TyyiccClcSK3IvRCDh0sKBc4_Sg roelly87.com: Shintaries Nijerinda

Serial Catatan Harian Ojol

Serial Catatan Harian Ojol
Serial Catatan Harian Ojol
Tampilkan postingan dengan label Shintaries Nijerinda. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Shintaries Nijerinda. Tampilkan semua postingan

Selasa, 02 Mei 2017

Juara Bukan sebagai Obsesi dalam Ngeblog


Foto: Dokumentasi Mayapada

SEBAGAI blogger, bisa memenangkan lomba merupakan salah satu kebanggaan tersendiri. Saya beruntung, sepanjang 2017 ini sudah lima kali meraihnya. Bahkan, April lalu saya mendapat tiga penghargaan beruntun.

Mulai dari pemenang favorit yang diselenggarakan CNI dan Komunitas ISB, juara dua Rumah Sakit Mayapada, dan teranyar akan diberangkatkan ke Cardiff, Wales, sebagai runner-up Nissan. Mendapat "hattrick" seperti ini, siapa yang tidak girang?

Termasuk, saya pribadi yang belajar ngeblog sejak 2009 silam namun mulai serius menggelutinya baru dua tahun lalu. Tepatnya, usai mengikuti workshop yang diselenggarakan Komunitas Fun Blogging yang digawangi "Trio Dara" (Ani Berta-Haya Aliya Zaki-Shintaries Nijerinda) pada 10 Januari 2015.

Namun, saya enggan menyebut tahun ini, termasuk "hattrick" pada April sebagai puncak sebagai blogger. Sebaliknya, menurut saya, ini merupakan awal. Yupz, saya bukan orang yang terlalu obsesi. Di sisi lain, saya merupakan pribadi yang total. Ya, mirip Belanda yang memperagakan Total Football pada dekade 1970-an dengan mengadopsi Catenaccio ala Italia.

Menurut saya, masih banyak yang belum saya capai sebagai blogger. Termasuk, untuk lebih giat menulis artikel yang tidak hanya menghibur atau faktual saja, melainkan juga menginspirasi yang baca. Itu semua tercatat dalam wishlist pengembangan diri di dunia ngeblog yang rutin saya update. Tentu saja daftar keinginan tersebut tidak bisa saya beberkan terkait privasi -padahal alasan ^_^ aja hehehe.

Salah satunya, ingin mendietkan blog ini pada statistik. Maklum, beberapa waktu lalu saya sempat kaget ketika ranking Alexa melorot drastis hingga 2,7 juta! Padahal, akhir tahun lalu masih betah di kisaran 500 ribu setelah pada 2015 sanggup ke angka >300!.

Begitu juga dengan Domain Autorithy (DA) yang mentok di skor 20 dari sebelumnya berkisar 30-40 pada pertengahan 2016. Yupz, di kolong langit ini selalu ada dua sisi dalam berbagai hal. Faktor inilah yang membuat saya berusaha untuk mengupdate wishlist secara rutin.

Termasuk, mengikuti One Day One Post (ODOP) yang diselenggarakan Komunitas ISB. Seperti yang saya ulas bulan lalu, event offline ngeblog ini sangat membantu untuk meningkatkan konsistensi menulis. Tentu, ibarat menanam buah, hasilnya tidak dipetik hari itu juga. Melainkan, butuh proses yang memerlukan ruang, waktu, tenaga, dan ide untuk memaksimalkannya.

Artikel #ODOP Sebelumnya

#Prolog One Day One Post (ODOP): Tantangan Sekaligus Motivasi
- #1 Si Doel Anak Sekolahan, Sinetron 1990-an yang Menginspirasi
- #2 Isra Mikraj sebagai Penanda Ramadan Akan Tiba
- #Ini Rahasia untuk Ngeblog Lebih Semangat
- #Gaji Pertama dan Pesan Orangtua
- #Table Soccer Pacu Kreativitas Masa Kecil
- #6 Sebulan Jelang Ramadan Tiba
- #7 Ke Singapura, Aku Kan Kembali
- #8 Final Liga Champions 2016/17
- #9 Pengalaman Horor di Ruangan Kelas Kosong

