TyyiccClcSK3IvRCDh0sKBc4_Sg roelly87.com

Serial Catatan Harian Ojol

Serial Catatan Harian Ojol
Serial Catatan Harian Ojol

Kamis, 01 Oktober 2015

Sisi Lain Basoeki Abdullah dalam Pameran Rayuan 100 Tahun di Museum Nasional


Reproduksi lukisan Nyi Roro Kidul


INGATAN saya mengenai 27 Januari selalu tertuju pada kelahiran Ahn-Jung Hwan, pemain timnas Korea Selatan yang mempermalukan Italia di Piala Dunia 2002 hingga terkenal karena dipecat klubnya, Perugia.

Selain itu, sebagai penggemar olahraga dan penikmat sejarah, pada tanggal tersebut memori saya juga tidak lupa dengan tenggelamnya Kapal Tampomas pada 1981, kelahiran dua legenda hidup bulu tangkis Indonesia (Joko Supriyanto dan Ricky Subagja), wafatnya mantan Presiden RI Soeharto dan komponis klasik abad pertengahan Wolfgang Mozart.

Ternyata, memori saya pada tanggal tersebut masih belum cukup. Lantaran, saya lupa dengan salah satu seniman yang dikenal sebagai maestro lukis Indonesia: Basoeki Abdullah (Basuki Abdullah). Ya, 27 Januari pada satu abad lampau, lahir sosok yang disebut sukses memengaruhi blantika seni Tanah Air melalui goresan lukisannya.

Saat ini, siapa yang tidak mengenal lukisan tokoh legendaris nusantara Nyi Roro Kidul yang -konon- bersemayam di Laut Selatan? Namun, ketika ditanyakan, siapa pelukis dari wanita yang identik dengan warna hijau itu, pasti banyak yang geleng-geleng kepala.

*       *       *

SIANG itu, Rabu (30/9) ruangan di Museum Nasional, Jalan Medan Merdeka Barat 12, Jakarta Pusat, dipenuhi pengunjung. Baik itu pelajar, umum, blogger, hingga wisatawan lokal dan mancanegara. Wajar saja mengingat saat itu merupakan hari terakhir Pameran Rayuan 100 Tahun Basoeki Abdullah.

Sebenarnya, acara ini sudah berlangsung sejak 21 September lalu. Namun, karena kesibukan sehari-hari, saya baru bisa menghadirinya pada saat penutupan. Itu pun hanya beberapa jam saja mengingat padatnya jadwal kemarin.

Sebagai orang yang gemar berkeliling dari satu museum ke museum lainnya yang ada di seluruh nusantara, saya sedikit menyesal melewatkan beberapa rangkaian acara untuk memperingati 100 tahun kelahiran pelukis asal Solo, Jawa Tengah ini. Termasuk, dua seminar "Basoeki Abdullah di Tengah Bangsa dan Seni Rupa Indonesia" pada Rabu (23/9) dan "Museum Basoeki Abdullah di Tengah Perkembangan Museum Indonesia" (28/9).

Meski begitu, saya cukup senang bisa menyaksikan berbagai koleksi peninggalan mantan pelukis resmi Istana Merdeka ini. Mulai dari properti miliknya pribadi dan keluarga, reproduksi -salinan- digital lukisan Nyi Roro Kidul (menurut salah satu volunteer, karya asli di Hotel Samudera Beach, Sukabumi), Soekarno (di Istana Bogor), beberapa tokoh dalam dan luar negeri, lukisan bertema vulgar, dan arsip Basoeki Abdullah memberi testimoni pada satu iklan.

Untuk yang terakhir itu, saya sempat bingung juga. Awalnya, saya pikir, arsip itu milik Museum Nasional dan bukan peninggalan Basoeki Abdullah. Namun, setelah mengamati lebih lanjut, ternyata ada fotonya di pojok kiri sambil menghisap cerutu.

Ketika saya konfirmasi kepada beberapa  volunteer, mereka pun setali tiga uang. Alias, sama-sama bingung, hingga datang salah satu panitia yang memberi penjelasan lebih lanjut. Ternyata itu memang testimoni asli dari Basoeki Abdullah untuk mobil Mitsubishi Lancer 1.4L di suatu harian nasional -kalau tidak salah lihat- terbitan 19 Oktober 1981.

Menurut mereka, selama pameran berlangsung, mayoritas pengunjung banyak yang tidak "ngeh" dengan arsip tersebut karena lebih fokus pada lukisan Basoeki Abdullah. Beruntung, sebagai blogger, saya tertarik dengan segala hal yang dianggap remeh temeh namun menarik diulas jadi sisi lain.

