Museum Astra yang berada di lantai dasar Kantor Pusat PT Astra International Tbk |
SEBAGAI blogger yang menyukai sejarah, hari ini saya benar-benar mendapat wawasan anyar. Sebab, untuk kali pertama saya bisa mengunjungi Museum Astra. Tepatnya, seusai menyaksikan program Astra untuk Indonesia Cerdas yang merupakan apresiasi untuk para guru dan sekolah dalam rangka Hari Guru Nasional 2016, Rabu (30/11).
Saya baru tahu, ternyata Museum Astra masih satu lokasi dengan Kantor Pusat PT Astra International Tbk, Sunter, Jakarta Utara, yang terletak di lantai dasar. Sebelumnya, ketika menghadiri Satu Indonesia Awards 2016 (27/11) saya sempat melewatinya. Namun, karena saat itu hari kerja, jadi seusai mengikuti acara, saya langsung menuju kantor.
Sementara, hari ini kebetulan saya libur. Jadi, ketika sedang memotret para guru yang baru saja menerima penghargaan dari Astra, tanpa sengaja saya memasuki ruangan yang ternyata merupakan museum. Bahkan, tidak hanya museum saja, melainkan juga ada perpustakaan dan penjualan merchandise yang dibuat pengrajin binaan Astra.
Sekilas, dari luar, terlihat Museum Astra, tidak terlalu luas. Bahkan, cenderung sempit. Namun, jika masuk ke dalamnya, pengunjung akan disuguhkan berbagai informasi menarik melalui kios-kios interaktif, ruang audio-visual, koleksi produk Astra, diorama, dan sebagainya.
Yang membuat saya kagum, ada dua koleksi legendaris dari produk Astra. Yaitu, Honda S90Z yang merupakan sepeda motor produksi pertama dari Astra pada 1971! Alias, usianya kini sudah 45 tahun. Pantas, Honda disebut sebagai sepeda motor sejuta umat, sebab diproduksi lebih awal dibanding merek lainnya.
Di tempat terpisah, berdiri gagah Toyota Kijang Pick Up generasi pertama. Untuk mobil niaga ini kebetulan saya tidak asing lagi. Sebab, saya sudah pernah melihatnya pada Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2015. Bahkan, saat itu, saya sempat membedah luar-dalam dari Pick Up legendaris tersebut.
Ketika melangkah keluar, terdapat booth informasi sekaligus penjualan suvenir resmi Astra. Mulai dari bantal, tumbler, wayang, tas, batik, t-shirt, hingga boneka dan kerajinan tangan lainnya. Di sekelilingnya, ada berbagai miniatur produk legendaris Astra. Seperti mobil Isuzu, BMW, Daihatsu, dan Peugeot.
Oh ya, yang terakhir ini saya baru tahu, ternyata kendaraan premium asal Prancis itu masuk Grup Astra. Begitu pun dengan buldoser merek Komatsu juga masuk lini produk Astra melalui United Tractors. Juga dengan mesin foto copy merek Xerox yang di bawah Astra Graphia.
Dengan berkunjung ke Museum Astra, saya jadi tahu, ternyata perusahaan yang pada 20 Februari mendatang genap 60 tahun in memiliki tujuh sektor usaha, yaitu:
- Otomotif
- Jasa keuangan
- Alat berat & pertambangan
- Agribisnis
- Infrastruktur, logistik & lainnya
- Teknologi Informasi
- Properti
Maklum, sebagai masyarakat awam, yang saya tahu dari Astra ya otomotif saja, seperti Toyota, Daihatsu, dan Honda (sepeda motor). Setelah mengunjungi Museum Astra, ternyata banyak lini usaha lainnya dari perusahaan yang didirikan William Soerjadjaja itu. Termasuk, turut membangun jalan bebas hambatan (Tol).
Setelah puas mengabadikan berbagai koleksi Astra, saya pun memasuki ruangan sebelah museum yang merupakan perpustakaan. Sama seperti museum, ruang perpustakaan ini tidak terlalu luas. Namun, memiliki koleksi buku dan majalah yang lumayan lengkap.
Sambil selonjoran karena dari pagi berdiri untuk memotret berbagai momen menarik, saya pun membaca berbagai koleksi buku yang ada di perpustakaan. Beberapa di antaranya, seperti biografi Soe Hok Gie, Mahatma Gandhi, hingga Donald Trump, yang kini terpilih sebagai presiden Amerika Serikat.
Oh ya, sekadar informasi, menurut salah satu karyawan Astra yang sedang bertugas, perpustakaan ini buka pada Senin-Jumat mulai pukul 08.00 WIB hingga 16.30 WIB. Sementara, museumnya pada Senin-Jumat pada 09.00 WIB hingga 16.30 WIB.