*       *       *
Artikel ini diikutsertakan dalam kegiatan One Day One Post (ODOP) bersama Komunitas ISB
Jakarta, 2 Mei 2017

Jumat, 28 April 2017

Sebulan Jelang Ramadan Tiba


Ilustrasi suasana asar di Masjid Hidayatullah, Jakarta Selatan


HAL memalukan atau hal konyol dari diri sendiri yang bikin nyengir ketika mengingatnya. Demikian, tema One Day One Post (ODOP) hari keenam yang diselenggarakan Komunitas ISB. Di antara lima tema sebelumnya, topik hari ini yang paling berat.

Sebab, saya memikirkannya sejak dini hari WIB tadi hingga sore ini tapi masih belum ketemu alias ide masih mandek. Kebetulan, saya merupakan pribadi yang datar-datar saja. Alias, tidak terlalu berprestasi tapi juga tidak sampai (berbuat) memalukan.

Jadi, saya sampai mengernyitkan dahi untuk mengenang apa hal memalukan atau konyol yang bikin nyengir. Namun, karena sudah bertekad untuk membuat satu artikel setiap harinya pada event offline ini, saya harus komitmen.

Yupz, ODOP itu bukan keharusan, melainkan tantangan yang jadi motivasi (Artikel sebelumnya: http://www.roelly87.com/2017/04/one-day-one-post-odop-tantangan.html). Kecuali sakit -semoga kita sehat selalu, Aamiin- atau ada tugas kantor yang tidak memungkinkan untuk ngeblog, sudah pasti saya usahakan minimal membuat satu artikel perhari.

Hingga, menjelang magrib tadi, baru dapat ide. Tepatnya, usai wudu untuk melaksanakan salat magrib. Salah satu hal konyol yang kebetulan saya ingat terjadi belasan tahun silam ketika masih kecil.

Yaitu, saat wudu untuk salat zuhur atau asar. Biasanya, tanpa sengaja ketika sedang berkumur, air suka masuk ke tenggorokan. Tentu, jika tidak sengaja, puasanya pun tidak batal. Konyolnya lagi, adakalanya saya sering berlama-lama untuk kumur saat wudu.

Alhasil, ada beberapa air yang menetes ke tenggorokan. Bisa dipahami mengingat saat itu saya masih bocah. Godaan terkuat untuk puasa yang haus. Apalagi, ketika zuhur yang panasnya sangat terik. Beda lagi jika sudah memasuki asar yang cuaca agak sejuk dan sayang kalau batal karena buka tinggal tiga jam lagi.

Oh ya, sekadar informasi, ketika membuka website Kementerian Agama pada laman http://bimasislam.kemenag.go.id/, ternyata hari ini, 28 April 2017 bertepatan dengan 1 Syaban 1438 Hijriyah. Itu berarti, kurang dari sebulan lagi kita, umat muslim akan melaksanakan ibadah puasa.

Yupz, berdasarkan penanggalan Hijriyah, setelah bulan Syaban adalah Ramadan. Ternyata, berkat mencari ide untuk membuat artikel ini saya jadi tahu saat ini kurang dari sebulan lagi Ramadan tiba. Semoga kita dijaga kesehatan untuk menyambut kehadiran bulan suci tersebut. Aamiin.***


Artikel #ODOP Sebelumnya

#Prolog One Day One Post (ODOP): Tantangan Sekaligus Motivasi
- #1 Si Doel Anak Sekolahan, Sinetron 1990-an yang Menginspirasi
- #2 Isra Mikraj sebagai Penanda Ramadan Akan Tiba
- #Ini Rahasia untuk Ngeblog Lebih Semangat
- #Gaji Pertama dan Pesan Orangtua
- #Table Soccer Pacu Kreativitas Masa Kecil

*       *       *
Artikel Ramadan Lainnya

*       *       *
Artikel ini diikutsertakan dalam kegiatan One Day One Post (ODOP) bersama Komunitas ISB
Jakarta, 28 April 2017

Kamis, 13 April 2017

One Day One Post (ODOP): Tantangan Sekaligus Motivasi




ONE Day One Post (ODOP)? Wow... Acara offline untuk blogger ini sangat menarik bagi saya. Sejak belajar ngeblog pada pertengahan 2009, event ini jadi tantangan sekaligus motivasi bagi saya. Tantangan, karena saya sering mengikutinya tapi hanya sekali berhasil.