Dalam keterangan iklan tersebut, cucu dari tokoh pergerakan kebangkitan nasional awal abad 20, Wahidin Sudirohusodo ini mengatakan, "hmm... mobil ini memang luar biasa!"

Testimoni itu sangat singkat. Namun, saya yakin, pada tiga dekade silam, apa yang diucapkan tokoh sekaliber Basoeki Abdullah, tentu sangat memengaruhi animo beli masyarakat luas yang bisa jadi mendongkrak penjualan mobil tersebut.

Sebagai pelukis yang identik dengan aliran realis dan naturalis, tentu Basoeki Abdullah tidak hanya menyalurkan pemikirannya melalui sosok terkenal saja. Tokoh yang meninggal pada 3 November 1993 ini juga kerap melukis keindahan wanita.

Beberapa di antaranya yang saya kenal seperti legenda Jaka Tarub (Djoko Tarub) mencuri selendang bidadari Nawangwulan. Bahkan, ada yang vulgar dan menjurus telanjang yang dalam pameran itu diberi tempat terpisah melalui tirai yang dijaga beberapa volunteer. Gunanya, agar pengunjung anak-anak dan pelajar, tidak melihatnya.

Kami yang melongok ke ruangan seluas 5x5 meter dengan ratusan koleksi bergambar telanjang itu pun tidak diperbolehkan memotret. Menurut volunteer, berbagai koleksi vulgar itu merupakan arsip yang kini dimiliki Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

*       *       *

"DI negara kami, banyak yang mempelajari gaya melukis ini orang. Sayangnya, koleksi asli di sini terbatas. Sementara, kami tidak bisa melihat (lukisan) Soekarno asli di Buitenzorg (Bogor)," kata Ineke Rose-kalau tidak salah dengar-, salah satu pengunjung asal Belanda. Ekspatriat yang mengaku sebagai pengajar di sebuah lembaga asing ini senang bisa mengunjungi Pameran 100 Tahun Basoeki Abdullah.

Dengan bahasa Indonesia yang yang dicampur aksen Inggris, wanita paruh baya itu menilai, Basoeki Abdullah sebagai salah satu seniman Indonesia yang mendapat apresiasi luas di negara-negara Eropa. Termasuk, di negaranya, yang kerap diadakan pameran keliling meski koleksinya tidak sebanyak yang terdapat di Museum Nasional.

Saat itu, Ineke, sempat bertanya kepada saya arti dari "rayuan", yang dikiranya semasa muda Basoeki Abdullah, suka merayu wanita. Beliau merujuk pada berbagai koleksi vulgar di ruang tertutup itu. Berbekal koneksi internet, saya pun coba menjelaskan kata "rayu" dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online, tidak hanya merayu dalam arti yang sebenarnya. Melainkan juga, bermakna memikat atau membujuk masyarakat untuk mengunjungi karya-karyanya.

Oh ya, sekadar informasi, meski Pameran Rayuan 100 Tahun Basoeki Abdullah sudah ditutup sejak kemarin. Namun, masyarakat luas bisa mengunjungi sebagian besar karyanya di Museum Basoeki Abdullah.

Lokasi: Jalan Keuangan Raya No 19, Cilandak Barat, Jakarta Selatan
Diresmikan: 25 September 2001
Koleksi: Lebih dari 3.000 benda, meliputi lukisan, patung, topeng, wayang, senjata dan sebagainya
Nomor telepon: 021-7698926
Website: www.museumbasoekiabdullah.or.id (BUKAN www.museumbasoekiabdullah.com)
Facebook: Museum Basoeki Abdullah
Twitter: @Mus_BA
Waktu buka: Selasa-Minggu 08.00-15.00 WIB (Senin dan hari libur nasional tutup)
Tiket:
Rp 1.000 Anak-anak
Rp 2.000 Dewasa
Rp 500 Rombongan anak/pelajar
Rp 1.000 Rombongan dewasa
Rp 10.000 Turis

*       *       *
Pameran Rayuan 100 Tahun Basoeki Abdullah di Museum Nasional

*       *       *

Buku tamu


*       *       *
Berbagai properti lainnya

*       *       *
Testimoni di iklan Mistubishi Lancer

*       *       *
Reproduksi lukisan Jaka Tarub

*       *       *
Lukisan wanita desa (lupa)

*       *       *
Salah satu ruangan dengan ratusan koleksi vulgar yang dijaga beberapa volunteer

