TyyiccClcSK3IvRCDh0sKBc4_Sg roelly87.com: Sinarmas Land

Serial Catatan Harian Ojol

Serial Catatan Harian Ojol
Serial Catatan Harian Ojol
Tampilkan postingan dengan label Sinarmas Land. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sinarmas Land. Tampilkan semua postingan

Rabu, 02 September 2020

Freja Suites BSD City Jawab Kebutuhan Milenial


Freja Suites merupakan cluster baru yang terletak di
pusat BSD City
(Sumber foto: FrejaSuites.com)


KAMUS Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan arti kata milenial. Yaitu, orang atau generasi yang lahir pada dekade 1980-an hingga 1990-an. Itu berarti, saya termasuk. Nah, pada usia produktif ini, tentu saya memiliki tiga kebutuhan utama, yaitu sandang, pangan, dan papan.

Untuk sandang dan pangan, sudah saya wujudkan dalam keseharian. Namun, tidak (tepatnya belum)  dengan papan. Sebab, saya masih tinggal bersama keluarga, tepatnya Orangtua. Wajar saja, mengingat saya masih single, alias belum berumah tangga.

Beda lagi, jika sudah menikah, tentu saya -kelak- akan menempuh hidup baru bersama istri dan anak. Untuk saat ini, masih bersama-sama keluarga. Ya, sambil berhemat ketimbang harus kost. Alhasil, uangnya ditabung demi masa depan. Salah satunya, beli rumah.

Sebagai bagian dari generasi milenial, saya punya cita-cita untuk memiliki hunian yang sesuai kebutuhan. Itu meliputi lokasi yang strategis, fasilitas lengkap, harga kompetitif, hingga kredibilitas pengembang yang terpercaya. Semua kriteria itu ada pada Bumi Serpong Damai (BSD) City.

Yupz, tinggal di kota mandiri yang terletak di barat daya ibu kota ini merupakan impian saya sejak lama. Mungkin, dari saya masih kanak-kanak hingga rekan seangkatan sudah punya banyak anak lagi. Maklum, BSD City memiliki prestise tersendiri bagi saya.

Apalagi, kini setelah saya menyimak booming-nya klaster Freja House. Berdasarkan informasi resmi di berbagai media nasional, diketahui cluster tersebut laris manis bak kacang goreng. Sebab, terjual habis hanya dua pekan sejak 30 Juli pada peluncurannya hingga 13 Agustus lalu.

Sebagai gambaran, Freja House, berukuran 4x10 meter persegi dengan dua kamar tidur yang memiliki rentang harga Rp 1-1,2 miliar. Gayung pun bersambut terkait larisnya Freja House dari Sinar Mas Land. Pemilik BSD City yang jadi salah satu unit usaha dari Sinar Mas ini pun bak menyambut bola. Bisa dipahami mengingat permintaan pasar yang diprediksi masih besar bagi kalangan milenial.

Itu mengapa, BSD City pun meluncurkan klaster Freja Suites. Yaitu, hunian yang memiliki ukuran lebih besar daripada Freja House. Ya, dari laman resminya di www.frejasuites.com, terdapat dua tipe ukuran. Luasnya, 5x10 dan 5x12 meter persegi dengan masing-masing tiga kamar tidur.

Bagi kalangan milenial atau keluarga muda, keberadaan Freja Suites jadi jawaban yang ideal. Ya, secara luas, tergolong ideal. Apalagi, mengingat lokasinya yang fenomenal karena terletak di pusat BSD City. Ya, dari klaster Freja Suites hanya selangkah menuju AEON Mal, exit Tol, dan stasiun kereta. Alhasil, BSD City-Jakarta dan sebaliknya sangat mudah diakses.

Itu yang jadi pertimbangan saya jika kelak sudah memiliki dana untuk mewujudkan cita-cita tinggal di klaster Freja Suites. Ya, seperti yang sudah saya tuliskan pada paragraf sebelumnya. Bahwa, lokasi Freja Suites sangat strategis.