Tepatnya, ketika Komunitas Fun Blogging mengadakan kegiatan ini pada Februari 2015 lalu. Kalau tidak salah, saya berhasil mengikuti ODOP sepekan penuh dari komunitas yang digawangi Tiga Dara (Ani Berta-Haya Aliya Zaki-Shintaries Nijerinda) ini.

Berkat mengikuti event offline itu, sukses mengasah kemampuan menulis saya sekaligus menyebar bibit konsistensi. Itu mengapa, saya mengatakan, selain tantangan, ODOP ini juga jadi motivasi.

*        *        *

NAH, besok, Jumat (14/4) ODOP kembali digulirkan Ani di Komunitas Indonesian Social Blogpreneur (ISB). Menurut pemilik blog duniaspasi.blogspot.com dan aniberta.com ini, event offline ini berlangsung hingga delapan hari ke depan (21/4).

Menilik dari antusiasme rekan-rekan di komunitas tersebut, mayoritas antusias untuk mengikutinya. Yupz, ODOP ini memang tantangan sekaligus motivasi untuk blogger. Termasuk, saya yang penasaran untuk bisa kembali finis setelah dua tahun lalu.

Bisa dipahami mengingat untuk mengikuti ODOP terbilang gampang-gampang susah. Saya harus mengakui, banyak tantangan supaya bisa finis. Maklum, konsistensi termasuk salah satu musuh utama bagi blogger.

Tapi, seperti kata pepatah, intan harus dicari hingga dasar bumi dan diasah sedemikian rupa untuk jadi perhiasan. Pun dengan pembalap yang hebat, yang tentu tidak latihan di jalanan yang lurus. Begitu juga untuk jadi blogger, tidak ujug-ujug langsung sukses.

Butuh perjuangan untuk melakoninya, salah satunya konsisten dalam mengisi blognya. Alias, perlu kerja keras dan cerdas dalam periode tersebut. Masalah berhasil atau tidak, itu urusan belakangan. Yang pasti, (biasanya) hasil itu tidak pernah mengkhianati proses.

*        *        *

MENURUT saya, ada tiga syarat untuk bisa finis dalam ODOP yang hasilnya bisa dipetik pada masa depan.

- Waktu
Ini yang paling krusial menurut saya. Sebab, tidak semua blogger itu memiliki banyak waktu luang. Saya pribadi biasanya membuka blog seperti mengisi postingan atau komentar pada dini hari WIB. Sesekali, jelang berangkat kerja atau ketika libur. Sementara, untuk mensiasati keterbatasan waktu, ketika mendapat ide, biasanya saya mencicil. Alias, mengetiknya satu paragraf demi paragraf di aplikasi blogger yang terinstal di ponsel dan baru dijahit serta ditambahkan ilustrasi ketika tiba di rumah. Pada fase ini yang memakan waktu lama, sebab mengedit foto butuh 2-3 jam. Itu belum termasuk jika unggah video di youtube yang memakan durasi lumayan lama.

- Kesabaran
Kunci kedua untuk bisa maksimal mengikuti ODOP ya sabar. Seperti yang saya utarakan sebelumnya, saya kerap mencicil artikel via ponsel. Yang jadi masalah saat sampai di rumah ternyata cicilan rumah tulisan itu lenyap tanpa bekas. Biasanya itu terjadi ketika ponselnya bermasalah atau aplikasinya error. Solusinya? Tinggalkan beberapa jam. Sebab, tidak bijak melanjutkan tulisan ketika emosional sedang terganggu. Tentu, jika dipaksakan saat itu bisa langung selesai, hanya hasilnya tidak memuaskan. Lebih baik bersabar menunggu beberapa jam kemudian untuk hasil yang maksimal. Toh, kota Roma tidak bisa dibangun hanya dalam semalam.