*       *       *
Berbagai tokoh dunia termasuk mantan Presiden RI Soeharto

*       *       *
Foto Basoeki Abdullah bersama Bapak Proklamator Soekarno pada 1959

*       *       *
Riwayat, sejarah, dan prestasi Basoeki Abdullah

*       *       *
Suasana pengunjung dari dalam dan luar negeri

*       *       *
Narsis sejenak mengingat pada pameran ke-200 saya belum tentu ada

*       *       *
Tentang Museum lainnya:
- Museum Nasional dan Saksi Peninggalan Kejayaan Indonesia
- Museum Nasional Belum Selesai Berbenah
- Kasus Pencurian dan Lemahnya Pengawasan Museum di Indonesia
- Karnaval Wayang Dunia 2013 di Museum Nasional
- Kenapa Harus ke Taman Mini?
- Sepenggal Kisah di Museum Abdul Harris Nasution
- Tapak Tilas Hari Kemerdekaan di Museum Prangko
- Perpaduan Budaya Minang-Jawa di Museum Adityawarman
- Warisan Budaya di Museum Wayang 2
- Warisan Budaya di Museum Wayang

Artikel terkait anak muda, seni dan sastra sebelumnya:
Pelukis Yayat Yatmaka
- Pameran Budaya Dunia - Jerman Fest
- Jerman Fest 2015
Konser Bon Jovi di Jakarta
TIM - Pencak Silat
Goethe Institut - Looking for Erick
Komik Indonesia
Batik Nasional
Ahmad Tohari
BTN Property Expo 2015
Sheila On 7
Tipe-X
Afgan
*       *       *
Keterangan: Seluruh foto merupakan dokumentasi pribadi (www.roelly87.com)
- Cikini, 1 Oktober 2015

Jumat, 25 September 2015

Lebih Dekat dengan Jerman di Pameran Budaya Dunia - Jerman Fest 2015

Lebih Dekat dengan Jerman di Pameran Budaya Dunia - Jerman Fest 2015

Pameran Budaya Dunia - Jerman Fest 2015 di Tugu Kunstkring Paleis


OLIVER Bierhoff, Miroslav Klose, Bayern Muenchen, Piala Dunia, Michael Schumacher, Allianz, Bayer, dan BMW (Bayerische Motoren Werke). Itulah sebagian individu, klub, perusahaan, atau merek dagang yang berkaitan dengan Jerman. Sebagai blogger yang sehari-harinya berprofesi jurnalis di harian olahraga, tentu ingatan saya mengenai Jerman tidak jauh dari yang namanya olahraga, khususnya sepak bola.

Itu seperti, memori saya tentang Bierhoff sebagai "raja udara" tidak pernah hilang karena jadi salah satu pesepak bola idola saya sejak era 1990-an.

Untuk saat ini, Klose membuat saya kagum karena meski sudah uzur (37 tahun) tapi tetap piawai mencetak gol.

Muenchen? Klub ini merupakan raksasa sepak bola pada level klub Eropa yang sukses menyabet "Treble Winners" 2012/13.

Piala Dunia? Wow! Setahun lalu, tim nasional (timnas) Jerman merajai sepak bola di kolong langit ini usai menundukkan Argentina pada final yang diselenggarakan di Brasil.

Schumacher? Bagi saya, sosok yang sempat mengalami koma akibat jatuh saat bermain ski di pegunungan Alpen, Swiss, ini merupakan legenda hidup di dunia balap Formula 1.

Allianz? Identik dengan asuransi yang banyak memiliki koneksi melalui sepak bola. Bahkan, selain menjadi sponsor utama Muenchen, mereka juga kerap mencari bibit pesepak bola terbaik Indonesia untuk dikirim ke Jerman.

Bayer? Merupakan perusahaan farmasi ternama asal Jerman yang berbagai produknya selalu tersedia di kotak P3K rumah saya. Mulai dari obat flu dan batuk, multivitamin, suplemen, hingga untuk mengatasi jamur. Perusahaan ini juga merupakan sponsor dari klub raksasa Bundesliga Jerman, Bayer Leverkusen.

BMW? Perusahaan otomotif yang didirikan Franz Josef Popp pada 1916 ini identik dengan kendaraan premium berkualitas dan harganya selangit. Sayang, hingga kini saya belum pernah menggunakan apalagi memilikinya.

Namun, berbicara mengenai Jerman tidak cukup dengan beberapa individu atau perusahaan yang saya sebut di atas saja. Masih banyak yang saya tidak ketahui dari negara yang beribukota di Berlin ini.

