TyyiccClcSK3IvRCDh0sKBc4_Sg roelly87.com: (Esai Foto) Tapak Tilas Zaman Sekolah Bersama Kelas Blogger #6: Belajar Fotografi dan Vlog

Serial Catatan Harian Ojol

Serial Catatan Harian Ojol
Serial Catatan Harian Ojol

Senin, 21 Maret 2016

(Esai Foto) Tapak Tilas Zaman Sekolah Bersama Kelas Blogger #6: Belajar Fotografi dan Vlog

(Esai Foto) Tapak Tilas Zaman Sekolah Bersama Kelas Blogger #6: Belajar Fotografi dan Vlog



"KETUA yayasannya kang Arul (Rully Nasrullah). Kalau Kepsek (kepala sekolah) pak Syaifuddin Sayuti. Itu istilah di Kelas Blogger. Ada ketua kelas, murid, guru BP, dan lain-lain," demikian jawaban dari Liswanti Pratiwi, beberapa hari lalu saat saya bertanya informasi mengenai Kelas Blogger, yang mengingatkan saya saat sekolah dulu.

Kebetulan, 11 Maret lalu, saya baru saja terpilih untuk mengikuti Kelas Blogger #6 yang bertema Praktik Membuat Vlog (Video Blogging) dengan Kamera Handphone. Karena saat itu masih awam, jadi saya bertanya kepada Liswanti yang menjelaskannya secara rinci.

Sebenarnya, saya sudah lama mengenal Kelas Blogger, bahkan sejak edisi perdana pada 15 November lalu sempat mau ikut ketika kang Arul men-share di Facebook. Namun, karena saat itu bertepatan dengan "One Day Challenge" sebagai pemenang lomba yang diselenggara Toyota Astra Motor (TAM) di Pasar Ah Poong, Sentul, Jawa Barat. Alhasil, saya pun mengurungkan niat untuk daftar Kelas Blogger.

Pada edisi kedua bertema infografis -yang saat ini antusias untuk dipelajari- saya kembali mendaftar. Sayanngya terlambat, karena kuota sudah penuh. Meski begitu, saya tetap antusias menyimaknya di lini masa twitter. Pada Kelas Blogger #3 dan #5 saya kembali lewatkan karena bertepatan dengan event lain yang sudah saya ikuti.

Pun dengan edisi keempat di Pulau Bangka yang -lagi-lagi- nyaris ikut. Hanya, saat membaca ketentuannya harus punya akun Path dan follower Instagram di atas 500, saya langsung mengibarkan bendera putih.

Hingga, benar yang disebutkan dalam adagium lawas, "Selama gunung masih menghijau dan air sungai tetap mengalir, masih ada waktu untuk bersama lagi".

*        *        *

Pagi itu, Minggu (20/2) dengan mata yang kondisinya lima watt, saya menuju gedung Nutrifood Inspiring Center (NIC) di kawasan Menteng Square, Jakarta Pusat. Yupz, meski kurang tidur karena subuh harinya begadang untuk nonton bareng (nonbar) AS Roma versus FC Internazionale di Sency, akhirnya saya bisa mengikuti Kelas Blogger #6 untuk perdana.

Setelah sempat muter-muter nyari lokasinya, beruntung saya ketemu Sari Novita yang menunjukkan NIC. Oh ya, wanita yang menolak saya panggil "bu" melainkan cukup "mbak" ini, yang mengajak saya bergabung dengan Kelas Blogger, dua pekan lalu.
*        *        *

Kelas Blogger #6 dibuka Dudi Iskandar yang sharing Komposisi Foto bertema "Praktik Mengabadikan Peristiwa Melalui Kamera Handphone. Bagi saya ini menarik, mengingat foto merupakan salah satu andalan blogger selain artikel, video, dan infografis. 

Terutama saat pria yang akrab disapa kang Dudi ini berbagi info mengenai esai foto. Kebetulan, dalam beberapa bulan terakhir saya sering menggunakannya untuk artikel di blog

Bahkan, saat itu rekan blogger Kornelius Ginting bertanya kepada saya mengenai esai foto yang sering saya tulis. Saya jawab, sebenarnya, esai foto yang sering saya tulis -termasuk artikel ini- bukan esai foto. Lebih tepatnya, -seperti yang diungkapkan rekan blogger sekaligus jurnalis senior yang juga mengelola suatu komunitas- menyebutnya sebagai kronologis foto

Namun, karena menurut beliau tidak ada genre tersebut, jadi artikel saya mengenai esai foto juga bisa disebut sebagai esai foto. Dengan catatan, tidak pyur esai foto. Beda dengan esai foto yang pernah saya buat empat tahun lalu di Kompasiana yang benar-benar foto bercerita.

