TyyiccClcSK3IvRCDh0sKBc4_Sg roelly87.com: Januari 2015

Serial Catatan Harian Ojol

Serial Catatan Harian Ojol
Serial Catatan Harian Ojol

Sabtu, 31 Januari 2015

Rahasia Bertahan hingga 12 Jam dari BCL dan Lux


Rahasia Bertahan hingga 12 Jam dari BCL dan Lux

Bunga Citra Lestari (BCL) saat launching Lux Forever Collection (Sumber foto: dokumentasi pribadi/ www.roelly87.com)


SEMUA berawal dari kecewa. Bukan karena kecewa dalam arti sebenarnya. Melainkan karena saya kepincut dengan lirik "Kecewa" yang dilantunkan Bunga Citra Lestari (BCL) medio 2008. Ya, lagu yang tergabung dalam album "Tentang Kamu" itu sukses membuat saya luluh.

Sebab, tidak biasanya saya menyukai lagu bernada mellow seperti itu. Biasanya, saya lebih menggemari penyanyi wanita yang berkarakter seperti Nike Ardilla (alm), Anggun C. Sasmi, dan Inka Christie dari genre rock. Sementara, untuk yang lebih ngepop namun memiliki ciri khas kuat adalah Reza Artamevia dan Audy Item.

Tapi, ya itu, berkat "Kecewa" membuat saya ngefans dengan BCL. Bahkan, saking senangnya, saat itu saya sampai memasang "Kecewa" untuk dijadikan Nada Sambung Pribadi (NSP). Tujuh tahun berselang, akhirnya saya bisa juga bertemu dengan sosok yang sukses memerankan Ainun dalam film "Ainun Habibie" ini.

*       *       *

Itu terjadi saat saya menghadiri launching produk sabun terkemuka, Lux Forever Collection dengan dua varian seperti Love Forever dan Romance Forever, di Empirica, SCBD, Jakarta, Rabu (28/1). Kebetulan, dalam event yang didominasi keharuman bak bunga mawar ini, BCL merupakan Brand Ambassador dari Lux. Tak heran jika wanita berusia 31 tahun ini sangat "khatam" dengan produk yang memiliki keunggulan bagi pemakainya tetap harum seperti bunga mawar hingga bertahan 12 jam.

"Menurut saya, menyanyi merupakan bentuk seni ekspresif yang mampu menyentuh emosi dan meninggalkan kesan pada pendengarnya," tutur BCL yang tampil sangat anggun dan  memesona dengan busana serba merah. "Hal sama juga berlaku pada keharuman yang bisa meninggalkan kesan bagi orang sekitar kita. Bagi saya, Lux Love Forever adalah keharuman favorit yang menjadi ciri khas saya sepanjang hari."

Sontak, pernyataan dari duet Ari Lasso dalam lagu "Aku dan Dirimu" itu mendapat aplaus dari ratusan orang yang memadati Empirica. Baik itu, tamu undangan, penggemarnya, kalangan media, hingga blogger. Tak terkecuali, Oky Andries yang menjabat sebagai Senior Brand Manager Lux PT Unilever Indonesia Tbk, dan Tara De Thouars (Psikolog Klinis).

Oh ya, kehadiran saya dalam launching bertema "Unforgettable moment with Lux Forever Collection" ini berkat undangan rekan blogger sekaligus wanita tangguh, Ani Berta, yang sebelumnya menggagas pertemuan dengan Yoris Sebastian. Selain itu turut hadir juga salah satu blogger senior Shinta Ries yang kebetulan keduanya sama-sama mengenakan busana serasi dengan perpaduan warna merah.

*       *       *

Lalu, apakah benar Lux Love Forever dan Lux Romance Forever bisa bertahan selama 12 jam? Saya sendiri sudah mencobanya seusai melakukan registrasi. Hanya, sebagai cowok, hingga kini saya belum bisa menjawabnya karena memang dua produk itu ditujukan untuk kaum hawa. Tapi, menurut Oky, sebelum mengeluarkan suatu produk, pihaknya (Unilever) sudah melakukan penelitian lebih mendalam. Khususnya bagi kesehatan si pengguna.

"Menurut riset kami, sembilan dari 10 orang Indonesia mengakui, keharuman dapat meninggalkan reaksi emosional dan kesan tertentu. Nah, Lux Forever Collection ini menjadi jawaban atas kebutuhan wanita. Sebab, sabun mandi ini merupakan yang pertama di dunia dengan Fragrance Release Pearls (aroma mutiara) yang merupakan teknologi parfm terkini," tutur Oky.

