TyyiccClcSK3IvRCDh0sKBc4_Sg roelly87.com: Juni 2017

Serial Catatan Harian Ojol

Serial Catatan Harian Ojol
Serial Catatan Harian Ojol

Selasa, 27 Juni 2017

(Galeri Foto) Sisi Lain Perjalanan ke Millennium Stadium


Narsis bareng dengan fan Juventus asal Wales
(Klik untuk perbesar gambar dan geser untuk melihat foto lainnya)


"CARDIFF'S Millennium Stadium will host the 2017," demikian cuitan akun twitter resmi UEFA pada 30 Juni 2015 (https://twitter.com/championsleague/status/615830023434600448). Tweet itu saya lihat tanpa sengaja ketika menunggu waktu berbuka puasa Ramadan 1436 hijriah.

Tak heran jika lini masa di twitter saya kian sesak dengan replay dan retweet terkait cuitan UEFA tersebut. Salah satunya dituliskan gelandang Arsenal, Aaron Ramsey, yang merupakan warga asli Wales, "Great choice, great stadium, hopefully will be there." (https://twitter.com/aaronramsey/status/615841624682295296).

Awalnya, saya tidak begitu ngeh dengan cuitan tersebut. Bisa dipahami mengingat kurang dari tiga pekan sebelumnya, saya baru patah hati. Tepatnya, saat Juventus dikecundangi Barcelona 1-3 pada final Liga Champions yang berlangsung 6 Juni 2015 di Olympiastadion, Berlin.

Saya sama sekali tidak menyangka jika hampir dua tahun setelahnya, bisa menginjakkan kaki di Millennium Stadium. Itu berkat Nissan Motor Indonesia (NMI) yang mewujudkan impian saya untuk menyaksikan final Liga Champions 2016/17.

Berkat memenangkan blog competition yang diadakan produsen otomotif ternama dunia itu, saya bisa bergabung dengan 65 ribu penonton di stadion bernama lengkap The National Stadium of Wales atau Principality Stadium (titel sponsor).

*          *          *
PAGI itu, Sabtu (3/6) saya dan enam rekan dari Tanah Air kumpul bersama menuju dek The Magellan Cruise. Kami antre untuk mengambil tiket final Liga Champions 2016/17. Setelah registrasi dengan mengisi formulir, kami pun bersiap menuju Millennium Stadium.

Menurut aplikasi peta di smartphone, dari Newport, pelabuhan The Magellan bersandar menuju stadion sekitar 15 km. Alias, hanya sekitar 25 menit dengan menggunakan salah satu kendaraan teranyar dari Nissan.

Dalam perjalanan, tampak berbagai rumah dan bangunan ala Britania Raya menghiasi pemandangan di sisi kanan jendela. Kendaraan yang kami tumpangi parkir di depan Royal Welsh College of Music & Drama di Castle Grounds, Cathays Park, Cardiff CF10 3ER, Wales.

Selanjutnya, kami berjalan kaki menuju stadion yang dipenuhi sesak. Dalam aplikasi GPS, berjarak 1,8 km dengan perkiraan 10 menit. Namun, perjalanan kami lebih dari satu jam. Maklum, kami sangat menikmati perjalanan menuju stadion.

Terutama karena banyak pemandangan menarik untuk menyaksikan deretan gedung bersejarah dengan salah satunya Cardiff Castle. Kastil ini termasuk ikon Wales yang dibangun sejak abad ke-10 yang ditujukan untuk membendung serangan musuh.

Tampak bar dan official fan shop yang menjual pernak-pernik final Liga Champions. Mulai dari kaos, syal, bola resmi, hingga buku panduan. Semuanya dijual dengan Pound Sterling (GBP) yang kurs-nya saat itu Rp 17.210.

Menurut Budi Nur Mukmin selaku General Manager Marketing Strategy and Communication Division Nissan Motor Indonesia, Pound merupakan mata uang tersakti di kolong langit. Itu diungkapkan blogger pemilik blog TheTinyTravellers.com ini yang kerap keliling dunia.

