Yeeeeeee selpiiih bareng dengan Presiden IOC Thomas Bach! (Klik untuk perbesar foto atau geser untuk melihat gambar lainnya) |
ASIAN Games 2018 kedatangan Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach. Kehadiran pria asal Jerman itu dimaksudkan menghadiri Upacara Penutupan, Minggu (2/9) malam.
Sebelum itu, TopSkor dan beberapa media dapat kesempatan bertatap muka dengannya. Kedatangannya pun dikaitkan dengan rencana Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2032.
Terlebih, Jumat (1/9) malam, Bach bersantap malam dengan Wakil Presiden (Wapres) RI Jusuf Kalla, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani, dan Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games XVIII/2018 Erick Thohir.
Bach pun memberi penilaian positif, seiring antusiasme kaum muda di Indonesia. Berikut petikan wawancaranya:
Indonesia ingin jadi tuan rumah Olimpiade 2032. Bagaimana peluangnya...
Olimpiade adalah event global, diikuti lebih dari 200 negara. Indonesia salah satu calon kuat tuan rumah Olimpiade 2032, khususnya jika melihat kesuksesan Asian Games 2018.
Seberapa sukses gelaran Asian Games 2018?
Saya melihat Indonesia sukses di semua aspek. Crowd-nya luar baisa dan venue juga sangat bagus. Dari Asian Games ini, saya melihat, masyarakat Indonesia punya antusiasme yang sangat besar terhadap olahraga. Saya tak pernah membayangkan hal ini ada di sini.
Lalu, bagaimana dengan penyelenggaraan Asian Games 2020 di Hangzhou, Cina...
Dengan kesuksesan Indonesia menggelar Asian Games 2018, tentu tak akan jadi tantangan tersendiri bagi Hangzhou menggelar Asian Games berikutnya. Namun, mereka pastinya sudah mengirim tim observasi. Saya cukup yakin mereka juga akan sukses.
Dengan pengalaman Cina yang sangat kaya dalam menggelar multievent, seberapa besar peluang mereka lebih sukses dari Indonesia?
Sejatinya, setiap gelaran Asian Games maupun Olimpiade, sekalipun tidak bisa dibandingkan begitu saja. Setiap edisi pastinya punca ciri khas masing-masing. Sebab, setiap tuan rumah menonjolkan budaya yang mereka miliki dan itu juga terlihat di Indonesia.
Lalu, bagaimana dengan Olimpiade 2020 Tokyo?
Tokyo juga harus bisa mencontoh Asian Games 2018. Kita lihat, bagaimana Indonesia mampu menyelenggarakan event dengan jumlah cabang olahraga yang banyak.
Korea Selatan dan Utara bersatu di Asian Games 2018. Bagaimana pendapat Anda?
Itulah Olahraga, harus bisa menyatukan semua. Begitu pun Olimpiade, harus bisa jadi ajang perdamaian bagi semua negara di dunia. Di sini, dua Korea bisa bersatu dan meraih medali. Tentu ini sangat hebat. Namun, bagaimana proses perdamaian ke depan, tentu ini bergantung pada pemangku kebijakan kedua negara tersebut.***
* * *
Thomas Bach mengunjungi Main Press Center Asian Games 2018 di Jakarta Convention Center |
* * *
Thomas Bach didampingi Direktur Media dan PR Panitia Nasional Penyelenggara Asian Games XVIII/2018 (INASGOC) Danny Buldansyah |
* * *
Kehangatan diskusi dengan sejumlah media Tanah Air yang mendapat undangan dari INASGOC |
* * *
Ramahnya Thomas Bach yang meluangkan waktu untuk menemui media Tanah Air |
* * *
Yessss! Foto bersama dengan Thomas Bach |
* * *
Hasil wawancara dengan Thomas Bach di Harian TopSkor |
* * *
Artikel ini sebelumnya dimuat di Harian TopSkor edisi 187, Senin 3 September 2018
Penulis: KH Dhaneswara/ Choirul Huda
Foto: Choirul Huda
- Jakarta, 4 September 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Maaf ya, saat ini komentarnya dimoderasi. Agar tidak ada spam, iklan obat kuat, virus, dan sebagainya. Silakan komentar yang baik dan pasti saya kunjungi balik.
Satu hal lagi, mohon jangan menaruh link hidup...
Terima kasih :)