TyyiccClcSK3IvRCDh0sKBc4_Sg roelly87.com: Agustus 2019

Serial Catatan Harian Ojol

Serial Catatan Harian Ojol
Serial Catatan Harian Ojol

Senin, 12 Agustus 2019

Ada Herbamojo di Balik Pria Dewasa


Peluncuran Herbamojo pada 7 Agustus lalu



TUA itu pasti, (menjadi) dewasa itu pilihanDemikian adagium lawas yang berlaku sehari-hari Setiap orang, tentu bakal jadi tua. Namun, untuk dewasa, belum tentu. Nah, yang dimaksud dewasa, terkait pemikiranperilaku, hingga gaya hidup.

Misalnya, mengenai asupan nutrisi. Pria dewasa dengan aktivitas fisik yang aktif tentu membutuhkan asupan nutrisi yang tepat untuk membuatnya dapat memiliki performa yang prima.

Itu mengapa, PT Deltomed Laboratories, sebagai pemimpin industri obat tradisional nasional terpercaya yang telah berpengalaman selama lebih dari 40 tahun ini meluncurkan Herbamojo. Yaitu, suplemen dengan tujuh ekstrak herbal alami yang berkhasiat memelihara kesehatan, meningkatkan kebugaran, stamina, dan vitalitas pria dewasa.

Saya pribadi, menyambut kehadiran Herbamojo. Maklum, aktivitas sehari-hari saya tergolong padat. Pagi hingga siang biasanya keliling dari satu lapangan ke gelanggang olahraga (GOR), hingga beberapa venue. Sore ke kantor untuk menyelesaikan laporan. Malamnya, terkadang ngalong sebagai pengemudi ojek online (ojol).

Itu mengapa, saya butuh asupan nutrisi. Selain, setiap hari, saya rutin mengkonsumsi sayur dan buah. Herbamojo yang memiliki komposisi jahe merah, maca, cabe jawa, pasak bumi, purwoceng, ginseng, dan tribulus, jadi jawaban atas keseharian saya.

Fakta itu diungkapkan Praktisi Kesehatan Holistic & Homeopath Tjokorda Gede Kerthayasa dalam peluncuran Herbamojo di Greenhouse Coworking and Office Space Multivision Tower, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (7/5).

Dalam kesempatan tersebut turut dihadiri Chief Business and Development & Research and Development Deltomed Laboratories Victor S. RingoringoChief Executive Officer Deltomed Laboratories Mulyo Rahardjo, dan pengusaha sekaligus aktivis olahraga Sandiaga Uno.

"Terutama bagi pria yang memiliki gaya hidup aktif setiap hari. Mereka membutuhkan kondisi sehat dan bugar. Sehat berarti memiliki keadaan sehat fisik, mental, dan juga sosial yang baik. Sementara, bugar artinya mempunyai stamina yang optimal untuk menjalani kegiatan sehari-hari," kata Tjokorda dalam diskusi yang diikuti puluhan blogger serta jurnalis kesehatan dan gaya hidup ini.

"Di Indonesia, secara turun temurun, kita mengetahui bahwa salah satu cara agar tetap sehat dan bugar, dengan mengkonsumsi herbal. Seperti, jahe merah dan herbal lainnya."

Pernyataan tersebut beralasan Herbamojo memiliki tujuh herbal tersebut dalam kandungannya
. "Ini merupakan bagian dari komitmen Deltomed Laboratories untuk terus berinovasi guna memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat Indonesia. Melalui, berbagai produk herbal berkualitas tinggi," Rahardjo, menambahkan.

Yupz
, di Tanah Air ini, siapa yang tidak pernah merasakan khasiat dari berbagai produk Deltomed Laboratories? Perusahaan farmasi ini berdiri pada 1976 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Berawal dari industri rumahan penghasil obat-obatan herbal yang berasal dari sari tumbuhan alami Deltomed berkembang dalam menyehatkan masyarakat di penjuru nusantara.