Maklum, Pound Sterling merupakan mata uang termahal di muka bumi. Sebagai gambaran, satu dolar Amerika Serikat (USD) hanya Rp 13-an ribu dengan kurs saat itu. Begitu juga dengan Euro yang digunakan mayoritas negara di Eropa yang hanya Rp 14-an ribu.

"Saya sangat menikmati suasana di Inggris (Britania Raya). Tapi, tidak dengan biaya hidupnya," ujar Juventini -julukan fan Juventus- asal Italia, Roberto Firmino saat saya temui. Pria kelahiran Pisa itu datang ke Cardiff bersama kekasih dan belasan fan I Bianconeri lainnya.

Mereka sangat antusias untuk menyaksikan pertandingan Juventus. Apalagi, final ini merupakan yang kesembilan kalinya bagi si Nyonya Besar dalam sejarah Liga Champions. Meski, dalam periode itu, Juventus hanya mampu meraih dua kali juara.

"Juventus dalam kondisi terbaik. Saya sangat menghormati Gigi (Gianluigi Buffon). Tapi, mereka sangat lemah jika tampil di final. Maaf, Anda Juventini jauh-jauh dari Indonesia hanya akan menyaksikan kemenangan tim kesayangan kami," kata Luis Mejuto, Madridista asal Cordoba.

*          *          *
SEPANJANG jalur St Mary Street berubah jadi karnaval bagi fan Madrid. Mereka mendominasi salah satu ruas jalan utama di Cardiff tersebut. Itu terjadi setelah Madrid menghajar Juventus 4-1 pada final yang berlangsung satu jam sebelumnya.

Meski sudah larut, tepatnya pukul 23.00 British Summer Time (BST) lautan manusia mewarnai berbagai sudut di Cardiff. Terdapat pemandangan kontras di antara puluhan ribu massa tersebut. Fan Madrid bersuka cita merayakan kemenangan timnya. Di sisi lain, wajah-wajah sendu menyelimuti tifosi Juventus.

"Pertandingan yang aneh. (Juventus) hanya bagus pada 20 menit awal. Setelah itu, antiklimaks!" tutur rombongan Juventini yang saya temui saat membeli cemilan di perjalanan. Yupz, kami baru bisa membeli makanan bagi mayoritas yang puasa dalam perjalanan pulang. Padahal, magrib waktu Wales sekitar 21.25 WIB.

Sementara, di stadion menunya sedikit. Alias, hanya hotdog dan ciki saja. Begitu juga dengan minuman yang cuma ada dua pilihan. Yaitu, minuman berkarbonasi dan bir. Kebetulan, keduanya merupakan sponsor Liga Champions seperti halnya Nissan.

Setelah mengarungi berbagai peristiwa yang menyenangkan sepanjang hari itu, akhirnya kami kembali ke The Magellan. Di dek kapal pesiar miliki otoritas Bahama itu, tampak beberapa fan membicarakan hasil pertandingan.

Antiklimaks bagi Juventus, fan, dan saya yang menggemari La Vecchia Signora sejak 1994. Namun, perjalanan ke Millennium Stadium jadi salah satu momentum terbaik dalam hidup saya.***

*          *          *
Formulir tiket Liga Champions 2016/17

*          *          *
Kendaraan Nissan yang disulap jadi booth playstation untuk menunggu
keberangkatan ke Millennium

*          *          *
Narsis sejenak dengan latar Nissan #TooExcitedTo

*          *          *
Bersama fan asal Republik Ceko

*          *          *
Suasana yang asri di sepanjang jalan Cardiff

*          *          *
Royal Welsh College of Music & Drama

*          *          *
Saya dan ratusan penonton dari Nissan jalan kaki menuju stadion

*          *          *
Peta menuju stadion di balik lembar tiket

*          *          *
Papan informasi tentang kota Wales

*          *          *
Fan bersantai sejenak

*          *          *
Salah satu bangunan eksotis di Cardiff

*          *          *
Narsis sejenak dengan latar berbagai bangunan historis

*          *          *
Satu, dua, tiga... Klik!