Sementara, Tara menyebut, wanita harus memiliki "sesuatu" yang membuatnya tampil memukau. Itu diungkapkan psikolog yang membuka pelayanan konsultasi gratis di www.webkonseling.blogspot.com ini saat sesi tanya jawab, "Penampilan merupakan kunci utama untuk membentuk personal signature yang dapat menguatkan kesan tak terlupakan bagi orang lain. Salah satunya dengan keharuman bunga mawar yang mewah."

Itu jawaban dari mereka. Bagaimana dengan Anda?


*       *       *
Shinta Ries menjajal keharuman Lux tahan lama 12 jam 

*       *       *
Ani Berta berpose pada properti Lux

*       *       *
Ups... Gagal fokus?

*       *       *
Detik-detik kehadiran BCL dari balik panggung

*       *       *
Pembahasan mengenai apa itu Lux Forever Collection

*       *       *
Dari kiri: Tara De Thouars, BCL, dan Oky Andries

*       *       *

*       *       *
- Cikini, 31 Januari 2015

Kamis, 29 Januari 2015

Sisi Lain Yoris Sebastian


Yoris Sebastian (Sumber foto: dokumentasi pribadi/ www.roelly87.com)

NGOBROL bareng Yoris Sebastian? Wow... Itu bisa jadi salah satu momentum berkesan bagi saya pada awal 2015 ini. Sebab, jarang-jarang, pria kelahiran Ujung Pandang, 5 Agustus 1972 ini memiliki waktu luang. Khususnya kopi darat (kopdar) bersama blogger. Terlebih, diskusi yang dilakukan di Urban Kitchen, Pacific Place, Jakarta, kemarin (28/1), ini berlangsung dengan santai namun banyak manfaat yang dipetik.

Bahkan, kami -blogger- dengan latar belakang berbeda, mendapat banyak "wejangan" langsung dari sosok yang memiliki ide-ide luar biasa ini. Tak jarang, Yoris membeberkan rahasia kesuksesannya saat membangun karier dari nol. Ya, dari nol. Alias semuanya dilakukan sendiri tanpa campur tangan atau warisan keluarga. Wajar jika beliau menjadi salah satu tokoh anutan banyak orang, termasuk saya. Tapi, ngomong-ngomong, siapa sih Yoris itu?

*       *       *
Untuk kali pertama dalam tiga tahun terakhir saya kembali menginjakkan kaki di Pacific Place. Tepatnya 4 Maret 2012 ketika menghadiri nonton bareng (nobar) film Negeri 5 Menara bersama Kompasianer Aulia Gurdi hasil pemberian salah satu admin Kompasiana, Iskandar Zulkarnaen. Ya, terasa sedikit  deja vu  berada di salah satu mal terbesar di Jakarta ini.

Kali ini seperti biasa, mengikuti acara blogger yang diajak Ani Berta di Grup Fun Blogging. Apalagi, dalam kopdar ini "menghadirkan narasumber" yang luar biasa: Yoris Sebastian. Bagi anak muda, terutama pegiat ekonomi kreatif, siapa yang tidak mengenal pria dengan tatapan tajam layaknya Rangga dalam AADC ini?

Ya, saya beruntung bisa berbincang dengan Yoris. Dalam diskusi yang berlangsung sejak pukul 14.00 WIB itu, kami bertujuh, para blogger -bukan "Il Sette Magnifico- mencoba untuk "belajar" dari pengalaman Yoris. Sebagai catatan, beliau itu memulai perjalanan kariernya sebagai wartawan Hai. Di majalah remaja pria itu, Yoris mendapat banyak ilmu dan pengalaman seperti tokoh kartun Tintin yang kerap bertualang ke seluruh dunia.

Hanya, meski enjoy bukan berarti Yoris ingin selamanya menjadi wartawan. Melainkan, dia ingin melewati tantangan hidup. Salah satunya dengan berkarier di jaringan restoran ternama dunia: Hard Rock Cafe. Bahkan, berkat keuletannya, pada usia 26 tahun, Yoris dipercaya sebagai General Manager (GM)!

Hello, 26 tahun lho... 26 tahun. Ya, 26 tahun sudah jadi GM. Coba kita bayangkan. Pada usia segitu, kita -maksudnya Anda- sudah mencapai posisi apa? Wong saya aja, pada usia seperempat abad + setahun masih nol dalam karier. Eh, Yoris, 26 tahun malah sudah membawahi puluhan pekerja (koreksi kalau salah) di salah satu resto ternama itu. Menurut  Yoris, di Asia, hanya dirinya yang menjadi GM pada usia 26 tahun. Sementara, untuk dunia, penyuka travelling ini berada di urutan kedua.