Berdasarkan estimasi via peta digital, hanya berjarak 10 menit dari kawasan Pondok Indah jika ditempuh dengan kendaraan roda empat diikuti pusat bisnis Sudirman (30), dan Bandara Soekarno-Hatta (40). Atau, jika bepergian melalui angkutan umum seperti yang biasa saya lakukan, pun sangat mudah. Itu karena terdapat tiga stasiun yang berdekatan, yaitu Cisauk, Serpong, dan Rawa Buntu.

Bagaimana dengan fasilitasnya? Menurut saya, tergolong lengkap. Sebab, dekat dengan kawasan intermoda, selain stasiun juga ada bus dan pasar modern. Bahkan, untuk hiburan pun sangat melimpah. Mulai dari AEON Mall, Breeze, Q Big, hingga Indonesia Convention Exhibition (ICE) yang rutin menyelenggarakan berbagai pameran, termasuk mobil setiap tahunnya.

Nah, memiliki hunian di masa depan, tentu membuat saya harus mengingat terkait pendidikan untuk anak. Di sekitar Freja Suites ini terdapat fasilitas pendidikan dari tingkat TK hingga perguruan tinggi. Termasuk Sinarmas World Academy (SWA), Universitas Prasetiya Mulya, International University Liaison Indonesia (IULI), dan sebagainya.

Kemudahan akses dan fasilitas yang lengkap memang jadi standardisasi Sinar Mas Land dalam setiap meluncurkan propertinya. Bisa dipahami mengingat pengalaman mereka dalam 40 tahun ini sudah mengembangkan lebih dari 50 proyek di Tanah Air. Termasuk, Freja Suites yang merupakan cluster baru dengan lokasi fenomenal di pusat BSD City ini.

Maklum, sejak dibangun pada dekade 1980-an, BSD City menjelma sebagai kota mandiri yang ideal. Keberadaannya, sukses mengurangi beban Jakarta yang kian sesak. Apalagi, mengingat lokasinya yang mudah diakses, baik kendaraan pribadi maupun umum seperti kereta api dan bus.

Ditambah dengan latar belakang Sinar Mas Land yang jadi pengembang terpercaya sejak puluhan tahun silam yang memiliki kredibilitas positif di mata calon konsumen. Termasuk, saya yang yang kian terpikat usai menyaksikan tour show unit Freja Suites di laman resmi youtube BSD City Residential.

Bagaimana tidak? Sebab, setiap sudut di Freja Suites sangat memesona. Itu karena layout ruang yang inovatif dan fully furnished! Ya, ketika kita membeli unit di Freja Suites, sudah termasuk perabotan di dalamnya. Jadi, tidak perlu mengeluarkan dana lagi.

Dengan berbagai kelebihan yang ditawarkan itu membuat Freja Suites benar-benar jadi hunian ideal bagi saya di masa depan. Yupz, the Truly Urban House for Millenials in the Heart of BSD City!


*         *         *
Lokasi Freja Suites di pusat kota BSD City
(Foto: www.frejasuites.com)

*         *         *
Interior Freja Suites yang sangat memesona
(Foto: www.frejasuites.com)

*         *         *
Akses mudah dan fasilitas yang lengkap jadi jawaban Sinar Mas Land terkait
kebutuhan hunian bagi kalangan milenial

*         *         *
Youtube Freja Suites

*         *         *
Artikel Terkait BSD dan Sinar Mas Land
- Sinar Mas World Academy BSD
- Berawal dari Kebaikan

*         *         *
- Jakarta, 2 September 2020

Senin, 06 Februari 2017

Menikmati Senja di Kalijodo


Arena Skate Park yang jadi idola remaja (Klik foto untuk memperbesar)


"AYO meluncur. Ga apa-apa tenang aja. Gw aja bisa, masa lo ga?"

"Anjir, gw ngeri bro."

"Udah, coba aja dulu. Aman kok."

"Ayo bro, loncat..."

"Loncat..."

"Loncat..."

...

"Tuh kan, enak."

"Ho oh. Awalnya ngeri. Tapi, pas udah melantai enak juga. Pas jatoh ga sakit. Tapi malu diliatin banyak orang. Apalagi, ada yang itu..."

"Ah elo, giliran ada yang bening aja baru semangat."

"Yaelah, bro. Namanya juga cowo. Mumpung dia sendirian."

"Ha ha ha."

"Lha kemana orangnya?"

"Udah kabur. Lo sih kelamaan."

