Ballon d’Or Pasti untuk Messi?
Trofi Ballon d'Or 2014 (sumber foto: FIFA.com) |
TIGA finalis
Ballon d’Or 2014 telah dirilis FIFA, Senin (1/12). Seperti biasa, nomine yang
dimunculkan otoritas tertinggi sepak bola dunia ini kerap menimbulkan
kontroversi. Termasuk tahun ini yang memunculkan Cristiano Ronaldo, Manuel
Neuer, dan Lionel Messi.
Sebelumnya,
patut ditelaah bahwa Ballon d’Or merupakan penghargaan untuk individu dalam
sepak bola. Jadi, ajang ini tidak terkait dengan prestasi sebuah klub atau tim
nasional (timnas). Wajar, bila pengumuman FIFA di markasnya, Zurich, Swiss, pun
menimbulkan anggapan banyak pihak yang mengerucut pada satu nama: Messi.
Termasuk
saya yang sedikit “curiga” bahwa FIFA bakal memenangkan striker Barcelona asal
Argentina tersebut. Kenapa? Apakah Messi tidak layak dibanding Ronaldo atau
Neuer. Tentu saja tidak. Sebab, meski sepanjang 2014 ini Messi gagal meraih
trofi untuk Barcelona di La Liga, Piala Raja, dan Liga Champions, serta hanya
mampu membawa Argentina menjadi runner-up
Piala Dunia 2014.
Namun, “La Pulga” –Si Kutu– itu dalam sepekan
terakhir mampu memecahkan dua rekor. Yaitu, sebagai pemain tersubur La Liga
sepanjang masa dengan 253 gol mematahkan catatan Telmo Zarra (251 gol).
Sedangkan di Liga Champions, Messi sukses mengemas 74 gol yang melewati
statistik Raul Gonzalez (71 gol).
Lalu, apa
masalahnya hingga Messi mendapat tudingan sebagai “anak emas” FIFA? Sebab,
ajang Ballon d’Or edisi sekarang bertepatan dengan turnamen akbar empat
tahunan, Piala Dunia 2014. Seperti yang
kita ketahui, Messi hanya sanggup membawa Argentina hingga ke final dan tak
berdaya di tangan Jerman dengan Neuer sebagai tembok kokoh.
Sebulan
sebelum turnamen yang dihelat di Brasil, Ronaldo justru membawa Real Madrid
menjuarai Liga Champions. Kesuksesan itu kian gemilang karena “CR7” sukses menjadi
pemain tersubur dengan 17 gol plus paling produktif di La Liga (31) gol yang
berakhir dengan diganjar Sepatu Emas Eropa.
Nah,
berdasarkan dua edisi sebelumnya yang bertepatan dengan ajang empat tahunan
seperti Piala Dunia, yaitu 2010 dan Piala Eropa (2012). Messi selalu keluar
menjadi pemenang. Korelasi ini yang membuat persepsi negatif mengenai pemain
kidal itu dan FIFA menyeruak. Mengapa?
Ironi Inter
Empat tahun
silam, Messi hanya menjuarai La Liga bersama Barcelona dan meraih Sepatu Emas
Eropa setelah menjadi top scorer pada
ajang yang sama. Sementara, di Piala Dunia, prestasi Argentina hanya perempat
final tanpa satu pun mencetak gol. Begitu juga di Liga Champions, ketika
langkah Barcelona dihentikan FC Internazionlae di semifinal yang akhirnya keluar
sebagai juara.
Ironisnya,
justru Messi yang dinobatkan FIFA sebagai pemenang Ballon d’Or edisi pertama.
Suami Antonella Roccuzzo ini mengungguli dua nomine terkuat sekaligus rekan
setimnya yang menjuarai Piala Dunia 2010 bersama Spanyol: Andres Iniesta dan
Xavi Hernandez.
Kemenangan
Messi itu seolah “membutakan” FIFA sekaligus kapten tim dan media yang
memilihnya melalui voting. Lantaran, tidak ada satu pun penggawa Inter dalam
tiga kandidat teratas. Wesley Sneijder di urutan keempat diikuti Samuel Eto’o
(12), Maicon (17), dan Julio Cesar (19). Bahkan, Diego Milito yang mencetak dua
gol di final Liga Champions yang berlangsung di markas Madrid, Stadion Santiago
Bernabeu, tidak masuk dalam 23 nomine versi FIFA!
Dua tahun
berselang, Messi kembali masuk tiga finalis bersama Ronaldo dan Iniesta.
Padahal, prestasinya hanya “meraih” Piala Raja. Sedangkan Ronaldo sukses
mempersembahkan La Liga ke-31 untuk Madrid plus semifinal Liga Champions dan
Piala Eropa. Mengenai Iniesta, prestasinya di level klub senada dengan Messi,
tapi sukses menyabet Piala Eropa bersama “Tim Matador”.
Hanya,
lagi-lagi, Ballon d’Or jatuh kepada Messi. Itu kali ketiga dia meraihnya atau
keempat versi FIFA yang sebelumnya masih bernama Pemain Terbaik Tahun Ini
(2009). Alhasil, berkaca dari dua edisi tersebut, wajar, jika saya cenderung
menyebut Messi sudah “ditentukan” sebagai pemenang pada edisi 2014.
