![]() |
Dr. Miguel Litton dan dua kakak adik Dana serta Wyra Ahmed (foto Marca) |
DOKTER Miguel Litton menyambut MARCA di tempat tinggalnya di Madrid, sangat dekat dengan markas Real Madrid, Santiago Bernabeu. Ia tinggal di lantai empat, hanya satu tingkat di bawah bekas kediaman mendiang Alfredo Di Stefano, sahabat sekaligus mantan pasiennya.
Saat dikutnjungi, Dr. Miguel Litton tidak sendirian. Ia ditemani istrinya dan tiga orang tamu istimewa dari Kurdistan, Irak: Halkawt Mustafa yang merupakan sutradara film serta Dana dan Wyra Ahmed, kakak beradik yang membintangi film yang tengah dibuat Halkawt berjudul "El Clasico".
Dana dan Wyra adaalah penderita dwarfisme yang membuat tubuh mereka menjadi kerdil alias cebol. Sebelum diajak menjadi pemeran dalam film Halkawt, keduanya bekerja di sebuah pabrik pembuat alas kaki di Kurdistan. Kedua kakak beradik ini sangat akrab, tapi ada satu hal yang membuat mereka saling berseteru yaitu kegemaran keduanya terhadap sepak bola.
Maklum, kakak beradik ini mengidolakan dua pemain yang berbeda. Dana, sang kakak yang berusia 23 tahun adalah penggemar bintang Barcelona, Lionel Messi. Di pihak lain, Wyra, 21 tahun, punya impian untuk bisa menjadi seperti penyerang Eeal Madrid, Cristiano Ronaldo.
Kedua kakak beradik ini bisa datang ke madrid berkat bantuan Dr. Miguel Litton. Sang dokter juga membantu Wyra bertemu dengan idolanya, Cristiano Ronaldo, setelah melalui berbagai prosedur yang sulit. Dalam pertemuan tersebut, Wyra menghadiahkan klash, sepatu tradisional bangsa Kurdish, ekapda Ronaldo.
Alas kaki ini dibuat sendiri oleh Wyra dan Dana di pabriknya selama enam bulan. Mereka tak lupa memasang sejumlah hal yang identik dengan Ronaldo seperti logo Real Madrid pada bagian atasnya serta nama dan nomor punggung pada kedua sisinya.
"Alas kaki ini bisa bertahan selama 200 tahun dan tak akan rusak. Butuh waktu enam bulan untuk menyelesaikan satu pasang alas kaki ini. Kami telah membuatnya khusus untuk Ronaldo dan Messi," Dana menambahkan.
Kegemaran mereka terhadap sepak bola, khsusnya Ronaldo dan Messi adalah sesuatu yang sulit dipahami. Pasalnya, wilayah Kurdistan di Irak sangat sering dilanda peperangan dan menjadi markas kelompok radikal ISIS. Banyak pembunuhan, penculikan, dan penyerangan terjadi di sana. Tapi, ketika "El Clasico" antara Madrid dan Barcelona digelar, warga di sana menghentikan semua kegiatan mereka.
Warga Kurdistan bahkan menganggap serius rivalitas antara madrid dan Barcelona. "Setiap usai pertandingan Madrid lawan Barca, selalu ada insiden. Banyak penggemar yang ditahan dan dipenjara lantaran berkelahi dengan penggemar tim lain, " kata Dana. "Jika polisi menanyakan kepada kita tim mana yang kita dukung dan kebetulan tim itu sama dengan yang didukung polisi tersebut, kita bisa selamat. Jika tidak, kita bakal tetap ditangkap."
Tak mudah untuk tinggal di Kurdistan. Terutama bagi mereka yang punya tubuh tidak normal. Para penderita dwarfisme seperti Wyra dan Dana sudah mulai diterima di masyarakat. Tapi, mereka masih sering menjadi bahan olok-olik. Setidaknya ada 5.000 warga Kurdistan yang menderita penyakit ini dengan rata-rata penderita dari 20 ribu orang. Padahal, di dunia adalah 1 penderita per 20 ribu orang.*
Artikel ini dimuat di Harian TopSkor edisi 27 November 2014
- "We are Rival, but Not Enemy"
- Cinta Lama Bersemi Kembali
- Keluarga Vergani Terbelah karena Derby
- Moratti Tak Menyangka Tifosi Membenci Mazzarri
- Efek Roberto Mancini
- Derby di La Gazzetta
- Diego Milito dan Angka 22
- Samir Handanovic sang Raja Penalti
- Benteng Pertahanan Itu Bernama Giuseppe Meazza
- Lotito: Erick bawa Filosofi Baru
- Dari Mazzola untuk Mazzarri
- Giuseppe Meazza Pindah ke Jakarta
- ICI Syukuran HUT ke-11
- Buka Bersama ICI: Dari, Oleh, dan Untuk Interisti
- Satu Dekade ICI: Semangat Kekeluargaan dari Interisti
Artikel Juventus sebelumnya:
- Nike Laporkan Juve ke Pengadilan Arbitrase
- Kostum Buffon Selamat dari Banjir
- Ketika Perayaan 500 Pertandingan Buffon Ternoda
- Pirlo sang Maestro Tendangan Bebas
- 40 Tahun Alessandro Del Piero
- Fan Indonesia Diservic Chiellini
- JCI Konvoi Scudetto Ke-30
- Dua Sisi Juventus: Belum Layak Tampil di Eropa
- Kembalinya "Il Sette Magnifico"
- Wawancara Eksklusif Claudio Marchisio
- Wawancara Eksklusif Andrea Pirlo
- Wawancara Eksklusif Giorgio Chiellini
Artikel AC Milan sebelumnya
- Mereka Menjagokan AC Milan untuk Memenangkan "Derby della Madonnina"
- Fernando Torres Akrab dengan Derby
- Fakta Menarik Pekan ke-11
- Fernando Torres Akrab dengan Derby
- Fakta Menarik Pekan ke-11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Maaf ya, saat ini komentarnya dimoderasi. Agar tidak ada spam, iklan obat kuat, virus, dan sebagainya. Silakan komentar yang baik dan pasti saya kunjungi balik.
Satu hal lagi, mohon jangan menaruh link hidup...
Terima kasih :)