Fakta mengagumkan itu bukan datang tiba-tiba dari langit. Melainkan berkat usaha dan kerja kerasnya. Salah satunya dengan mencetuskan ide "I Like Monday" yang sukses membuat resto tempatnya bekerja laris pada hari Senin. Maklum, biasanya, banyak orang seperti antipati mendengar kata "Senin" yang berarti memulai rutinitas. Mayoritas di dunia ini lebih menyukai hari Jumat, Sabtu, dan Minggu, yang bisa digunakan untuk liburan pada akhir pekan.

*       *       *
Diskusi hangat di Urban Kitchen, Pacific Place, Jakarta

Berada di puncak karier ketika masih muda yang nyaris memiliki segalanya. Tapi, itu tidak membuat Yoris berpuas diri. Sebaliknya, beliau tetap berpikir keras untuk menelurkan inovasi-inovasi selanjutnya.

"Kalau kita ingin melakukan sesuatu, seperti profesi, pilih yang paling kita anggap nyaman dan suka. Jika itu dilakukan secara serius pasti akan berhasil. Syaratnya, jangan pernah menyerah," kata Yoris yang mengaku beberapa kali gagal masuk perguruan tinggi ternama. Namun, kegagalan itu tidak menyurutkannya dan malah membuatnya kian terpacu hingga mendirikan perusahaan konsultan kreatif, Oh My Goodness (OMG).

"Jadi, kita boleh berpikiran out of the box. Tapi, saat melaksanakan wajib barus inside the box!" Yoris memberi analogi kunci kesuksesannya dalam berkreativitas. Selanjutnya, pengusaha yang bisa dihubungi di situs pribadinya, YorisSebastian.com dan akun twitter @yoris, ini membuka "rahasia kecil" saat membuat ide yang kalau ditilik sepele, tapi sangat berperan.

"Saya ini orangnya pelupa. Jadi, kalau ada apa-apa, saya langsung menulis (mencatatnya) di handphone. Dari catatan ini, saya bisa mengumpulkan ide sedikit demi sedikit hingga mengembangkannya," tutur pemenang British Council's International Young Creative Entrepreneur 2006 ini, beberapa saat sebelum saya pamit karena ada keperluan lain.

*       *       *
Nah, berdasarkan penuturan Yoris dalam diskusi tersebut, dapat disimpulkan bahwa, dalam melakukan sesuatu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Yang terpenting, kita harus yakin untuk melakukannya. Masalah berhasil atau gagal, itu urusan lain.

Ada yang "berani" mengikuti jejak Yoris?

*       *       *
Yoris dikelilingi enam wanita tangguh 

*       *       *

Edisi Ngeblog Sebelumnya:
"Haramkah" Mengambil Sumber di Wikipedia?
Ngeblog: Antara Hobi dan Mendatangkan Profit
- Lebih Dekat dengan Pista Simamora

- Cikini, 29 Januari 2015

Rabu, 28 Januari 2015

Fakta Menarik Seri A Pekan ke-20


Fakta Menarik Seri A Pekan ke-20

Tifosi Juventus di Indonesia (Sumber foto: www.roelly87.com)


JUVENTUS tak terbendung! Itulah fakta yang tersaji pada Seri A pekan ke-20 ini. Itu karena skuat asuhan Massimiliano Allegri ini unggul tujuh poin dari pesaing utama dalam perebutan scudetto, AS Roma.

Di sisi lain, duo tim sekota Milan justru sedang mengalami periode terburuk akibat FC Internazionale dan AC Milan sama-sama menderita kekalahan. Sementara, Lazio memperlihatkan kesungguhannya untuk meraih tiket ke Eropa musim depan. Bagaimana dengan 15 tim lainnya? Berikut ini beberapa fakta menarik dari Seri A pekan ke-20:

Cagliari 2-1 Sassuolo
Cagliari tidak pernah menang beruntun pada laga kandang di Seri A sejak April 2014.
Sassuolo hanya mampu meraih 1 kemenangan dari 7 laga terakhir di Seri A dengan hasil 4 imbang & 2 kalah.

