TyyiccClcSK3IvRCDh0sKBc4_Sg roelly87.com: Tiga Dara Blogger

Serial Catatan Harian Ojol

Serial Catatan Harian Ojol
Serial Catatan Harian Ojol

Minggu, 18 Oktober 2015

Tiga Dara Blogger


Fun Blogging sesi 3



ALKISAH pada akhir era kekaisaran Kangxi (Hokkian: Khong Hi) -Dinasti Qing- hiduplah tiga pendekar wanita yang sangat tersohor. Kalangan kangouw -dunia persilatan- menyebut Lu Soenio, Phang Eng, dan Phang Lim, sebagai "Tiga Dara Pendekar".

Bahkan, Liang Yusheng, melukiskannya dengan ciamik dalam novel berjudul sama: Kangouw Sam Lie Hiap. Dalam karya fiksi yang populer di Indonesia pada era 1970-an disadur kembali oleh Gan K.L. ini sangat menarik untuk dibaca.

Bukan saja berisi tentang sifat kepahlawanan dalam menghadapi tirani penguasa di Tiongkok pada abad ke 18. Melainkan karena novel silat itu memuat peran penting dari wanita yang akhirnya diakui memiliki hak sama dengan pria. Jika pria bisa belajar silat untuk bela diri, kenapa wanita tidak?

*       *       *

PADA era teknologi ini, internet tidak hanya didominasi kaum adam. Saat ini, banyak wanita yang memiliki legitimasi sama. Termasuk di dunia blog. Sekarang, sudah tidak ada kotak-kotak antara perbedaan status, usia, strata, hingga gender. Di mata internet, khususnya blog, semua sama.

11 Oktober lalu, saya genap lima tahun aktif di dunia blog. Tepatnya, ketika mendaftar di Kompasiana sebagai Kompasianer. Itu merupakan awal perkenalan saya sebagai blogger. Banyak yang saya dapat dari hasil ngeblog di platform gratisan tersebut. Termasuk teman dan berbagai komunitas.

Di sisi lain, saya ingat adagium lawas, "Setelah Mahameru, masih banyak puncak tertinggi di nusantara, seperti Rinjani, Kerinci, hingga Jaya." Itu terjadi ketika saya mengikuti suatu acara bertema "Dari Hobi Menjadi Profesi" pada pertengahan Posyamasa di jantung Ibu Kota. Sejak itu, saya jadi makin mantap jadi blogger.

Ya, tanpa Lu Soenio-Phang Eng-Phang Lim di era modern, belum tentu saya bisa seaktif ini dalam ngeblog. Bahkan, beberapa kali menang lomba berkat peran dari tiga dara tersebut. Maklum, awalnya saya merasa sebagai blogger itu ya menulis saja. Tanpa embel-embel apa pun, tidak idealis sih, tapi lebih untuk mengisi waktu luang saja.

Hingga, saat  ketiga dara itu menerangkan lebih lanjut, bahwa blogger pun bisa menjadi profesi, sukses membuka hati saya. Ya, bagaimanapun saya harus mengakui. Layanan internet di rumah per bulannya tidak gratis. Begitu juga dengan kopi dan rokok -jangan ditiru yaaaa, saya perokok aktif!- sebagai teman ngeblog pada malam hari.

Pada momentum itu, saya teringat dengan apa yang diuraikan ketiga dara tersebut. Yaitu, sebagai  blogger wajar jika menghasilkan profit. Misalnya, dengan ikut blog review, menghadiri peluncuran suatu produk, brand, perusahaan, aktif di media sosial untuk menjagai hubungan dengan sesama blogger, hingga turut dalam lomba.

Alhamdulillah, ngeblog jadi kegiatan yang penuh berkah. Seperti saat Ramadan lalu. Bahkan, tanpa bermaksud riya -pamer-, berkat mendapat bimbingan dari ketiga dara itu, saya berhasil memenangkan  beberapa lomba.

*       *       *

SEKADAR kilas balik dengan Fun Blogging yang 12 Oktober lalu genap setahun. Itu diawali percakapan singkat dengan Ani Berta. Bagi saya, blogger wanita ini tidak asing lagi karena sudah sering bertemu dalam berbagai acara.

Bahkan, Ani yang pertama kali mengenalkan saya dengan komunitas di luar Kompasiana. Kalau tidak salah ingat -maklum memori terbatas- ketika penulis buku "Harmoni di Balik Meja" ini mengajak untuk menghadiri milad ketiga Dblogger di Pisa Cafe, 28 Januari 2012.

Setelah itu, tidak terhitung banyaknya acara yang saya ikuti bersama Ani, seperti Kick Andy, Asean Blogger, BNN, Organisasi Perempuan, dan sebagainya. Salah satu momen yang saya belum lupa, ketika kami bertiga "dicuekin" di sebuah gedung instansi pemerintah ketika hendak menemui seseorang.