Ronaldo Lengkap
Lalu, siapa
yang sebenarnya layak dinobatkan sebagai pemain terbaik yang diumumkan pada 12
Januari 2014 di Zurich? Menurut saya, sosok yang pantas adalah Ronaldo.
Alasannya jelas dalam hal prestasi di level klub dan individu. Yaitu,
kesuksesan Madrid meraih “La Decima”
alias trofi Liga Champions ke-10 usai menekuk rival sekota, Atletico Madrid di
final.
Jangan
lupakan prestasi individunya dengan mencetak 17 gol di kasta tertinggi
kompetisi klub Eropa tersebut. Itu mematahkan rekor 14 gol Messi pada 2011/12
dan legenda AC Milan, Jose Altafini (1962/63). Selanjutnya, 31 golnya di La
Liga berujung penghargaan Sepatu Emas Eropa yang berbagi gelar dengan Luis
Suarez (Liverpool). Menariknya, Ronaldo merupakan pemain pertama yang meraih
gelar tersebut dengan dua klub berbeda. Yaitu bersama Manchester United musim
2007/08 dan Madrid (2010/11 serta 2013/14).
Lalu, bagaimana
dengan Neuer? Jujur saja, kiper Bayern Muenchen ini memang pantas
mendapatkannya. Minimal bersaing dengan Ronaldo dan di atas Messi. Itu
mengingat kontribusinya dalam dua tahun terakhir. Neuer merupakan pahlawan
Jerman saat menjuarai Piala Dunia lalu. Setahun sebelumnya, pemain berusia 28
tahun ini juga sukses membawa Muenchen meraih “treble winners”. Lumrah jika Neuer dijagokan meraih Ballon d’Or
2014.
Jika itu
terjadi, pengagum Jens Lehmann ini akan menjadi kiper pertama yang menjadi
pemain terbaik dunia. Sebelumnya, delapan tahun silam, Fabio Cannavaro menjadi
bek pertama yang dinobatkan sebagai individu terbaik setelah membawa Italia
juara Piala Dunia 2006.
Tapi, untuk
Neuer dan Ronaldo kembali berada di tangan pemilih, yaitu kapten tim dan media
yang berafiliasi dengan FIFA. Serta, jangan lupakan “campur tangan” FIFA itu
sendiri yang cenderung menyukai individu kalem seperti Messi. Setidaknya, itu
menurut saya yang kemungkinan saja benar.***
* * *
Artikel Sebelumnya:
- Ballon d'Or 2014: Siapa yang Pantas Meraihnya?
- Fakta Menarik Seri A Pekan ke-12
- Ballon d'Or 2014: Siapa yang Pantas Meraihnya?
- Fakta Menarik Seri A Pekan ke-12
Artikel AC Milan sebelumnya
- Dinasti Maldini di AC Milan
- Mereka Menjagokan AC Milan untuk Memenangkan "Derby della Madonnina"
- Fernando Torres Akrab dengan Derby
- Fakta Menarik Pekan ke-11
- Mereka Menjagokan AC Milan untuk Memenangkan "Derby della Madonnina"
- Fernando Torres Akrab dengan Derby
- Fakta Menarik Pekan ke-11
- Agnelli-Cerci Demam Derby
- Nike Laporkan Juve ke Pengadilan Arbitrase
- Kostum Buffon Selamat dari Banjir
- Ketika Perayaan 500 Pertandingan Buffon Ternoda
- Pirlo sang Maestro Tendangan Bebas
- 40 Tahun Alessandro Del Piero
- Fan Indonesia Diservic Chiellini
- JCI Konvoi Scudetto Ke-30
- Dua Sisi Juventus: Belum Layak Tampil di Eropa
- Kembalinya "Il Sette Magnifico"
- Wawancara Eksklusif Claudio Marchisio
- Wawancara Eksklusif Andrea Pirlo
- Wawancara Eksklusif Giorgio Chiellini
- "We are Rival, but Not Enemy"
- Cinta Lama Bersemi Kembali
- Keluarga Vergani Terbelah karena Derby
- Moratti Tak Menyangka Tifosi Membenci Mazzarri
- Efek Roberto Mancini
- Derby di La Gazzetta
- Diego Milito dan Angka 22
- Samir Handanovic sang Raja Penalti
- Benteng Pertahanan Itu Bernama Giuseppe Meazza
- Lotito: Erick bawa Filosofi Baru
- Dari Mazzola untuk Mazzarri
- Giuseppe Meazza Pindah ke Jakarta
- ICI Syukuran HUT ke-11
- Buka Bersama ICI: Dari, Oleh, dan Untuk Interisti
- Satu Dekade ICI: Semangat Kekeluargaan dari Interisti
* * *
- Cikini, 2 Desember 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Maaf ya, saat ini komentarnya dimoderasi. Agar tidak ada spam, iklan obat kuat, virus, dan sebagainya. Silakan komentar yang baik dan pasti saya kunjungi balik.
Satu hal lagi, mohon jangan menaruh link hidup...
Terima kasih :)