Lazio 3-1 AC Milan
Milan menjalani start terburuk pada tahun kalender di Seri A dalam 70 tahun terakhir.
Terakhir kali "I Rossoneri" gagal menang dalam 4 laga di bulan Januari terjadi pada 1941.
Milan meraih 14 poin dari 7 laga awal musim dengan mencetak 16 gol. Sementara, dalam 13 duel selanjutnya hanya meraih 12 poin (12 gol).
Terakhir kali Milan hanya meraih 2 poin dari 5 laga beruntun di Seri A terjadi pada 1997/98.
"Iblis Merah" belum pernah mengalahkan Lazio sejak menang 2-1 pada November 2009 dengan gol yang dicetak Filippo Inzaghi dan Clarence Seedorf.
Marco Parolo sudah mengemas 22 gol di Seri A dan yang kedua ke gawang Milan bersama Parma sejak Oktober 2013.
Miroslav Klose mencetak 3 gol ke gawang Milan dari total 39 gol di Seri A sekaligus mengakhiri paceklik gol dalam 82 hari terakhir.
Stefano Pioli sebelumnya tidak pernah mengalahkan "Il Diavolo Rosso" dalam 10 pertemuan: 3 seri & 7 kalah.
Milan mencetak 4 gol dari 5 gol terakhir saat pertandingan baru berjalan 10 menit dengan 3 gol di antaranya dibukukan Jeremy Menez.
Phillippe Mexes mendapat kartu merah ke-16 sepanjang kariernya dengan 10 di antaranya terjadi di Seri A dan 4 bersama Milan.

Hellas Verona 1-0 Atalanta
Javier Saviola sukses mencetak gol perdana di Seri A sekaligus mencatat rekor sebagai satu-satunya pemain yang mampu mengemas gol dalam 6 kompetisi berbeda bersama 9 klub.
Untuk pertama kalinya sejak Desember 2013, Verona berhasil meraih 2 kemenangan beruntun pada laga kandang di Seri A.

Parma 1-2 Cesena
Parma merupakan tim dengan pertahanan terburuk di Seri A musim ini karena sudah kebobolan 43 gol dari 20 laga di Seri A.
Cesena hanya mampu meraih 2 kemenangan di Seri A musim ini yang seluruhnya tercipta saat melawan Parma (2-1 & 1-0).
Cesena berhasil meraih kemenangan perdana pada laga tandang di Seri A sejak mengalahkan Palermo 1-0 pada 10 Desember 2011.

Juventus 2-0 Chievo
Juventus tak terkalahkan di kandangnya, Juventus Stadium, dalam 2 musim terakhir di Seri A dengan meraih 36 kemenangan & 8 seri.
Juventus menyamai rekor musim 1966/67 ketika hanya kebobolan 9 gol dari 20 pertandingan di Seri A dan juga rekor Roma 2003/04.
Stephan Lichtsteiner mengemas gol ketiga musim ini sekaligus yang ke-14 dalam sepanjang kariernya di Seri A.
Paul Pogba selalu mencetak gol dalam 5 laga beruntun di Seri A musim ini.
Leonardo Bonucci menandai pertandingan ke-200 bersama "I Bianconeri" di semua kompetisi.
Juventus sudah mengemas 44 gol musim ini dengan 13 di antaranya dari luar kotak penalti yang merupakan terbanyak di antara 5 kompetisi top Eropa lainnya.
Chievo tidak pernah menang sepanjang 2015 tapi belum kalah dalam laga tandang sejak ditekuk Palermo 0-1 pada 29 Oktober 2014 dengan rekor 2 menang & 2 seri.
"The Flying Donkeys" tidak pernah mampu mengalahkan Juventus di Turin dalam 12 kunjungan di Seri A.

Sampdoria 1-1 Palermo
Sampdoria mengikuti jejak Juventus dan Roma yang belum pernah kalah pada laga kandang di Seri A musim ini.
Palermo tidak pernah menang dalam 3 laga terakhir dan hanya mengemas 2 poin dari hasil 2 kali imbang.

FC Internazionale 0-1 Torino
Torino berhasil mengakhiri "kutukan" tak pernah menang di markas Inter, Stadion Giuseppe Meazza sejak 27 tahun terakhir (1-0 pada Februari 1988).
Untuk pertama kalinya sejak April 1995, Torino berhasil meraih kemenangan beruntun di Seri A (sebelumnya vs Cesena 3-2).
Emiliano Mmoretti mencetak gol ke-4 di Seri A dengan 2 di antaranya tercipta ke gawang Inter.
Untuk pertama kalinya Inter gagal mencetak gol di Seri A musim ini setelah dalam 9 laga sebelumnya mengemas 21 gol.
Roberto Mancini hanya meraih rata-rata 1,11 poin per pertandingan yang kalah dibandingkan Walter Mazzarri (1,45 poin).
"I Nerazzurri" hanya meraih 26 poin dari 20 laga musim ini yang merupakan terburuk sejak musim 1995/96.
Inter dan Milan sudah 3 kali mengalami kekalahan pada pekan yang sama. Padahal, musim lalu hanya sekali.

