TyyiccClcSK3IvRCDh0sKBc4_Sg roelly87.com: Kertas SiDU

Serial Catatan Harian Ojol

Serial Catatan Harian Ojol
Serial Catatan Harian Ojol
Tampilkan postingan dengan label Kertas SiDU. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kertas SiDU. Tampilkan semua postingan

Jumat, 27 Juli 2018

Di Balik Suksesnya Asian Games 2018, Ada Dukungan dari Anak-anak


Foto bersama siswa-siswi SD dalam acara Sejuta Dukungan untuk Indonesia
pada Asian Games 2018
(Klik untuk perbesar gambar atau geser untuk melihat foto lainnya)

ASIAN Games 2018 tinggal menghitung hari. Tepatnya, berlangsung pada 18 Agustus hingga 2 September mendatang. Saat ini, berbagai persiapan yang dilakukan Panitia Nasional Penyelenggara Asian Games XVIII/2018 (INASGOC), Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan Sumatera Selatan, serta berbagai pihak terkait sudah nyaris rampung.

Baik itu venue atau fasilitas pendukung lainnya. Bahkan, sejak 18 Juli lalu yang bertepatan dengan sebulan Asian Games 2018 sudah dilakukan Torch Relay.

Sebagai tuan rumah, Indonesia menargetkan empat kesuksesan (4S) pada Asian Games 2018 ini. Itu meliputi sukses prestasi, penyelenggaraan, administrasi, dan ekonomi. Nah, dukungan agar Indonesia meraih yang terbaik pada pesta olahraga antarnegara Asia ini juga datang dari siswa-siswi dari 100 Sekolah Dasar (SD) di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Mereka menyampaikan surat dukungannya bagi para atlet nasional yang akan berlaga di Asian Games 2018. Inisiatif bertajuk Sejuta Dukungan untuk Indonesia ini diinisiasi Asia Pulp and Paper (APP) Sinar Mas. Acara ini diselenggarakan di Wisma Kemenpora, Jakarta Pusat, Kamis (26/7).

Program ini jadi salah satu kontribusi APP Sinar Mas melalui merek buku tulis andalannya, Sinar Dunia (SIDU) demi menggalang dukungan masyarakat bagi Indonesia selaku tuan rumah Asian Games 2018

Turut hadir dalam kegiatan mulia ini, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam NahrawiCahyadi Wanda (Vice Director of Revenue INASGOC), Jonni Mardizal (Staf Ahli Menpora Bidang Ekonomi Kreatif), dan Vincent Kosasih (atlet nasional basket). Sementara, dari Sinar Mas ada Saleh Husin (Managing Director) dan Sovan K. Ganguly (APP Sinar Mas Consumer Business Unit Head).

"Saya sangat bangga menyaksikan anak-anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar sudah tergerak menuliskan ribuan surat untuk mendukung para atlet Indonesia yang akan bertanding di Asian Games 2018," kata Imam dengan terharu saat memberi sambutan.

"Apa yang dilakukan anak-anak ini akan memberikan dampak emosional yang kuat dalam membangun mentalitas atlet Indonesia saat bertanding. Saya berharap anak-anak lainnnya di seluruh Indonesia terinspirasi untuk melakukan hal yang sama. Yaitu, memberikan dukungan dan doa untuk para atlet yang akan bertanding."

Imam mengungkapkan, para atlet yang akan bertanding di Asian Games 2018 ini sudah melewati ratusan hari hingga ribuan jam untuk berlatih. Itu mengapa, mereka sangat membutuhkan dukungan dari semua kalangan demi melewati batas kemampuannya.

Apa yang dilakukan siswa-siswi SD yang diwadahi APP Sinar Mas ini membuat Menpora optimistis. Yaitu, Indonesia bisa mewujudkan 4S pada Asian Games 2018. Imam juga enggan ketinggalan untuk menulis dukungan terkait Asian Games 2018 bersama anak-anak.

"Ini kandang kita, Bung! Harus juara," demikian pesan Menpora dengan singkat tapi memiliki arti mendalam. Asian Games 2018 merupakan yang kedua bagi Indonesia sebagai tuan rumah. Sebelumnya terjadi pada 1962 silam.

"Kami merasa terhormat dapat berkontribusi menumbuhkan nasionalisme generasi muda Indonesia pada momentum Asian Games 2018. ini Salah satunya lewat gerakan nasional yang kami rintis untuk memperkuat budaya menulis pada anak," Sovan, menjelaskan di balik terbentuknya Sejuta Dukungan untuk Indonesia.

