Narsis bareng dengan fan Juventus asal Wales (Klik untuk perbesar gambar dan geser untuk melihat foto lainnya) |
"CARDIFF'S Millennium Stadium will host the 2017," demikian cuitan akun twitter resmi UEFA pada 30 Juni 2015 (https://twitter.com/championsleague/status/615830023434600448). Tweet itu saya lihat tanpa sengaja ketika menunggu waktu berbuka puasa Ramadan 1436 hijriah.
Tak heran jika lini masa di twitter saya kian sesak dengan replay dan retweet terkait cuitan UEFA tersebut. Salah satunya dituliskan gelandang Arsenal, Aaron Ramsey, yang merupakan warga asli Wales, "Great choice, great stadium, hopefully will be there." (https://twitter.com/aaronramsey/status/615841624682295296).
Awalnya, saya tidak begitu ngeh dengan cuitan tersebut. Bisa dipahami mengingat kurang dari tiga pekan sebelumnya, saya baru patah hati. Tepatnya, saat Juventus dikecundangi Barcelona 1-3 pada final Liga Champions yang berlangsung 6 Juni 2015 di Olympiastadion, Berlin.
Saya sama sekali tidak menyangka jika hampir dua tahun setelahnya, bisa menginjakkan kaki di Millennium Stadium. Itu berkat Nissan Motor Indonesia (NMI) yang mewujudkan impian saya untuk menyaksikan final Liga Champions 2016/17.
Berkat memenangkan blog competition yang diadakan produsen otomotif ternama dunia itu, saya bisa bergabung dengan 65 ribu penonton di stadion bernama lengkap The National Stadium of Wales atau Principality Stadium (titel sponsor).
* * *
PAGI itu, Sabtu (3/6) saya dan enam rekan dari Tanah Air kumpul bersama menuju dek The Magellan Cruise. Kami antre untuk mengambil tiket final Liga Champions 2016/17. Setelah registrasi dengan mengisi formulir, kami pun bersiap menuju Millennium Stadium. Menurut aplikasi peta di smartphone, dari Newport, pelabuhan The Magellan bersandar menuju stadion sekitar 15 km. Alias, hanya sekitar 25 menit dengan menggunakan salah satu kendaraan teranyar dari Nissan.
Dalam perjalanan, tampak berbagai rumah dan bangunan ala Britania Raya menghiasi pemandangan di sisi kanan jendela. Kendaraan yang kami tumpangi parkir di depan Royal Welsh College of Music & Drama di Castle Grounds, Cathays Park, Cardiff CF10 3ER, Wales.
Selanjutnya, kami berjalan kaki menuju stadion yang dipenuhi sesak. Dalam aplikasi GPS, berjarak 1,8 km dengan perkiraan 10 menit. Namun, perjalanan kami lebih dari satu jam. Maklum, kami sangat menikmati perjalanan menuju stadion.
Terutama karena banyak pemandangan menarik untuk menyaksikan deretan gedung bersejarah dengan salah satunya Cardiff Castle. Kastil ini termasuk ikon Wales yang dibangun sejak abad ke-10 yang ditujukan untuk membendung serangan musuh.
Tampak bar dan official fan shop yang menjual pernak-pernik final Liga Champions. Mulai dari kaos, syal, bola resmi, hingga buku panduan. Semuanya dijual dengan Pound Sterling (GBP) yang kurs-nya saat itu Rp 17.210.
Menurut Budi Nur Mukmin selaku General Manager Marketing Strategy and Communication Division Nissan Motor Indonesia, Pound merupakan mata uang tersakti di kolong langit. Itu diungkapkan blogger pemilik blog TheTinyTravellers.com ini yang kerap keliling dunia.
Maklum, Pound Sterling merupakan mata uang termahal di muka bumi. Sebagai gambaran, satu dolar Amerika Serikat (USD) hanya Rp 13-an ribu dengan kurs saat itu. Begitu juga dengan Euro yang digunakan mayoritas negara di Eropa yang hanya Rp 14-an ribu.
"Saya sangat menikmati suasana di Inggris (Britania Raya). Tapi, tidak dengan biaya hidupnya," ujar Juventini -julukan fan Juventus- asal Italia, Roberto Firmino saat saya temui. Pria kelahiran Pisa itu datang ke Cardiff bersama kekasih dan belasan fan I Bianconeri lainnya.
Mereka sangat antusias untuk menyaksikan pertandingan Juventus. Apalagi, final ini merupakan yang kesembilan kalinya bagi si Nyonya Besar dalam sejarah Liga Champions. Meski, dalam periode itu, Juventus hanya mampu meraih dua kali juara.
"Juventus dalam kondisi terbaik. Saya sangat menghormati Gigi (Gianluigi Buffon). Tapi, mereka sangat lemah jika tampil di final. Maaf, Anda Juventini jauh-jauh dari Indonesia hanya akan menyaksikan kemenangan tim kesayangan kami," kata Luis Mejuto, Madridista asal Cordoba.
* * *
SEPANJANG jalur St Mary Street berubah jadi karnaval bagi fan Madrid. Mereka mendominasi salah satu ruas jalan utama di Cardiff tersebut. Itu terjadi setelah Madrid menghajar Juventus 4-1 pada final yang berlangsung satu jam sebelumnya.Meski sudah larut, tepatnya pukul 23.00 British Summer Time (BST) lautan manusia mewarnai berbagai sudut di Cardiff. Terdapat pemandangan kontras di antara puluhan ribu massa tersebut. Fan Madrid bersuka cita merayakan kemenangan timnya. Di sisi lain, wajah-wajah sendu menyelimuti tifosi Juventus.
