TyyiccClcSK3IvRCDh0sKBc4_Sg roelly87.com: Oktober 2024

Serial Catatan Harian Ojol

Serial Catatan Harian Ojol
Serial Catatan Harian Ojol

Sabtu, 26 Oktober 2024

Terjebak di Toilet SPBU Kuningan

Terjebak di Toilet SPBU KuninganTerjebak di Toilet SPBU Kuningan


Situasi di toilet SPBU Kuningan
(Foto: Dokumentasi pribadi/@roelly87)


LIMA tahun sudah saya berprofesi sebagai ojek online (ojol). Dalam periode itu, rasanya campur aduk. 

Ada suka, duka, tawa, pilu, dan sebagainya.

Beberapa di antaranya, bisa disimak dalam catatan harian ojol di blog ini sejak kali pertama daftar pada 2019 silam. 

Namun, yang konyol, baru saya alami. Tepatnya, Jumat (25/10) di SPBU COCO Kuningan 31.129.02, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan.

Ini salah satu SPBU favorit saya. Pertama, letaknya strategis di jantung ibu kota. 

Bisa bayar nontunai, QRIS dengan berbagai dompet digital. Alias, kalo ga megang cash, saya tetap dapat isi bensin di sini. 

Beda dengan mayoritas SPBU lainnya di Jabodetabek yang jarang menerima pembayaran nontunai. Selain itu, ada ATM dan isi angin gratis.

Dan, tak kalah pentingya, toilet yang tidak berbayar. Alias, gretongan.

Ga ada tuh, penjaganya seperti di SPBU Pertamina lainnya, baik yang COCO atau franchise. Atau, meski sudah dipasang selebaran "Toilet Gratis" tapi masih dikasih opsi kotak amal/kencrengan di depan pintu masuk.

Mayoritas SPBU Pertamina memang toiletnya berbayar. Padahal, sudah ada himbauan gratis. 

Namun, namanya manusia ya mana mau rugi. Misalnya, yang sering saya alami di SPBU Daan Mogot, Zainul Arifin, Abdul Muis, Gatot Subroto, Pasar Minggu, PIK, dan banyak lagi.

Itu mengapa, SPBU Kuningan ini jadi favorit saya dan juga rekan-rekan ojol lainnya. Kami berasa rugi harus bayar Rp 2.000 untuk oknum petugas yang malas, ga mau cape kerja tapi cuma ingin uangnya aja seperti kang parkir liar, pak ogah, anggota ormas, dan makhluk sampah lainnya. 

Mending kalo rajin bersihin. Ini, rata-rata toilet bayat yang ada penunggunya malah kotor dan jorok.

Kerja woi, tangan di atas lebih baik ketimbang jadi patung depan toilet nungguin kotak amal! Ha... Ha... Ha...

Kasih Rp 2.000 penjaga toilet SPBU ga bikin Anda miskin. Demikian kata orang tolol.

Padahal, sudah ada aturannya sejak 2021  bahwa setiap toilet SPBU wajib gratis. Itu terkait bentuk layanan kepada pengendara yang isi BBM.

Faktanya?

Toilet SPBU di Jakarta yang benar-benar gratis, hanya segelintir. Salah satunya, di Rasuna Said.

Hanya, sebagaimana proyek atau apa yang dibangun pemerintah ya gitu deh. Bisa membuat tapi ga pandai merawat. 

Pemerintah, gitu lho!


*       *       *


MALAM itu, saya sangat mules. Akibat beberapa jam sebelumnya makan seblak di kawasan Tebet dengan full topping, termasuk tulang ayam yang renyah.

Sambalnya? Top level. Alias pedas banget.

Saya memang penikmat pedas. Makan apa pun kalo ga pedas, terasa kurang. 

Meski itu santapan mewah dan mahal di restoran ternama, tapi kalo ga ada sambal ya hambar. Mending makan di pinggir jalan atau warung emperan seperti seblak yang cukup Rp 15.000 sudah melimpah.

Usai mengantar pesanan di daerah Setiabudi, saya melipir ke SPBU Rasuna Said. Suasana masih ramai meski sudah larut. 

Mungkin efek Jumat, hari terakhir kerja yang besoknya libur Sabtu dan Minggu.

Toiletnya ada dua. Pria dan wanita.

Yang pria dipisah untuk buang air besar (bab) dan buang air kecil atau pipis. 