Beberapa produknya antara lain, Antangin, Herbana, Kuldon Sariawan, OB Herbal, Antalinu, Natur Slim, StrongPas, Pil Tuntas, dan Rapet Wangi. Selama lebih dari 40 tahun berkarya, Deltomed telah jadi industri obat tradisional nasional yang memproduksi obat herbal yang bermutu tinggi dan modern di Indonesia dengan standar GMP (Good Manufacturing Practice) .

Deltomed juga memperoleh sertifikat NSF (National Sanitary Foundation) dari Amerika Serikat. Bahkan memiliki fasilitas produksi modern dengan standar Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) dan memiliki sertifikasi halal. Pengakuan dari dalam dan luar negeri itu membuktikan misi mulia untuk masyarakat Indonesia.

Yang menarik
, selain di Tanah Air, Deltomed telah merambah pasar internasional. Di antaranya, Malaysia, Arab Saudi, Amerika Serikat, Hong Kong, Brunei Darussalam, dan beberapa negara lainnya. Yuppiii, sebagai rakyat Indonesia, bangga dengan Deltomed yang sudah menyalurkan berbagai obatnya untuk warga negara lain.

"Tujuh ekstrak herbal dalam Herbamojo berfungsi efektif dalam menjaga kesehatan, meningkatkan stamina, energi, imunitas, dan performa. Serta, memperlancar peredaran darah pria dewasa. Herbamojo baik untuk dikonsumsi pria dewasa sebanyak dua kapsul setiap pagi atau sebelum memulai aktivitas sehari-hari," ujar Ringoringo, menjelaskan.

"Herbamojo merupakan produk herbal yang mengandung 100 persen kebaikan dan khasiat herbal alami. Sebagai suplemen, Herbamojo aman dikonsumsi secara teratur dalam jangka panjang."

Ya Itu berarti, tidak ada efek samping dalam konsumsi Herbamojo secara terus menerus. Saya sudah merasakan khasiatnya. Bagaimana dengan Anda?


*         *        *

*         *        *

*         *        *

*         *        *

*         *        *

*         *        *

*         *        *
*         *        *
- Jakarta, 9 Agustus 2019

Senin, 05 Agustus 2019

Sisi Lain dari Film Mahasiswi Baru


Film Mahasiswi Baru tayang serentak di bioskop pada 8 Agustus


DALAM menempuh pendidikan, usia hanya hitungan angka di atas kertas. Faktanya, banyak orang yang melanjutkan untuk mencari ilmu ketika sudah berusia lanjut. Tentu, mereka tidak hanya sekadar mencari gelar saja. Melainkan, demi mewujudkan cita-cita atau impian sejak kecil.

Demikian filosofi yang dianut Lastri. Wanita berusia 70 tahun ini tetap energik untuk mengikuti perkembangan zaman. Tepatnya, sebagai mahasiswi baru di Universitas Cyber Indonesia. Di mana, mayoritas mahasiswa atau mahasiswa di kampus tersebut bisa disebut sebagai cucu. Bahkan, usia Lastri lebih tua daripada pengajar. Termasuk, dekan Chaerul.

Itu mengapa, awalnya Chaerul tidak setuju Lastri kuliah di kampusnya. Nyaris saja mengeluarkan di tengah jalan. Terlebih, dengan nilai Lastri yang di bawah rata-rata. Namun, seiring waktu berjalan, Lastri mampu membuktikan sebagai mahasiswi baru yang meski sudah lanjut tapi bisa berprestasi.

Ini tidak lepas dari dukungan empat kawannya yaitu Sarah, Erfan, Reva, dan Danny. Mereka ini yang pasang badan setiap Lastri ada kesulitan. Termasuk, menghadapi Anna yang merupakan putri Lastri. Konflik di antara mereka mewarnai hari-hari Lastri.

Hingga, pada suatu ketika, hari itu itu pun tiba.