Untuk mengetahui lebih jauh mengenai Jerman, biasanya saya membuka informasi di internet. Atau, melalui beberapa perwakilan mereka yang ada di Indonesia. Salah satunya, Goethe Institut yang kerap mengadakan acara nonton bareng (nobar) gratis seperti Looking for Eric pada 1 Desember 2012 dan Tanah Mama (13/5).

Memasuki bulan ini, saya jadi lebih "khatam" berkenalan dengan Jerman. Terutama setelah menghadiri acara Jerman Fest yang pembukaannya berlangsung di Taman Ismail Marzuki (TIM) pada 5 September lalu.

Acara yang diselenggarakan berkat kerja sama antara Goethe-Institut Indonesien, Kedutaan Besar Jerman, dan EKONID ini berlangsung hingga Desember mendatang. Banyak tema yang diangkat untuk membina hubungan antarnegara Jerman dan Indonesia, seperti sosial, olahraga, hiburan, politik, hingga budaya, yang teranyar saya ikuti.

*      *      *

SIANG itu, ruang pameran bertajuk Dunia dan Budaya di Tugu Kunstkring Paleis, Jalan Teuku Umar 1, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (23/9) masih sepi lantaran hanya diisi kurang dari 10 pengunjung. Kebetulan, karena saya dan rekan blogger datang beberapa menit sebelum acara berlangsung pukul 11.00 WIB.

Kehadiran kami ke gedung yang pertama kali dibuka untuk umum sudah lebih dari seabad lampau, tepatnya 17 April 1914 ini, tidak lain untuk kembali menghadiri salah satu dari rangkaian Jerman Fest. Yaitu, Pameran Dunia Budaya yang berlangsung sejak pembukaan pada 16 September hingga besok (26/9).

Kebetulan, karena Rabu lalu kami libur terkait tanggal merah Idul Adha. Jadi, kami bisa kembali menikmati salah satu acara Jerman Fest. Ya, sebagai penggemar segala sesuatu yang berkaitan dengan sejarah, bagi saya pribadi, Pameran Dunia Budaya memang tidak boleh dilewatkan.

Apalagi, acara yang merupakan bagian dari Program Pelestarian Kebudayaan dari Departemen Luar Negeri Jerman ini menghadirkan prototipe hingga 13 proyek. Seperti, restorasi Candi Borobodur dari negara kita, pelestarian naskah tulisan tangan kuno di Timbuktu -jadi ingat komik Donal Bebek saat dikejar Gerombolan Siberat- (Mali), restorasi bazaar kuno Erbil (Irak), dan banyak lagi.

Beberapa proyek itu memberikan gambaran warisan budaya yang tersebar di seluruh dunia yang sudah pasti wajib dilestarikan. Termasuk dari benua biru Eropa, khususnya Jerman, yang dikenal kaya akan budayanya. Seperti, film bisu monumental, Metropolis, musisi baik klasik misalnya, Ludwig van Beethoven, atau yang modern seperti Rammstein, Scorpions, dan Helloween yang 22 Oktober nanti bakal manggung di Senayan serta Yogyakarta (24/10).

Yang menarik, Pameran Budaya Dunia ini tidak hanya diselenggarakan di Jakarta saja. Melainkan juga di dua kota lainnya. Yaitu, Yogyakarta di Borobudur Park, pada 12 Oktober-1 November, dan Surabaya di Perpustakaan Bank Indonesia, 9-27 November 2015. Sekadar informasi, seluruh acara ini tidak mengenakan tiket masuk bagi pengunjung. Alias gratis!

*      *      *
"BOROBUDUR berasal dari abad kesembilan dan telah melalui sejarah yagn sangat penting. Saat ini, Borobudur merupakan karya nyata yang dibangun (nenek moyang) bangsa Indonesia. Untuk itu, bangunan ini harus dilestarikan sebagai warisan negara yang bisa menarik jutaan pengunjung dari seluruh dunia," kata Duta Besar Jerman Dr. Georg Witschel dalam sambutannya pada pembukaan Pameran Budaya Dunia yang saya kutip dari situs resmi Kedutaan Besar Jerman untuk Indonesia.

Pria kelahiran Neumunster, 10 Mei 1954 ini melanjutkan, "Ancaman Borobudur saat ini bukan dari perang, tapi dalam bentuk Merapi, gunung berapi. Untuk itu, kami, bersama UNESCO dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, berupaya memulihkan kembali Borobudur. Untuk itulah Jerman Fest ini diselenggarakan. Kami ingin, dengan acara ini membuat hubungan kedua negara (Jerman dan Indonesia) lebih berkembang."