- Pulsa
Punya banyak waktu luang dan sabar yang luar biasa saja tidak cukup tanpa adanya pulsa. Alias, jika kuota internet kita nihil -atau modem bermasalah-, tulisan tidak bisa dipost. Sudah mengetik 500 karakter lebih tanpa diupload ke blog ya sama saja dengan menulis diary seperti saat sekolah dulu.

*        *        *

PERTANYAAN selanjutnya, apa yang bisa dipetik dari blogger jika finis mengikuti ODOP? Banyak. Ini tidak melulu soal materi, melainkan faktor lainnya.

- Trafik Melonjak
Yupz, dengan mengikuti ODOP ini, trafik blog akan meningkat. Itu diakui, rekan blogger Liswanti Pratiwi yang selama mengikuti event offline ini, pageview blognya meningkat drastis.

- Asah Kemampuan
Konsistensi merupakan antonim dari inkonsisten. Dengan mengikuti ODOP, perlahan tapi pasti, bisa membuat blogger konsisten dalam mengisi tulisan. Alias, tidak hanya ketika ada acara saja. Itu yang saya terapkan sejak mengikuti ODOP bersama Fun Blogging pada 2015 lalu. Sejak saat itu, saya berusaha meng-update blog dengan mengisi berbagai artikel. Baik itu, reportase, opini, atau fiksi. Misalnya pada artikel ini http://www.roelly87.com/2017/01/ke-bromo-aku-kan-kembali.html dan http://www.roelly87.com/2017/03/langkah-tanpa-wujud-di-museum-bahari.html yang kegiatannya saya lakukan tepat dua bulan sebelumnya. Namun, untuk artikel bertema wisata atau sejarah tentu tidak basi. Tinggal bagaimana kita menjahitnya saja.

- Banjir Komentar
Jika setiap hari artikel kita sepi komentar, dengan adanya ODOP membuat blog kian berwarna. Sebab, rekan lainnya juga akan saling blog walking (berkunjung). Secara tidak langsung akan meningkatkan trafik blog dan menambah relasi pertemanan. Dan... Hasilnya, dipetik di kemudian hari. Apakah itu?

*        *        *

TENTU, masih banyak lagi yang akan saya ulas, salah satunya berkat menerapkan ODOP bikin saya kerap menang lomba (http://www.roelly87.com/p/tentang-roelly87com.html)! Tanpa bermaksud riya, melainkan untuk motivasi pribadi sekaligus pembaca setia blog ini. Namun, berhubung suatu hal (bersiap nobar Bayern Muenchen vs Real Madrid), segala sesuatu tentang ODOP akan saya lanjutkan dalam kesempatan berikutnya.

Satu hal, jangan jadikan ODOP sebagai beban. Melainkan, justru motivasi untuk bisa melewati tantangan dalam sepekan ke depan.

*        *        *
Artikel Selanjutnya- Kenapa Blogger Harus Ikut One Day One Post (ODOP)

Artikel Terkait Blog
Berkat Fun Blogging, Ngeblog Makin Asyik
Ngobrol Bareng Christie Damayanti: Ngeblog sebagai Terapi Otak
Kota Roma Tidak Dibangun dalam Semalam
Tiga Dara Blogger
Tips Ngeblog Asyik: Jalin Hubungan Baik dengan Komunitas Blogger (I)
Tips Ngeblog Asyik: Pentingnya Mengisi Daftar Hadir
Ngeblog: Antara Hobi dan Mendatangkan Profit

*        *        *
- Sunter, 13 April 2017

Rabu, 29 Juni 2016

Saling Berbagi Informasi dalam Ngabuburit Bareng Blogger dan BCA

Ngabuburit Bareng Blogger di Restoran Ocha Bella (28/6)
BANYAK kegiatan yang dilakukan saat Ramadan untuk menunggu berbuka puasa. Ada yang tadarusan dan salawatan di Masjid, olahraga, mendengarkan musik, main game, bercatur ria sambil mengasah otak, dan berbagai aktivitas positif lainnya.

Dalam kehidupan sehari-hari, periode waktu untuk menunggu berbuka puasa dikenal sebagai ngabuburit. Istilah yang dalam bahasa Sunda berarti menunggu pergantian waktu jelang terbenamnya matahari. Kebetulan, karena memiliki darah Sunda, ngabuburit jadi aktivitas yang sering saya lakukan jika sedang libur kerja.

