Suasana Temu Netizen edisi keenam yang diselenggarakan Kementerian ESDM (Klik untuk perbesar foto atau geser untuk melihat gambar lainnya) |
Dugaan saya terkait keinginan reshuffle pada Kabinet Kerja yang dihembuskan beberapa pihak. Sebagai blogger, tentu saya selalu memantau perkembangan negeri ini, baik di dunia nyata atau internet (dunia maya).
Tidak hanya mengenai olahraga saja yang merupakan santapan sehari-hari. Melainkan juga budaya, hiburan, sosial, dunia blog, hingga pemerintahan. Yupz, sebagai bagian dari masyarakat, sudah pasti, saya harus peka terhadap situasi di pemerintahan.
Jika bagus, tentu saya mengapresiasinya, baik lewat tulisan di blog atau cuitan di sosial media seperti twitter. Begitu juga jika kurang bagus, sudah pasti saya melancarkan kritik. Tentu, tidak sekadar kritik membabi buta saja. Tapi juga disertai solusi yang membangun. Sebab, jika pemerintahnya sehat, rakyatnya pun akan makmur dan sejahtera.
Termasuk, dengan mengikuti berbagai acara yang diselenggarakan kementerian, lembaga pemerintahan, atau instansi terkait. Sejak saya jadi blogger pada 2009 silam, sudah sering mengikuti acara tersebut. Baik itu dituliskan di blog ini (www.roelly87.com)atau di www.kompasiana.com/roelly87.
Banyak manfaat yang bisa digali dari diskusi dengan berbagai lembaga tersebut. Terutama, karena pada event itulah, sebagai blogger, saya bisa memberi kritik sekaligus masukan kepada mereka. Bagaimana pun, ada nilai lebih dari tatap muka dengan mereka ketimbang hanya menyampaikan aspirasi di media sosial.
Itu mengapa saya sangat antusias ketika Kementerian ESDM menyelenggarakan Temu Netizen edisi keenam dengan tema "Magma untuk Dunia". Acara yang dihadiri 70 peserta lebih itu berasal dari blogger, netizen, mahasiswa, hingga aktivis di Ruang Damar, Gedung Heritage, Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Rabu (26/7).
Ini kali pertama saya mengikuti acara yang diselenggarakan Kementerian ESDM. Itu berkat informasi dari fanpage facebook Indonesian Social Blogpreneur (Komunitas ISB). Komunitas yang dibentuk sejak 17 Mei 2016 ini memang rutin mengajak blogger untuk mengenal lebih dekat dengan lembaga pemerintah dan yang terkait. Baik itu, secara online maupun offline.
Sebelumnya, saya dan rekan yang tergabung dalam Komunitas ISB juga turut dalam kampanye Standardisasi Nasional Indonesia (SNI) bersama Badan Standardisasi Nasional (BSN) pada 14 Mei lalu.
* * *
Mulai dari keluarga, rekan, hingga follwers di media sosial. Dalam kesempatan itu, Kementerian ESDM meluncurkan aplikasi MAGMA Indonesia yang bisa diunduh di Google PlayStore. Aplikasi ini gratis dan mudah digunakan.
Apalagi, ukurannya sangat kecil, hanya 4,06 MB yang tidak memakan tempat di memory smartphone. Jika Anda ingin mengunduhnya, bisa diklik pada tautan https://play.google.com/store/apps/details?id=com.magma.pvmbg.magmaindonesia.
Sebagai informasi, MAGMA Indonesia merupakan akronim dari Multiplatform Aplication for Geohazard Mitigation and Assessment ( MAGMA). Yaitu, aplikasi yang memuat sistem teknologi informasi yang diinisiasi, dirancang, disupervisi, dibangun, dan dikembangkan secara mandiri 100% oleh PNS Badan Geologi ESDM tanpa menggunakan biaya APBN khusus.
Aplikasi ini berisi informasi mengenai aktivitas, status gunung api, peta kawasan rawan bencana hingga sebaran abu vulkanis dari gunung api yang meletus. MAGMA Indonesia hadir dengan visi untuk memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat maupun instansi nasional maupun internasional berupa informasi dan rekomendasi kebencanaan geologi.