Bab berisi dua bilik kamar dengan pilihan jongkok dan duduk. Untuk pipis ada tiga urinoar.

Kondisi sepi. Tancap gas.

Saya pun masuk ke toilet jongkok di ujung. Cek keran, airnya nyala. Oke.

Ga lama berselang, di sebelah ada yang masuk. Tapi, kok heboh.

"Airnya ga nyala nih," teriaknya.

"Saya juga mau cebok ga bisa," kata pengunjung toilet lainnya yang baru selesai pipis. 

"Lah, saya kira di tempat wudu aja. Tadi ke sana kering. Ga tahunya, di sini sama aja," timpal yang baru masuk.

Hmm...

Kok, perasaan saya jadi ga enak.

Saya tekan selang, bergeming. Bahkan, setetes pun, ga keluar.

Pencet flush di atas toilet jongkok, sama. 11 dan 12.

"Matilah, gw!" ujar saya dalam hati. Sebab, saya masih berlangsung bab dan belum sempat dibilas.

Dibilang panik sih ga. Tapi, disebut ga panik ya ga juga.

Maklum, seumur-umur ke toilet SPBU, ini pengalaman perdana airnya ga keluar. Cuaca yang dingin habis hujan jadi ga berefek akibat insiden ini.

Bulir keringat sebesar jagung pun menghinggapi wajah saya. Bingung juga, euy.

Namun, saya berusaha untuk tenang. Saya tanya sebelah, katanya semua toilet pria dan wanita, wastafel, serta tempat wudu ga keluar airnya.

Udah dikonfirmasi petugas SPBU. Rata, ga ada air.

Yang lain juga udah tanya petugas SPBU. Jawabannya sama.

Entah airnya habis atau error. 

Waduh...

Saya berinisiatif buka google maps terkait info SPBU ini. Siapa tahu bisa menghubingi manajernya langsung.

Ada nomor telepon, 0211500000.

Namun, saya coba hubungi ga bisa. Aneh!

Ga mungkin juga saya telepon pemadam kebakaran. Satu-satunya instansi terbaik di negeri ini yang anggotanya benar-benar kerja.

Instansi lain? Ebuset, ga ada yang guna!

Akhirnya saya buka website pertaminaretail(com). Ga ada info juga terkait SPBU tersebut.

Di bawah website-nya, ada callcenter 135. Saya hubungi dong.

Hanya, jawabannya normatif. Petugasnya bilang ga punya nomor telepon pengelola SPBU tersebut. Meminta saya untuk menunggu untuk dilanjutkan keluhannya.

Hanya, obrolan terputus. Durasi telepon 5 menit, 4 detik. Saya cek pulsa, sisa Rp 970 dari 7.900. Alias, telepon ga guna itu memakan pulsa saya hingga Rp 6.930!

Apes dah.

Kirain gratis. Ternyata, telepon callcenter Pertamina kena pulsa.

Pantas, perusahaan besar ini rugi terus dibanding negara tetangga yang untung besar. Manajemennya buruk.

Masyarakat mau hubungi aja wajib bayar. Harusnya, callcenter itu bebas pulsa.

Begini nih perusahaan milik negara kalo dijalankan orang yang ga kompeten. Padahal, Petronas milik Malaysia yang usianya jauh lebih muda, untung besar.

Indonesia Emas?

Cemas, kali... Hahaha!

Hampir setengah jam terjebak di toilet membuat saya kesal. Mau keluar, jelas ga bisa karena usai bab belum dibilas. 

Bertahan di dalam, ga guna juga. Ha ha ha. Apes!

Situasi ini mengingatkan saya saat dulu membaca novel Romance of the Three Kingdoms. Tepatnya, ketika Cao Cao galau usai kalah dari aliansi Sun Quan - Liu Bei dalam pertempuran Tebing Merah. 

Maklum, doi bingung. Mau lanjut nyerang ke selatan, tapi pasukannya tinggal sedikit.

Hendak kembali ke Xuchang, ibukota Dinasti Han, tapi malu. Itu akibat Cao Cao sudah pede ingin meratakan Wu dan menangkap Liu Bei.

Pada akhirnya, opsi kedua yang dipilih Cao Cao. Sekaligus, menandai akhir dari invasi ke selatan dalam hidupnya.