*         *        *
SERU! Demikian kesimpulan saya usai menyaksikan Film Mahasiswi Baru yang diproduksi MNC Pictures. Durasi 96 menit terasa singkat. Sepanjang film berlangsung, perasaan saya campur aduk. Ya, Film Mahasiswi Baru ini kental dengan unsur drama yang jadi bumbu. Dibalut dengan humor yang menyegarkan.

Apalagi, akting dari para pemain porsinya sangat tepat. Baik itu yang senior seperti Widyawati sebagai Lastri, Slamet Rahardjo (Chaerul), dan Karina Suwandi (Anna). Atau, yang muda dengan Mikha Tambayong (Sarah), Umay Shahab (Erfan), Sonia Alyssa (Reva), dan Morgan Oey (Danny).

Sebagai sutradara, Monty Tiwa mampu membuat film ini jadi gado-gado. Ibaratnya, racikan strategi Arrigo Sacchi yang memadukan pemain jebolan akademi dengan bintang saat era The Dream Team.

Ya, Film Mahasiswi Baru tayang serentak di seluruh bioskop Tanah Air sejak 8 Agustus. Bagi saya, film dengan genre drama komedi ini bukan sekadar tontonan. Melainkan juga tuntunan untuk saya serta masyarakat secara keseluruhan.

Dalam film ini membuktikan, usia memang hanya hitung-hitungan angka di atas kertas. Bisa dipahami mengingat banyak orang yang belum beruntung untuk mengenyam bangku kuliah pada usia muda. Namun, jadi mahasiswa atau mahasiswi tidak kenal usia. Yang terpenting, mampu.

Maklum, untuk mengejar impian, yang utama adalah prosesnya. Hasil akan mengikuti. Lastri sudah membuktikan itu. Akting Widyawati sebagai aktris senior sungguh luar biasa. Sekaligus mampu mengimbangi aksi para pemain yang mayoritas muda. Misalnya, Mikha yang memikat memerankan Sarah.

Kolaborasi mereka bak Fabrizio Ravanelli dan Alessandro Del Piero saat mempersembahkan "Si Kuping Lebar" untuk "Sang Nyonya Besar" pada 23 tahun silam.

Selain mereka
, sosok yang memikat saya tentu saja Alyssa. Sepanjang film, Reva yang terkesan misterius mampu membuat saya penasaran. Gayanya natural. Slengean. Cuek. Namun, memiliki sikap yang tegas.

Reva juga menegaskan, siapa pun berhak untuk menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi. Meski, harus keteteran membagi waktu. Justru, dalam keseharian, banyak yang mengalami seperti Reva. Yang penting, ada usaha. Ya, Lastri dan Reva sukses membuktikan, deburan ombak yang terus-menerus, mampu menghancurkan karang setebal apa pun.

Dan, saya tak sabar menantikan Film Mahasiswi Baru 2.***


Trailer Film Mahasiswi Baru


*         *        *
Film Mahasiswi Baru membuktikan usia hanya hitung-hitungan angka di atas kertas

*         *        *

Artikel Terkait MNC Pictures
Inspirasi dari Film Koki-koki Cilik 2
Ketika Preman Pensiun Juga Manusia

Tentang 3 Dara 2 yang Menggoda


*         *        *
Jakarta, 5 Agustus 2019

Jumat, 02 Agustus 2019

Efisiensi dalam Menata Ruang Kerja dan Rumah Mungil





MEMILIKI hunian yang ideal merupakan impian semua orang. Termasuk, saya yang berusaha untuk mewujudkan cita-cita punya rumah dengan fasilitas lengkap. Tidak perlu besar, mungil saja cukup. Yang penting, ada pekarangan untuk menaruh berbagai tanaman hias sebagai penyejuk dan utamanya kendaraan, khususnya sepeda motor.