Semuanya disajikan secara realtime, cepat, dan akurat melalui berbagai platform media yang terkoneksi internet. Lahirnya MAGMA mendapat apresiasi dari berbagai institusi, seperti BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika), dan Kementerian Perhubungan.
Bahkan mendapat apresiasi langsung dari The United States Geological Survey (USGS), Amerika Serikat. Selain di aplikasi smartphone, MAGMA Indonesia juga dapat kita unduh melalui portal https://magma.vsi.esdm.go.id.
* * *
KEBERADAAN aplikasi MAGMA Indonesia disambut baik banyak pihak. Maklum, Indonesia memiliki banyak gunung berapi. Keberadaan aplikasi ini sangat penting untuk mengetahui situasi pada gunung berapi tersebut. Dalam aplikasi yang sudah saya unduh, terdapat ratusan daftar gunung berapi yang bisa ketahui informasinya secara realtime. Misalnya, Gunung Bromo yang pada November lalu sempat saya kunjungi (Artikel sebelumnya: Suatu Ketika di Puncak Bromo).
Melalui MAGMA Indonesia, saya bisa menyimak informasi terkini seperti saat saya buat artikel ini per Jumat (28/7). Contohnya, ketinggian Gunung Bromo sekitar 2.329 meter di atas permukaan laut (MDPL). Begitu juga dengan cuaca berkisar dari 11-19 celcius.
Pun dengan kecepatan angin bertiup lemah dan sedang ke arah barat daya dan barat. Dalam aplikasi yang dirilis sejak 2015 ini juga ada rekomendasi untuk calon pengunjung. Misalnya, saat ini masyarakat di sekitar Gunung Bromo dan pengunjung/wisatawan/pendaki, tidak diperbolehkan memasuki kawasan dalam radius 1 km dari kawah aktif.
Yang menarik, kita tidak hanya menyimak informasi dari Kementerian ESDM melalui badan Geologi saja. Melainkan juga bisa berpartisipasi meminimalisasi bencana. Yaitu, dengan fitur Lapor Bencana. Nanti, kita bisa melaporkan kejadian bencana geologi yang kita lihat atau alami.
Mulai dari Gunung berapi, Gempa Bumi, Tsunami, Gerakan Tanah, hingga Semburan lumpur, gas, dan air. Termasuk, dengan mengupload foto terkait bencana tersebut. Yang penting, laporan itu harus benar dan bisa dipertanggungjawabkan.
Saran saya, untuk pengguna MAGMA Indonesia, tidak boleh melaporkan bencana seperti misalnya hanya dari kata orang, dari Grup Sebelah, atau media yang tidak terverifikasi. Alias, kita harus benar-benar memastikan informasi tersebut valid dan tidak dianggap hoax.
"Keberadaan aplikasi MAGMA Indonesia ini sangat penting bagi masyarakat Indonesia. Terutama karena kondisi daerah di Tanah Air yang bersinggungan dengan gunung berapi dan beberapa daerah rawan bencana. Dengan adanya MAGMA Indonesia ini, kita bisa memantau pergerakan misalnya gunung berapi yang berpotensi meletuskan lahar. Atau, pengguna juga dapat melaporkan jika ada bencana di sekitarnya untuk ditindaklanjuti Kementerian ESDM," tutur Tenaga ahli kebencanaan ESDM Surono.
Pernyataan sama diungkapkan Devy Kamil Syahbana yang memberikan penjelasan terkait aplikasi MAGMA Indonesia. Maklum, jebolan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini merupakan sosok di balik MAGMA Indonesia. Devy yang mengupdate berbagai perkembangan aplikasi itu bersama lima rekan dan kontributor lainnya dari seluruh nusantara.
"Kami berharap aplikasi MAGMA Indonesia ini bisa jadi referensi bagi masyarakat. Termasuk untuk pendaki gunung, dengan adanya aplikasi ini bisa mengetahui situasi dan kondisi gunung yang akan dituju. Kami sangat berharap adanya kritik dan saran dari seluruh peserta yang ada di sini rekan-rekan di media sosial. Tujuannya, supaya aplikasi MAGMA Indonesia ini bisa lebih baik dalam melayani masyarakat," Deby, menambahkan.