Terutama pada Ramadan sekarang dengan kegiatan sebagai blogger membuat saya kerap menghadiri acara tersebut untuk buka bersama (bukber) puasa. Salah satunya seperti yang terjadi kemarin di Restoran Ocha Bella, Jalan KH. Wahid Hasyim, Jakarta Pusat.

Acara bertema "Ngabuburit Bareng Blogger" itu diselenggarakan Bank Central Asia (BCA) yang undangannya disampaikan komunitas Blogger Perempuan melalui Shintaries Nijerinda. Ini kali ketiga saya mengikuti acara yang diadakan BCA setelah sebelumnya pada Liga Mahasiswa 28 Oktober 2015 dan diskusi menjelang BCA Indonesia Open 2016 (27/5).

*       *       *
SIANG itu, Selasa (28/6), sang surya memancarkan sinarnya dengan kuat. Saya yang berada di halaman Markas Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya, seusai meliput suatu acara, langsung bergegas menuju kawasan Menteng dengan diiringi teriknya matahari. Berdasarkan, perhitungan di aplikasi GPS di ponsel saya, jarak dari kawasan Semanggi menuju lokasi tidak sampai 30 menit.

Namun, apa daya, ternyata Jakarta merupakan kota yang tidak bisa ditebak. Alias, saya nyaris menempuh waktu dua jam akibat sepanjang Jl. Jenderal Sudirman hingga kawasan Menteng yang super-macet. Itu belum termasuk putar arah plus salah jalan karena sepeda motor tidak dapat melewati Jl. M. H. Thamrin.

Alhasil, saya baru tiba pukul 16.20 WIB yang berarti telat nyaris satu jam. Seusai registrasi, yang saya cari pertama kali tentu stop kontak mengingat baterai laptop saya tinggal 20 persen karena digunakan sejak pagi. Ketika ingin memasang charger ke stop kontak, sudah diisi dengan ponsel milik pengunjung lain.

Akhirnya, saya pun menanyakan kepada pramuniaga Ocha Bella yang menjawab tidak memiliki stop kontak lagi. Kebetulan, saat itu pria paruh baya yang sedang mengisi ponselnya mendengar sambil menawarkan untuk memberi gantian kepada saya. Tentu, saya menolaknya dengan halus karena merasa tidak enak, sebab beliau juga sedang mengisi baterai ponselnya.

Namun, sosok berkacamata itu dengan ramah mempersilakan saya untuk menggunakan stop kontak tersebut karena baterai ponsel miliknya sudah hampir penuh. Ya sudah, karena mendapat tawaran tersebut, saya pun langsung men-charger baterai laptop.

Selanjutnya, saya pun nimbrung bersama beberapa rekan blogger yang asyik foto bersama dengan backdrop bertuliskan "Ngabuburit Bareng Blogger" dan dua pria yang berdandan ala Timur Tengah. Yang menarik, ternyata itu merupakan layanan foto instan yang langsung cetak. Yeeee, hasil foto saya -kebetulan memakai baju koko- seperti pangeran yang diapit dua pengawal seperti film Aladdin.

*       *       *
ACARA yang memuncaki daftar trending topic di twitter dengan hashtag #InovasiBCA ini dimulai dengan sambutan Manager BCA, Iwan Isdawarman. Saya pun beranjak ke depan panggung untuk mengambil gambarnya. Eh, tunggu... Perasaan kenal dengan pria berkemeja pendek ini. Olala...

Ternyata, sosok ramah yang memberi saya gantian untuk men-charger baterai laptop itu merupakan perwakilan BCA. Jadi ingat kata pepatah, "Tak kenal maka tak sayang", sebab dari kemejanya sudah berlogo BCA, tapi berhubung saat itu saya baru sampai, jadi tidak memerhatikan.

Dalam kesempatan itu, pencinta fotografi ini mengatakan, BCA sudah lama melakukan pendekatan dengan media digital. Untuk itu, Iwan pun berharap, blogger bisa bekerja sama dengan pihaknya (BCA) demimemberi edukasi masyarakat tentang keamanan dan kenyamanan di dunia digital. Menurutnya, ada kesamaan antara blogger dan BCA karena sama-sama menggunakan teknologi.