*          *          *
Jalan kaki menuju Millennium

*          *          *
Cardiff Castle yang legendaris disulap jadi Champions Village

*          *          *
Dua petugas di depan Cardiff Village

*          *          *
Salah satu toko yang menjual pernak-pernik Wales

*          *          *
Foto bersama Madridista asal Spanyol

*          *          *
Menuju Millennium Stadium

*          *          *
Dua calon penonton ini berharap ada yang menjual tiket

*          *          *
Juventini dari berbagai dunia

*          *          *
Pernak-pernik final Liga Champions

*          *          *
Salah satu toko resmi yang menjual berbagai souvenir final Liga Champions

*          *          *
Berbagai souvenir dijual dengan harga Pound Sterling

*          *          *
Stadion Millennium sore itu...

*          *          *
Pemeriksaan yang ketat di tiga titik akses masuk

*          *          *
Tidak hanya di Tanah Air saja, di Wales sekelas final Liga Champioins pun
banyak calon penonton yang tertipu tiket palsu

*          *          *
Antrean membeli cemilan dalam stadion

*          *          *
Salah satu sudut kota Cardiff dari lantai dua Millennium Stadium

*          *          *
Cemilan untuk berbuka puasa

*          *          *
Cardiff Castle jadi lautan manusia seusai pertandingan

*          *          *
Ornamen di sepanjang jalan ini mengingatkan saya pada
Kota Tua di Jakarta dan Braga di Bandung

*          *          *
Wajah-wajah kontras antara fan Juventus dan Madrid

*          *          *
Hotel Hilton Cardiff 

*          *          *
Dinginnya khas Britania Raya tidak sedingin kekalahan
menyesakkan yang dialami Juventus dari Real Madrid

*          *          *

Nissan Motor Indonesia Wujudkan Impian Nonton Final Liga Champions
(Galeri Foto) Jadi Saksi Kekalahan Juventus di Final Liga Champions 2016/17

Artikel selanjutnya:
- Eksotisnya Bangunan Kuno di Cardiff
- Musim Panas di Britania Raya
- Satu Final Tembus Lima Negara

Artikel Tentang Juventus
Wawancara Eksklusif: Claudio Marchisio
Wawancara Eksklusif: Giorgio Chiellini
Wawancara Eksklusif: Andrea Pirlo
Trofi Liga Champions yang Dekat di Mata tapi Jauh di Hati
(Kilas Balik) Juventus Tur di Indonesia 2014

Foto-foto Legenda Juventus
Fabio Cannavaro, Edgar Davids, dan Gianluca Zambrotta
Fabio Cannavaro, David Trezeguet, dan Edgar Davids

*          *          *
Jakarta, 27 Juni 2017

Sabtu, 24 Juni 2017

Ramadan 1438 H/2017 M yang Penuh Kesan Bersama Berbagai Komunitas Blogger

Ramadan 1438 H/2017 M yang Berkesan Bersama Berbagai Komunitas

Untuk kali pertama dalam hidup saya bisa merasakan puasa di negeri orang,
tepatnya saat nonton final Liga Champions 2016/17 di Cardiff, 3 Juni lalu
(Klik untuk perbesar foto dan geser untuk melihat foto lainnya)


TIDAK terasa, hari ini, Sabtu (24/6) kemungkinan -tergantung sidang istbat dari Kementerian Agama- merupakan puasa terakhir pada Ramadan 1438 hijriah. Ya, tanpa terasa, waktu berlalu dengan cepat.

Padahal, baru saja saya dan mungkin mayoritas muslim di Tanah Air bersuka cita menyambut datangnya Ramadan yang jatuh pada 27 Mei lalu. Namun, seiring waktu berjalan, tiba-tiba sudah mencapai hari terakhir (artikel sebelumnya: Jika Ini Ramadan Terakhir).

Banyak suka dan duka dalam 29 hari Ramadan ini. Saya bersyukur bisa kembali merasakan sahur dan berbuka bersama (bukber) keluarga dan orang terdekat. Termasuk, dengan beberapa rekan blogger ketika mengikuti acara terkait undangan komunitas.

Saya dan juga Anda semua, pembaca blog ini, tentu berharap bisa kembali bertemu pada Ramadan 1439 hijriah. Yupz, semoga saja niat baik itu dikabulkan-Nya... Amiin.