Dengan situasi saat ini, sulit untuk mendapatkannya di ibu kota. Kemungkinan, di luar Jakarta, tapi masih meliputi kawasan Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek). Agak pinggir ibu kota tak masalah, mengingat sekarang, akses transportasi sudah memadai. Baik itu menggunakan bus atau kereta api.

Nah, berbagai pilihan hunian ideal itu bisa didapat dalam Indonesia Properti Expo (IPE) 2019. Yaitu, pameran properti yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, yang berlangsung sejak 27 Juli hingga 4 Agustus ini.

Dalam event yang masuk Pesta KPR BTN ini, memang banyak promonya, lengkap pilihannya, dan beragam harganya. Jadi, masyarakat umum, termasuk saya bisa mendapatkan hunian yang sesuai kebutuhan. Baik itu rentang harga, cicilan, fasilitas, hingga lokasi.

Semua bisa didapat sepanjang pameran yang berlangsung 10 hari ini. Sebagai panduan, saya terlebih dulu menyimak berbagai info tersebut lewat akun media sosial resmi IPE 2019. Yaitu pada @IndonesiaPropertiExpo (https://www.instagram.com/indonesiapropertiexpo/) dan beragam ulasan di https://inapex.co.id/.

*          *          *

SAYA berkesempatan menghadiri Indonesia Properti Expo pada Rabu (31/7). Usai berkeliling JCC yang pada Asian Games 2018 jadi markas bagi jurnalis untuk meliput, saya turut menghadiri diskusi talkshow dan blogger gathering yang bertempat di Panggung Utama Hall B JCC.

Dalam acara yang dipandu Ani Berta ini, menghadirkan dua narasumber terkait serba-serbi menata rumah. Itu meliputi Zata Ligouw yang berbagi info mengenai Tip dan Trik Menata Ruang Kerja di Rumah dan Adelya Vivin (Tip dan Trik Menata Rumah Mungil).

Bagi saya, apa yang dipaparkan mereka ini menarik. Terutama, terkait sharing dari puluhan rekan blogger yang hadir hingga menghangatkan suasana diskusi. Maklum, kebetulan saya jarang berada di rumah. Sehari-harinya di luar kecuali Sabtu yang libur kerja.

Jadi, saya memang agak kepayahan dalam menata rumah, apalagi ruang kerja yang super berantakan. Itu mengapa, saya sangat tertarik untuk mengikuti talkshow ini yang bisa diaplikasikan dalam keseharian.

Khususnya, jika area terbatas seperti di ibu kota yang padat penduduk. Harus lebih telaten menata perabotan. Barang yang tak terpakai bisa ditumpuk untuk meminimalkan pemborosan ruang.

Di sisi lain, untuk ruang kerja, di rumah saya tergabung dengan kamar. Alias, tidur dan kerja dalam satu ruangan. Sempit memang. Namun, enaknya kalau lelah mengetik bisa langsung loncat ke kasur. Tidur deh.

Zata dan Vivin pun sepakat. Pencahayaan dalam rumah berperan penting bagi kenyamanan penghuni. Saya pribadi tidak suka ruangan yang terlalu terang. Alias, cenderung temaram. Baik dalam keseharian maupun saat mengetik untuk bekerja. Untuk tidur, sudah pasti seluruh lampu dipadamkan. Sebab, saya memang kurang suka terlalu terang. Kecuali, jika ada tamu yang berkunjung.


*          *          *
KESIMPULAN yang saya dapat dari diskusi tersebut adalah efisiensi. Ini yang saya coba untuk terapkan dalam keseharian atau pada masa mendatang. Apalagi, sharing ini sangat bermanfaat. Juga berkaitan dengan pameran yang diselenggarakan, mengenai properti.

Nah, ini catatan saya terkait Indonesia Properti Expo 2019 dan diskusi mengenai efisiensi dalam penataan ruang. Bagaimana dengan Anda?



*          *          *

*          *          *

*          *          *

*          *          *
- Jakarta, 2 Agustus 2019