Apa yang dilakukan APP Sinar Mas mendapat apresiasi dari INASGOC. Cahyadi menegaskan pentingnya dukungan dari berbagai pihak dalam mensukseskan Asian Games 2018. Baik itu masyarakat atau pihak swasta.

"INASGOC mengapresiasi inisiatif APP Sinar Mas melalui SiDU untuk menggalang dukungan masyarakat hingga ke tingkat siswa-siswi Sekola Dasar. Kami berharap, momentum Asian Games 2018 dapat memperkuat semangat nasionalisme bangsa ini. Khususnya, generasi muda untuk senantiasa mengharumkan Indonesia," kata Cahyadi, optimistis.

APP Sinar Mas merupakan official partners INASGOC untuk Asian Games 2018. Mereka turut berpartisipasi dalam berbagai hal untuk mensukseskan edisi ke-18 dari pesta olahraga yang mengusung tema Energy of Asia ini. Baik itu lewat sponsorships senilai empat juta dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 57,8 miliar serta program di lapangan. Sebelumnya, APP Sinar Mas sudah membangun Pusat Bowling Jakabaring di Palembang senilai Rp 27 miliar yang digunakan sebagai venue Asian Games 2018.

"Kami merasa terhormat dapat berkontribusi menumbuhkan nasionalisme generasi muda Indonesia pada momentum Asian Games 2018 ini. Salah satunya lewat gerakan nasional yang kami rintis untuk memperkuat budaya menulis pada anak-anak," Sovan, menerangkan.

Apa yang dilakukan APP Sinar Mas bersama lini usaha lainnya dalam Sinar Mas Grup ini jadi perwujudan nyata komitmen terhadap negeri. Kebetulan, sebagai blogger atau jurnalis olahraga, saya kerap mengamati kontribusi mereka. Baik itu dalam bidang olahraga, budaya, sosial, lingkungan hidup, dan sebagainya.

Misalnya, ketika jadi pendukung utama dalam Bonn Challenge 2017 di Sepucuk, Kayu Agung, Sumatera Selatan. Bahkan, selain pembangunan Pusat Bowling Jakabaring, APP Sinar Mas juga berpartisipasi dalam renovasi 16 Gelanggang Olahraga (GOR) di Jakarta. Jangan lupakan dengan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kalijodo.

"Kami berharap, lewat inisiatif ini bisa menggalang dukungan bagi para pahlawan modern dalam rupa atlet nasional kita. Sekaligus, menyiapkan anak-anak Indonesia untuk menjadi generasi pahlawan berikutnya. Salah satunya, dengan membangun kebiasaan menulis untuk meningkatkan kompetisi," Sovan, melanjutkan.

Ya, pada era sekarang ini, memang sudah lumrah melakukan banyak hal secara digital. Termasuk, menuangkan ide lewat mengetik di komputer, laptop, atau smartphone. Namun, bagi saya, menulis di atas kertas sangat tidak tergantikan. Bukan karena saya bekerja di suatu media cetak saja.

Melainkan, beda jika harus menulis atau ketika saya mengasosiasikan sebagai pembaca. Membaca buku, koran, majalah, dan sebagainya itu lebih terasa lewat fisik dibanding digital. Sebab, ada sensasi tersendiri ketika saya harus membolak-balik halaman ketimbang hanya menggeser layar.

Nah, ini berkolerasi dengan SiDU yang percaya bahwa menulis di atas kertas memiliki tiga manfaat utama untuk membangun kompetensi anak. Yaitu, meningkatkan kecerdasan, daya ingat, dan kreativitas. Selain itu, menulis juga dapat menyalurkan sisi emosional anak secara positif. Fakta itu yang melatarbelakangi SiDU untuk meluncurkan gerakan nasional Ayo Menulis Bersama SiDU pada September 2017.

"Selama lebih dari tiga dekade, SiDU telah menemani kegiatan menulis konsumen mulai dari usia sekolah hingga bekerja melalui berbagai inovasi, produk, dan program edukatif. Sejalan dengan APP Sinar Mas, kami terus berkomitmen untuk mendukung Indonesia menuliskan masa depannya, termasuk lewat inisiatif bersama anak-anak untuk Asian Games 2018," tutur Sovan.

