MENGUBAH SAMPDORIA MENJADI "TIM EMAS" DALAM WAKTU SETAHUN
Pelatih 45 tahun itu menularkan keberanian dalam skuatnya
Sinisa Mihajlovic (sumber foto: italianfootballdaily.com) |
SALAH satu elemen kesuksesan Sampdoria musim ini adalah Sinisa Mihajlovic. Kemarin, pelatih asal Serbia itu genap satu tahun melatih "Il Samp" sejak menggantikan Delio Rossi pada 20 November 2013. Dalam periode itu, Miha, sapaan Mihajlovic, berhasil mengangkat Smapdoria dari posisi ke-18 hingga ke peringkat keempat.
Bahkan, pelatih 45 tahun itu dianggap "sang Alkemis" karena kemampuannya mengubah tim seperti "Il Samp". Miha sendiri merupakan sosok penuh optimisme. Dia juga mempunyai karisma dan ide. Setahun lalu, saat kritik tajam mengalir deras dari tifosi, Miha bergeming.
Hebatnya, dia mampu menjawab kritikan tersebut. Miha mendongkrak penampilan Manolo Gabbiadini dan kawan-kawan dan berhasil menempati posisi ke-12 di akhir musim. Grafik "Il Samp" makin meningkat awal musim ini, dengan menempati empat besar. Mereka hanya tertinggal delapan poin dari pemuncak klasemen Juventus (28).
Ide, mentalitas, dan kemampuan membuat pilihan yang tepat merupakan materi penting yang diberikan Miha untuk kebangkitan timnya. pertama-tama menerapkan formasi 4-2-3-1 yang berubah menjadi 4-3-3. Dengan pola itu, "Il Samp" memberi tekanan di depan tanpa rasa takut untuk mengalirkan serangan.
Siapa yang berani akan tampil di lapangan, sedangkan yang takut harus rela menetap di bangku cadangan. Simbol perubahan ini adalah Roberto Soriano, dari pemain tak dikenal mnejadi tokoh utama Sampdoria musim ini. Soriano bisa dikatakan sebagai bintang "I Blucerchiati" -julukan lain Sampdoria- hingga dipanggil ke timnas Italia.
Musim ini, Miha memang kerap mengandalkan wajah baru tanpa melupakan pemain senior. Contohnya mempercayai Angelo Palombo sebagai andalan di lini tengah. Kualitas dan pengalaman Palombo sukses membimbing rekan-rekannya.
Di luar itu, Mihjlovic sukess mengubah mentalitas pemainnya. Pelatih menularkan keberanian dalam skuatnya. Siapa pun lawan, entah itu tim besar atau kecil harus dihadapi dengan sikap sama, tanpa rasa takut.
Berkat sistem itu, Miha berhasil mengangkat permainan Shkodran Mustafi (kini memperkuat Valencia). Pun dengan Pedro Obiang, Gabbiadini, Eder Martins, hingga Stefano Okaka yang mencetak gol tunggal kemenangan Italia ke gawang Albania (18/11).***
Artikel ini dimuat di Harian TopSkor edisi 21 November 2014
Statistik Miha di Seri A bersama Sampdoria
Pertandingan: 37
Menang: 15
Seri: 11
Kalah: 11
Gol: 35
Persentase kemenangan: 37,14%
Artikel Juventus sebelumnya:
- Nike Laporkan Juve ke Pengadilan Arbitrase
- Kostum Buffon Selamat dari Banjir
- Ketika Perayaan 500 Pertandingan Buffon Ternoda
- Pirlo sang Maestro Tendangan Bebas
- 40 Tahun Alessandro Del Piero
- Fan Indonesia Diservic Chiellini
- JCI Konvoi Scudetto Ke-30
- Dua Sisi Juventus: Belum Layak Tampil di Eropa
- Kembalinya "Il Sette Magnifico"
- Wawancara Eksklusif Claudio Marchisio
- Wawancara Eksklusif Andrea Pirlo
- Wawancara Eksklusif Giorgio Chiellini
Artikel FC Internazionale sebelumnya
- Cinta Lama Bersemi Kembali
- Efek Roberto Mancini
- Derby di La Gazzetta
- Diego Milito dan Angka 22
- Samir Handanovic sang Raja Penalti
- Benteng Pertahanan Itu Bernama Giuseppe Meazza
- Lotito: Erick bawa Filosofi Baru
- Dari Mazzola untuk Mazzarri
- Giuseppe Meazza Pindah ke Jakarta
- ICI Syukuran HUT ke-11
- Buka Bersama ICI: Dari, Oleh, dan Untuk Interisti
- Satu Dekade ICI: Semangat Kekeluargaan dari Interisti
Artikel AC Milan sebelumnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Maaf ya, saat ini komentarnya dimoderasi. Agar tidak ada spam, iklan obat kuat, virus, dan sebagainya. Silakan komentar yang baik dan pasti saya kunjungi balik.
Satu hal lagi, mohon jangan menaruh link hidup...
Terima kasih :)