TyyiccClcSK3IvRCDh0sKBc4_Sg roelly87.com: Juli 2013

Serial Catatan Harian Ojol

Serial Catatan Harian Ojol
Serial Catatan Harian Ojol

Selasa, 09 Juli 2013

Wawancara Eksklusif Dahlan Iskan: Generasi Muda Harus Olahraga


Dahlan Iskan di lobi kanto BUMN 


JAKARTA – Dahlan Iskan, identik dengan olahraga. Itu dibuktikannya sejak menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada 19 Oktober 2011 hingga sekarang. Jauh sebelum itu, pria kelahiran Magetan, Jawa Timur, 17 Agustus 1951 ini sempat menjadi manajer tim sepak bola Persebaya Surabaya. 

Bahkan, meski saat ini disibukannya dengan aktivitas sehari-harinya sebagai seorang Menteri, tidak lantas membuatnya melupakan olahraga. Mantan Direktur Utama PLN ini mengaku tetap membaca berita di media cetak dan online mengenai perkembangan olahraga di Indonesia. 
Berikut petikan wawancara TopSkor dengan Dahlan Iskan.

Bisa diceritakan kisah Anda di seputar olahraga, baik dulu maupun sekarang?

Saya sudah lama mendalami olahraga, bahkan sempat menjadi manajer dan ketua harian tim sepak bola Persebaya Surabaya. Itu sekitar tahun 1980-an.

Di media cetak terdahulu, berita olahraga biasanya selalu menempati halaman belakang. Namun, sekarang sudah menarik dipajang di halaman depan, bahkan banyak beredar harian khusus olahraga, seperti TopSkor. Bagaimana komentar Anda?

Betul. Tapi, sebelum sekarang ini, saya sudah memulainya. Tepatnya ketika saya masih menangani harian umum Jawa Pos pada 1990-an.

Memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat. Anda masih ingat dengan jargon tersebut waktu orde baru? Apakah saat ini masih relevan?

Oh, tentu. Contohnya, saya. Ha ha ha (Tertawa). Intinya, masyarakat harus terus berolahraga, baik sejak masih kecil hingga tua seperti saya.

Menurut Anda,  apakah dunia olahraga Indonesia sudah mencapai titik ideal?

Belum, terutama cabang olahraga. Dulu, waktu masih memegang Persebaya, saya prediksi sepak bola Indonesia akan maju sekitar beberapa tahun mendatang. Tolok ukur saya saat itu adalah pendapatan per kapita negara kita masih sekitar 450 dolar Amerika Serikat (AS) yang akan mengejar Malaysia di kisaran 3.000 dolar. Setelah puluhan tahun kemudian, pendapatan kita sudah melonjak jauh, sekitar 3.500 dolar per kepala. Namun, sepak bola belum juga berprestasi. Berarti itu ada yang salah. Siapa? Tentu pengurusnya!

Banyak BUMN yang menjadi orangtua asuh cabang olahraga, apakah ini memberatkan atau tidak?

Tidak masalah, selama masih berkontribusi dalam sisi positif. Terutama untuk mengembangkan prestasi olahraga di negeri ini.

Bagaimana kisah Anda sehingga bisa menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (PB FOBI)

Berawal dari tahun 1999. Saat itu barongsai belum begitu populer, dan hanya dimainkan oleh etnis tertentu yaitu golongan tionghoa. Nah, saya yang kebetulan memang mengenal dekat dengan mereka, didapuk jadi pengurus hingga ketuanya. Mereka menjadikan saya ketua karena saya sebagai orang luar yang tentu netral, dan dianggap bisa memajukan olahraga barongsai.

Apa target jangka pendek dan panjang FOBI tersebut

Target keduanya tentu menjadikan barongsai Indonesia lebih berprestasi di dunia. Sejak menjabat ketua FOBI hingga kini periode keempat, sudah banyak prestasi yang kami raih. Termasuk juara dunia 2008 di Tarakan, Kalimantan Timur. Selanjutnya, kami ingin barongsai bisa lebih dikenal luas. Saat ini di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) masih sebatas ekshibisi. Ke depannya saya berharap bisa masuk SEA Games.

Anda identik dengan sepatu kets. Secara tidak langsung itu membuat masyarakat terpengaruh untuk ikut berolahraga seperti yang Anda lakukan. Komentar Anda?

Sepatu ini punya banyak cerita (sambil menunjuk inisial DS di sisi sepatunya). Sejak masih jadi wartawan, saya selalu memakainya dan tidak pernah ganti dengan jenis lain.

Termasuk saat mengikuti rapat dengan presiden?

Ya. Beliau sudah mengetahui hal itu sejak lama, jadi tidak ada masalah meski saat rapat sekalipun.

Apakah ada perbedaan olahraga yang Anda jalani dari sebelum operasi hati hingga sekarang?

Saya merasa lebih muda dan lebih bersemangat. (Dahlan Iskan melakukan cangkok hati pada 2007 dari seorang pendonor di Cina yang berusia 21 tahun).

Bagaimana kiat Anda menjaga kesehatan?

Rutin berolahraga dan pola makan yang teratur itu bisa membuat seseorang tetap sehat.

Bisa diceritakan mengenai tanggal lahir Anda yang bertepatan dengan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia?

Saya terlahir dari keluarga petani yang miskin. Orangtua saya tidak ingat tanggal lahir saya, hingga saya sendiri memilih 17 Agustus sebagai hari kelahiran. Saya pilih itu supaya mudah diingat karena bertepatan dengan HUT RI.

Anda dikenal suka melakukan senam pagi di kawasan Monumen Nasional (Monas). Bagaimana awalnya?

Saya melakukan ini sudah hampir satu tahun, sejak menjabat sebagai Menteri BUMN. Kebetulan lokasinya dekat kantor BUMN dan bisa punya banyak waktu.

Apa pesan untuk generasi muda yang terkait dengan olahraga?

Generasi muda saat ini harus mampu berolahraga dengan baik. Sebab, dari olahraga bisa berkesempatan untuk mengharumkan nama baik bangsa di kancah dunia.

*       *       *
Pesan Dahlan Iskan: Generasi muda harus olahraga


*       *       *
Dahlan Iskan melihat-lihat lembaran Harian TopSkor


*       *       *


 
Narsis di mobil dinas Dahlan Iskan
Artikel ini dimuat di Harian TopSkor edisi 8 Juli 2013