogger, saya bertanggung jawab penuh pada setiap isi di blog ini supaya tidak menyesatkan pembaca.

Salah satunya terkait MRT Jakarta. Menurut saya, di balik berbagai kelebihan, sudah pasti ada kelemahan mendasar. Beberapa di antaranya yang saya catat sebagai berikut:

1. Rutenya Kurang Banyak
MRT Jakarta rencananya memiliki dua rute yang membentang sekitar 110,8 km. Yaitu, Koridor Selatan-Utara (Lebak Bulus-Kampung Bandan) sepanjang 23,8 km dan Koridor Timur-Barat (sekitar 87 km).

Untuk saat ini baru Koridor Selatan-Utara pada fase 1 yang bakal selesai (Lebak Bulus-Bundaran HI). Sementara, Fase 2 (Bundaran HI-Kampung Bandan) direncanakan beroperasi pada 2020. Mengenai Koridor Timur-Barat, akan dikerjakan Oktober 2018 dengan perkiraan rampung pada 2024-2027.

Kebetulan, rumah saya dekat dengan stasiun MRT Jakarta. Saya bebas memilih, mulai dari stasiun Kota hingga Sawah Besar. Nah, pertanyaannya, bagaimana dengan warga yang tinggal di pesisir, misalnya Cilincing yang jauh dari dua koridor tersebut. Atau, di Cipayung, yang sayangnya Jakarta Timur sama sekali tidak tersentuh.

Ini sempat jadi guyonan di antara beberapa rekan terkait Jakarta Timur yang katanya dianaktirikan MRT Jakarta dibanding empat provinsi ibu kota lainnya (minus Kepulauan Seribu yang tentu moda transportasinya harus kapal laut).

2. Kurang Terintegrasi
Ini masih berkolerasi dengan nomor 1. Dalam laman faq MRT Jakarta, memuat, "Khusus untuk Stasiun Dukuh Atas (Jakarta Pusat), akan terhubungkan dengan empat moda raya terpadu lainnya, yaitu Commuterline, LRT, kereta bandara, dan Transjakarta. Namun, di setiap stasiun MRT Jakarta, baik layang maupun bawah tanah, akan terhubungkan dengan area pejalan kaki yang aman dan nyaman. Sehingga, pengguna dapat melanjutkan perjalanannya ke jenis transportasi publik lainnya."

Nah, saya berharap setiap stasiun MRT Jakarta terintegrasi menyeluruh dengan moda transportasi lainnya. Tentu, secara bertahap. Salah satunya dari segi tiket dalam bentuk kartu yang juga bisa digunakan untuk membayar Transjakarta dan Commuterline. Kan asyik tuh, multiguna.

3. Pangkalan Dadakan
Berdasarkan pengamatan saya dalam setahun terakhir, kemacetan jadi masalah klasik bagi ibu kota. Salah satunya dipicu indisipliner dari pengendara. Contoh nyata di Stasiun Kereta Api Palmerah, Jakarta Selatan. Itu sangat semrawut karena di kedua sisi banyak kendaraan mangkal. Baik itu kendaraan pribadi untuk jemputan, angkot, bus, hingga ojek online.

Saya berharap pihak MRT Jakarta tidak menutup mata dengan kondisi seperti ini. Yaitu, mengakomodir keberadaan mereka yang mangkal dengan memberi ruang. Agar, jangan sampai penumpang yang naik atau turun dari MRT Jakarta untuk melanjutkan perjalanan dengan kendaraan pribadi untuk jemputan, angkot, bus, dan ojek online, malah menyebabkan macet.

*         *         *

YUPZ, demikian catatan saya selaku blogger dan juga pengguna transportasi umum terkait MRT Jakarta yang sempat saya benci pembangunannya tapi merindukan keberadaannya. Sebagai warga negara Indonesia, saya bangga akhirnya ibu kota memiliki angkutan cepat terpadu yang canggih seperti MRT Jakarta.

