Kumpul bersama di Saung Sarongge |
2016 ini bisa dibilang sebagai tahun penuh petualangan bagi saya. Itu karena saya mendapat kesempatan untuk mengunjungi beberapa tempat wisata di Tanah Air sambil mengeksplorasi keindahan alam, kebudayaan, dan lingkungan sekitarnya.
Diawali dengan bertualang di Curug Nangka, Bogor, yang dilanjutkan ke Taman Nasional Bunaken (Sulawesi Selatan), Water World (Tangerang), Citarik (Sukabumi), Pengalengan (Bandung), Candi Prambanan (Yogyakarta), Maja (Banten), Tanjung Pakis (Karawang), Nusa Dua (Bali), Bromo (Jawa Timur), Batu Kasur (Cianjur), dan beberapa kawasan lainnya. Itu belum termasuk di ibu kota saja dengan menjelajah enam kotamadya, termasuk Kepulauan Seribu.
Berbagai kunjungan ke tempat wisata itu menambah perbendaharaan pengalaman destinasi saya sejak menggeluti dunia blog pada 2009 silam. Termasuk, Batu Kasur yang jadi petualangan penutup tahun ini.
* * *
Sarongge Valley di Cianjur, Jawa Barat |
SIANG itu, matahari tampak malu-malu memancarkan sinarnya. Ya, seusai menanam pohon di Bukit Kasur, Cianjur, Jawa Barat, Kamis (22/12), saya dan 100 peserta dalam rombongan PT Astra International Tbk yang terdiri Public Relation Grup Astra, media, dan blogger, melanjutkannya di kampung Sarongge.
* * *
Sensasi naik bak terbuka menuju Saung Sarongge |
TUJUAN kami selanjutnya ke Saung Sarongge untuk mengikuti diskusi dan games! Games? Yupz, permainan yang mengasah keterampilan, khususnya dalam bekerja sama antarkelompok. Bagaimana keseruannya, bisa dilihat pada cerita di bawah ini.
* * *
Saya bersama Elvani dari Astra dan Hazmi founder BRId (Foto: @Metreg) |
* * *
Sekeliling mata memandang tampak hijau memesona |
KETIKA pertama kali menginjakkan kaki di Saung Sarongge, saya disambut dengan panorama alam yang sangat memesona. Maklum, lokasinya dikelilingi pegunungan dengan hawa yang sejuk. Apalagi, Saung Sarongge ini lokasinya tepat di kaki Gunung Gede Pangrango.
* * *
Libur akhir tahun bersama Astra di Saung Sarongge, Cianjur |
SEBELUM Batu Kasur, Astra lebih dulu menanam pohon di kampung Sarongge pada beberapa tahun silam. Itu sebagai bentuk komitmen dari salah satu kelompok usaha terbesar di Tanah Air ini. Sekaligus, menerapkan filosofi Catur Dharma dengan butir pertama, "Menjadi Milik yang Bermanfaat bagi Bangsa dan Negara". Total, Astra sudah 5.700 pohon di kawasan Cianjur dengan yang teranyar di Batu Kasur sebanyak 1.200 pohon.
* * *
Sayur mayur yang segar jadi oleh-oleh istimewa kami |
PETANI yang merupakan penduduk setempat, Tim SAR, dan perwakilan Astra, asyik berkumpul di suatu saung. Jemari mereka terampil memasukkan berbagai sayur mayur yang baru dipetik dari ladang untuk dikumpulkan ke berbagai keranjang yang akan dibawa pulang kami sebagai oleh-oleh. Esok siangnya, Jumat (23/12), brokoli dan sayur-mayur itu jadi bintang utama di meja makan di rumah saya.
* * *
Aktivitas warga setempat di Saung Sarongge |
ADOPSI 1.200 pohon di Batu Kasur dan berbagai acara di Saung Sarongge merupakan bagian dari rangkaian Astra menyambut HUT ke-60 pada 20 Februari mendatang. Yupz, perusahaan yang bermarkas di Sunter, Jakarta Utara, ini didirikan 12 tahun setelah Indonesia merdeka. Sejak saat itu, Astra jadi bagian dari roda ekonomi negeri ini melalui tujuh pilar bisnisnya dengan yang teranyar pada sektor properti.
* * *
Regina yang memandu diskusi dan games selama acara berlangsung |
ACARA di Saung Sarongge dipandu Regina Panontongan selaku Public Relations Division, Corporate Communications Astra. Wanita yang lama berkecimpung di dunia jurnalistik ini juga jadi pemandu kami sepanjang perjalanan. Mulai dari berangkat di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, hingga kembali. Bahkan, berlanjut jadi moderator esok harinya saat diskusi Astra bersama blogger di Midtown Cafe, Jakarta Selatan, Jumat (23/12).
* * *
Ucapan selamat kepada dua rekan jurnalis yang hari itu berulang tahun |
HARI itu ada yang spesial bagi dua wartawan senior yang mengikuti rangkaian acara bersama Astra. Itu karena mereka merayakan hari jadinya yang bertepatan dengan acara ini. Alhasil, Astra pun memberi kado tak terlupakan kepada keduanya.
* * *
Maharani berbagi kisah inspiratif tentang pohon gaharu |
MAHARANI yang menerima Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards 2014 berbagi cerita inspiratifnya. Pria asal Nusa Tenggara Barat (NTB) ini sukses memberdayakan penduduk di tempatnya untuk menanam pohon gaharu. Meski harus "berdarah-darah" terlebih dulu karena kerap ditolak, akhirnya Maharani berhasil meyakinkan mereka. Kini, penduduk di wilayahnya tinggal memetik hasil dari harga jual pohon gaharu yang mencapai ratusan juta bahkan miliaran rupiah. Kisah serupa terjadi pada Ridwan Nojeng (penerima SATU Awards 2016) yang mengakui kepada saya sampat dianggap kurang waras oleh masyarakat di Jeneponto, Sulawesi Selatan, sebelum akhirnya menyulap wilayahnya jadi destinasi andalan.