*       *       *
RAMADAN tahun ini saya mengawalinya di rumah sendiri. Yupz, tidak seperti 2016 ketika saya berada di Yogyakarta untuk meliput turnamen Pro League Futsal Indonesia atau dekade 2000-an saat berada di pedalaman Sumatera serta Kalimantan.

Puasa tahun ini saya sahur dan berbuka di rumah bersama keluarga. Yupz, ini jadi rutinitas yang membahagiakan mengingat kami bisa menunggu imsak dan beduk maghrib dengan berbarengan.

Hari kedua, saya berbuka dengan rekan-rekan blogger dari Komunitas Indonesia Social Blogpreneur (Komunitas ISB). Tepatnya, saat mengikuti acara yang diselenggarakan PT Citra Nusa Indah Cemerlang (CNI Indonesia) di Kuningan, Jakarta Selatan, pada 28 Maret lalu.

Bagi saya, suatu kehormatan bisa mengikuti acara yang diselenggarakan komunitas. Bisa dipahami mengingat sebagai blogger, saya memang dibesarkan berbagai komunitas. Tanpa bergabung dengan komunitas, sepertinya tidak akan ada blog ini yang saya bangun sejak 2009 silam.

Ya, Ramadan ini saya banyak mengikuti berbagai kegiatan offline maupun online bersama komunitas. Baik itu Komunitas ISB, Blogger Reporter Indonesia (BRId), Fun Blogging, BP Network, hingga IM3 Ooredoo Squad.

Tak heran jika Ramadan ini saya banyak mengikuti acara yang diselenggarakan mereka. Mulai dari Optimasi Youtube, BCA Indonesia Open 2017, Astra Indonesia, Bedah Novel Islah Cinta dari Dini Fitria, Seru-seruan bareng IM3 Ooredoo, hingga mengungkap sisi lain Blue Bird Group.

Berbagai bukber itu mewarnai Ramadan 2017 ini yang sangat berkesan bagi saya. Berkat bergabung dengan komunitas juga akhirnya saya bisa merasakan puasa di negeri orang! Tepatnya, ketika nonton final Liga Champions 2016/17 di Stadion Millennium, Cardiff, Wales, Britania Raya, pada 3 Juni lalu.

Itu setelah saya menyerap banyak pelajaran dan pengalaman dari berbagai rekan blogger di komunitas. Alhasil, saya bisa menjadi juara dua dari kompetisi yang diselenggarakan Nissan Motor Indonesia (NMI) dengan hadiah nonton langsung final Liga Champions di Cardiff!

*       *       *
DI kolong langit ini, tiada perjamuan yang tak berakhir. Demikian, adagium lawas yang saya ingat terkait suatu peristiwa. Ada pertemuan, sudah pasti (harus) ada perpisahan. Hari ini, Sabtu (24/6) merupakan tanggal 29 Ramadan hijriah.

Itu berarti, besok, Minggu (25/6), umat muslim di nusantara akan merayakan Idul Fitri. Tentu, banyak kekeliruan atau bahkan kesalahan yang saya buat, baik sengaja atau tidak sengaja.

Untuk itu, saya pribadi, Choirul Huda, sebagai blogger yang mengelola blog ini (www.roelly87.com) mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri bagi Anda yang melaksanakannya. Mohon maaf lahir dan batin.

Terima kasih untuk kerja samanya selama ini. Semoga kebersamaan ini terus berlangsung sejak Syawal 1438 hijriah hingga sang waktu yang memisahkan... Aamiin!

*       *       *

Ramadan 2017 diawali bukber Komunitas ISB

*       *       *
Berkat gabung dengan komunitas, saya bisa memenangkan lomba prestisius
dari Nissan Motor Indonesia dengan hadiah terbang ke Cardiff!
(Foto: Budi Nur Mukmin)

*       *       *
Bukber blogger Astra Indonesia

*       *       *
Diskusi jelang BCA Indonesia Open 2017

*       *       *
Bedah Novel Islah Cinta bersama Dini Fitria

*       *       *
Seru-seruan dalam IM3 Ooredoo Social Media Squad

*       *       *
Mengungkap sisi lain dari Blue Bird Group

*       *       *
Bukber keluarga saat merayakan ulang tahun si bungsu

*       *       *

*       *       *
- Jakarta, 24 Juni 2017

Rabu, 21 Juni 2017

Mengungkap Sisi Lain Blue Bird Group


Direktur Marketing Blue Bird Group Amelia Nasution menyerahkan
penghargaan kepada lima driver secara simbolis
(Klik untuk perbesar foto dan geser untuk melihat foto lainnya)