Fiorentina 1-1 AS Roma
Roma mencatat 5 kali seri dari 7 laga terakhir di Seri A dengan tak terkalahkan dalam 10 duel beruntun.
Mario Gomez mencetak 3 gol dari 2 laga terakhir bersama Fiorentina di semua kompetisi sekaligus yang ke-5 di Seri A  sejak 2013.
Fiorentina hanya kalah sekali dari 9 laga terakhir di semua kompetisi dengan meraih 5 kemenangan, 3 imbang, & 1 kalah.
Vincenzo Montella tidak pernah mampu mengalahkan Roma sebagai pelatih dengan rekor 3 seri & 6 kalah dari 9 pertemuan di semua kompetisi.
Roma sudah 7 kali dalam posisi tertinggal di Seri A musim ini dengan catatan 1 menang, 4 seri, & 2 kalah.

Empoli 1-2 Udinese
Empoli tidak pernah menang dalam 8 laga terakhir di Seri A sejak mengalahkan Parma 2-0 (23/11) dengan rekor 6 seri & 3 kalah.
Udinese mengakhiri paceklik kemenangan dalam 6 laga terakhir di Seri A sejak mengalahkan Inter 2-1 dengan catatan 3 imbang & 2 kalah.
"Il Zebrette" mencatat rekor tandang terbaik di Seri A sejak Mei 2013 dengan tak terkalahkan: 2 menang & 2 imbang.
Antonio Di Natale sudah mengemas 202 gol di Seri A dan hanya tertinggal dari Roberto Baggio (205) dalam daftar pemain tersubur sepanjang masa.

Napoli 2-1 Genoa
Napoli kalah dalam 10 laga terakhir di Seri A jika bermain pada hari Senin (waktu Italia) dengan catatan 6 kemenangan & 4 imbang.
Gonzalo Higuain mengemas 5 gol dari 7 laga terakhir sekaligus doppietta -dua gol dalam 1 laga- kelimanya di Seri A.
Napoli sukses meraih 4 kemenangan dalam 5 pertandingan terakhir di Seri A musim ini (sekali kalah dari Juventus 0-3).
Genoa tidak pernah menang dalam 4 laga di bulan Januari yang merupakan terburuk sejak 1992.
"Il Grifone" tidak pernah mengalahkan Napoli di San Paolo sejak menang 1-0 pada 2009 dengan hasil 2 seri & 6 kalah.
*       *       *


Fakta Menarik Seri A sebelumnya:

Artikel Juventus sebelumnya:

Artikel AC Milan sebelumnya
Kembalinya "Il Sette Magnifico"

Artikel sepak bola lainnya:
Tentang Teknologi Garis Gawang [Infografis] 
17 Januari Kelahiran Guillermo Stabile
Juara Bertahan Real Madrid Tersingkir
Sepak Bola Italia Miskin Ide

*        *        *

- Cikini, 28 Januari 2015

Website: prenagen.com
Facebook: fb.com/PRENAGENworld
Twitter: @PrenagenWorld
Instagram: @PrenagenWorld
Youtube: PrenagenWorld

Lebih Dekat dengan Pista Simamora


"HARUS yang belum kenal ya dan harus malam ini postingnya..." Itulah pesan dari Ani Berta di Grup Fun Blogging ketika saya menanyakan syarat untuk mengikuti kongkow bersama Yorris Sebastian. Sudah tentu, pesan dari sosok yang biasa saya sapa Bu Ani ini membuat saya sedikit bingung. Ya, bingung mau menulis siapa yang bakal dijadikan "target" untuk dijadikan sumber artikel bertema "Networking Competition".

Tadinya, saya mau menghubungi Mak Icoel (Sumarti Saelan) via whatsapp. Sebab, beliau sudah saya kenal sejak 2011, tepatnya ketika mengikuti acara Kompasianival pertama di FX Plaza. Namun, karena sudah ada "peringatan" duluan, membuat saya urungkan niat. Sambil memutar ideologi, sikap, dan otak (*iso) -layaknya judul album Ahmad Bhand pada 1998-, akhirnya saya menemukan juga teman di facebook yang bakal dijadiin "objek".

Ya, sosok itu bernama Pista Suci Asmarani Simamora, atau biasa dipanggil Pista Simamora. Saya sih sebenarnya, tidak begitu kenal. Sebab, baru sekali bertemu saat mengikuti acara Fun Blogging Session III di Gedung Cyber, Kuningan, Jakarta Pusat (10/1).

