Yulian Warman menyerahkan bantuan secara simbolis |
PT Astra International Tbk kembali mengadopsi 1.200 pohon produktif yang memiliki manfaat besar bagi masyarakat di wilayah Batu Kasur, kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Kegiatan itu dilakukan pagi tadi, Kamis (22/12) bersama keluarga besar Astra, perwakilan penduduk setempat, media, dan blogger.
Batu Kasur merupakan wilayah baru yang ditanami Astra. Sebelumnya, salah satu kelompok usaha terbesar di Tanah Air itu sudah melakukannya di desa Tunggilis dan desa Sarongge yang sama-sama berada di Cianjur. Total, sejak 2010, Astra telah menanam 5.700 pohon yang tersebar di kabupaten Cianjur.
Nah, yang istimewa, dari 1.200 bibit pohon hari ini, 500 di antaranya bibit gaharu. Seketika, saya jadi ingat pepatah lawas, "sudah cendana, gaharu pula". Kebetulan, sejak masih di Kalimantan, saya sudah mengenal pohon yang harganya "wah" ini bersama cendana dan ulin.
Ini jadi sansasi tersendiri bagi saya yang kali pertama bisa menanam gaharu. Maklum, saat panen atau setelah ditanam, gubal atau lapisan hitam pada gaharu ini nilainya mencapai Rp 30-50 juta per pohon!
Bayangkan nilainya. Itu untuk satu pohon. Sementara, Astra menyumbang 500 pohon yang bisa dikalikan sendiri karena mencapai "Em-eman". Alhasil, kontribusi mulia perusahaan yang berdiri sejak 1957 ini mendapat apresiasi banyak pihak. Khususnya, dari pemerintah setempat di Cianjur.
Gaharu selama ini tumbuh liar di pedalaman Nusa Tenggara Barat (NTB). Pohon yang memiliki nama latin Gyrinops Versteegii ini bisa tumbuh hingga puluhan meter dengan diameter rata-rata 40 hingga 60 cm. Nah, gaharu liar yang telah ratusan tahun hidup di hutan seperti itu, gubalnya mencapai Rp 500 juta per kilogram yang setara dengan harga emas.
Biasanya, gubal dijadikan produk wewangian seperti parfum, dupa, dan lainnya dengan kualitas yang sangat bagus. Jika di rumah kita mengoleksi parfum bermerek, beberapa di antaranya bahan bakunya berasal dari gubal gaharu.
Selain gaharu, 700 bibit pohon lainnya terdiri dari nangka, alpukat, jeruk bali, dan jengkol yang memiliki manfaat cukp besar untuk masyarakat. Sama seperti di dua desa sebelumnya, tujuan Astra menanam pohon buah itu demi konservasi lingkungan atau penanaman kembali area yang gundul. Sekaligus, untuk memberikan nilai tambah yang ekonomis bagi petani di sekitar area penanaman.
Itu diakui Iskandar, salah satu warga setempat yang saya temui. Menurutnya, upaya yang dilakukan Astra memberi harapan bagi mereka. "Saya berterima kasih dengan kontribusi Astra di daerah kami. Tiga atau beberapa tahun ke depan, kawasan ini akan menjadi lebat. Imbasnya kepada kami yang warga sekitar ya bisa menghasilkan rupiah untuk menambah dapur tetap ngebul," tutur Iskandar.
Dari biaya Rp 100 ribu per pohon yang diadopsi, para petani akan mendapat bagian sebesar 35%. Itu bisa digunakan untuk berternak kelinci, ayam atau kambing sebagai bentuk dari investasi jangka pendek. Sehingga, dengan program ini akan memberdayakan para petani di sekitar wilayah tersebut untuk juga dapat berternak.
Tak hanya itu, para petani juga diberikan pelatihan manajemen pengolahan uang serta penanaman pohon. Agar, program ini dapat berjalan dengan baik serta memberikan keuntungan yang maksimal. Dari kegiatan itu, diperkirakan petani dapat memanen buah-buahnya dalam tiga hingga empat tahun mendatang.