Situasi ini juga berkolerasi dengan yang dialami Presiden Prabowo Subianto terkait IKN dan Makan Bergizi Gratis yang sudah dicetuskan sejak kampanye. Mau diteruskan, tapi APBN menipis.

Ga dilanjutkan, udah kadung malu. Secara, temanya saat kampanye berkelanjutan dari pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)

Hasilnya?

Entahlah.

Makanya, kalo kampanye jangan muluk-muluk. Janji-janji surga, ini gratis, itu gretongan. Ketika sudah menjabat, akhirnya kepusingan untuk melaksanakannya. 

Ini tidak hanya dialami Prabowo saja. Melainkan, calon kepala daerah lainnya dalam pilkada serentak bulan depan.

Sebagai rakyat, kita wajib menagih janji mereka. Kawal terus programnya, agar jangan melenceng.

Eh, ini soal terjebak di toilet ya. Kenapa harus dikaitkan dengan politik?

Yupiii! Secara, politik itu memang bagian dalam kehidupan bernegara.

Kita ga boleh apolitis. Sebagai warga negara, punya hak untuk bersuara sesuai UUD 1945.


*       *       *

SAYA percaya keajaiban itu nyata. Contohnya, dalam sepak bola ketika secara dramatis Manchester United juara Liga Champions 1998/99 diikuti Liverpool pada 2004/05.

Momen apakah itu? Intinya, juara lah.

Silakan googling. Btw, saya Juventini alias fan Juventus.

Lanjut. Dalam keseharian, keajaiban itu bisa dalam bentuk pertolongan.

Ini yang dialami saya usai kebingungan menghadapi air yang tidak menyala di toilet SPBU.

Ketika masih bergulat dengan pemikiran bagaimana bisa keluar dari situasi konyol ini, pintu toilet diketuk. Malaikat tak bersayap yang tidak saya lihat mukanya pun hadir.

"Bang, udah cebok belom?"

"Belom bro. Gw masih di dalam. Airnya ga nyala."

"Ini bang, gw bawa air mineral botol. Cukup untuk bilas."

"Siap, bro. Makasih ya."


Saya pun membuka dikit pintu toilet. Tampak tangan menjulurkan sebotol air mineral ukuran besar. 

Masih disegel. Dingin pula.

Kayaknya, bro ini baru beli di minimarket yang ada di SPBU. Sontak, saya langsung menyambut botol tersebut.

"Berapa bro?"

"Ga usah bang."

"Eh, jangan bro. Ini gw bayar," kata saya sambil menarik selembar uang Rp 10.000 untuk ganti air tersebut.

"Ga apa-apa bang. Pake aja. Maaf itu dingin ya. Adanya kayak gitu aja," ucap orang tersebut sambil keluar.

Lah, saya pun bingung. 

Mau kejar, tapi lagi ga mengenakan pakaian. Alias telanjang karena baru selesai bab. 

Ga dikejar, ga enak karena sudah dibeliin air mineral botol ukuran besar. Saya juga punya hati. 

Udah dibeliin air mineral, masa ga bayar. Jadi, saya pun langsung bilas.

Sumpah kaget juga. Secara air mineral botolnya benar-benar dingin. 

Selesai, saya langsung keluar. Cari malaikat tak bersayap tersebut.

Hanya, nihil. Sebab, udah tengok kanan dan kiri, ga ketemu. 

Di parkiran motor juga ga ada. Pun demikian saat saya tanya ke pengunjung toilet yang hendak masuk. 

Saya hendak nanya ke beberapa petugas SPBU yang sedang mengisi BBM ke kendaraan. Namun, ga enak. Secara, mereka sibuk. Belum tentu memperhatikan situasi di toilet.

Yasudahlah. Yang bisa saya lakukan saat itu memotret sekeliling toilet di SPBU.

Terima kasih untuk orang baik yang sudah membelikan air mineral botol kemasan besar. Anda adalah malaikat tak bersayap bagi saya.


*       *       *

Info SPBU berdasarkan
Google Maps


*       *       *

Nelepon Callcenter ga guna
malah buang pulsa Rp 6.930!


