Sketsa De Rossi (Harian TopSkor/roelly87) |
PERTANDINGAN Italia melawan Kroasia di kualifikasi Piala Eropa 2016, Minggu (16/11) akan menjadi laga bersejarah bagi Daniele De Rossi. Jika dimainkan, gelandang AS Roma itu akan masuk ke dalam daftar eksklusif. Ia akan melakoni pertandingan ke-100 atau centenario bersama "Gli Azzurri".
Tentu saja ini sebuah pencapaian yang fenomenal. Mengingat rekan satu timnya yang juga seniornya, Francesco Totti terhenti di angka 58. Oleh sebab itu, pertandingan di Stadion San Siro ini akan jadi monumental bagi pemain berusia 31 tahun itu.
Saat ini hanya ada lima pemain yang mampu menembus angka 100, dua di antaranya masih aktif bermain. Kiper Juventus, Gianluigi Buffon emmimpin dengan 145 laga. Diikuti Fabio Cannavaro yang mencatatkan 136 pertandingan. Lalu, bek legenda AC Milan, Paolo Maldini yang memainkan 126 laga. Rekan setim Buffon di Juve, Andrea Pirlo dengan 113 kali bermain, ia melewati Dino Zoff (112).
Dengan demikian, De Rossi sampai saat ini sudah memakai 99 kali kostum Italia sejak berdebut pada 4 September 2004, ketika melawan Norwegia di kualifikasi Piala Eropa 2006. Menariknya, ketajaman De Rossi langsung terlihat pada laga pertamanya itu. Ia menandai laga perdana bersama "Gli Azzurri" dengan sebuah gol.
Jika ditotal, suami dari model Tamara Pisnoli ini sudah mengemas 16 gol untuk Italia. Catatan itu menjadi yang terbanyak di skuat Italia saat ini melewati Mario Balotelli (13 gol). Jumlah itu sekaligus menempatkan De Rossi dalam daftar 20 besar pemain tersubur di Italia. Di antara pemain yang masih aktif, torehan De Rossi hanya kalah dari Alberto Gilardino dengan 19 gol dan Del Piero (27). Namun, kedua pemain itu sudah lama tidak berseragam Italia.
Minim Gelar
Sayangnya, meski bergelimang rekor dan menjadi bagian dari Italai saat menjuarai Piala Dunia 2006 dan runner-up Piala Eropa 2012, De Rossi belum pernah menjuarai kompetisi domestik seperti di Seri A apalagi Liga Champions. Di antara lima besar pemain dengan caps terbanyak di Italia, prestasi De Rossi mirip Cannavaro. Tapi, Cannavaro pernah menjuarai La Liga bersama real Madrid meski scudetto-nya dengan Juventus dicabut karena terkait calciopoli.
Meski begitu, De Rossi enggan mempermasalahkannya. Yang terpenting bagi lulusan akademi sepak boal Roma ini, adalah berprestasi di lapangan. Baik itu bersama klub maupun tim nasional. Khususnya musim ini agar bisa membawa "I Giallorossi" meraih Seri A sekaligus mengakhiri paceklik gelarnya.
Itu diungkapkan De Rossi yang memiliki hubungan unik dengan tifosi roma, "Saat ini saya senang mendapat dukugnan dari banyak fan. Walaupun dulu kami sempat terpecah karena satu alasan. Tapi, kini semua sudah selesai dengan baik."***
Artikel ini dimuat di Harian TopSkor edisi 13 November 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Maaf ya, saat ini komentarnya dimoderasi. Agar tidak ada spam, iklan obat kuat, virus, dan sebagainya. Silakan komentar yang baik dan pasti saya kunjungi balik.
Satu hal lagi, mohon jangan menaruh link hidup...
Terima kasih :)