* * *
SELAIN menanam pohon, saya yang tergabung dalam 100 peserta juga mengikuti diskusi tentang pelestarian lingkungan di Saung Sarongge. Nah, ini menarik mengingat narasumbernya merupakan penerima Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards 2014, Maharani.Awalnyal, saya pikir saat pertama kali mendengar namanya itu wanita. Eh, ga tahunya pria. Ini kali ketiga saya mendapat ilmu dari pemenang SATU Awards setelah 27 Oktober lalu bersama Darwis Akbar dan Ridwan Nojeng di yang merupakan pemenang tahun ini.
"Indonesia baru memasok 10% dari bahan baku parfum dunia. Gaharu salah satu andalan ekspor masa depan yang bisa membuat petani lebih sejahtera," kata Maharani.
Sementara, Head of Public Relations Astra, Yulian Warman, mengatakan, "Kami melakukan ini rutin sejak tujuh tahun lalu di Sarongge. Alhamdulillah, upaya Astra bersama pemerintah setempat, GIF (Green Initiative Foundation), dan berbagai pihak lainnya mendapat apresiasi positif. Sarongge jadi program unggulan dari Kementerian Perhutanan. Bahkan pada 2013, pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono/ Presiden RI keenam) sampai mengunjungi Sarongge karena ingin tahu daerah yang awalnya kritis kini jadi hutan lindung."
Apa yang dikatakan Warman beralasan. Sejak 2008, Astra telah menanam 3.616.085 pohon di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Cianjur. Kegiatan tersebut jadi bagian dari salah satu pilar kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) Astra yang terdiri dari Pendidikan, Usaha Kecil & Menengah (UKM), Lingkungan serta Kesehatan.
Nah, selain menanam pohon, Astra juga melaksanakan kegiatan lain di bidang lingkungan, seperti:
- Kampanye gaya hidup ramah lingkungan bersama Astra, Astra Green Lifestyle (AGL) yang dilakukan di enam kota besar. Dalam kegiatan ini dilaksanakan lomba lari ramah lingkungan Astra Green Run (AGR) di Jakarta dan Bali. Serta, kamapnye melalui jalan sehat, senam, dan fun run di Pekanbaru, Palembang, Bandung, dan Yogyakarta.
- Pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dilakukan bersama pemerintah daerah dengan melakukan pembangunan dan pengembangan 33 hutan dan 13 taman kota yang dilakukan Grup Astra di seluruh nusantara.
- Pencegahan abrasi pantai dengan melakukan pembangunan tanggul dan penanaman 843.296 mangrove di seluruh Indonesia.
- Membangun kawasan hutan terpadu Grup Astra seluas 200 Ha yang akan jadi tempat pembelajaran tentang kehutanan, keanekaragaman hayati, serta pendidikan lingkungan tentang hutan tropis Indonesia, Haroto Pusako, Astra Forest, di Babakan Madang, Sentul. Di kawasan ini dikhususkan area seluas 4 Ha untuk konservasi 3.925 pohon dari 23 jenis tanaman buah langka.
- Mengelola program pemberdayaan masyarakat dan konservasi sungai Ciliwung bernama Astra Eco Edu River di empat wilayah yaitu, Depok, Jawa Barat, hingga Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan.
- Kampung Berseri Astra (KBA), pengembangan implementasi empat pilar CSR Astra. Yaitu, Pendidikan, Kewirausahaan, Lingkungan, dan Kesehatan di kampung atau daerah tertentu secara terpadu yang diberi nama Kampung Berseri (Bersih, Sehat, Cerdas, dan Produkti). Mereka tersebar di 43 wilayah di Indonesia mulai dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, hingga Papua.
- Pengembangan 17 Bank Sampah yang dibina Astra di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur.
- Pembinaan 51 sekolah Adiwiyata di seluruh Indonesia. Binaan Astra berhasil meraih predikat Adiwiyata Mandiri sebanyak dua sekolah dan Adiwiyata Nasional 15 sekolah.