Bagi saya, sosok yang kemarin tepat empat tahun berteman -di facebook- ini sangat menjunjung tinggi komitmen dan profesionalitas. Itu yang membuat saya banyak belajar darinya. Maklum, sebagai manusia biasa, kadang saya suka menyepelekan sesuatu dan menganggap remeh yang hal kecil. Dengan komitmen, tentu bisa membuat hidup kian terarah dan dipercaya orang. Khususnya dalam menjalin hubungan sesama blogger.

Yang menarik, ketika pertama kali bertemu pada acara Kompasiana Blogshop (29/10/2011), saya mengira Ani merupakan orang yang jutek. Ternyata, wajah bisa menipu. Lantaran, di balik kesannya yang dingin, Ani sangat ramah dan ringan tangan untuk membantu sesama blogger.

Selain Ani, sejak menghadiri acara Fun Blogging, saya pun jadi sering merecoki Shintaries Nijerinda dan Haya Aliya Zaki di media sosial. Bisa dipahami mengingat keduanya memang memiliki kapasitas yang mumpuni di bidangnya masing-masing.

Berkat penjelasan Shintaries sembilan bulan lalu, saya jadi berani utak-atik dashboard blog. Hasilnya, tampilan dua kolom dengan sidebar di kanan ini. Sebelumnya, desain blog saya ya, begitu deh. Alias, ga jelas karena terlalu banyak widget yang tidak perlu. Shintaries juga yang mengenalkan saya dengan Google Adsense  dan monetisasi Youtube.

Sementara, Haya, yang memiliki segudang pengalaman menulis sejak 1998 -buset, saat itu saya masih SD-, sukses "menyebarkan" virusnya. Saya banyak berkonsultasi dengannya terkait konten. Termasuk keikutsertaan saya dengan agregator blog seperti VivaLog yang ternyata mendongkrak keterbacaan blog.

*       *       *

"SELAMA gunung masih menghijau, jangan takut kehabisan kayu bakar". Demikian pepatah kuno yang tidak pernah saya lupa. Saya beruntung pernah mengikuti acara Fun Blogging sesi tiga pada 10 Januari lalu. Sebagai pribadi, saya berharap Ani-Shintaries-Haya, tidak pernah bosan menyebar virus ngeblog untuk sesama blogger. Maklum, masih ada stigma di sebagian masyarakat, khususnya kaum hawa yang menilai, ngeblog itu hanya membuang waktu saja. Ini jadi tantangan buat ke depannya.

Ya, mereka memang bukan Lu Soenio-Phang Eng-Phang Lim. Namun, apa yang dilakukan ketiga penggawa Fun Blogging itu sangat bermanfaat bagi blogger untuk terus eksis tanpa harus mengganggu rutinitas pekerjaan. Saya termasuk yang merasakannya.*

*       *       *
Bersama tiga Kompasianer

*       *       *
Ada yang ngumpet...

*       *       *
Lagi-lagi tidak kelihatan

*       *       *
Bersama si kecil yang kini sudah remaja

*       *       *
Wow...

*       *       *
Ih... dia mah, menang terus

*       *       *
Semangat ya mbak
*       *       *
Foto 2016: Untuk kali pertama bisa memotret ketiga mentor 
*       *       *

Artikel terkait:
Kota Roma Tidak Dibangun dalam Semalam
Ngeblog: Antara Hobi dan Mendatangkan Profit
Tips Ngeblog Asyik: Pentingnya Mengisi Daftar Hadir
Sisi Lain Yoris Sebastian
Cantik Alami Bersama Iwita dan Pixy

*       *       *
- Cikini, 18 Oktober 2015

8 komentar:

  1. Tampaknya aku harus mengenal 3 dara blogger tsb lebih dlm lg ni

    BalasHapus
    Balasan
    1. lha, bukannya udah kenal mbak?
      mereka itu keren, banyak kasih inspirasi...

      Hapus
  2. Ku pikir Tiga Dara ini judul film yg sekrg lagi demen-demennya diiklanin di salah satu stasiun TV, oh..,ternyata Tiga Dara yang ini malah ngasih ilmu ya..hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. hi hi hi
      idenya dari novel silat jadul mbak, kebetulan tokoh utamanya wanita semua :)

      Hapus
  3. kalau duo serigala saya tahu bangettt .. he he he
    btw .... kalau dapat info2 saya ingin bangettt hadir di acara2 seperti ini ... menambah wasasan dan tambah teman2 ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. yuk mas, kalo mereka ngadain event fun blogging 8, ntar saya kabarin lagi :)

      Hapus
  4. Terima kasih sudah hadir di Fun Blogging :)
    Semoga menjadi keluarga besar yang tetap solid ya .....

    BalasHapus
    Balasan
    1. aamiin...

      terima kasih ibu, mbak shinta, dan mbak haya atas ilmu dan sharenya selama ini
      kalian bertiga memang bener2 blogger yang menginspirasi :)

      Hapus

Maaf ya, saat ini komentarnya dimoderasi. Agar tidak ada spam, iklan obat kuat, virus, dan sebagainya. Silakan komentar yang baik dan pasti saya kunjungi balik.

Satu hal lagi, mohon jangan menaruh link hidup...

Terima kasih :)