Ya, pada Asian Games 2018 ini, APP Sinar Mas turut menyediakan berbagai produk terbaik kebanggaan bangsa untuk mendukung operasional. Itu terdiri dari 20 ribu rim kertas Sinar Dunia (SiDU) dan 5 ribu pak tisu Paseo yang merupakan produk resmi Asian Games 2018. Kedua produk ini hadir dalam kemasan khusus untuk membantu meningkatkan perhatian publik demi mendukung kesuksesan Asian Games 2018.

Seperti kata Menpora, bahwa Asian Games 2018 diselenggarakan di Indonesia. Sebagai tuan rumah, kita harus jadi yang terbaik. Di balik kesuksesan itu ada dukungan dari ratusan siswa-siswi SD dan anak-anak di seluruh penjuru Tanah Air.

Yuk, bersama kita satukan energi #UntukMuIndonesiaKu demi suksesnya Asian Games 2018!***

*          *          *
Ritual wajib bersama rekan blogger dengan foto bersama sebelum acara dimulai

*          *          *
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi turun dari kendaraan dinasnya
bertuliskan Asian Games 2018 yang disambut Managing Director Sinar Mas
Saleh Husin di Auditorium Wisma Kemenpora

*          *          *
"Ini Kandang Bung! Harus Juara"

*          *          *
Menpora Imam Nahrawi mengamati surat dari siswa-siswi SD 

*          *          *
Sebagai blogger yang jadi bagian 200 juta lebih rakyat Indonesia, saya sangat
merinding membaca berbagai surat dukungan untuk atlet dari anak-anak SD!
Salut dengan support mereka yang semoga jadi pelecut motivasi wakil
Merah-Putih di Asian Games 2018

*          *          *
Imam berharap apa yang dilakukan siswa-siswi ini diikuti anak-anak
di seluruh Indonesia

*          *          *
Diskusi Sejuta Dukungan untuk Indonesia

*          *          *
APP Sinar Mas Consumer Business Unit Head Sovan K. Ganguly memberi apresiasi kepada 10
siswa-siswi yang menuliskan surat dukungan untuk atlet Indonesia
pada Asian Games 2018

*          *          *
Foto bersama dengan SiDU yang jadi bagian saya sejak kanak-kanak hingga
rekan seangkatan sudah memiliki anak lagi

*          *          *

Artikel Terkait:

Prolog: Jelajahi Eksotisnya Bumi Sriwijaya
(Galeri Foto) Jembatan Ampera yang Memesona
Ke Palembang, Aku Kan Kembali
Bonn Challenge 2017 sebagai Simbol Keberhasilan Indonesia dalam Restorasi Hutan
Bonn Challenge 2017: Aksi Nyata Restorasi untuk Masa Depan
SiDU dan Kertas yang Jadi Bagian dalam Sejarah Indonesia
Kunjungan Blogger ke PT Pindo Deli Pulp and Paper (APP)
Sinar Mas: Berawal dari Kebaikan
ITC Permata Hijau Jadi Sentra Batik Pekalongan
Lengkapnya Fasilitas Sinarmas World Academy (SWA) di BSD
Orange TV Tayangkan Liga Primer sebagai Komitmen "Jagonya Sepak Bola"
Menikmati TSC 2016 Bersama Orange TV
Aplikasi OrangeKu bikin Mudah Cek Jadwal Pertandingan Sepak Bola
Jadi Sutradara dalam ProjecTV Genflix
Genflix Puaskan Penggemar Seri A
Piala Amerika dalam Genggaman Bersama Genflix
Grand ITC Permata Hijau bikin Kontes Modifikasi

Referensi: 
http://www.topskor.id/detail/78490/Ini-Kandang-Kita-Bung-Harus-Juara
https://www.topskor.id/detail/72827/Komitmen-APP-Sinar-Mas-untuk-Asian-Games-2018-yang-Bebas-Asap
https://www.topskor.id/detail/64176/Demi-Sukseskan-Asian-Games-2018-Sinar-Mas-Gelontorkan-Lebih-dari-Rp-100-Miliar
https://www.topskor.id/detail/38668/Sinar-Mas-Land-Sulap-Kalijodo-sebagai-Tempat-Wisata-Warga
*         *        *

Jakarta, 27 Juli 2018

Kamis, 23 Maret 2017

SiDU dan Kertas yang Jadi Bagian dalam Sejarah Indonesia


Konferensi Pers Proges #DiAtasKertas (Klik untuk perbesar foto)


KERTAS merupakan salah satu penemuan terbesar dalam sejarah manusia. Maklum, berkat kertas, sejarah bisa tercatat dengan lengkap. Bisa dipahami mengingat sepanjang hidup kita, selalu bersentuhan dengan kertas.