Itu pun sama sekali tidak mengobrol ketika bersama dalam satu ruangan. Boro-boro akrab, bahkan ketika kami berdua satu lift pun -saat pulang-, saya dan gadis penyuka kelinci ini saling diam. Layaknya patung memanah di Pintu Barat Stadion Gelora Bung Karno yang meski berhadapan tapi tetap mematung. *siap-siap dipanah :)

*       *       *

Namun, semua itu berubah -mirip Ksatria Baja Hitam- ketika kami dipertemukan di Grup Fun Blogging. Ya, sebagaimana manusia biasa, meski di dunia nyata sok jaim :) Tapi di dunia maya, kita -bukan kami- malah menjadi kepo (?)

Biasalah anak muda, saling komentar di blognya masing-masing. Oh ya, Pista memiliki dua blog di www.punyapista.com dan www.hukumpedia.com/pistasimamora. Yang disebut terakhir itu, kebetulan merupakan tempatnya bekerja (masih satu grup dengan Hukum Online). Itu karena Pista menjadi salah satu admin-nya.

Nah, karena sering membaca berbagai tulisannya di dua blog tersebut, khususnya yang hukumpedia, membuat saya tertarik untuk membikin akun di sana. Jadilah akun saya berupa www.hukumpedia.com/roelly87 yang baru terisi dua postingan. Meski...  artikelnya jadul, karena saya masih bingung mengenai terkait kata "hukum".

Tapi, dua tulisan berjudul "Benarkah Polisi Segan dengan Dosen, Tentara, dan Wartawan" dan "Cindy Adams dan Misteri Dua Paragraf Otobiografi Bung Karno" itu sudah banyak yang baca. Tidak percaya, monggo dilihat ke TKP (promosi).

Lalu, bagaimana dengan "profil" Pista? Ya begitu deh. Untuk saat ini saya belum bisa komentar banyak. Yang pasti, wanita berbintang Leo ini lumayan asyik di ajak ngobrol -baca: chat-, sosoknya pendiam (banget), manis (uhuk-uhuk), imut (bahaya!), dan... (isi sendiri).***


Tebak, yang mana Pista? (Sumber foto: Facebook Ani Berta)

Catatan: Yorris Sebastian termasuk salah satu tokoh anutan saya. Beliau eks majalah HAI, juga pernah dinobatkan sebagai GM (General Manager) Hard Rock Cafe termuda di Asia dan kedua di dunia (Sumber: Kompas.com). Jadi, wajar jika saya antusias menerima tawaran Ani Berta untuk ikut  kongkow bersamanya.

Edisi Ngeblog Sebelumnya:
- "Haramkah" Mengambil Sumber di Wikipedia?
- Ngeblog: Antara Hobi dan Mendatangkan Profit

*       *       *
- Cikini, 28 Januari 2015


Minggu, 25 Januari 2015

"Haramkah" Mengambil Sumber di Wikipedia?



SEPEKAN terakhir, berita di Tanah Air, khususnya media online dipenuhi polemik antardua institusi: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Layaknya siklus tiga tahunan yang menyeruak dengan slogan "cicak vs buaya" sejak 2009 dan 2012 membuat saya mau tidak mau harus update untuk mengikuti perkembangannya.

Namun, bukan soal polemik tersebut yang ingin saya tulis dalam artikel ini. Melainkan beberapa berita di media online, khususnya yang tergabung dalam kelompok raksasa. Salah satunya, sebut saja media XYZ, yang rutin mengulas perkembangan antara KPK dengan Polri tersebut. Termasuk dengan menulis sisi lain dari individunya.

Yang menarik ketika saya membaca mengenai salah satu tokoh utama dalam konflik itu di media online tersebut. Secara etika penulisan, jelas artikel itu sangat runut dan memenuhi kaidah jurnalistik dengan memuat 4 bersaudara W dan kawannya H (what, where, when, why, dan how).

Termasuk judul yang tidak terlalu bombastis layaknya media online saat ini yang mementingkan trafik demi menggaet pembaca serta iklan, dan juga diksi yang sangat "renyah" untuk dibaca. Bahkan, gaya bahasanya pun sangat enak dilihat seperti halnya saya menyimak artikel Andrea Harsono mengenai "jurnalisme sastrawi".

Tapiiiiiiiiii, ada satu hal yang mengganjal saya seusai membaca sisi lain dari salah satu sosok dalam polemik KPK-Polri pada artikel di media online tersebut. Yaitu, karena adanya tulisan media online XYZ yang memuat referensinya dengan: Menurut Wikipedia, bla, bla, bla, tokoh si anu ini, bla, bla, bla.