Kelak, pengalaman saya menggunakan MRT Jakarta bakal jadi sejarah tersendiri yang bisa saya ceritakan kepada anak dan cucu. Bahwa, Indonesia, khususnya Jakarta, tidak kalah dengan kota lainnya dalam menyediakan transportasi massal untuk rakyatnya.

*         *         *

Jakarta, 27 Agustus 2017

Sabtu, 26 Agustus 2017

Ini Alasan Astra Sediakan 4 Mobil untuk Hadiah Lomba Foto Astra dan Anugerah Pewarta Astra 2017

Manajemen PT Astra International Tbk meluncurkan Lomba Foto Astra (LFA)
 dan Anugerah Pewarta Astra (APA) 2017
(Klik untuk perbesar foto atau geser untuk melihat gambar lainnya)

KABAR gembira bagi Anda yang menikmati segala tantangan dalam melakoni perjalanan penuh inspirasi. Itu karena PT Astra International Tbk kembali menyelenggarakan kompetisi bergengsi yang bisa diikuti seluruh masyarakat Indonesia.

Yaitu, Lomba Foto Astra (LFA) 2017 dan Anugerah Pewarta Astra (APA) 2017 yang masing-masing terdapat dalam kategori jurnalis serta masyarakat umum.

Program tahunan Astra ini dalam upaya mengapresiasi karya foto dan tulisan jurnalis serta masyarakat umum. Suatu kehormatan bagi saya bisa jadi saksi dalam peluncurannya di Candi Bentar Conventio Hall, Putri Duyung Ancol, Jakarta Utara, Rabu (23/8).

Kompetisi ini sejalan dengan HUT ke-60 Astra pada 20 Februari lalu dengan mengangkat tema "Perjalanan Penuh Inspirasi". Yaitu, menitikberatkan perjalanan 60 tahun Astra dalam menginspirasi negeri. Pendaftaran dibuka mulai 23 Agustus lalu hingga 31 Desember mendatang.

Kebetulan, pada APA 2016, saya jadi salah satu Pemenang Favorit pada kategori umum lewat artikel berjudul "Sensasi Menanam Gaharu Bersama Astra di Bukit Kasur Cianjur". Sebagai blogger, tentu saya termotivasi agar pada 2017 ini kembali meraih penghargaan serupa. Bahkan, kalau bisa lebih.

Bisa dipahami mengingat saya punya prinsip, hari ini harus lebih baik dari kemarin. Sudah pasti, saya berharap pada APA atau LFA tahun ini minimal tembus tiga besar. Syukur-syukur dapat juara satu. Aamiin...

Yupz, optimistis tentu boleh. Namun, sudah pasti harus realistis. Maklum, APA dan LFA ini sudah pasti diikuti ribuan masyarakat. Apalagi, hadiahnya sangat menggiurkan.

Itu karena Astra menyediakan empat Astra Daihatsu Ayla Type M AT untuk juara 1! Sementara, juara 2 terdapat 4 All New CBR 150R, juara 3 (4 Fujifilm XA10), juara harapan (8 Samsung Gear 360 2017), dan juara favorit (40 Xiaomi Redmi 4X).

*         *         *

USAI registrasi dalam peluncuran tersebut, kebetulan saya sempat berbincang dengan  Head of Environment & Social Responsibility Astra Riza Deliansyah. Dalam kesempatan tersebut saya menanyakan alasan Astra menyediakan hadiah besar-besaran untuk APA dan LFA 2017.

Maklum, pada APA dan PFA tahun lalu, hadiah tertinggi "hanya" Honda CB150R Streetfire Special Edition. Meski, nominalnya sangat besar, tetap saja kalah menggiurkan dibanding APA dan LFA tahun ini yang menyediakan Astra Daihatsu Ayla Type M AT dengan per unit mencapai ratusan juta rupiah!