"#$!⧬☝❤☺"
*       *       *
SENJA itu menjelang peralihan dari Agrahayana ke Phalgunamasa, di Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kalijodo, tampak ramai. Kawasan yang dulu dikenal sangat kumuh dan jadi tempat prostitusi kini telah bersolek.

Kalijodo bukan lagi ajang cari jodoh -maaf- antarlelaki hidung belang dan pekerja seks komersial (PSK). Melainkan sudah jadi arena rekreasi keluarga. Mulai dari balita, anak kecil, ABG, remaja, hingga dewasa, tumplek jadi satu.

Mereka merasakan manfaat dari keinginan pemerintah kota (Pemkot) DKI Jakarta yang ingin menata ibu kota. Terbukti, dalam beberapa kali kunjungan ke Kalijodo, sudah tidak ada lagi bau tak sedap yang saya rasakan. Kini, berganti, dengan wajah-wajah semringah dari para bocah yang bermain.

Begitu juga dengan orang tua yang mengawasi anaknya untuk menjajal berbagai wahana di RPTRA yang dibangun Pemkot DKI Jakarta bersama Sinarmas Land tersebut. Selain menikmati arena yang ada, mayorita dari mereka tidak ketinggalan untuk melakukan selfie (swafoto) dengan latar memesona atau wefie.

Tak ketinggalan, ada beberapa remaja yang memang sengaja untuk mencari jodoh. Ya, menurut sejarawan Remy Silado, pada dasarnya Kalijodo merupakan "tempat mencari jodoh" (Sumber: http://poskotanews.com/2016/02/11/kalijodo-tempat-mencari-jodoh-sesaat).

*       *       *
RTH dan RPTRA Kalijodo mulai dibangun sejak Februari lalu dengan biaya Rp 20 miliar (Sumber: http://smartcity.jakarta.go.id/index.php/blog/156/wajah-baru-kawasan-kalijodo). Kawasan ini akan menjelma sebagai salah satu tempat wisata alternatif publik.

Tidak hanya warga ibu kota saja, melainkan juga masyarakat luas. Maklum, lokasinya strategis. Jika Anda melintas dari dan menuju Bandara Soekarno Hatta, pasti akan melihatnya.

Kebetulan, saya tidak asing dengan Kalijodo. Sejak awal 2000-an, kerap berkunjung ke sana hingga hijrah ke Sumatera Barat pada 2006 silam. Banyak kenangan manis, asam, hingga pahit dari lokasi yang jadi latar film Ca-Bau-Kan ini.

Bisa dipahami mengingat saya memiliki beberapa rekan yang sejak lahir hingga awal tahun lalu masih tinggal di kawasan yang di seberangnya merupakan Kantor Kepolisian Sektor (Polsek) Tambora ini. Termasuk, ketika Krishna Murti masih menjabat sebagai Kapolsek Penjaringan pada 2001 silam.

Namun, kawan saya itu kini sudah tidak lagi tinggal di Kalijodo. Tepatnya, sejak kerusuhan pada Februari 2016 yang membuat mayoritas warganya ikut relokasi. Ya, di dunia ini berlaku hukum alam. Ada hitam tentu ada putih, tua-muda, pria-wanita, baik-buruk, yin-yang, dan sebagainya.

*       *       *
SISI positifnya, Kalijodo kini jadi lebih tertata. Berbagai fasilitas kini berada di RTH dan RPTRA yang pembangunannya mencapai 80 persen ini. Mulai dari arena skate park dan BMX, amfiteater, jogging track, playground, kursi taman, dan tentu saja tempat ibadah seperti musala.

Tidak ketinggalan, toilet ber-ac dan khusus untuk difabel (Sumber: http://megapolitan.kompas.com/
read/2016/12/27/07254411/toilet.ber-ac.dan.fasilitas.lainnya.di.rptra.kalijodo).

Untuk Anda yang ingin mengajak keluarga, jangan khawatir. Sebab, di sepanjang Jalan Kepanduan II yang terletak di sisi Kali Angke (Sungai Ciliwung) banyak terdapat penjaja makanan dan minuman. Harganya, menurut saya pribadi, relatif terjangkau.