Mulai dari sejak menjelang kehadiran di dunia dengan akta lahir, Kartu Tanda Penduduk (KTP), surat nikah, surat kendaraan bermotor (SIM, STNK, BPKB), dan sebagainya yang teraplikasi di kertas. Jauh sebelumnya, penggunaan kertas sangat penting dalam berbagai momentum umat manusia.

Wolfgang Amadeus Mozart tidak bakal jadi maetro musik tanpa mampu mencoret not-not musiknya di atas kertas. Albert Einstein pun tidak bisa menemukan teori relativitas tanpa menuliskan di kertas. Kertas juga berperan atas Kemerdekaan Indonesia lewat teks proklamasi yang dituliskan Bung Karno.

*        *        *

GEDUNG Arsip Nasional, Selasa (21/3) jadi saksi dalam sejarah industri kertas nasional. Tepatnya, saat Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas memperkenalkan inovasi terbaru pada salah satu brand-nya, Sinar Dunia.

Produk yang di Indonesia familiar disebut SiDU ini hadir lebih tebal, putih dan cerah untuk hasil cetak yang lebih tajam. Saya mendapat kehormatan bisa hadir dalam inovasi terbaru kertas SiDU bersama rekan-rekan blogger lainnya.

Bisa dipahami mengingat kertas sudah memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Tanah Air. Bahkan, menurut Kementerian Perindustrian Indonesia, industri pulp dan kertas menyumbang devisa terbesar ketujuh dari sektor non-migas di Indonesia (Sumber: http://www.kemenperin.go.id/artikel/10752/Pulp-&-Kertas-Impian-Pemain-Besar-Global).

Sepanjang 2016, industri pulp dan kertas memberikan 3,79 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 50,5 triliun untuk pendapatan nasional. Selain sumbangsih yang besar untuk negara, industri pulp dan kertas turut menyerap lebih dari 260 ribu tenaga kerja di seluruh nusantara.

"Kami dari SiDU merasa bangga bahwa kertas telah jadi bagian penting dalam progres hidup masyarakat Indoneia. Kami berkomitmen untuk mendukung kemajuan Indonesia dan akan terus berinovasi dengan menyediakan berbagai produk yang berkualitas tinggi melalui proses manufaktur yang berstandar internasional dan bertanggung jawab," tutur Sovan K. Ganguly, Asia Pulp and Paper Consumer Business Unit Head.

Apa yang dikatakan Ganguly beralasan. Sebab, APP sudah memasarkan produknya di enam benua berbeda dengan lebih dari 120 negara. Termasuk, di Indonesia, SiDU telah melayani kebutuhan masyarakat dalam lebih dari 40 tahun. Dalam periode itu, SiDU menjelma sebagai produk kertas nomor satu di dunia yang jadi saki sejarah dan peristiwa penting. Terutama dalam proses belajar dan mengajar di sekolah.

Yupz, siapa sih yang tidak mengenal SiDU? Sejak saya masih kecil dengan seragam putih-merah di bangku Sekolah Dasar (SD) hingga rekan seangkatan sudah punya anak kecil lagi, SiDU selalu menemani.

Kebetulan, pada 19 April 2016, saya berkesempatan mengunjungi salah satu pabrik APP di Karawang. Saat itu, saya mendapat tambahan wawasan tentang kertas dari perwakilan PT Pindo Deli Pulp. Mulai dari kertas HVS, printer, tisu, bungkus kebab, hingga untuk toilet.

Saat ini, APP melayani berbagai kebutuhan masyarakat Indonesia. Termasuk, memimpin pasar dengan menguasai lebih dari 50 persen pangsa pasar kertas cetak dan fotokopi di Tanah Air.

"Selama bertahun-tahun, SiDU telah jadi bagian dari progres penggunaan kerta di Indonesia untuk mengakomodasi berbagai kebutuhan konsumen di sektor korporasi, pendidikan, bisnis, serta penggunaan pribadi," ujar Martin Jimi, SiDU Consumer Domestic Business Head.

*        *        *

BERDASARKAN persentase yang saya kutip dari http://www.asiapulppaper.com, penggunaan kertas kebanyakan dilakukan profesional yang mencakup 90%. Yaitu, untuk korporasi, Usaha Kecil Menengah, dan fotokopi. Sisanya, (10%) digunakan masyarakat umum.