"Awalnya, hadiahnya seperti tahun lalu. Namun, pak Prijono Sugianto (Presiden Direktur Astra) memberi saran agar hadiahnya lebih besar. Tahun ini kan masih berkaitan dengan HUT ke-60 Astra yang jadi tema 'Perjalanan Penuh Inspirasi'," Riza, menjelaskan.

Pernyataan sama diungkapkan Sugiarto, "Selama hampir 60 tahun, kegiatan bisnis Astra tidak terelpas dari lingkungan dan masyarakat sekitar. Pada prinsipnya, di mana pun Astra berada, harus memberikan manfaat bagi lingkungan sekitarnya. Perusahaan tidak hanya menguntungkan, tapi juga harus berkelanjutan dengan filosofi kami, Catur Dharma."

Dalam peluncuran LFA-APA 2017 turut menghadirkan berbagai narasumber yang saling berbagi inspirasi baik dari lingkungan Astra atau masyarakat umum ya.

Yaitu, Ketua Pengurus Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) Henry C. Widjadja, Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Astra-Michael D. Ruslim (YPA-MDR) Arietta Andriany, fotografer sekaligus juara 1 umum LFA 2015 Sandy Wijaya, dan content writer Muhammad Arif Rahman.

Bagi saya, tentu tidak asing dengan mereka. Henry kerap saya temui dalam berbagai acara YDBA dengan yang teranyar pada Konvensi QCC 2017 di ICE BSD (12/8). Sementara, YPA-MDR sudah saya kenal sejak kali pertama mengikuti acara Astra pada 1 Agustus 2016 (Astra Berusia 60 Tahun, Selanjutnya?).

Sementara, berbagai foto-foto Sandy sering melintas di sosial media lewat akun instagram @sandywijaya. Di sisi lain, Arif melalui blognya backpackstory.me, dikenal sebagai travel blogger.

Sudah pasti, informasi dari keempat narasumber itu menambah wawasan saya. Terutama untuk bisa berbagi inspirasi, mulai dari artikel pada blog ini, media sosial, dan tentunya kehidupan sehari-hari.

*         *         *
MENGENAI lomba, Head of Public Relations Astra Yulian Warman, menambahkan, "Untuk ketentuan yang lebih detail serta informasi tentang pendaftara, masyarakat Indonesia dapat mengunjungi www.Satu-Indonesia.com. Mulai hari ini, LFA dan APA 2017 dibuka hingga 31 Desember mendatang."

Nah, tahun lalu saya sudah ikut dengan jadi salah satu pemenang favorit yang pada LFA dan APA 2017 kini termotivasi untuk lebih baik lagi.

Bagaimana dengan Anda?

Yuk, bagikan Perjalanan Penuh Inspirasi lewat foto dan artikel di www.Satu-Indonesia.com!


*         *         *
Rekan blogger dan media turun dari bus jemputan untuk menghadiri
peluncuran LFA-APA 2017

*         *         *
Di balik suksesnya Kick-off LFA dan APA 2017, ada panitia yang
bekerja keras dan cerdas untuk melayani pendaftar

*         *         *
Saya bersama Astra Daihatsu Ayla Type M AT untuk juara 1 APA-LFA 2017 

*         *         *
Berbincang dengan Head of Environment & Social Responibility Astra Riza Deliansyah

*         *         *
Potret keseruan dari rekan-rekan blogger jelang acara berlangsung

*         *         *
Head of Public Relations Astra Yulian Warman membuka LFA-APA 2017

*         *         *
Deputy Head of Public Relations Astra Boy Kelana menjelaskan profil bisnis Astra
yang memiliki 7 lini bisnis dan 213 anak perusahaan
*         *         *
Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Astra-Michael D. Ruslim Arietta Andriany
(kedua dari kanan)

*         *         *
Ketua Pengurus Yayasan Dharma Bhakti Astra Henry C. Widjadja (paling kanan)