Dor! Membaca kalimat tersebut di media online ternama itu membuat saya seperti diguyur air dingin di tengah teriknya matahari. Sebab, saya tidak habis pikir, mengapa media sekelas XYZ mengambil referensi dari Wikipedia. Yang bikin kaget lagi ketika saya mencoba mengeceknya ke Wikipedia edisi bahasa Indonesia. Ternyata mengenai tokoh "anu" tidak ada catatan kaki mengenai sumber resmi yang terverifikasi, Misalnya dari situs institusi resminya, media online sejenis, dan -misalnya- www.tokohindonesia.com. Nah lho.

Pertanyaannya, apakah media online diharamkan mengambil referensi dari Wikipedia? Begitu juga dengan blogger -termasuk saya- yang kerap mengutip atau meng-copy dari Wikipedia? Jawabannya tentu relatif. Mungkin, sedikit penjelasan dari saya begini. Wikipedia merupakan situs yang didedikasikan sebagai portal ensiklopedia untuk mengumpulkan jutaan artikel yang ada di internet.

Pertama kali dirilis pada  15 Januari 2001 oleh Jimmy Wales, Larry Sanger, dan puluhan kontributor lain yang sekarang sudah berjumlah sekitar 200 ribu penyumbang dan diterjemahkan dalam ratusan bahasa. Termasuk bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang meliputi Jawa, Sunda, Minangkabau, dan sebagainya.

Tujuan pembuatan Wikipedia jelas sebagai referensi dalam berbagai hal yang ada di kolong langit ini. Sayangnya, kita -baik jurnalis, blogger, mahasiswa, hingga pelajar- tidak boleh TERLALU MEMERCAYAI Wikipedia untuk dijadikan pedoman. Kenapa?

Sebab, artikel yang ada di Wikipedia itu bisa ditulis (sunting) oleh siapapun. Baik itu pihak yang kompeten seperti kalangan akademis dan sebagainya. Saya, Anda, kalian, dan bahkan siswa Sekolah Dasar (SD) pun berhak menyuntingnya dengan syarat, memiliki akun Wikipedia. Nah, karena "kebebasan" itu yang membuat artikel seperti peristiwa dan profil di Wikipedia kerap "melenceng" hingga menimbulkan berita fitnah (hoax).

Meski, di Wikipedia terdapat banyak editor yang "siap" turun tangan jika menemukan artikel yang tidak layak. Hanya, keberadaan editor di Wikipedia, terutama bahasa Indonesia, kan terbatas jumlahnya. Bisa saja mereka terlewat hingga ada artikel berbau "hoax" yang justru lolos dan membuat resah masyarakat.

Contoh profil Presiden Joko Widodo di Wikipedia yang
layak dipercaya karena banyak sumber resmi di catatan kaki 

*        *       *

Contoh profil mantan Plt KPK Hatorangan Panggabean di Wikipedia yang "sedikit meragukan"
karena tidak ada catatan kaki dari sumber resmi


Hal itu pernah saya alami sendiri. Itu terjadi dua tahun lalu ketika saya bertemu Rahmad Darmawan, pelatih klub Persija Jakarta. Kebetulan, saat itu, sosok yang akrab disapa RD ini masih menangani klub Persebaya Cronus.

Dalam perbincangan ketika itu, RD meminta kepada saya yang ingin membuat profilnya agar tidak salah mencantumkan tanggal lahir. Pasalnya, banyak media yang saat itu menuliskan tanggal lahirnya pada 26 November 1966.

Padahal, RD sendiri menegaskan bahwa dirinya lahir  pada 28 November 1966. Menurut suami dari mantan pramugari Garuda Indonesia, Dinda Eti Yuliati ini, banyak media yang salah menulis tanggal kelahirannya pada 26 November 1966 itu akibat mengutip dari Wikipedia.

Meski "hanya" selisih dua hari antara 26 dan 28 November 1966, tapi jelas itu bukan hal sepele. Karena ini menyangkut privasi seseorang. Fakta itu pula yang membuat ayah dari pilot Febia Aldina Darmawan ini meminta kepada saya agar menuliskannya tanggal kelahirannya 28 November.

"(Di Wikipedia) itu salah mas. Yang bener ya 28 November. Saya sendiri enggak tahu kenapa di Wiki (Wikipedia) bisa tertulis 26 November. Kalo nggak salah, perbedaan tanggal lahir saya itu mulai terjadi sejak 2007/08," ujar RD yang merupakan prajurit aktif TNI Angkatan Laut (AL) tersebut.

Nah, berdasarkan contoh tersebut, jelas, kita -sebagai blogger- harus lebih berhati-hati dalam hal mencantumkan refensi dari Wikipedia. Saran saya, jika ingin mengambil referensi dari Wikipedia harus melihat dengan jelas CATATAN KAKI yang ada di bawah artikel.