Berkat kang Dudi, saya jadi tertarik bikin foto dengan gambar hitam-putih. Apalagi, pemilik blog www.kangdudi.com ini membeberkan rahasia membuat foto hitam-putih agar lebih menarik. Salah satunya dengan teknik EDFAT yang merupakan akronim dari Entire, Detail, Frame, Angle, dan Time. Suatu tambahan ilmu yang bermanfaat bagi saya setelah mengikuti Kelas Blogger #6.

*        *        *

"Untuk yang mendapatkan buku I Am Hope, Choirul Huda," demikian pengumuman Syaifuddin yang membuat saya kaget. Wow... Baru pertama kali ikut, sudah dapat doorprize! Apalagi, buku ini yang saya idamkan dari bulan lalu tapi hingga kini belum sempat ke toko buku. Tepatnya saat menyaksikan film yang diproduseri Wulan Guritno ini.
*        *        *

Sesi selanjutnya, bertema "Pemanfaatan Aplikasi Video" dari Dede Ariyanto dan "Merencanakan Laporan Vlog" (Fachiratul Jannah). Kolaborasi suami-istri ini mengingatkan saya dengan duet blogger lainnya yang saya kenal sejak aktif di Kompasiana. Beberapa di antaranya seperti Yusep Hendarsyah-Uli Harti, Teddy Rustandi-Reni Marthauli, dan Erri Subakti-Vema Syafei.
*        *        *

Saya baru tahu, ternyata dengan aplikasi gratisan di ponsel android, bisa membuat video dengan kualitas terbaik. Itu setelah kolaborasi Dede-Icha berbagi info kepada peserta Kelas Blogger untuk praktik Vlogging dengan aplikasi Kine Master.
*        *        *

Dua rekan blogger, Nur Aliem Halvaima dan Agung Handoyo sangat antusias untuk praktik vlogging melalui aplikasi Kine Master. Oh ya, meski awalnya rumit, namun aplikasi ini tergolong mudah dipahami. Asalkan, tekun dan mau mencoba. Bahkan, ada beberapa blogger yang langsung mencobanya dengan baik. Termasuk saya yang -sedikitnya- bisa dengan menggabungkan beberapa video di ponsel. Hanya suara yang belum mampu dikreasikan dengan baik. *belajar lagi di rumah

*        *        *

Setelah praktik foto dan video, kami pun rihat sejenak. Ada yang ngopi-ngopi ganteng -karena ngopi-ngopi cantik sudah terlalu mainstream-, ngeteh, ngemil, hingga mencicipi berbagai makanan yang ada.
*        *        *

Oh ya, ternyata makanan yang ada di meja ini merupakan bawaan masing-masing peserta Kelas Blogger. Ada cilok, kue, ketan, buah, dan sebagainya. Terus saya bawa apa? Untuk sementara, saya cuma bawa diri saya sendiri dan pakaian dua stel. *alias tangan kosong :)
*        *        *

Langit di atas ibu kota kian cerah memasuki pukul 13.30 WIB. Seusai rihat sejenak untuk ngopi-ngopi ganteng, peserta Kelas Blogger pun kembali untuk menyimak rangkaian acara. Di sisi lain, saya pamit kepada Ketua Yayasan, Kepsek, Guru, dan anggota lainnya, karena harus kembali ke kantor.

Tidak lama setelah tiba di kawasan Senayan, datang telepon dari kang Arul yang kembali mengajak untuk mengikuti Kelas Blogger #7. Namun, karena suatu hal, akhirnya saya -lagi-lagi- tidak bisa ikut. Meski begitu, untuk Kelas Blogger edisi #8, #9, #10, dan seterusnya -jika tidak bertepatan dengan hari kerja- saya siap kembali untuk menimba ilmu bersama mereka.

Dari kejauhan, tampak hamparan gunung yang menghijau dengan di sisinya gemericik sungai yang mengalir...
*        *        *
- Jakarta, 21 Maret 2016

4 komentar:

  1. Selamat bernostalgia saya boleh lewat kan, makasih salam

    BalasHapus
    Balasan
    1. sip mas :)
      he he he, yuk gabung kelas blogger

      Hapus
  2. nyaris ikut? hahaha aku belum ikutan kelas blogger

    BalasHapus
    Balasan
    1. hi hi hi
      saya juga baru sekali, dan pengen ikut lagi event berikutnya :)
      *daftar mbak

      Hapus

Maaf ya, saat ini komentarnya dimoderasi. Agar tidak ada spam, iklan obat kuat, virus, dan sebagainya. Silakan komentar yang baik dan pasti saya kunjungi balik.

Satu hal lagi, mohon jangan menaruh link hidup...

Terima kasih :)