*         *         *
Salah satu binaan yayasan Astra yang mahir sembilan bahasa

*         *         *
Riza menjelaskan tema LFA-APA 2017, yaitu Perjalanan Penuh Inspirasi

*         *         *
Sandy Wijaya berbagi tips terkait komposisi foto

*         *         *
Arif Rahman sharing tentang menulis feature

*         *         *

Artikel Grup Astra Sebelumnya:


*         *         *
Jakarta, 24 Agustus 2017

Jumat, 25 Agustus 2017

12 Tahun Qwords Melayani Masyarakat Digital di Indonesia


Kunjungan blogger markas Qwords yang merayakan HUT ke-12
(Klik untuk perbesar foto atau geser untuk melihat gambar lainnya)


12 TAHUN bukan waktu yang sebentar. Dalam periode 1,5 windu ini, perubahan silih berganti di Tanah Air. Termasuk, pada dunia usaha. Namun, bagi mereka yang konsisten, komitmen, dan selalu berinovasi, bertambahnya usia diiringi dengan kesuksesan.

Itu yang dilalui Qwords.com. Perusahaan web hosting yang melayani registrasi nama domain, web hosting, VPS, dan server ini genap 12 tahun pada Kamis (24/8). Kebetulan, saya turut menghadiri perayaan HUT tersebut di Gedung Cyber 1, Kuningan, Jakarta Selatan berkat undangan dari Indonesian Social Blogpreneur (Komunitas ISB).

Kebetulan, saya tidak asing dengan markas Qwords yang kerap jadi tuan rumah bagi acara blogger. Sebab, di tempat tersebut dua tahun lalu pernah mengikuti workshop terkait blogger yang diinisiasi Ani Berta, Haya Aliya Zaki, dan Shintaries Nijerinda. Acara tersebut jadi titik tolak saya dalam eksistensi di dunia blog.


*         *         *

MEMPERINGATI HUT ke-12, Qwords mengundang rekan-rekan komunitas, blogger, dan pelanggan untuk kumpul serentak di empat kota. Yaitu, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya. Suatu kehormatan bagi saya bisa ikut bagian dalam perayaan Qwords di ibu kota bersama belasan rekan lainnya.

Apalagi, kami berkesempatan untuk mengikuti tour data center yang jadi pengalaman berharga. Sebab, kami bisa mengetahui komitmen Qwords dalam melayani pelanggan. Yaitu, dengan memantau berbagai data server, live chat, hingga respons cepat selama 24 jam setiap harinya dalam setahun!

Yupz, komitmen jadi kunci Qwords sebagai partner yang mewujudkan kebutuhan website, hosting, dan solusi data center untuk seluruh pelanggan dari dalam dan luar negeri.

Qwords senantiasa tumbuh dan berkembang bersama masyarakat digital untuk Go Online melalui layanan unggulan Cloud Hosting, Eksistensi Domain Indonesia & Internasional, Cloud Virtual Private Server, dan Dedicated Server. Itu disampaikan Account Executive Qwords Ari Putra dalam menjelaskan kinerja Qwords dan Cepi Arifin (Sys Admin Qwords) saat tour data center.

Bisa dipahami mengingat Qwords merupakan salah satu pendiri Asosiasi Cloud Hosting Indonesia (ACHI) pada Februari 2017. Sebagai salah satu penyedia layanan hosting terbesar di Tanah Air, Qwords telah terakreditasi jadi register Domain .ID dari Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) sejak 2016.

Privilege ini jadi dedikasi Qwords untuk pelanggan yang ingin mendaftarkan nama domain Indonesia dengan prosedur aktivasi layanan lebih cepat dan mudah.

Sementara, dari segi infrastruktur, pada Mei lalu, Qwords membuka layanan Cloud Hosting dengan lokasi penempatan di Intiland Tower Surabaya yang dapat digunakan untuk layanan Shared Hosting dan Clocation Server.