Sesi berikutnya, Reza Sadha, berbagi pengetahuan mengenai vlogger. Pria kelahiran 24 September ini memang dikenal sebagai salah satu youtuber populer di Indonesia. Maklum, Reza, memiliki 59 ribu pelanggan di laman youtube-nya. Itu berkat berbagai videonya yang lucu dan gokil hingga membuat penonton di youtube terkesan.

Reza pun turut membeberkan rahasianya agar video dari blogger mampu menyedot perhatian di youtube. Salah satunya dengan menggunakan judul dan thumbnail (foto utama berukuran kecil) sebagai magnet yang membuat pengunjung tertarik. Yang terpenting, menurut Reza, jadi vlogger jangan takut dengan haters yang selalu mem-bully. Justru, itu dijadikan sebagai motivasi dalam berkarya.

Selanjutnya, giliran Prima Utama Immanuel perwakilan dari BCA yang menjelaskan tentang layanan Sakuku. Yaitu, dompet elektronik yang dapat digunakan bertransaksi melalui aplikasi smartphone dalam melakukan pembayaran belanja, isi pulsa, dan transaksi perbankan lainnya.

Sebagai nasabah BCA sejak anak-anak hingga beberapa teman sebaya kini sudah memiliki anak, tentu pemaparan dari Prima sangat menarik. Bisa dipahami mengingat saya belum mengenal aplikasi ini. Sebelumnya, lini produk BCA yang saya punya hanya rekening tahapan, kartu kredit, Flazz, Kompasiana Community Card, dan yang teranyar Xpresi.

Menurut Prima, dengan Sakuku kian memudahkan masyarakat dalam transaksi keuangan. Itu mengapa saya langsung tertarik untuk mengunduhnya di ponsel saya. Kebetulan, kita cukup download gratis di Google Playstore. Setelah terinstal, Sakuku bisa digunakan untuk berbagai transaksi di berbagai merchant. Termasuk, di online shop serba ada seperti Blibli.com dan Kaskus.co.id yang merupakan favorit saya via FJB (forum jual beli).

*       *       *
TEPAT pukul 17.51 WIB, azan magrib pun berkumandang. Kami pun menyegerakan untuk buka puasa di restoran yang memiliki menu andalan masakan khas Jepang dan Italia ini. Setelah berbuka dengan yang manis, acara dilanjutkan dengan pembagian doorprize dan foto bersama dengan seluruh blogger, narasumber, MC, dan tim BCA.
*       *       *
Narsis dulu sebelum acara dimulai

*       *       *
Yeeee, ini foto saya dan beberapa rekan blogger yang langsung jadi

*       *       *
Satu... Dua... Tiga... Senyum yang manis yaaaaa :)

*       *       *
Dua MC gokil yang menyegarkan acara

*       *       *
Sambutan dari Manajer BCA Iwan Isdawarman

*       *       *
Reza Sadha berbagi tips jadi vlogger

*       *       *
Prima Utama Immanuel menjelaskan tentang layanan Sakuku

*       *       *
Dengan aplikasi Sakuku, kita dimudahkan dalam transaksi keuangan

*       *       *
Rekan blogger menyimak jalannya acara

*       *       *
Risalah bergaya saat difoto dengan kacamata ibunya, Suci Santi

*       *       *
Sesi tanya jawab rekan blogger

*       *       *
Berbukalah dengan yang manis, termasuk fotonya :)

*       *       *
Iwan yang ternyata...

*       *       *
Salah satu penggawa di balik foto instan

*       *       *
Petugas keamanan tetap sigap berjaga setelah berbuka puasa
*       *       *
Artikel Terkait BCA Group
- Pengalaman Ngabuburit di RPTRA Krendang
Kemeriahan BCA Indonesia Open 2016
Rindu Juara di BCA Indonesia Open 2016
Sejuta Xpresi dengan BCA dan Liga Mahasiswa

*       *       *
- Jakarta, 29 Juni 2016