*       *       *

SPBU Coco Pertamina Kuningan


*       *       *


*       *       *


*       *       *




- Jakarta, 26 Oktober 2024


*       *       *


Artikel Terkait


Catatan Harian Ojol

- Dan Terjadi Lagi... Pelecehan Seksual terhadap Ojol

- Penumpang Kecebur Got dan Motor Hampir Mogok: Drama Banjir 22 Maret

- Daftar Mal Elite di Jakarta dan yang Gratiskan Parkir untuk Ojol

- Menara Kadin yang Memanusiakan Manusia

- Tidak Ada Toleransi untuk Perokok

- Lawan Arogansi di Jalanan: Jangan Pernah Benarkan Hal yang Salah!

- Risiko Ojol Antar Makanan pada Dini Hari

- BlackPink di Mata Ojol

- Ditolak Ojol: Bertepuk Sebelah Tangan

- Manusia Lebih Anjing daripada Anjing

- Sisi Lain Konser Coldplay: Mistik, Sedih, Haru, dan Bahagia

- Anak Perwira Dijambret di Samping Polda Metro Jaya

- Polri Ultah ke-78, Maaf Mahkota Kalian Masih Transit di DC Cirebon

- Punya 2 Paspor, untuk Apa?

- Pengalaman Daftar Driver Go-Ride Gojek

- Narik Go-Jek Pakai Suzuki GSX R-150

- Setelah 6 Bulan Jadi Ojol, dari Sambilan hingga Full Time

- PI, PP, dan TA, Ini Daftar Mal yang Kurang Bersahabat dengan Ojol

- Tidak Ada Polisi 40%, Ini Alasan Penumpang Enggan Pakai Helm

- Jadi Agen GoPay, Rahasia di Balik Gacor Ngebid Saat PSBB

- Vermuk? 70% Gojekers Setuju, tapi...

- Berapa Modal Jadi Ojol?

- Kamus Besar Bahasa Ojol

- Orderan pada Malam yang Ganjil

- Kompromi dengan Keadaan

- Bikin SIM C Hanya Keluar Rp 155 Ribu, Ini Caranya!

- Kenapa Ojol Wajib Divaksin?

- Terima Kasih Orang Baik

- Terima Kasih, Orang Baik! (2)

- Terima Kasih, Orang Baik (3)

- Wabah Pak Ogah Merajalela, Polisi Bisa Apa?

- Niat Mulia Ajak Boikot tapi Caranya Salah

- PSK dan Gigolo Lebih Mulia daripada Kang Parkir Liar



Semesta Ekalaya 

- Ceritera dari SPBU Kosong

- Ada Rawarontek di Balik Keberingasan Begal

- Mangga Besar Punya Cerita

- Antara Aku, Kau, dan Mantan Terindah

- Sebuah Kisah Klasik yang Tak Berujung

- Di Suatu Desa dengan Penumpang Random

- Karena Customer adalah Raja

- Kisah Wanita dengan Blazer Hitam I

- Kamaratih




Kamis, 10 Oktober 2024

Trade Expo Indonesia 2024 dan Momentum UMKM untuk Perluas Pasar ke Luar Negeri

Trade Expo Indonesia 2024 dan Momentum UMKM untuk Perluas Pasar ke Luar Negeri


Suasana di booth Astra yang
menampilkan produk andalan UMKM
binaan YDBA dan DSA
(Foto: dokumentasi pribadi/@roelly87)



TIDAK hanya sekadar jadi tuan rumah di negeri sendiri, melainkan harus memperkuat ekspor produk unggulan ke luar negeri. Demikian pernyataan Presiden Joko Widodo usai membuka Trade Expo Indonesia (TEI) 2024 di Indonesia Convention Exhibition, Kabupaten Tangerang, Rabu (9/10).

Ya, pameran dagang tahunan yang kini memasuki edisi ke-39 itu diselenggarakan empat hari hingga Sabtu (12/10). Sekaligus jadi edisi pamungkas bagi pria yang akrab disapa Jokowi ini sebelum menyerahkan estafet kepemimpinan kepada Prabowo Subianto pada 20 Oktober.

Itu mengapa, Jokowi sangat berharap pada TEI 2024, agar pelaku usaha, baik skala besar, menengah, hingga UKM dan UMKM untuk bisa melebarkan sayapnya ke luar negeri.

Maklum, TEI 2024 diikuti 1.460 peserta pameran (exhibitor) dari penjuru Tanah Air. Termasuk, PT Astra International yang menampilkan produk andalan binaan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) dan Desa Sejahtera Astra (DSA).

"Kita sebagai negara besat dengan pasar yang juga besar terkait jumlah penduduk mencapai 280 juta jiwa. Itu terbesar keempat di dunia," kata Jokowi dalam sambutannya. 

