TyyiccClcSK3IvRCDh0sKBc4_Sg roelly87.com: Tentang Teknologi Garis Gawang [Infografis]

Serial Catatan Harian Ojol

Serial Catatan Harian Ojol
Serial Catatan Harian Ojol

Jumat, 23 Januari 2015

Tentang Teknologi Garis Gawang [Infografis]


Tentang Teknologi Garis Gawang [Infografis] 

Ilustrasi "gol hantu" yang menjadi kontroversi (Sumber: Harian TopSkor/roelly87)


LIGA Primer Inggris sudah menerapkan teknologi untuk mengatasi masalah gol hantu. Bundesliga Jerman menyusul mulai musim depan. Sementara, Seri A masih maju mundur. Informasi tentang teknologi tersebut baru dibicarakan beberapa bulan lalu.

Hingga sekarang, wasit masih bekerja secara manual dibantu staf di belakang gawang. Itu pun tidak terlalu efektif, seperti yang terjadi dalam gol bek AS Roma, Davide Astori, ke gawang Udinese, pada Selasa (6/1).

Saat itu, wasit Marco Guida menilai, gol itu sah. Sementara, ofisial keempat, Fabio Maresca, melihat bola tidak masuk gawang. Kontroversi pun tak terelakkan di antara penggawa Roma dan Udinese. Apalagi, dalam rekaman pertandingan gol itu sah.

Masalah ini mendapat perhatian utama dalam rapat antarpengurus Federasi Sepak Bola Italia (FIGC). Sepertinya, penerapan teknologi di gawang akan disetujui untuk menghentikan polemik gol hantu.

"Rapat ini telah memastikan perjalanan sepak bola Italia unutk pada akhirnya bisa menerapkan teknologi 'gol hantu'. Saya yakin aplikasi teknologi ini tidak bisa dihindari," kata Presiden FIGC, Carlo Tevecchio seperti yang dikutip Harian TopSkor (16/1).

Kendati Tevecchio memberi isyarat positif, keputusan berada di tangan Lega Seri A, selaku penyelenggara kompetisi. Tapi, ada satu aspek yang harus dipertimbangkan sebelum mengikuti pemungutan suara. Apakah semua klub mau menanggung biaya 5-6 juta euro (sekitar Rp 74-89 miliar) untuk memasang alat replay?

FIGC jelas tidak akan memikul biaya tersebut karena pembatasan anggaran dari Komite Olahraga Italia (CONI). Jadi, Lega yang mendapat mandat harus mencari sponsor untuk menutupi kebutuhan dana. Namun, hingga sekarang mereka belum menemukan investor.

Solusi dalam kondisi terburuk, meminta klub menyetor sejumlah uang untuk meringankan beban Lega. Tapi, apa mereka bersedia mengeluarkan 200-300 ribu euro untuk membuktikan gol hantu? Seandainya dalam pemungutan suara mayoritas peserta menyetujui teknologi tersebut, langkah kedua adalah mempelajari keuntungan dan kerugiannya. Mungkin akan dikaji pengurangan harga.

Yang jelas, teknologi tersebut meminimalisir blunder yang dilakukan pengadil di lapangan terkait gol hantu. Sebab, tingkat toelransi kesalahan hanya 1,5 cm. Jadi, keputusan wasit mutlak dan tidak akan ada lagi polemik.

Berikut ini infografis mengenai teknologi yang akan berperan sebagai "asisten" wasit (klik gambar jika ingin memperbesar):

*       *       *
Salah satu teknologi yang diterapkan di Piala Dunia 2014 (@roelly87)

*       *       *
Dua sisi teknologi dalam olahraga (@roelly87)

*       *       *
Keterangan wasit yang melakukan blunder saat memimpin secara manual (@roelly87)

*       *       *
Keterangan wasit yang sudah benar saat memimpin dengan cara manual  (@roellh87)

*       *       *
Sumber ilustrasi: Harian TopSkor edisi 8 & 16 Januari 2015
*       *       *


Fakta Menarik Seri A sebelumnya:

Artikel Juventus sebelumnya:

Artikel AC Milan sebelumnya
Kembalinya "Il Sette Magnifico"

Artikel sepak bola lainnya:
17 Januari Kelahiran Guillermo Stabile
Juara Bertahan Real Madrid Tersingkir
Sepak Bola Italia Miskin Ide

*        *        *

- Cikini, 23 Januari 2015

1 komentar:

  1. mantap tuh gan,, teknologi yang bisa menentukan gol" yang mungkin terlihat tak jelas oleh kontak mata langsung,,
    http://obatherbalkankerpankreas011.wordpress.com/

    BalasHapus

Maaf ya, saat ini komentarnya dimoderasi. Agar tidak ada spam, iklan obat kuat, virus, dan sebagainya. Silakan komentar yang baik dan pasti saya kunjungi balik.

Satu hal lagi, mohon jangan menaruh link hidup...

Terima kasih :)