MENDENGAR kata Blue Bird, asosiasi kita pasti tertuju pada taksi. Yupz, bagi masyarakat Indonesia, Blue Bird merupakan merek generik. Dalam arti, jika kita ingin memesan taksi, pasti bilangnya Blue Bird.

Padahal, yang dipesan belum tentu itu dari Blue Bird. Itu yang saya alami jika ingin memesan taksi secara manual. Tepatnya, ketika saya harus pergi ke Bandara Soekarno-Hatta atau ke sekitar Jabodetabek untuk liputan dalam rangka tugas kantor.

Apalagi, perusahaan yang berdiri sejak 1972 ini memiliki empat pilar utama dalam melayani masyarakat dalam PT. Blue Bird Tbk. (Blue Bird Group). Yaitu, taksi reguler yang berada di bawah merek Blue Bird dan Pusaka. Selanjutnya, ada taksi eksekutif (Silver Bird), mobil sewaan atau limusin (Golden Bird), dan sewa bus (Big Bird).

Namun, Blue Bird Group bukan sekadar layanan taksi saja yang dalam beberapa dekade ini jadi primadona publik. Banyak unit bisnis dari perusahaan yang didirikan sejak 1972 ini. Termasuk, logistik, alat berat, industri body kendaraan, konsultan, hingga properti!

Di sisi lain, Blue Bird Group tidak sekadar berbisnis saja. Perusahaan yang dirintis Purnomo Prawiro pada 45 tahun silam dengan 25 unit armada itu dikenal memiliki banyak misi sosial. Itu yang saya baru ketahui saat menghadiri buka bersama (bukber) yang diadakan Blue Bird.

*        *        *

TEPATNYA, setelah saya mendapat informasi dari Indonesian Social Blogpreneur (Komunitas ISB). Acara tersebut berlangsung di Oak Tree Urban, Jakarta Selatan, Selasa (20/6). Kegiatan silaturahim yang dihadiri manajemen Blue Bird Group, driver, wartawan, hingga blogger itu membuka wawasan saya.

Bisa dipahami mengingat saya baru tahu jika Blue Bird Group kerap mengadakan bakti sosial. Termasuk, dengan memberangkatkan 40 pengemudi untuk umrah gratis ke Tanah Suci dengan biaya perusahaan. Ternyata, program perjalanan ibadah ini telah berlangsung sejak dekade 1990-an.

"Sebelum 2015, Blue Bird Group memberikan fasilitas haji gratis. Namun, berhubung daftar tunggu yang sangat panjang, fasilitas tersebut (haji) dialihkan dengan pemberangkatan umrah. Kami berharap, pengemudi taksi Blue Bird bisa menerapkan nilai-nilai luhur keagamaan dalam kehidupan sehari-hari dan melakukan pekerjaan dengan jujur," ujar Direktur Blue Bird Group Andre Djokosoetono.

Dalam bukber tersebut, turut hadir lima pengemudi yang akan diberangkatkan umrah usai Idul Fitri mendatang. Tak heran jika pengemudi sangat loyal kepada Blue Bird Group hingga ada yang bekerja lebih dari 25 tahun.

"Ini sungguh luar biasa. Seperti mimpi yang seakan-akan jadi nyata. Saya beruntung jadi salah satu dari puluhan ribu pengemudi taksi Blue Bird yang terpilih untuk berangkat umrah," ujar Arwani, pengemudi taksi Blue Bird Group sejak 18 tahun silam.

Apalagi, Blue Bird Group tidak memandang driver sebagai karyawan. Melainkan, partner kerja yang saling menguntungkan bersama perusahaan. Bahkan, Blue Bird Group mempunyai program sosial lainnya. Yaitu, pemberian beasiswa dan pemberdayaan istri pengemudi.