"Jadi, kita harus mampu melindungi pasar domestik, menguasai pasar dalam negeri. Juga, jarus merambah secara luas ke pasar luar negeri."

Pria asal Solo itu juga optimistis, pelaku usaha berbagai skala di Indonesia, bisa lebih adaptif. Yaitu, tidak hanya memasarkan secara konvensional saja, melainkan juga digital seiring perkembangan zaman.

"Saya menyambut baik Trade Expo Indonesia yang ke-39 ini sebagai pameran produk ekspor yang terbesar di Tanah Air. Yang dilakukan secara hybrid, baik offline dan virtual, untuk memasarkan produk-produk unggulan kita ke pasar dunia," Jokowi, menambahkan.

Menurutnya, TEI 2024 ini jadi momentum untuk mendorong pertumbuhan ekspor yang lebih tinggi. Sekaligus, meningkatkan kualitaa dan daya saing produk dalam negeri agar bisa merambah pasar yang lebih lagi.

Saya sependapat. Bisa dipahami mengingat TEI 2024 yang berlangsung empat hari ini dihadiri banyak calon pembeli.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan yang saya kutip akhir September lalu, calon pembeli sudah mencapai 6.226 orang. Mereka yang terdaftar berasal dari 107 negara.

Tentu, saat TEI 2024 berlangsung sekarang, jumlahnya kian bertambah. Ini jadi nilai positif bagi para pelaku usaha yang mengikuti pameran, untuk bisa melebarkan sayapnya ke luar negeri.

Termasuk, dari kalangan UMKM. Sebagai bloger, saya tidak asing dengan mereka yang berkecimpung dalam Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

Sebab, saya sering mengulas mereka, baik di blog pribadi ini, www.roelly87.com, atau Kompasiana (www.kompasiana.com/roelly87).

Terlebih, sejak mengenal lebih luas terkait Astra pada 2016 silam. Saat itu, saya baru tahu bahwa perusahaan yang berdiri pada 1957 ini tidak hanya terkait otomotif saja, melainkan banyak banget. 

Untuk lebih jelasnya, bisa dibaca pada artikel bulan lalu, https://www.roelly87.com/2024/09/astra-ydba-umkm-dan-kontribusi-untuk.html.

Pada saat yang sama, berprofesi sebagai ojol (ojek online) membuat saya kian akrab dengan pelaku UMKM. Baik itu saat mengantar penumpang, kirim makanan, paket, dan sebagainya.

Terlebih, saat Pandemi Covid 19. Bisa dibilang, pelaku UMKM adalah pahlawan. 

Sebab, ketika banyak mal, pusat perbelanjaan, restoran, dan sejenisnya tutup, mereka berusaha untuk tetap buka. Dampaknya bagi saya sangat signifikan. 

Pasalnya, saat itu saya tidak bisa mengambil orderan penumpang akibat PSBB, alias hanya dapat mengantar makanan dan barang. Di sisi lain, mal, pusat perbelanjaan seperti di Glodok, Pasar Pagi, dan Mangga Dua, mayoritas tutup. 

Alhasil, berkat keberadaan pelaku UMKM seperti resto rumahan dan pinggir jalan, berhasil membuat saya keluar dari situasi sulit.


*       *       *


SUASANA di ICE sangat ramai. Bahkan, siang itu di jalanan tampak merayap antrian mobil yang ingin memasuki gedung konvensi dan pameran terbesar di Indonesia ini.

Usai menukar ID Card, saya pun masuk ke Hall 3A yang terdapat booth Astra. Seperti yang sudah saya ulas di awal tulisan, grup usaha yang bermarkas di Menara Astra, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat ini menampilkan produk andalan binaan UMKM YDBA dan DSA. 

Itu meliputi produk kuliner, kerajinan, dan olahan. Terdapat 12 produk andalan dari DSA, mulai Kopi Gayo hingga Mete asal Manggarai. 

Sementara, YDBA menerjunkan 7 mitra binaan UMKM dengan berbagai produknya yang beraneka ragam, yaitu: 

- Ing Pawon

- Herbor.id

- Abon PS Mas

- Nena Collection

- Hofi

- Karienina

- Nicole's Nature

Saya pun berkeliling booth Astra untuk menyimak lebih dalam hasil produksi UMKM binaan YDBA dan DSA. Termasuk, mencicipi berbagai cemilan menarik.