Apa yang dikatakan Witschel ini menarik perhatian saya. Sebab, kehadiran saya ke Pameran Dunia dan Budaya itu tidak hanya bisa mengenal Jerman lebih dekat saja. Melainkan juga, menambah wawasan tentang Indonesia yang memiliki banyak warisan budaya selain Borobudur. Dan, informasi itu bisa saya dapatkan secara gratis dalam rangkaian acara Jerman Fest 2015.

*Artikel ini berkolaborasi dengan Chia Varisha


*      *      *
Salah satu properti patung kepala Budha

*      *      *
Tentang Indonesia di Jerman Fest

*      *      *
Salah satu pengunjung menyimak informasi tentang Pameran Budaya Dunia 

*      *      *
Bangunan yang sudah berusia lebih dari seabad

*      *      *
Salah satu ruangan di Tugu Kunstkring Paleis

*      *      *
Properti film jadul Tiga Dara yang dibuat pada 1956 di salah satu ruangan Tugu Kunstkring Paleis

*      *      *
Gedung ini terletak di Jalan Teuku Umar 1 Jakarta Pusat

*      *      *

Referensi:
- Website resmi Jerman Fest (www.jermanfest.com)
- Website resmi Goethe Institute (www.goethe.de)
- Website resmi Kedutaan Besar Jerman (www.jakarta.diplo.de)
- Website resmi Tugu Kunstkring Paleis (www.tuguhotels.com)
- Website resmi Helloween tur ke Indonesia 2015 (www.helloween.org)

*      *      *
Artikel tentang Jerman lainnya:

Tipe-X
Afgan
Keterangan: Seluruh foto merupakan dokumentasi pribadi (www.roelly87.com)
- Cikini, 25 September 2015

Selasa, 22 September 2015

Advan Barca Hifi M6: "Kolaborasi" Advan-Barcelona untuk Penikmat Musik

Advan Barca Hifi M6: Kolaborasi Advan-Barcelona untuk Penikmat Musik

Advan Barca Hifi M6

BARCELONA merupakan raksasa sepak bola dunia saat ini. Siapa sih, di kolong langit ini yang tidak mengenal Lionel Messi dan kawan-kawan? Sebagai blogger serta jurnalis olahraga yang sehari-hari mengulas sepak bola, saya tidak bosan berbicara tentang tim asal Spanyol tersebut. Teranyar, pada 6 Juni lalu, Barcelona sukses menjuarai Liga Champions 2014/15.

Di sisi lain, Advan merupakan salah satu perusahaan teknologi dan komunikasi asli Indonesia yang tengah melebarkan sayapnya ke penjuru dunia. Termasuk melakukan kerja sama dengan FC Barcelona sejak Agustus tahun lalu. Kolaborasi antarpenguasa di bidangnya masing-masing tentu sangat menarik disimak. Barcelona yang merajai sepak bola di dunia dengan Advan sebagai pemimpin pasar penjualan gadget di Indonesia

Saya sendiri kebetulan sudah mengetes ketangguhan salah satu produk Advan saat peluncuran resminya (3/8). Yaitu, tablet Vandroid X7 yang diperkuat prosesor Intel Atom X3. Saat itu, saya bersama puluhan blogger lainnya takjub dengan teknologi dari perusahaan yang sudah berdiri nyaris dua dekade silam. Tepatnya sejak 1998 yang kini berkembang pesat dengan mendominasi pasar domestik industri teknologi dan telekomunikasi.

*      *      *
KOLABORASI Advan-Barcelona kembali terwujud dengan produk teranyar pada bulan lalu: Advan Barca Hifi M6. Smartphone ini ditujukan untuk kawula muda yang dinamis dan penikmat musik. Ya, M6 itu bisa dibaca menjadi musik (M + six). Nah, apa saja sih kelebihan Advan Barca Hifi M6 ini? Sebagai blogger, saya akan menguliknya secara plus dan minus.

Pertama, kelebihan Advan jelas pada layanan purna jual yang tersebar di seluruh Tanah Air. Bagi saya, ini faktor utama jika ingin membeli gadget. Bersama Advan, saya tidak khawatir jika ingin melakukan servis atau membeli aksesoris resmi. Termasuk, Advan Barca Hifi M6 ini.

Kedua, faktor harga. Menurut saya, M6 itu bisa jadi akronim dari Murah harganya, Meriah (fiturnya), Merakyat (produk asli Indonesia yang dibuat di Semarang), Mewah (tampilannya premium), Mantap (layanan purna jualnya), dan Musik (ditujukan untuk penggemar musik). Ya, dengan banderol resmi yang hanya berkisar sekitar Rp 1,6 juta, kita bisa dapat semuanya!

