TyyiccClcSK3IvRCDh0sKBc4_Sg roelly87.com: Astra Umumkan Tujuh Penerima SATU Indonesia Awards 2016

Serial Catatan Harian Ojol

Serial Catatan Harian Ojol
Serial Catatan Harian Ojol

Kamis, 27 Oktober 2016

Astra Umumkan Tujuh Penerima SATU Indonesia Awards 2016


Ketujuh penerima Satu Indonesia Awards 2016 bersama Presiden Direktur PT Astra International Tbk, Prijono Sugiarto 

Setelah tujuh bulan  menyeleksi, akhirnya PT Astra International Tbk menemukan "Tujuh Mutiara" terbaik untuk menerangi bangsa ini di masa depan. Mereka berasal dari wilayah barat hingga timur Indonesia dengan proses pencarian sejak Maret hingga Oktober 2016.

Ya, mereka lolos dalam proses penjurian Semangat Astra Terpadu Untuk Indonesia (SATU Indonesia) Awards 2016. Saya mendapat kehormatan untuk melihat langsung "ketujuh mutiara" itu saat menghadirinya di Kantor Pusat Astra, Sunter, pagi tadi (27/10).

Sebab, apa yang dilakukan mereka, benar-benar out of the box. Dalam arti, usaha dan perjuangan ketujuh orang itu sungguh di luar dugaan saya. Tak heran jika Astra memberi apresiasi mereka untuk menerima penghargaan SATU Indonesia Awards 2016.

Mereka dinilai memiliki sumbangsih yang bermanfaat untuk masyarakat sekitarnya. Itu sejalan dengan cita-cita Astra untuk sejahtera bersama bangsa. Kebetulan, 20 Februari 2017, perusahaan yang kini dipimpin Prijono Sugiarto sebagai presiden direktur itu genap 60 tahun.

Tentu, enam dekade bukan waktu yang singkat. Perjalanan lebih dari setengah abad itu dilalui Astra dengan konsisten untuk turut berkontribusi kepada negeri ini. Termasuk mengadakan SATU Indonesia Awards 2016 yang pemberian anugerahnya bertepatan pada Hari Blogger Nasional sekaligus sehari jelang Peringatan Sumpah Pemuda.

"Sejalan dengan semangat Sumpah Pemuda, hari ini kita kembali menyaksikan hadirnya sosok-sosok pejuang muda dari pelosok nusantara," tutur Prijono. "Mereka dengan segenap tenaga dan pikiran telah bekerja nyata untuk kemajuan wilayahnya. Melihat inovasi, semangat, serta manfaat yang telah dilakukan para pemuda ini, Astra, senantiasa mendukung kegiatan mereka agar semakin banyak mutiara-mutiara yang menginspirasi masyarakat untuk terus berkarya membangun bangsa."

SATU Indonesia Awards 2016 merupakan edisi ketujuh sejak kali pertama diselenggarakan pada 2010. Dalam periode itu, Astra membuka lebar kesempatan kepada putra-putri bangsa untuk berperan aktif terhadap lingkungan sekitarnya melalui website www.satu-indonesia.com. Tahun ini, terdapat 2.341 pendaftar yang berasal dari Banda Aceh hingga Jeneponto, Sulawesi Selatan.

Proses seleksi dimulai dari jenjang administrasi, penilaian program, verifikasi, hingga presentasi di hadapan dewan juri yang sangat berpengalaman di bidangnya, yaitu:

- Emil Salim (Dosen Ilmu Lingkungan Pascasarjana Universistas Indonesia)
- Nila Moeloek (Menteri Kesehatan)
- Fasli Jalal (Guru Besar Pascasarjanan Universitas Negeri Jakarta)
- Tri Mumpuni (Pendiri Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan)
- Onno W. Purbo (Pakar Teknologi Informasi)
- Bambang Harymurti (Direktur Utama PT Tempo Inti Media Tbk)
- Yulian Warman (Head of Public Relations Division Astra International)
- Riza Deliansyah (Head of Environment & Social Responsibility Division Astra International)

"Kita punya orang-orang muda luar biasa yang selama ini tidak terangkat ke permukaan. Mereka bisa jadi contoh bagi pemuda-pemudi lain untuk kemajuan Indonesia," tutur Onno, optimistis.