Misalnya, abon rasa sapi dan ayam, serta serundeng dari Abon PS Mas. Cemilan dengan berbagai varian rasa ini begitu menggoda. 

Apalagi, harganya tergolong kompetitif. Mulai dari Rp 15 ribu. 

Bahkan, kita bisa dapat diskon harga jika pembayaran melalui Astrapay. Yaitu, dompet digital besutan PT. Astra Digital Arta yang masuk salah satu dari tujuh lini usaha Astra.

Ya, Astra ini bisa disebut palugada, alias memiliki ekosistem. Semua ada dan terintegrasi dengan baik hingga memudahkan masyarakat dalam bertransaksi. 

Misalnya, mau beli sepeda motor, mobil, hingga asuransi. Spare part pun banyak disediakan dari pelaku UMKM.

Hebatnya, mereka ga sekadar berbisnis saja. Melainkan, turut membantu UMKM dan warga setempat dalam sembilan yayasannya, termasuk YDBA.

"Silakan mas, kalo mau mencoba abonnya. Ada rasa ayam dan sapi. Untuk selera, bisa yang pedas atau original," ujar pria yang jaga di stand bertuliskan PS Mas.

Saya tertarik untuk mencicipi. Secara, abon memang cemilan yang saya suka. Baik itu dimakan langsung sebagai cemilan atau dicampur nasi. Sedap, euy.

"Mantep mas. Rasanya membekas banget. Ga pudar meski udah berselang beberapa menit," tutur saya usai mencicipi abon PS Mas rasa sapi.

Kalimat itu bukan hiperbola. Namun, sebagai penggemar abon, itu memang fakta.

"Berapaan satunya mas?"

"Yang (ukuran) 80 gram, Rp 20.000. Sama untuk (rasa) sapi atau ayam," pria bernama Hammam Abdurrasyid itu menjelaskan.

"Untuk ukuran segitu, kompetitif juga harganya. Rasanya juga mantul mas. Berasa banget paduan rempah-rempah tradisionalnya," saya memberi testimoni.

"Iya, mas. Ini resep spesial asli sejak 1993. Kami dari Solo, Jawa Tengah. Selain abon, ada berbagai produk lainnya, yaitu serundeng kelapa, dendeng sapi, dan klengkam kentang, yang merupakan oleh-oleh khas Solo," ucap Hammam.

Sebagai ojol yang masuk golongan nokturnal, alias aktif malam hari, saya memang suka ngemil. Asupan makanan ringan membantu saya untuk tetap bugar sepanjang perjalanan.

Itu mengapa, saya sangat antusias mengelilingi booth Astra. Termasuk, menyesap kopi pasak bumi plus gula aren yang masih panas saat dituang dari teko.

Eh, gula aren? Bukannya itu gula merah? Unik juga kalo dicampur kopi. 

Apalagi, ditambah dengan pasak bumi yang merupakan tanaman seperti jahe dengan banyak khasiat, salah satunya untuk mengontrol kadar gula dalam darah. Menarik euy!

"Ini kopi rasa jamu. Secara, mengandung akar pasak bumi yang kami jadikan minuman berkhasiat," kata Arsani, pemilik Hofi, salah satu UMKM binaan YDBA.

Di rak yang tersusun rapi, ada berbagai kopi dalam bentuk sachet dengan berbagai kemasan dan rasa. Selain kopi pasak bumi plus gula aren, saya turut mencicipi varian kopi kayu manis dan kopi temulawak.

Ini pengalaman baru bagi saya. Saya memang tiap hari minum kopi 1-3 gelas. Hanya, itu kopi bubuk standar kemasan sachet yang sudah ditumbuk. Atau, kopi hitam beli di pedagang keliling disela-sela ngojol.

Untuk rasa, saya sama sekali awam. Bagi saya, kopi ya sama aja. 

Kecuali, kopi mix yang pantang saya minum sebelum makan atau sarapan akibat trauma dulu pernah kena maag hingga perut berasa diaduk-aduk. Kapok dah seharian tiduran gara-gara secangkir kopi.

Ha... Ha... Ha...

Itu mengapa, saya penasaran untuk mengenal lebih dalam kopi rasa jamu di stand Hofi. Termasuk, menanyakan efek sampingnya. 