Begitu juga jika Anda membawa kendaraan, bisa diparkir di tempat yang disediakan dengan dipandu juru parkir resmi. Saya yang membawa sepeda motor cukup membayar Rp 2.000 sekali parkir.

Sementara, jika Anda mengunjungi Kalijodo dengan kendaraan umum, aksesnya pun mudah. Kalau tidak salah, berdasarkan pengalaman saya yaitu:
Kereta Api: Turun di Stasiun Angke (Setelah itu naik omprengan/ojek online/ ojek pangkalan)
Bus Transjakarta: Turun di Halte Busway Jembatan Tiga (Selanjutnya jalan kaki, dekat).

*       *       *

KALIJODO kini telah bersolek.
Riang anak-anak memecah keheningan sore itu.
Di sisi lain, tidak sedikit yang berteriak.
"Kembalikan Kalijodo-ku, kembalikan Kalijodo kami, kembalikan Kalijodo seperti yang dulu."

Ah...
Menjelang tenggelamnya sang surya, saya pun beranjak meninggalkan kawasan yang dulu membuat Lola Amaria jadi populer sebagai Tinung. Sambil membawa beberapa lembar Jin Ping Mei, saya menuju tempat parkir.

Sayup-sayup terdengar alunan indah dari kecapi yang dibawakannya. Hanya, lantunan itu segera tertutup suara anak-anak yang riang dan bisingnya knalpot yang berlalu lalang.

"Sampai kapan kita masih menikmati senja di Kalijodo?" lirih Tinung pada sang angin yang segera menghilang.

*       *       *
RTH - RPTRA Kalijodo hasil kolaborasi Pemkot DKI Jakarta dan Sinarmas Land

*       *       *
Pemandangan memesona dari atas tangga

*       *       *
Vending Machine tersebar di beberapa titik

*       *       *
Tempat sampat banyak tersebar untuk menjaga kebersihan

*       *       *
Anak kecil bermain skate dan sepeda

*       *       *
Bersedia

*       *       *
Siap

*       *       *
Ya!

*       *       *
Sang ayah mengajak anaknya belajar mendaki

*       *       *
Berelancar dengan sepatu roda

*       *       *
Sepeda pun tak ketinggalan

*       *       *
1, 2, 3...

*       *       *
Senyumnya, mirip

*       *       *
Jadi ajang rekreasi keluarga

*       *       *
Dan... Gol!

*       *       *
Memancing di sisi sungai

*       *       *
Pedagang es kelapa muda

*       *       *
Tahu bulat dan sebagainya

*       *       *
Anggap saja latar Sutet itu Menara Eiffel

*       *       *

Artikel Selanjutnya
- Evolusi Kalijodo: Dari Kawasan Kumuh hingga Kini Rekreasi Keluarga

Artikel Senja Lainnya
Menikmati Senja di Taman Jomblo: Antara Mitos dan Fakta
(Esai Foto) Menikmati Senja di Taman Ayodia

Artikel Ngebolang Sebelumnya:
Pasar Santa
Central Park
Sirkuit RMS Land Rappang
Garuda Indonesia
Candra Naya
7 Taman di Jakarta
Pulau Bidadari
7 Tempat Nongkrong
Museum Nasional
Masjid Hidayatullah
Alun-alun Bandung
Taman Ismail Marzuki
Tugu Kunstkring Paleis
Pasar Ah Poong
Museum Basoeki Abdullah
Taman Ayodia
Curug Nangka
Curug Nangka (2)
Kebun Binatang Ragunan
Taman Nasional Bunaken
Pantai Jimbaran
4B Manado
Danau Linow
7 Tempat Nobar
Museum Kebangkitan Nasional
Ngebolang ke 3 Stasiun
CitraRaya Water World
Pantai Ancol
Patung Soekarno-Hatta
Rafting Sungai Citarik
Sensasi Nusa Dua
Taman Jomblo
Candi Prambanan
Museum Astra
Candi Jago
Kota Malang
Saung Sarongge
Coban Pelangi
- Taman Prasasti
- CitraRaya Tangerang
- Kembali ke Bromo

Laman Khusus Wisata
- Jelajah Manado
Keliling Yogyakarta
Sensasi Bali
Ngebolang ke Malang

*       *       *
- Jakarta, 6 Februari 2017