Apa yang dikatakannya beralasan mengingat jumlah pendaftar yang mencapai 2.341 peserta meningkat dibanding tahun lalu (2.071). Itu membuktikan SATU Indonesia Awards jadi wadah kreativitas pemuda dan pemudi di Tanah Air untuk bisa berpartisipasi dalam membangun negeri.

Fakta itu diakui Emil dalam sambutannya yang memuji SATU Indonesia Awards 2016 sudah lebih baik dari sebelumnya, "Pada tahun-tahun berikut, akan lebih baik lagi jika persebaran pendaftar lebih merata. (Terutama) dari daerah yang semula belum pernah masuk."

Pernyataan sama diungkapkan Tri. Menurutnya, potensi para pemuda sekarang ini jauh lebih menjanjikan karena didukung teknologi informasi yang kian berkembang. Sehingga, mampu memberikan nilai tambah atas aktivitasnya.

"Yang perlu dipikirkan sekarang, bagaimana Satu Indonesia Awards mampu menjadikan kegiatan para pemenang ini menjadi suatu gerakan berskala nasional," Tri, menambahkan. Saya setuju dengan wanita yang pada 2011 lalu mendapat Ramon Magsaysay Award tersebut. Ini jadi tugas pemerintah untuk bisa memaksimalkan potensi ketujuh peraih Satu Indonesia Awards 2016 demi kelangsungan bangsa.

Bertepatan dengan Hari Blogger Nasional, saya pribadi, berharap suatu saat nanti, di panggung ada rekan blogger yang menerima Satu Indonesia Awards. Entah itu 2017, 2018, 2019, atau seterusnya. Berikut, profil singkat dari ketujuh penerima penghargaan Satu Indonesia Awards 2016:

Bidang Pendidikan

1. "Sang Seniman Nasionalis", Zainul Arifin - Lumajang, Jawa Timur
Sejak 10 November 2007 menggagas program "Pengenalan Pendidikan Kearifan Lokal melalui Sadar Wisata dan Musik Tradisional Daerah". Program Zainul ini ditujukan untnuk menumbuhkan usaha ekonomi baru dengan keterampilan yang dimiliki masyarakat sekitar.

Bidang Kewirausahaan

2. "Wiraushawan Kreatif dari Banjarmasin", Muhammad Aripin - Banjarmasin, Kalimantan Selatan
Sejak akhir 2015, mendirikan Yayasan Rumah Kreatif untuk mewadahi kegiatan yang meliputi usaha di bidang teknik, kerajinan tangan, dan seni budaya. Saat ini, produknya sudah dipasarkan ke berbagai saluran seperti Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) hingga terjual ke mancanegara lewat media online.

3. "Pemberdaya Gula Semut dari Banyumas", Akhmad Sobirin - Banyumas, Jawa Tengah
Mempelopori masyarakat di daerahnya untuk memproduksi gula semut setelah mendapat peluang pasar ekspor. Berkat tangan dinginnya, kini penghasilan petani di daerahnya meningkat pesat dan sekarang lebih sejahtera.

Bidang Lingkungan

4. "Pahlawan Lembah Hijau Rumbia", Ridwan Nojeng - Jeneponto, Sulawesi Selatan
Sejak enam tahun silam merintis produksi pupuk organik dari kotoran sapi di tempat asalnya, Desa Tompobulu, Jeneponto, Sulawesi Selatan. Hasilnya, Desa Tompobulu menjelma jadi Desa Wisata Lembah Hijauh Rumbia yang banyak didatangi turis lokal serta mancanegara.

Bidang Kesehatan

5. "Laskar Pencerah dari Pasuruan", Yoga Andika - Pasuruan, Jawa Timur
Pria 27 tahun ini mencetuskan berdirinya "Posyandu Remaja" di Desa Tosari, Jawa Timur. Tujuannya, untuk mencegah pernikahan dini serta melakukan penyuluhan bahaya seks pranikah, efek negatif miras dan nikotin.