Yuk, kita unduh aplikasi karya anak bangsa. Dengan MAGMA Indonesia, kita tidak hanya bisa mengetahui informasi terkait bencana. Namun juga dapat melaporkan adanya bencana di sekitar supaya khalayak umum dapat mewaspadainya.
* * *
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerjasama Kementerian ESDM Sujatmiko |
* * *
Devy Kamil Syahbana, sosok di balik aplikasi MAGMA Indonesia |
* * *
Daftar gunung berapi di MAGMA Indonesia |
* * *
* * *
* * *
Informasi mengenai Gunung Bromo yang bisa diakses di MAGMA Indonesia |
* * *
Rekomendasi untuk pengunjung terkait situasi dan kondisi Gunung Bromo |
* * *
Tenaga Ahli Kebencanaan Kementerian ESDM Surono |
* * *
Saya dan beberapa rekan blogger dalam Temu Netizen edisi keenam (Foto: www.roelly87.com/ Dijepret Staf Kementerian ESDM) |
* * *
Foto bersama blogger dan narasumber Temu Netizen edisi keenam (Foto: www.roelly87.com/ Dijepret Staf Kementerian ESDM) |
* * *
Tagar #MAGMAuntukDunia memuncaki Trending Topics Twitter nasioanl |
* * *
Saran saya untuk Temu Netizen ketujuh, semoga bisa dihadiri Menteri ESDM Ignasius Jonan |
* * *
Apa pun yang terjadi, sebagai masyarakat, saya terus mendukung kinerja Kementerian ESDM |
* * *
Artikel tentang Kementerian, Lembaga Pemerintah, dan Instansi Terkait
- BSN Selenggarakan Fun Bike Sekaligus Sosialisasi SNI kepada Masyarakat Luas
- Bonn Challenge 2017 sebagai Simbol Keberhasilan Indonesia dalam Restorasi Hutan
- Bonn Challenge 2017: Aksi Nyata Restorasi untuk Masa Depan
- Selamat HUT ke-66 PBSI
- Sisi Lain Kunjungan Jusuf Kalla ke Venue Asian Games 2018
- GBK Bersolek Sambut Asian Games 2018
- Sinergi Kementerian PUPR dan Blogger untuk Sosialisasi K3 dalam Sebuah Proyek
- Pariwisata Indonesia Tidak hanya Bali
- Catatan Dua Tahun Kepemimpinan Jokowi-JK
- Cegah Hilangnya Generasi akibat Kurang Gizi
- Sinergi BNPT dan Blogger untuk Cegah Terorisme Melalui Tulisan
- Antisipasi DJKA untuk Hadapi Arus Mudik dan Balik
- Potret Petugas Penjaga Jalur Busway saat Buka Puasa
- Menkominfo Rudiantara Resmikan Aplikasi "Obrol" & "Fantasy League" dari Indosat Ooredoo
- Menelusuri Wajah Baru Stasiun Maja, Parung Panjang, dan Kebayoran
- (Esai Foto) Cerita di Balik Peringatan Hari Air Sedunia
- (Esai Foto) Semarak Wayang Pesona Indonesia 2016
- Buwas yang Kian Buas: BNN Gagalkan Transaksi Sabu 39,6 Kg
- Harkonas 2016 untuk Kampanye Konsumen Lebih Cerdas
- BNN Tangkap Pilot dan Pramugari Lion Air yang Konsumsi Narkoba
- iJakarta, Aplikasi dari Warga untuk Warga
- Sisi Lain Budi Waseso (Buwas): Pasukan Khusus, Ceplas-ceplos, dan Kritik Feodalisme di Kalangan Pejabat
- HUT Polantas ke-60: Dengarlah Aspirasi Masyarakat untuk Bersama Mengurai Kemacetan
- Diskusi tentang Perempuan dan Anak Bersama Serempak.or.id dan KPPPA
- Sinergi BNN dan Blogger untuk Mengatasi Darurat Narkoba
- Ketika Blogger Ngobrol Pajak di Kantor Pajak
- Presiden dan Kepala BNN Kompak: Bandar Narkoba harus Dihukum Mati!
- (Esai Foto) Membongkar "Rahasia" Bea Cukai
* * *
- Jakarta, 29 Juli 2017