Ada baiknya, jangan sekali-kali bagi kita untuk mengutip artikel atau profil di Wikipedia jika tanpa CATATAN KAKI atau meski ada namun bersumber dari situs abal-abal dan blog yang tidak jelas. Sebab, banyak kasus ketika ada individu yang mengambil referensi dari Wikipedia malah berujung masalah.

*        *       *
-

- Cikini, 25 Januari 2015

Jumat, 23 Januari 2015

Tentang Teknologi Garis Gawang [Infografis]


Tentang Teknologi Garis Gawang [Infografis] 

Ilustrasi "gol hantu" yang menjadi kontroversi (Sumber: Harian TopSkor/roelly87)


LIGA Primer Inggris sudah menerapkan teknologi untuk mengatasi masalah gol hantu. Bundesliga Jerman menyusul mulai musim depan. Sementara, Seri A masih maju mundur. Informasi tentang teknologi tersebut baru dibicarakan beberapa bulan lalu.

Hingga sekarang, wasit masih bekerja secara manual dibantu staf di belakang gawang. Itu pun tidak terlalu efektif, seperti yang terjadi dalam gol bek AS Roma, Davide Astori, ke gawang Udinese, pada Selasa (6/1).

Saat itu, wasit Marco Guida menilai, gol itu sah. Sementara, ofisial keempat, Fabio Maresca, melihat bola tidak masuk gawang. Kontroversi pun tak terelakkan di antara penggawa Roma dan Udinese. Apalagi, dalam rekaman pertandingan gol itu sah.

Masalah ini mendapat perhatian utama dalam rapat antarpengurus Federasi Sepak Bola Italia (FIGC). Sepertinya, penerapan teknologi di gawang akan disetujui untuk menghentikan polemik gol hantu.

"Rapat ini telah memastikan perjalanan sepak bola Italia unutk pada akhirnya bisa menerapkan teknologi 'gol hantu'. Saya yakin aplikasi teknologi ini tidak bisa dihindari," kata Presiden FIGC, Carlo Tevecchio seperti yang dikutip Harian TopSkor (16/1).

Kendati Tevecchio memberi isyarat positif, keputusan berada di tangan Lega Seri A, selaku penyelenggara kompetisi. Tapi, ada satu aspek yang harus dipertimbangkan sebelum mengikuti pemungutan suara. Apakah semua klub mau menanggung biaya 5-6 juta euro (sekitar Rp 74-89 miliar) untuk memasang alat replay?

FIGC jelas tidak akan memikul biaya tersebut karena pembatasan anggaran dari Komite Olahraga Italia (CONI). Jadi, Lega yang mendapat mandat harus mencari sponsor untuk menutupi kebutuhan dana. Namun, hingga sekarang mereka belum menemukan investor.

Solusi dalam kondisi terburuk, meminta klub menyetor sejumlah uang untuk meringankan beban Lega. Tapi, apa mereka bersedia mengeluarkan 200-300 ribu euro untuk membuktikan gol hantu? Seandainya dalam pemungutan suara mayoritas peserta menyetujui teknologi tersebut, langkah kedua adalah mempelajari keuntungan dan kerugiannya. Mungkin akan dikaji pengurangan harga.

Yang jelas, teknologi tersebut meminimalisir blunder yang dilakukan pengadil di lapangan terkait gol hantu. Sebab, tingkat toelransi kesalahan hanya 1,5 cm. Jadi, keputusan wasit mutlak dan tidak akan ada lagi polemik.

Berikut ini infografis mengenai teknologi yang akan berperan sebagai "asisten" wasit (klik gambar jika ingin memperbesar):

*       *       *
Salah satu teknologi yang diterapkan di Piala Dunia 2014 (@roelly87)

*       *       *
Dua sisi teknologi dalam olahraga (@roelly87)

*       *       *
Keterangan wasit yang melakukan blunder saat memimpin secara manual (@roelly87)

*       *       *
Keterangan wasit yang sudah benar saat memimpin dengan cara manual  (@roellh87)

*       *       *
Sumber ilustrasi: Harian TopSkor edisi 8 & 16 Januari 2015
*       *       *


Fakta Menarik Seri A sebelumnya:

Artikel Juventus sebelumnya:

Artikel AC Milan sebelumnya
Kembalinya "Il Sette Magnifico"

Artikel sepak bola lainnya:
17 Januari Kelahiran Guillermo Stabile
Juara Bertahan Real Madrid Tersingkir
Sepak Bola Italia Miskin Ide

*        *        *

- Cikini, 23 Januari 2015