Sebelumnya, Qwords telah memiliki Data Center utama di Gallery Qwords, Gedung Cyber, Jakarta, dengan 99,99% Uptime dan dimonitor 24x7 jam dari tim Network Operational Center. Juni lalu, Qwords juga meluncurkan website dengan desain terbaru guna mengakomodir banyaknya produk yang disajikan kepada pengguna.

Tak heran jika tahun ini, Qwords kembali dipercaya Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sebagai penyedia jasa satu juta domain. Termasuk, memberikan layanan bantuan pemerintah dalam bentuk hosting dan domain.

Inovasi, konsistensi, dan komitmen membuat Qwords kian berkembang pada usianya ke-12 ini untuk memenuhi kebutuhan penggunanya yang sudah mencapai lebih dari 55 ribu pelanggan di seluruh Indonesia.

*         *         *

NAH, dalam rangka merayakan HUT ke-12, Qwords menyelenggarakan tiga kompetisi. Yaitu, Kompetisi Menulis Saran Pengembangan Layanan Qwords, Kompetisi Blog, dan Kompetisi Vlog.

Kompetisi ini dapat diikuti Sahabat Qwords yang memiliki akun dan layanan (apa pun) di Qwords dengan hadiah yang menarik.

Jika Anda ingin mengikutinya, bisa mengklik tautan ini, https://www.qwords.com/qwords12/.


*         *         *
Qwords merupakan solusi kebutuhan website dan E-Commerce

*         *         *
Wefie (foto bersama) dengan latar Qwords

*         *         *
Account Executive Qwords Ari Putra berbagi info terkait komputasi awan

*         *         *
Sys Admin Qwords Cepi Arifin memandu kami saat Tour Data Center

*         *         *
Pemotongan tumpeng dalam momen puncak HUT ke-12 Qwords

*         *         *
Rekan blogger mendapat cendera mata pada #HUTQwords12 

*         *         *
Jakarta, 24 Agustus 2017

Sabtu, 19 Agustus 2017

(Galeri Foto) Meriahnya Count Down Asian Games 2018 di Monas


300 drone membentuk burung garuda yang mengangkasa di langit ibu kota
(Klik untuk perbesar foto dan geser untuk melihat gambar lainnya)

LANGIT di sekitar Monumen Nasional (Monas) tampak warna-warni. Itu bukan karena bertebaran kembang api seperti yang biasanya terjadi jelang malam pergantian tahun atau HUT Jakarta. Melainkan, hitung mundur setahun menuju pesta olahraga antarnegara terbesar di Asia.

Ya, Jumat (18/8) 300 drone menghiasi ibu kota dalam rangka Count Down Asian Games 2018. Acara ini dibuka Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan memanah di layar led dari atas panggung. Setelah itu, hitung mundur tepat setahun menuju Asian Games 2018 pun dimulai.

Atraksi 300 drone membuat langit-langit sekitar Monas kian memesona. Maklum, ratusan drone itu membentuk berbagai simbol yang sangat menarik. Mulai dari logo Asian Games, atlet pembawa obor, hingga burung Garuda yang mengangkasa.

Selain 300 drone, terdapat tarian kolosal dengan koreografer Eko Supriyanto dan Hartati dengan judul Ruwat Bumi. Selain itu, ada Far East Moment, Raisa, Tulus, Ikke Nurjanah, hingga duo Girls' Generation (Taeyeon dan Hyoyeon). Berbagai aksi itu dipandu Sarah Sechan dan Daniel Mananta yang merupakan jebolan VJ MTV.

Sementara, di Benteng Kuto Besak, Palembang, tidak kalah meriah. Itu karena hitung mundur menuju Asian Games ini dimeriahkan penampilan Judika, Rizky Febian, Denada, dan DJ Jesse. Count Down Asian Games 2018 ini memang diselenggarakan di dua tempat berbeda secara serentak. Jakarta di Monas dan Palembang di Benteng Kuto Besak.