"Pertandingan yang aneh. (Juventus) hanya bagus pada 20 menit awal. Setelah itu, antiklimaks!" tutur rombongan Juventini yang saya temui saat membeli cemilan di perjalanan. Yupz, kami baru bisa membeli makanan bagi mayoritas yang puasa dalam perjalanan pulang. Padahal, magrib waktu Wales sekitar 21.25 WIB.
Sementara, di stadion menunya sedikit. Alias, hanya hotdog dan ciki saja. Begitu juga dengan minuman yang cuma ada dua pilihan. Yaitu, minuman berkarbonasi dan bir. Kebetulan, keduanya merupakan sponsor Liga Champions seperti halnya Nissan.
Setelah mengarungi berbagai peristiwa yang menyenangkan sepanjang hari itu, akhirnya kami kembali ke The Magellan. Di dek kapal pesiar miliki otoritas Bahama itu, tampak beberapa fan membicarakan hasil pertandingan.
Antiklimaks bagi Juventus, fan, dan saya yang menggemari La Vecchia Signora sejak 1994. Namun, perjalanan ke Millennium Stadium jadi salah satu momentum terbaik dalam hidup saya.***
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
Formulir tiket Liga Champions 2016/17 |
* * *
Kendaraan Nissan yang disulap jadi booth playstation untuk menunggu keberangkatan ke Millennium |
* * *
Narsis sejenak dengan latar Nissan #TooExcitedTo |
* * *
Bersama fan asal Republik Ceko |
* * *
Suasana yang asri di sepanjang jalan Cardiff |
* * *
Royal Welsh College of Music & Drama |
* * *
Saya dan ratusan penonton dari Nissan jalan kaki menuju stadion |
* * *
Peta menuju stadion di balik lembar tiket |
* * *
Papan informasi tentang kota Wales |
* * *
Fan bersantai sejenak |
* * *
Salah satu bangunan eksotis di Cardiff |
* * *
Narsis sejenak dengan latar berbagai bangunan historis |
* * *
Satu, dua, tiga... Klik! |
* * *
Jalan kaki menuju Millennium |
* * *
Cardiff Castle yang legendaris disulap jadi Champions Village |
* * *
Dua petugas di depan Cardiff Village |
* * *
Salah satu toko yang menjual pernak-pernik Wales |
* * *
Foto bersama Madridista asal Spanyol |
* * *
Menuju Millennium Stadium |
* * *
Dua calon penonton ini berharap ada yang menjual tiket |
* * *
Juventini dari berbagai dunia |
* * *
Pernak-pernik final Liga Champions |
* * *
Salah satu toko resmi yang menjual berbagai souvenir final Liga Champions |
* * *
Berbagai souvenir dijual dengan harga Pound Sterling |
* * *
Stadion Millennium sore itu... |
* * *
Pemeriksaan yang ketat di tiga titik akses masuk |
* * *
Tidak hanya di Tanah Air saja, di Wales sekelas final Liga Champioins pun banyak calon penonton yang tertipu tiket palsu |
* * *
Antrean membeli cemilan dalam stadion |
* * *
Salah satu sudut kota Cardiff dari lantai dua Millennium Stadium |
* * *
Cemilan untuk berbuka puasa |
* * *
Cardiff Castle jadi lautan manusia seusai pertandingan |
* * *
Ornamen di sepanjang jalan ini mengingatkan saya pada Kota Tua di Jakarta dan Braga di Bandung |
* * *
Wajah-wajah kontras antara fan Juventus dan Madrid |
* * *
Hotel Hilton Cardiff |
* * *
Dinginnya khas Britania Raya tidak sedingin kekalahan menyesakkan yang dialami Juventus dari Real Madrid |
* * *
Halaman #RoadToCardiff
- Tiga Hari Penuh Kesan di Kapal Pesiar
- Tentang Juventus dan Liga Champions
- Tiga Hari Penuh Kesan di Kapal Pesiar
- Tentang Juventus dan Liga Champions
- Nissan Motor Indonesia Wujudkan Impian Nonton Final Liga Champions
- (Galeri Foto) Jadi Saksi Kekalahan Juventus di Final Liga Champions 2016/17
Artikel selanjutnya:
- Eksotisnya Bangunan Kuno di Cardiff
- Musim Panas di Britania Raya
- Satu Final Tembus Lima Negara
- (Galeri Foto) Jadi Saksi Kekalahan Juventus di Final Liga Champions 2016/17
Artikel selanjutnya:
- Eksotisnya Bangunan Kuno di Cardiff
- Musim Panas di Britania Raya
- Satu Final Tembus Lima Negara
Artikel Tentang Juventus
- Wawancara Eksklusif: Claudio Marchisio
- Wawancara Eksklusif: Giorgio Chiellini- Wawancara Eksklusif: Claudio Marchisio
- Wawancara Eksklusif: Andrea Pirlo
- Trofi Liga Champions yang Dekat di Mata tapi Jauh di Hati
- (Kilas Balik) Juventus Tur di Indonesia 2014
Foto-foto Legenda Juventus
- Fabio Cannavaro, Edgar Davids, dan Gianluca Zambrotta
- Fabio Cannavaro, David Trezeguet, dan Edgar Davids
* * *
- Jakarta, 27 Juni 2017