Ketiga, Advan Barca Hifi M6 ini sudah diperkuat prosesor octa-core 1,3GHz dengan layar HD 5 inci (1.280 x 720 piksel). Selain itu, bagi pengguna yang selalu ingin update bakal terpuaskan karena smartphone ini didukung sistem operasi (OS) Android KitKat 4.4.2 dengan User Interface (UI) khusus). Spesifikasi lainnya, RAM 2GB, kamera utama 8 megapiksel (MP), kamera depan 5MP -ini yang menggoda saya!-, memori internal 16 GB yang bisa ditambahkan dengan Micro SD hingga 64 GB. Jangan lupa, ada fitur letter gesture, yang membuat kita cukup menggoreskan huruf dengan jari ketika layar dalam keadaan mati untuk langsung masuk menuju aplikasi favorit.

Keempat, fitur audio yang nendang banget. Advan Barca Hifi M6 sudah dipersenjatai dual speaker stereo di body depan. Itu membuat smartphone ini menjamin kualitas musik yang jernih dan kencang yang disertai treble dan bass. Apalagi, faktor speaker depan ini sangat berarti jika kita melakukan panggilan video (video call). Jadi, meski di sekitar kita sedang berisik karena di tengah keramaian, tetap tidak terpengaruh lantaran suara akan langsung ke telinga kita yang membuat terdengar lebih jelas.

Kelima, dalam paket penjualannya, Advan Barca Hifi M6 sudah disertakan earphone stylish yang berkualitas. Yaitu, Metallic Music Earphone yang membantu pengguna jika ingin mendengarkan musik lebih syahdu dan mengobrol sambil mengetik di depan komputer.

Keenam, sesuai namanya, smartphone ini merupakan "kolaborasi istimewa" antara Advan dengan Barcelona. Sudah pasti, di dalamnya terdapat beberapa konten atau aplikasi mengenai tim berjulukan "El Blaugrana" tersebut yang dibenamkan melalui Android KitKat. Nah, bagi penggemar Barcelona, jelas bakal jadi kebanggaan tersendiri. Maklum, di Indonesia, Advan merupakan sponsor utama dari tim asuhan Luis Enrique. Jadi, jika suatu saat Barcelona datang ke Tanah Air, sudah pasti pengguna Advan Barca Hifi M6 bakal mendapat prioritas untuk menyaksikan langsung.

*      *      *

TIADA gading yang tak retak. Demikian adagium lawas yang masih berlaku hingga kini. Dengan sederet keunggulan Advan Barca Hifi M6 itu, tentu saya mencatat beberapa "kekurangannya". Ya, bagaimanapun, sebagai blogger yang memahami asas jurnalistik, saya harus bisa melihat sesuatu dalam dua sisi. Alias secara cover both side (seimbang).

Pertama, belum dilengkapi teknologi teranyar, 4G LTE.

Kedua, Advan Barca Hifi M6 ini bisa untuk dual SIM. Namun, bagi sebagian kalangan, termasuk saya, keberadaan sim card ganda ini berpengaruh ke sinyal antarprovider dan membuat baterai jadi lebih boros.

Ketiga, prosesornya masih mengusung 32 bit, yang kalah dibanding rata-rata seri lainnya (64 bit).

Keempat, tidak adanya antigores pada layar hingga membuat pengguna jadi rentan jika menaruh di saku celana.

Kelima, OS-nya masih KitKat padahal saat ini mayoritas smartphone anyar menggunakan Lollipop.

Keenam, tidak ada logo Barcelona di balik body belakang. Ini jadi kelemahan lantaran pengguna -khususnya penggemar Barcelona- tidak bisa merasakan prestige dari smartphone ini dibanding seri sebelumnya pada Barca 5" dan Barca Tab 7".

*      *      *
Advan Barca Hifi M6

*      *      *
Advan Barca Hifi M6

*      *      *
Keterangan: Seluruh foto dalam artikel ini diambil dari situs resmi www.advandigital.com, facebook, dan twitter.

*      *      *
Artikel sebelumnya:

*      *      *
- Cikini, 22 September 2015

Jumat, 18 September 2015

PraktisPrint.com bikin Kartu Nama Jadi Lebih Mudah



PraktisPrint.com bikin kartu nama jadi lebih mudah

SAAT ini, blogger sudah tidak lagi dipandang sebelah mata. Bahkan, banyak perusahaan, brand, atau instansi pemerintah, yang giat kampanye lewat blogger ketimbang di media mainstream. Wajar saja, itu mengingat di antara blogger terdapat saling keterikatan hingga bisa memberi pengaruh pembaca secara signifikan.