Suksesnya Count Down Asian Games 2018 membuktikan Indonesia siap jadi tuan rumah pada pesta olahraga antarnegara Asia ini. Kredit khusus patut diberikan kepada Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee (INASGOC). Sebab, mereka yang telah mempersiapkan segalanya sejak Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah menggantikan Vietnam yang mengundurkan diri pada 25 Juli 2014.

"Ini jadi penanda waktu pelaksanaan semakin dekat. INASGOC menyambutnya dengan suka cita dan totalitas dari semua deputi dan departemen demi kelancaran saat Asian Games 2018," kata Ketua INASGOC Erick Thohir.

Menurut sosok yang juga menjabat sebagai presiden FC Internazionale ini, hitung mundur setahun itu sesuai dengan tema Energy of Asia. Itu mengapa selain artis ternama di Tanah Air, juga turut diundang musisi dari negara sahabat.

"Count Down juga jadi promosi yang strategis untuk Asian Games 2018," Direktur of Ceremonies INASGOC Wisnutama, menambahkan.***

*        *        *
Antusiasme masyarakat untuk mengikuti Count Down di Monas

*        *        *
Beberapa pengunjung Monas asyik berfoto dengan latar logo Asian Games 2018

*        *        *
Kerja keras dan cerdas dari petugas keamanan untuk mensukseskan
Count Down Asian Games 2018 

*        *        *
Panggung megah yang berada di Silang Monas

*        *        *
Jakarta pada sore itu...

*        *        *
Petugas keamanan bersiaga di bawah Patung Ikada

*        *        *
Selain kepolisian, Count Down Asian Games 2018 ini juga turut hadir dari TNI

*        *        *
Salah satu kru bersiap melakukan gladi resik

*        *        *
Puluhan reporter dan fotografer dari berbagai media

*        *        *
Panggung untuk liputan media

*        *        *
Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) bersiaga depan panggung

*        *        *
Beberapa saat jelang dimulainya acara

*        *        *
Dinding Monas yang sangat cantik

*        *        *
Atraksi flare di bibir panggung

*        *        *
Sarah Sechan dan Daniel Mananta

*        *        *
Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla

*        *        *
Presiden Kelima RI Megawati bersama Ibu Negara Iriana dan
istri wakil presiden Mufidah

*        *        *
Tarian Kolosal bertema Ruwat Bumi

*        *        *
Tarian yang menampilkan kebudayaan nusantara

*        *        *
Atraksi megah dari Ruwat Bumi

*        *        *
Presiden Jokowi membawa busur dan panah

*        *        *
Presiden Jokowi membuka Count Down Asian Games 2018

*        *        *
3... 2... 1... Panah dari Presiden Jokowi menandakan Asian Games setahun lagi

*        *        *
Hitung mundur Asian Games 2018 di dinding Monas

*        *        *
Presiden Jokowi melambaikan tangannya kepada
masyarakat yang antusias menyaksikan
Count Down Asian Games 2018

*        *        *
Presiden Jokowi menilai Count Down Asian Games 2018 bukti
Indonesia serius jadi tuan rumah

*        *        *
300 drone memenuhi langit-langit ibu kota

*        *        *
Ribuan masyarakat mengabadikan momentum ini lewat smartphone

*        *        *
Asian Games 2018 diselenggarakan di Jakarta dan Palembang

*        *        *
300 drone memperagakan atlet yang mengusung obor

*        *        *
Indonesia menargetkan masuk 10 besar pada Asian Games 2018 

*        *        *
300 drone membentuk logo Asian Games 2018

*        *        *
Monas yang sangat cantik pada malam itu...

*        *        *
Petugas dengan sigap membersihkan sampah yang berserakan 

*        *        *
Eksotisnya Monas pada Jumat (18/8) malam

*        *        **        *        *


*        *        **        *        *