Yang menariknya, seluruh koleksi di perpustakaan, baik itu buku, majalah, koran, hingga memoar, bisa dibaca gratis di tempat! Alias, pengunjung tidak perlu membuat kartu anggota. Jadi, tinggal memilih buku yang yang cocok, lalu mencari kursi yang empuk. Setelah itu, kita akan larut dengan barbagai bacaan edukatif dan inspiratif di Perpustakaan Astra.
Informasi Museum dan Perpustakaan
Alamat: Kantor Pusat PT Astra International Tbk, JL. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II – Jakarta Utara
Tiket masuk: Gratis
Waktu buka museum: Senin-Jumat, jam 09.00 - 16.30 WIB
Waktu buka perpustakaan: Senin-Jumat, jam 08.00 - 16.30 WIB
Email Corporate Communications: purel@ai.astra.co.id
Website: https://www.astra.co.id/Media-Room/Astra-Museum
Halaman Facebook: Semangat Astra Terpadu
Twitter: @Satu_Indonesia
Instagram: @Satu_Indonesia
Linkedin: PT Astra International
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
Informasi tiga dimensi tentang produk Astra |
* * *
Layar visual mengenai berbagai produk Astra |
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
Artikel Grup Astra Sebelumnya:- Apresiasi Astra untuk Guru dan Sekolah di Tanah Air pada Hari Guru Nasional
- Astra Umumkan Tujuh Penerima SATU Indonesia Awards 2016
- Astra Berusia 60 Tahun, Selanjutnya?
- 7 Alasan Harus Memiliki Daihatsu Sigra
- Keceriaan di Booth Daihatsu GIIAS 2016
- Menikmati Sensasi Perjalanan Bersama "Si Biru" Grand New Avanza
- Magnet Grand New Veloz dan Grand New Avanza di GIIAS 2015
- Belajar Disiplin (Lagi) Berkat Mengunjungi Pabrik Toyota TMMIN
- Sisi Lain Toyota (TMMIN): Tidak hanya Memproduksi Mobil
- Kopdar Kokgituya.com yang Menambah Pengetahuan Blogger
- Ke Kalimantan Aku Kan Kembali
- Pengalaman Ekstrem di Pedalaman Sumatera
Artikel Museum Sebelumnya:
- Museum Nasional dan Saksi Peninggalan Kejayaan Indonesia
- Sisi Lain Basoeki Abdullah dalam Pameran Rayuan 100 Tahun di Museum Nasional
- Deja Vu Tur KRL dari Manggarai ke Manggarai
- Sepenggal Kisah di Museum Abdul Haris Nasution
- Membongkar Rahasia Bea Cukai
- Museum Nasional Belum Selesai Berbenah
- Kasus Pencurian dan Lemahnya Pengawasan Museum di Indonesia
- Karnaval Wayang Dunia 2013 di Museum Nasional
- Kenapa Harus ke Taman Mini?
- Sepenggal Kisah di Museum Abdul Harris Nasution
- Tapak Tilas Hari Kemerdekaan di Museum Prangko
- Perpaduan Budaya Minang-Jawa di Museum Adityawarman
- Warisan Budaya di Museum Wayang 2
- Warisan Budaya di Museum Wayang
- Jakarta, 30 November 2016
Artikel Museum Sebelumnya:
- Museum Nasional dan Saksi Peninggalan Kejayaan Indonesia
- Sisi Lain Basoeki Abdullah dalam Pameran Rayuan 100 Tahun di Museum Nasional
- Deja Vu Tur KRL dari Manggarai ke Manggarai
- Sepenggal Kisah di Museum Abdul Haris Nasution
- Membongkar Rahasia Bea Cukai
- Museum Nasional Belum Selesai Berbenah
- Kasus Pencurian dan Lemahnya Pengawasan Museum di Indonesia
- Karnaval Wayang Dunia 2013 di Museum Nasional
- Kenapa Harus ke Taman Mini?
- Sepenggal Kisah di Museum Abdul Harris Nasution
- Tapak Tilas Hari Kemerdekaan di Museum Prangko
- Perpaduan Budaya Minang-Jawa di Museum Adityawarman
- Warisan Budaya di Museum Wayang 2
- Warisan Budaya di Museum Wayang
* * *
Wahhh itu motor keluaran lama banget ya, mas.. kereenn motornya huhuhu
BalasHapusiya pis, saya aja sampe pangling bisa lihat motor edisi perdana astra :)
Hapuskapan2 main pis, dari kantormu lumayan deket ke sunter
Astra itu pabrik motor kan yah?
BalasHapus*sotoy
membawahi tujuh sektor usaha mbak, Honda salah satu merek di bawah naungan sektor otomotif :)
Hapus