Bidang Teknologi

6. "Penggagas Gamelan Elektronik dari Garut", Dewis Akbar - Garut, Jawa Barat
Lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini membimbing anak sekolah di daerahnya untuk lebih mengenal teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Salah satunya, dengan membangun lab "Komputer Mini" Raspberry P.i., yang jadi wadah bagi anak-anak untuk menggali secara dalam manfaat serta kegunaan TIK.

Kategori Kelompok 
7. "Pelopor Rumoh Tiram Kampung Tibang", Yayasan Pendidikan Kemaritiman Indonesia - Banda Aceh, Aceh
Ihsan Rusydi bersama 10 mahasiswanya di Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, mengembangkan teknologi budidaya tiram bermodalkan ban bekas. Hasil temuan mereka sangat membantu masyarakat Kampung Tibang, Banda Aceh, karena tidak lagi harus berendam di bawah terik matahari atau menginjak tajamnya koloni tiram. Petani pun bisa menghasilkan jumlah dan ukuran tiram yang lebih besar hingga membuat olahan tiram dengan nilai ekonomi yang maksimal.


*        *        *
Pengumuman SATU Indonesia Awards 2016 di Kantor Pusat Astra yang bertepatan dengan Hari Blogger Nasional

*        *        *
Prijono memberikan penghargaan kepada Emil Salim dan juri SATU Indonesia Awards 2016 lainnya

*        *        *
Beberapa juri SATU Indonesia Awards di atas panggung

*        *        *
Pengumuman penghargaan SATU Indonesia Awards memadukan unsur lokal dan modern

*        *        *
Parade tari nusantara

*        *        *
Atraksi Punakawan dalam acara Mencari Mutiara untuk Menerangi Bangsa

*        *        *
Ratusan peserta dari berbagai instansi pemerintah, media, dan blogger 

*        *        *
Sekilas, atraksi punakawan mengingatkan saya pada Teater Broadway di New York, Amerika Serikat

*        *        *
Prijono memberi penghargaan kepada Muhammad Arifin 

*        *        *
Foto bersama penerima Satu Indonesia Awards, juri, dan manajemen Astra

*        *        *
Lea Simanjuntak menutup rangkaian acara bertema Inspirasi 60 Tahun Astra

*        *        *
Ridwan Nojeng bercerita mengenai usahanya "menyulap" desa tandus jadi destinasi wisata

*        *        *
Aripin berbagi inspirasi kepada hadirin melalui Yayasan Rumah Kreatif dan Pintar

*        *        *
Melalui lab mini, Dewis Akbar mengenalkan TIK kepada anak-anak di lingkungannya

*        *        *
Artikel terkait:
Astra Berusia 60 Tahun, Selanjutnya?
Keceriaan di Booth Daihatsu GIIAS 2016
Menikmati Sensasi Perjalanan Bersama "Si Biru" Grand New Avanza
Magnet Grand New Veloz dan Grand New Avanza di GIIAS 2015
Belajar Disiplin (Lagi) Berkat Mengunjungi Pabrik Toyota TMMIN
Sisi Lain Toyota (TMMIN): Tidak hanya Memproduksi Mobil
Kopdar Kokgituya.com yang Menambah Pengetahuan Blogger
Ke Kalimantan Aku Kan Kembali

*        *        *

- Jakarta, 27 Oktober 2016

9 komentar:

  1. Keren ni astra, dan untuk pemenangnya selamat

    BalasHapus
  2. semoga makin banyak lagi orang indonesia yang kreatif, cerdas dan tulus dalam mengabdi

    BalasHapus
  3. Memang keren bgt ya semua yg dpt penghargaan...

    BalasHapus
    Balasan
    1. yupz, sekoga suatu saat nanti ada rekan blogger yang berada di panggung ya...

      aamiin

      Hapus
  4. Mantap !!!
    Alhamdulillaah tahun ini saya coba daftar karya saya. Mungkin tidak begitu kreatif tapi yang penting ada usaha untuk mengabdi untuk negeri.
    Terimakasih ....

    BalasHapus

Maaf ya, saat ini komentarnya dimoderasi. Agar tidak ada spam, iklan obat kuat, virus, dan sebagainya. Silakan komentar yang baik dan pasti saya kunjungi balik.

Satu hal lagi, mohon jangan menaruh link hidup...

Terima kasih :)