Ya, pengalaman buruk saat minum kopi mix padahal perut masih kosong membuat saya jadi lebih kritis. 

"Seluruh produk kami sudah bersertifikasi halal. Juga izin dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan)," Arsani, menerangkan.

"Jadi, sebagai minuman berkhasiat, bisa dinikmati sesuai ketentuan. Untuk yang ini (kopi pasak bumi plus gula aren), ada keterangan di label belakang, agar tidak dikonsumsi anak-anak, wanita hamil atau menyusui."

Mendengar penjelasan tersebut membuat saya yakin akan khasiat dan efek sampingnya. Dalam kesempatan tersebut, Arsani juga mengungkapkan, pentingnya pelaku UMKM untuk mengurus perizinan BPOM dan halal, agar bisa mendapat kepercayaan dari konsumen.

"Saat ini, kami sudah menjual produk tidak hanya di Kalimantan saja, tapi juga ke seluruh Tanah Air. Selain itu, kami turut memaksimalkan dengan penjualan di market place," ucap Arsani yang gabung dengan YDBA sebagai salah satu mitra UMKM sejak 2018.

Dengan paritisipasinya di TEI 2024 ini, Arsani optimistis Hofi dapat memperlebar pasar ke luar negeri. Saya lihat, banyak calon buyer dari negara luar yang turut penasaran mencicipi kopi rasa jamu dengan aroma khas yang unik ini.

Ya, semoga dengan diselenggarakannya Trade Expo Indonesia 2024 ini, berbagai produk UMKM binaan Astra lewat YDBA dan DSA bisa menambah pasar hingga mancanegara.***


Referensi: 

- https://setkab.go.id/presiden-jokowi-buka-trade-expo-indonesia-ke-39-dorong-produk-lokal-berdaya-saing-global/

- https://dinkes.kalteng.go.id/berita/dinas-kesehatan-prov-kalteng-gelar-sosialisasi-penggunaan-obat-tradisional-yang-aman-dan-bermanfaat/

- https://www.kemendag.go.id/berita/siaran-pers/sudah-6226-calon-pembeli-mendaftar-di-tei-2024-negara-nontradisional-jadi-mayoritas-pembeli-mancanegara


*        *        *

Owner Hofi, Arsani, sedang menyiapkan
kopi rasa jamu yang berkhasiat 


*        *        *

Berbagai produk minuman serbuk instan berkhasiat dari Ing Pawon


*        *        *

Ada jerapah atau dinosaurus? Lucu, euy!


*        *        *




*        *        *

Abon yang cocok untuk cemilan
atau campur nasi


*        *        *

Empon-empon adalah minuman
khas betawi berbahan baku jahe,
kayu secang, dan rempah-rempah


*        *        *

Kopi rasa jamu dengan aroma
yang unik dan berkhasiat


*        *        *


*        *        *


*        *        *


*        *        *


*        *        *


- Jakarta, 10 Oktober 2024


*        *        *


Artikel Terkait


========== YDBA: ==========


- Astra, YDBA, UMKM, dan Kontribusi untuk Negeri (https://www.roelly87.com/2024/09/astra-ydba-umkm-dan-kontribusi-untuk.html)


- YDBA Selenggarakan Konvensi QCC UKM Edisi Ketiga (https://www.roelly87.com/2018/09/konvensi-qcc-ukm-mitra-ydba-2018.html)


- YDBA Siap Libatkan UKM untuk Sukseskan Asian Games 2018 (https://www.roelly87.com/2017/12/ydba-ukm-asian-games-2018.html)


- Berangkatkan 22 UMKM ke Jepang, YDBA Lanjutkan Beri Kail Bukan Ikan (https://www.roelly87.com/2017/09/berangkatkan-22-umkm-ke-jepang-ydba.html)


- Konvensi QCC 2017 Dorong Mitra YDBA untuk Mandiri dan Lebih Kompetitif (https://www.roelly87.com/2017/08/ydba-konvensi-qcc-2017-yuk-ngimprove.html)


- Rayakan HUT ke-37, YDBA Luncurkan HebatnyaUKM.org (https://www.roelly87.com/2017/07/ydba-luncurkan-hebatnyaukmorg.html)


- 7 Alasan Harus Memiliki Daihatsu Sigra (https://www.roelly87.com/2016/08/7-alasan-harus-memiliki-daihatsu-sigra.html)