"Sebagai pemimpin pasar, SiDU melakukan inovasi berkelanjutan untuk menghadirkan kertas dengan kualitas terbaik yang menjawab kebutuhan konsumen dari masa ke masa. Ini dilakukan berdasarkan masukan pelanggan kami serta riset yang mendalam. Saat ini konsumen membutuhkan kertas yang lebih tebal, putih, dan cerah, sehingga hasil cetak jadi lebih tajam," Jimi, melanjutkan.

Dengan inovasi yang berkelanjutan dan strategi bisnis yang progresif, Jimi optimistis SiDU bisa meningkatkan kontribusi yang berkesinambungan terhadap ekonomi serta progres hidup masyarakat Indonesia.

"Kami akan memperluas dan memperkuat jaringan distribusi untuk memastikan kerta SiDU tersedia hingga ke seluruh pelosok daerah di Indonesia. Untuk itu, kami memperbanyak mitra bisnis baru demi memastikan ketersediaan produk kertas SiDU di seluruh Tanah Air. Terutama, di luar Jawa dan Sumatera," kata Jimi dalam dialog dengan blogger dan media.

Dalam diskusi tersebut kebetulan bertepatan dengan Hari Puisi Internasional yang diperingati setiap 21 Maret. Momen itu dimanfaatkan Okky Madasari dengan membawakan puisi tentang kertas. Novelis terkenal dengan berbagai karya seperti buku 86, Maryam, Entrok, dan Pasung Jiwa ini menilai, tanpa kertas dirinya tidak bisa seperti sekarang.

"Sebagai penulis, saya pribadi tidak dapat membayangkan hidup tanpa kerta. Kertas tidak hanya memiliki peran secara fungsional, tapi juga medium untuk mengekspresikan perasaan serta pikiran," Okky, menjelaskan.

Yupz, saya setuju dengan wanita kelahiran 30 Oktober 1984 ini. Dalam hidup saya, memang tidak terpisahkan dengan kertas. Termasuk, saat ini ketika bekerja di media cetak. Menurut saya, di zaman digital ini, kertas tetap jadi bagian tak terpisahkan meski perkembangan e-book dan e-paper sangat pesat.

Salah satunya terkait baca berita, saya cenderung menyukai membacanya lewat koran dibanding online. Ada sensasi tersendiri ketika membolak-balikkan halaman koran dengan bau kertas yang khas. Ini cerita saya tentang kertas, bagaimana kisah Anda?

*        *        *
Gedung Arsip Nasional jadi saksi perkembangan industri kertas Indonesia

*        *        *
Bagi saya, SiDU itu merupakan teman sejak kecil

*        *        *
Abad kedelapan, menulis di kertas menggunakan pena yang terbuat dari bulu unggas

*        *        *
Awal abad ke-21, giliran mesin tik jadi medium untuk menulis di kertas

*        *        *
Inovasi terbaru dari SiDU menghasilkan kertas yang lebih tebal, putih,
dan cerah untuk hasil cetak yang lebih tajam

*        *        *
Sovan K. Ganguly, Asia Pulp and Paper Consumer Business Unit Head

*        *        *
Diskusi dengan Okky Madasari, Sovan K. Ganguly, dan  Martin Jimi  

*        *        *
Pembacaan puisi tentang kertas dari Okky bertepatan dengan Hari Puisi Dunia

*        *        *
Antusiasme netizen di twitter yang menyimak progres kertas dalam
kehidupan sehari-hari

*        *        *
Artikel Terkait Kertas Sebelumnya
Kunjungan Blogger ke PT Pindo Deli Pulp and Paper (APP)

Artikel Terkait Sinarmas Group
Sinar Mas: Berawal dari Kebaikan
- ITC Permata Hijau Jadi Sentra Batik Pekalongan
Lengkapnya Fasilitas Sinarmas World Academy (SWA) di BSD
Orange TV Tayangkan Liga Primer sebagai Komitmen "Jagonya Sepak Bola"
Menikmati TSC 2016 Bersama Orange TV
Aplikasi OrangeKu bikin Mudah Cek Jadwal Pertandingan Sepak Bola
Jadi Sutradara dalam ProjecTV Genflix
Genflix Puaskan Penggemar Seri A
Piala Amerika dalam Genggaman Bersama Genflix
Grand ITC Permata Hijau bikin Kontes Modifikasi

*        *        *
- Jakarta, 23 Maret 2017