- Pembangunan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA). Astra telah membangun lima RPTRA di lima wilayah DKI Jakarta, yaitu Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Kepulauan Seribu.
"Pada prinsipinya, di mana pun instalasi Astra berada, harus memberikan manfaat bagi lingkungan sekitarnya. Itu sesuai dengan butir pertama filosofi Catur Dharma, yaitu "Menjadi Milik yang Bermanfaat bagi Bangsa dan Negara'," Warman, mengungkapkan.
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
Pemandangan Bukit Batu Kasur |
* * *
Suasana jelang penanaman pohon |
* * *
Maharani memperlihatkan cara penanaman gaharu |
* * *
Rekan blogger Hazmi Srondol memotret titik koordinat tanamannya |
* * *
Sepanjang areal yang ditanami pohon dari 100 peserta |
* * *
Foto bersama yang bakal jadi cerita istimewa untuk anak dan cucu nanti |
* * *
Salah satu pengalaman berkesan bagi saya sepanjang 2016 (Foto: @metreg) |
* * ** * *
* * ** * *
* * ** * *
* * ** * *
* * ** * *
* * ** * *
* * ** * *
* * ** * *
* * ** * *
* * *
* * *
- Di Balik Julukan Pahlawan Lembah Hijau Rumbia
- Yuk, Berkunjung ke Museum Astra
- Apresiasi Astra untuk Guru dan Sekolah di Tanah Air pada Hari Guru Nasional
- Astra Umumkan Tujuh Penerima SATU Indonesia Awards 2016
- Astra Berusia 60 Tahun, Selanjutnya?
- 7 Alasan Harus Memiliki Daihatsu Sigra
- Keceriaan di Booth Daihatsu GIIAS 2016
- Menikmati Sensasi Perjalanan Bersama "Si Biru" Grand New Avanza
- Magnet Grand New Veloz dan Grand New Avanza di GIIAS 2015
- Belajar Disiplin (Lagi) Berkat Mengunjungi Pabrik Toyota TMMIN
- Sisi Lain Toyota (TMMIN): Tidak hanya Memproduksi Mobil
- Kopdar Kokgituya.com yang Menambah Pengetahuan Blogger
- Ke Kalimantan Aku Kan Kembali
- Sarongge (Cianjur), 22 Desember 2016
Ditulis dalam perjalanan pulang dan diedit Jumat (23/12) dini hari WIB
Programnya bagus banget ya dari Astra, walaupun marketnya untuk onderdil dll, tapi tetap membuat program untuk lingkungan salut deh..
BalasHapusonderdil (dan otomotif) hanya satu dari tujuh lini usaha Astra, mas :)
Hapusmakasiiiih ya
Kegiatan yang postif. Mantap!
BalasHapusasyik...
Hapusyuk, kapan2 ikut event Astra juga mas
Ternyata ada juga bukit kasur...
BalasHapusSeneng ya, diajak menanam pohon bersama Astra
ayuk mbak, banyak event yang diselenggarakan Astra
Hapuskita ikuvan via infonya di medsos :)
Menghijaukan bumi kembali ya, positif sekali. seru juga acara kek gini ya
BalasHapusbetul mas, event ini sangat edukatif banget
Hapusbisa belajar mengerti tanaman sekalian jalan2 hehehe :)
asiknya nanam pohon di tempat yang tinggi, jangan lupa ditengokin pohonnya ntar, Rul, hehehhe
BalasHapussiapppp, kelak (2-5 tahun lagi) pohon itu bakal tumbuh dengan menyuburkan kawasan sekitar :)
HapusWah mahal sekali ya, 500juta/kg. Tapi bukankah Gaharu itu pohon yang identik dengan mistis. Jadi misalkan ada pohon gaharu berdiri, bisa bersemayam seorang hantu gitu, eh bener gak sih ? ^_^
BalasHapus