========== ASTRA: ==========


- Bukber Blogger Perdana sejak Pandemi (https://www.roelly87.com/2023/04/bukber-blogger-perdana-sejak-pandemi.html)


- Ada AstraPay di Balik Solusi Pembayaran Digital yang Terpercaya (https://www.roelly87.com/2021/09/ada-astrapay-di-balik-solusi-pembayaran.html)


- Pengalaman Perdana Ikut Bukber Astra (https://www.roelly87.com/2017/06/pengalaman-perdana-ikut-bukber-astra.html)


- Astra Berusia 60 Tahun, Selanjutnya? (https://www.roelly87.com/2016/08/astra-berusia-60-tahun-selanjutnya.html)


- Peringati HUT ke-60, Astra Kembali Selenggarakan SATU Indonesia Awards 2017 (https://www.roelly87.com/2017/03/satu-indonesia-awards-2017.html)


- Yuk, Berkunjung ke Museum Astra (https://www.roelly87.com/2016/11/yuk-berkunjung-ke-museum-astra.html)


- Astra Umumkan Tujuh Penerima SATU Indonesia Awards 2016 (https://www.roelly87.com/2016/10/satu-indonesia-awards-2016.html)


- Apresiasi Astra untuk Guru dan Sekolah di Tanah Air pada Hari Guru Nasional (https://www.roelly87.com/2016/11/apresiasi-astra-untuk-guru-dan-sekolah.html)


- Memetik Inspirasi Bersama Astra (https://www.roelly87.com/2016/12/memetik-inspirasi-bersama-astra.html)


- Sensasi Menanam Gaharu Bersama Astra di Bukit Kasur Cianjur (https://www.roelly87.com/2016/12/sensasi-menanam-gaharu-bersama-astra-di.html)


- (Esai Foto) Petualangan Akhir Tahun Bersama Astra (https://www.roelly87.com/2016/12/petualangan-akhir-tahun-bersama-astra.html)


- Ini Alasan Astra Sediakan 4 Mobil untuk Hadiah Lomba Foto Astra dan Anugerah Pewarta Astra 2017 (https://www.roelly87.com/2017/08/Lomba-Foto-Astra-dan-Anugerah-Pewarta-Astra-2017.html)


- Di Balik Julukan Pahlawan Lembah Hijau Rumbia (https://www.roelly87.com/2016/12/di-balik-julukan-pahlawan-lembah-hijau.html)


- Astra Sponsori Asian Games 2018 (https://www.roelly87.com/2017/12/astra-sponsori-asian-games-2018.html)


- Yuk, Proteksi Diri dan Keluarga Bersama happyOne.id (https://www.roelly87.com/2018/10/yuk-proteksi-diri-dan-keluarga-bersama.html)




========== OTOMOTIF: ==========


- Kenapa Harus Rutin Ganti Oli? (https://www.roelly87.com/2024/04/kenapa-harus-rutin-ganti-oli.html)


- Menikmati Sensasi Perjalanan Bersama "Si Biru" Grand New Avanza (https://www.roelly87.com/2015/11/menikmati-sensasi-perjalanan-bersama-si.html)


- Magnet Grand New Veloz dan Grand New Avanza di GIIAS 2015 (http://www.roelly87.com/2015/08/magnet-grand-new-veloz-dan-avanza-di.html)


- Belajar Disiplin (Lagi) Berkat Mengunjungi Pabrik Toyota TMMIN (http://www.kompasiana.com/roelly87/belajar-disiplin-lagi-berkat-mengunjungi-pabrik-toyota-tmmin_5587d7351393730519daf31b)


- Sisi Lain Toyota (TMMIN): Tidak hanya Memproduksi Mobil (http://www.kompasiana.com/roelly87/sisi-lain-toyota-tmmin-tidak-hanya-memproduksi-mobil_5578f28edf22bd0c1c302200)


- Keceriaan di Booth Daihatsu GIIAS 2016 (https://www.roelly87.com/2016/08/keceriaan-di-booth-daihatsu-giias-2016.html)


- Kopdar Kokgituya.com yang Menambah Pengetahuan Blogger (https://www.roelly87.com/2015/08/kopdar-kokgituyacom-yang-menambah.html)


- Mengintip Produksi Innova dan Fortuner di TMMIN Karawang Plant 1 (https://www.roelly87.com/2017/10/mengintip-produksi-innova-dan-fortuner.html)