* * *
Yulian bercerita tentang komitmen Astra terhadap lingkungan |
YULIAN Warman selaku Head of Public Relations Astra, bercerita alasan perusahaannya terjun langsung dalam kepedulian lingkungan. Pria yang sekilas mirip kapten timnas Indonesia, Bima Sakti itu mengatakan Grup Astra sejak 2008 telah menanam 3.616.084 pohon di berbagai wilayah di nusantara. Menurut Yulian, kegiatan itu jadi bagian dari salah satu pilar kegiatan corporate social responsibility (CSR) Astra yang terdiri dari Pendidikan, Usaha Kecil & Menengah (UKM), Lingkungan, dan Kesehatan. Yupz, selain tujuh pilar bisnis dan empat pilar CSR, Astra juga memiliki sembilan yayasan yang konsisten dalam berkontribusi kepada masyarakat.
* * *
Sesi Games dimulai dengan enam kelompok |
SESI selanjutnya dengan games. Yupz, permainan ini dilakukan berkelompok. Kalau tidak salah, ada enam kelompok yang terbagi berdasarkan solmisasi tangga nada. Saya tergabung di kelompok "La" yang beranggotakan delapan orang.
* * *
Kami dari kelompok "La" saling melontarkan ide sebelum games dimulai |
TERDAPAT 10 peralatan yang dibagikan panitia dengan tujuh di antaranya kami pakai dalam permainan. Yaitu, tali rafia, sumpit, korek api kayu, sedotan, lakban, tusuk gigi, koran, selembar kertas, karet gelang, dan garpu. Tiga benda terakhir tidak kami pakai dan harus dikumpulkan ke panitia.
* * *
"Tahan nafas biar perutnya rata. Senyum manis ya." Cekrek! (Foto: @ Istimewa) |
PADA era sekarang, belum lengkap jika tidak foto bersama menjelang suatu acara. Termasuk, beberapa menit jelang permainan dimulai, kami dari kelompok "La" berpose manis di depan kamera. Dalam beberapa tahun mendatang, foto ini jadi saksi kisah istimewa yang akan diceritakan kepada anak dan cucu, kelak.
* * *
Kerja sama tim untuk satu tujuan |
ADA empat tantangan dalam permainan ini. Yaitu, meledakkan dua balon, mengambil permen di piring kertas, memasukkan bola tenis meja ke gelas plastik, dan menyalakan lilin dengan media sedotan. Syaratnya, seluruh peserta tidak boleh melewati lingkaran yang sudah digariskan panitia.
* * *
Ayo, ayo, ayo... Kamu bisa! |
KELOMPOK kami jadi yang pertama saat meledakkan balon. Idenya, simpel berdasarkan peralatan yang diberikan panitia. Yaitu, dengan menggunakan koran yang sudah dinyalakan korek untuk disundutkan ke balon. Dan, meledak. Yes, Mission Accomplished! Demikian teriak kami serempak dengan semringah ketika menyelesaikan misi pertama dengan sempurna.
* * *
Bahu-membahu demi menarik permen agar tidak jatuh ke tanah |
DENGAN semangat kebersamaan, kelompok kami berhasil menyelesaikan tiga dari empat tantangan. Hanya, ketika sedang berusaha menyalakan lilin, waktu yang diberikan panitia sudah selesai. Namun, di antara empat tantangan tersebut, harus diakui rintangan yang ketiga paling sulit. Maklum, kami harus mencurahkan segenap ide, pikiran, dan tenaga, untuk memasukkan bola ke dalam gelas plastik. Termasuk, dengan mengangkat rekan kami agar tidak menyentuh tanah seperti Superman.
* * *
Ekspresi kegembiraan Hazmi saat menerima hadiah dari Yulian |
SETELAH permainan selesai, acara dilanjutkan dengan pemberian hadiah untuk rekan jurnalis yang konsisten mengikuti acara Astra ini sejak edisi pertama dan doorprize. Rekan blogger, Hazmi Srondol yang merupakan pendiri komunitas Blogger Reporter Indonesia (BRId), mendapat kejutan menyenangkan.
* * *
TIADA pesta yang tak berakhir. Memasuki lewat pukul 16.00 WIB, langit di atas Saung Sarongge kian gelap. Pertanda sang dewi hujan akan menunaikan tugasnya yang bertepatan dengan sore hari. Itu berarti, kami harus segera kembali untuk menuju ke rumah masing-masing. Ya, tiada pesta yang tak berakhir. Ada pertemuan tentu ada perpisahan. Tapi, selama gunung masih menghijau dan air sungai tetap mengalir, masih ada waktu untuk bersama lagi. Yupz, mungkin saat Astra mengadakan acara serupa pada 2017 mendatang.
* * *
Artikel Grup Astra Sebelumnya:
Esai Foto Sebelumnya:
* * *
- Jakarta, 28 Desember 2016
Wah ada Om Hazmi juga~ Petualangan akhir tahun yang menyenangkan~
BalasHapusayuk mbak dee, tahun depan ikutan :)
HapusPenutup tahun yang menyenangkan ya.
BalasHapusSelamat mengawali tahun baru tahun depan ya!
terima kasih mbak Zizy :)
Hapussemoga resolusi kita terwujud pada 2017 ini