Terlebih, apa yang ditulis di blog, merupakan pengalaman pribadi dari blogger yang bersangkutan yang isinya tanpa tedeng aling-aling. Berbeda dengan media yang cenderung mengandalkan press release. Tak heran jika kampanye, iklan, atau launching produk melalui blogger, sekarang jauh lebih efektif.

Saya sendiri kerap menghadiri undangan dari berbagai perusahaan, brand, atau instansi pemerintah. Hanya, dalam beberapa kesempatan itu, saya merasa seperti ada yang kurang. Lantaran, setiap ada perwakilan perusahaan yang ingin mengundang saya lagi di suatu event atau peluncuran produk, mereka kerap meminta kartu nama.

Ironisnya, hingga kini, saya belum memiliki kartu nama untuk menunjukkan identitas saya sebagai blogger. Tentu, itu jadi kekurangan saya untuk menjalin koneksi dengan mereka dalam jangka panjang.  Meski, bisa saja, di antara kami saling bertukar kontak, baik itu dengan menyebutkan nomor telepon atau email masing-masing. Hanya, saya sendiri merasa cara itu kurang elegan. Sampai akhirnya, saya berpikir untuk memiliki kartu nama pribadi.

Namun, hingga beberapa waktu, rencana itu lewat begitu saja. Sebab, saya jarang ada waktu luang untuk pergi ke toko yang menyediakan kartu nama. Di samping itu, saya tidak bisa melakukan desain sendiri karena kurang mengenal aplikasi semacam photoshop, corel draw, indesign, dan sebagainya.

Beruntung, saya memiliki jaringan yang banyak di antara sesama blogger. Salah satunya, Ani Berta, yang mengenalkan saya dengan perusahaan pembuat kartu nama secara online, PraktisPrint.com. Setelah membuka situsnya yang beralamat di www.praktisprint.com ini dan mempelajari lebih lanjut, akhirnya saya tertarik untuk membuat kartu nama.

*       *       *

"MENCARI sampai sepatu pecah, ketika diketemukan begitu saja." Demikian adagium lawas yang berlaku bagi saya. Sebab, awalnya saya mengira membikin kartu nama itu ribet, bertele-tele, makan waktu, mahal, dan sebagainya. Namun, kekhawatiran itu sirna ketika membuatnya di PraktisPrint.com.

Ya, ternyata membuat kartu nama di PraktisPrint.com itu mudah. Pasalnya, saya tidak perlu mendatangi toko atau cabangnya. Melainkan, cukup duduk manis di depan layar komputer untuk registrasi terlebih dulu. Setelah itu, saya tinggal memilih desain yang tersedia. Mulai dari Artistic, Floral, General, Nature, dan sebagainya.

Berdasarkan database-nya, terdapat 351 template yang terbagi dalam 13 kategori. Karena saya suka keindahan alami dan kesederhanaan, maka saya memilih kategori Nature. Usai menyeleksi 51 template berbeda, saya terpikat pada desain Kartu Nama 19.4 yang didominasi warna hijau yang terdapat delapan helai daun. Ya, sebagai penggemar hijau, bagi saya warna itu identik dengan teduh, polos, dan sejuk dipandang mata.

Setelah pemilihan desain dan template beres, saya pun coba berkreasi. Lagi-lagi, ternyata untuk mengeditnya sangat mudah. Ya, mirip-mirip aplikasi standar di Microsoft Office Picture Manager dan PowerPoint. Apalagi, jika saya kesulitan, PraktisPrint.com menyediakan tutorialnya yang bisa disimak di laman FAQ dan video.

Harganya? Menurut saya pribadi, sangat terjangkau. Untuk 100 lembar kartu nama, saya cukup mengeluarkan kocek Rp 25.000 untuk kertas ArtCarton 260 gram. Atau, jika ingin kualitas kartu nama yang kita pesan lebih baik lagi, tinggal menambah Rp 10.000 untuk kertas BW250 gram dan Linen seperti yang saya pilih. Dua hari kemudian, pesanan saya pun tiba.