"Fasilitas yang kami dapatkan ini membuktikan kalau perusahaan tidak hanya mementingkan keuntungan semata. Namun, juga memperhatikan kesejahteraan pengemudi dan karyawan secara utuh. Salah satunya, program umrah ini yang membuat kami lebih seimbang dalam bekerja secara iman dan emosional," Ketua Umum Serikat Pekerja Blue Bird Group Suharto Bustami, menambahkan.

Selain kepada pengemudi, Blue Bird Group juga kerap memberikan bantuan kepada pihak luar. Salah satunya kepada Rumah Harapan Indonesia Yayasan Valencia yang dalam bukber tersebut turut hadir sang pendiri, Valencia Mieke Randa.

*        *        *
DALAM kesempatan itu, Direktur Marketing Blue Bird Grup Amelia Nasution secara simbolis menyerahkan bantuan untuk Rumah Harapan yang diwakili Mieke. Perusahaan yang pada 2010 mendapat penghargaan sebagai The Greatest Brand of the Decade ini rutin memberikan bantuan untuk Rumah Harapan.

Itu berupa buku-buku bacaan, alat tulis, hingga perlengkapan gambar. Selain itu, Blue Bird Grup juga pernah memberikan pelatihan dari Kartini Blue Bird untuk ibu-ibu yang mendampingi anaknya menjalani perawatan. Bahkan, rumah singgah yang berdiri pada 2014 ini sudah menerima dua unit mobil dari Blue Bird Group untuk sarana transportasi.

"Terima kasih Blue Bird Group untuk bantuannya. Dua unit mobil itu sangat membantu kami dalam perjalanan anak-anak dari rumah singgah ke rumah sakit. Sementara, berbagai buku bacaan, alat tulis, dan perlengkapan gambar, bisa untuk mengisi waktu mereka. Sekarang, anak-anak bisa menyalurkan hobi dan kreativitasnya. Terima kasih, Blue Bird Group," kata Mieke dengan mata berkaca-kaca.

Rumah Harapan Indonesia merupakan yayasan untuk anak-anak sakit dengan usia 0-17 tahun dari keluarga yang tidak mampu. Mayoritas berasal dari luar Jakarta yang dirujuk untuk berobat atau rawat jalan di rumah sakit di Jakarta. Rumah Singgah ini memberikan fasilitas tempat tidur untuk pasien dengan satu pendamping atau orangtua. Saat ini terdapat lima lokasi di Jakarta, Bandung, Makassar, Bali, Aceh, dan menyusul Semarang pada 2017.

"Kami sangat terbuka jika ada rekan media atau blogger yang ingin berkunjung dan mengetahui lebih lanjut tentang perkembangan anak-anak di Rumah Harapan Indonesia. Di sana (Rumah Harapan Indonesia), kami bukanlah dokter atau tenaga medis. Tapi, kami selalu berusaha mengobati dan mendampingi penderita, khususnya anak-anak dengan kasih sayang," tutur Mieke yang dinobatkan sebagai CNN Indonesia Heroes 2016 tersebut.***

*        *        *
Ornamen unik di Oak Tree dengan burung terbang seperti filosofi yang dianut
Blue Bird Group

*        *        *
TVC Blue Bird Group yang menjadikan pengemudi sebagai partner kerja
yang saling menguntungkan

*        *        *
Ketua Umum Serikat Pekerja Blue Bird Group Suharto Bustami

*        *        *
Arwani, pengemudi taksi Blue Bird dari Pool Pengilingan yang  bersyukur
bisa berangkat umrah secara gratis

*        *        *
Penyerahan bantuan secara simbolik dari Amelia kepada
founder Rumah Harapan Indonesia Valencia Mieke Randa

*        *        *
Mieke menjelaskan kehidupan di rumah singgah miliknya

*        *        *
Blue Bird Group sudah berusia 45 tahun yang didirikan sejak 1972 silam

*        *        *
Salah satu wartawan berbagi kisah yang memiliki ayah dan mertua
sebagai pengemudi Blue Bird Group

*        *        *
Setiap tahun Blue Bird Group memberangkatkan 40 pengemudi pergi umrah   

*        *        *
- Jakarta, 21 Juni 2017