Ya, bersama PraktisPrint.com, membuat kartu nama itu benar-benar mudah, murah meriah, dan tentu praktis seperti namanya. Oh ya, selain kartu nama, PraktisPrint juga menerima pembuatan brosur, banner, x-banner, kipas plastik, tas promosi, kop surat, stiker, dan lain-lain. Berdasarkan pengalaman mudahnya membuat kartu nama, tentu jika suatu saat saya bikin acara, untuk brosur dan lainnya sudah pasti PraktisPrint.com jadi pilihan utama.

*       *       *
Berbagai kategori template dan desain yang tersedia

*       *       *
Kesulitan mengedit? Tenang, ada tutorial dan videonya

*       *       *
Kartu nama yang saya buat

*       *       *
Harga yang bervariasi di PraktisPrint.com

*       *       *
Kartu nama saya sudah jadi

*       *       *

Tutorial bikin kartu nama di PraktisPrint.com 
*       *       *

- Cikini, 18 September 2015

Selasa, 15 September 2015

Ingin Beli Gadget Secara Online? Berikut Ciri-ciri Toko Gadget Online yang Terpercaya!


Tampilan situs MatahariMall dengan beragam gadget yang tersedia


SAAT ini, banyak toko online yang menjual gadget dengan harga begitu menarik. Tentu saja, ini sangat menggiurkan bagi konsumen. Di sisi lain, sekaligus jadi kekhawatiran. Itu karena calon pembeli pun jadi ragu untuk memilih toko online mana yang akan dituju.

Terlebih, untuk kaum perempuan yang pernah mengalami kasus seperti penipuan, tentu hal ini kian membuat keraguan. Kondisi seperti ini jelas akan merugikan kedua belah pihak. Baik konsumen maupun penjual yang jujur.

Jika saat ini, Anda masih kebingungan memilih toko online mana yang benar-benar terpercaya, MatahariMall, merupakan andalannya. Salah satu kelebihan dari toko online yang beralamat di https://www.mataharimall.com ini karena didukung perusahaan ritel multi-format terbesar di Indonesia. Yaitu, Grup Lippo yang juga mengelola Matahari Department Store dan Hypermart.

Hayo, siapa sih penduduk di negeri ini yang tidak kenal Matahari Depstore? Saya termasuk pelanggannya untuk membeli keperluan busana seperti yang terakhir menjelang Idul Fitri lalu. Untuk Hypermart, beberapa kali pernah mengantar keluarga untuk belanja elektronik dan perlengkapannya

*      *      *

Sekarang, MatahariMall memiliki terobosan baru dengan berbagai macam fasilitas yang memuaskan untuk konsumen. Bila secara offline kita dapat menemukan banyak macam fashion terkini, untuk online, tersedia berbagai jenis gadget dan produk lainnya.

Mulai dari gadget yang berkelas premium hingga menengah ke bawah. Salah satu keuntungan lain dari berbelanja di MatahariMall yaitu program diskon besar-besaran. Kita, sebagai pembeli, bisa membandingkan harga dengan toko online lain, marketplace, online retail, atau yang dikelola secara fisik. Berdasarkan pengalaman saya pribadi, MatahariMall ini yang paling unggul.

Apalagi, MatahariMall menerima berbagai sistem pembayaran yang memudahkan konsumen. Mulai dari transfer antarbank, kartu kredit, hingga bayar di tempat atau biasa disebut COD (Cash on Delivery).

Yang menariknya lagi, kita bisa melirik gadget yang berada dalam website MatahariMall, kemudian melakukan transaksi pembelian. Setelah transaksi selesai, jika menginginkan mengambil barang secara langsung, kita bisa mengambilnya di cabang MatahariMall yang berada di sekitar kota tempat kita tinggal. Tentu ada syaratnya. Yaitu, transaksi tidak boleh melebihi waktu 24 jam.

Sebagai pembeli, tentu kita harus kritis. Terutama, saya sebagai blogger yang tentu harus teliti. Bagaimana, jika gadget yang kita pesan tidak sesuai dengan kondisi saat kita terima? Sudah pasti, kita harus mengembalikannya.

Nah, kebetulan, mereka pun sangat responsif. Dengan arti, kita bisa melakukan pengembalian dengan membawa barang dan bukti transaksi ke cabang MatahariMall terdekat. Setelah itu, mereka akan memproses gadget yang kita pesan.

Pengembalian ini tentu lebih mudah. Karena kita tidak harus mengirimkannya kembali serta mengeluarkan uang untuk biaya pengiriman. Jadi, kita cukup datang ke cabang terdekat untuk melakukan konfirmasi ke admin. Dengan waktu yang sangat singkat, barang kita pun akan ditukar dengan gadget yang sesuai keinginan.

*      *      *
- Cikini, 15 September 2015