Dua dari tujuh pesawat tempur Jupiter Aerobatic Team sedang melukis langit |
"NANTI kita bareng saja sama mbak Ety (Budiharjo) dan teman-teman dari #KelasBlogger. Acaranya mulai jam 9.00 WIB sampe malam," demikian penjelasan rekan blogger, Liswanti Pertiwi, dalam perbincangan di media sosial pada Jumat pagi (15/4).
Berkat pemilik blog www.liswantipertiwi.com ini, akhirnya saya berkesempatan menghadiri acara yang diselenggarakan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU). Sebagai blogger, saya kerap mengikuti event yang diadakan TNI, Kepolisian, dan instansi dari pemerintah atau non, seperti Badan Narkotika Nasional (BNN), serta kementerian lainnya.
Sebelumnya, saya menghadiri acara bertema militer pada 5 Oktober 2013. Tepatnya, ketika TNI merayakan HUT ke-68 di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat. Saat itu, saya bisa mengetahui lebih dalam mengenai seluk beluk tentara mulai dari atribut, personel, kendaraan operasional, hingga alat utama sistem senjata (Alutsista).
Bahkan, saya sampai berkeliling Monas dengan menumpang Panser Anoa yang jadi salah satu pengalaman berkesan dalam lebih dari seperempat abad hidup saya. Itu mengapa ketika Liswanti memberi informasi mengenai Bulan Dirgantara Indonesia 2016 untuk menyambut HUT TNI ke-70 pada 9 April lalu, saya langsung antusias.
Lantaran bisa menambah wawasan saya tentang militer, khususnya dari Angkatan Udara yang dapat saya tuangkan dalam tulisan di blog. Kebetulan, saya mengenal dua tokoh dari TNI AU yang merupakan blogger. Yaitu, Chappy Hakim yang merupakan mantan Kepala Staf TNI AU (KSAU) dan Prayitno Ramelan. Beberapa kali saya mengikuti acara yang dihadiri mereka yang berkaitan dengan dunia blog.
* * *
PAGI itu, Sabtu (16/4) langit ibu kota tampak cerah. Dengan semangat 45, dari kediamaan saya di utara Jakarta, saya membelah sepanjang jalan yang empat di antaranya menggunakan nama pahlawan dari TNI. Mulai dari Jalan Letjend S. Parman, Jenderal Gatot Subroto, Letjend M.T. Haryono, hingga Marsda Halim Perdanakusuma.Aplikasi Global Positioning System (GPS) di ponsel saya memperlihatkan jarak 21 km dengan waktu tempuh menggunakan sepeda motor sekitar satu jam. Beruntung, pada 2012-2015 saya sering mengunjungi kawasan Bandar Udara (Bandara) Halim Perdanakusuma dalam rangka tugas jurnalistik dari kantor.
Tepatnya di lapangan Sutasoma 77 yang kerap menggelar berbagai acara yang berkaitan dengan sepak bola. Seperti latihan tim nasional (timnas) U-19 dan Liga TopSkor. Saya tidak pernah lupa dengan Evan Dimas dan kawan-kawan ketika latihan di lapangan tersebut saat masih tidak dikenal, mulai populer, berada di puncak, hingga kini tak terdengar namanya lagi.
Setelah memarkirkan sepeda motor, saya menuju lokasi dengan membeli tiket seharga Rp 20.000. Sambil ngobrol dengan beberapa personel TNI AU untuk mencari informasi lebih lanjut, tak lama datang Liswanti dan Ety. Kami pun langsung menjelajahi seluruh area Pameran Bulan Dirgantara Indonesia 2016 khusus pengunjung tanpa ada sejengkal tanah pun yang terlewat.
Mulai dari panggung hiburan raksasa yang siang harinya menampilkan puluhan artis ternama, area display pesawat static show, food court yang berisi puluhan penjual makanan dan minuman yang murah meriah, alutsista non pesawat, areal edukasi safety riding dalam berkendara, tenda Youth Multi Community Event, dan tentunya tenda utama.
Isinya, berbagai macam booth dari TNI AU sendiri, pemerintah, BUMN/ BUMD, dan swasta. Seperti Korps Pasukan Khas (Paskhas), Badan SAR Nasional (Basarnas), Lion Air Group, asuransi hidup FWD, Nikon Kamera, dan sebagainya.
Sebagai pria, khususnya karena sejak remaja kerap bermain game perang-perangan seperti Contra dan Metal Slug di dingdong atau Counter Strike serta Point Blank, di komputer, sudah pasti saya antusias berlama-lama di booth Paskhas. Apalagi, personel yang jaga sangat ramah kepada pengunjung.
Bahkan, saya baru tahu perbedaan baret di antara satuan TNI justru dari mereka. Menurut salah satu personel yang sayangnya saya lupa namanya, Paskhas identik dengan baret jingga, Kopassus (baret merah), Marinir (baret ungu), Kostrad (baret hijau), Propam (baret biru), dan sebagainya.
Selain itu, beliau juga memberi tahu jika alutsista dari TNI AU, khususnya Paskhas, banyak yang berasal dari PT Pindad. Mendengarnya saya bangga mengingat Pindad merupakan perusahaan dalam negeri yang memiliki reputasi hingga mendunia. Saya jadi teringat dengan Panser Anoa yang saya naiki di Monas dulu juga berasal dari Pindad.
* * *
RATUSAN pengunjung berjejer rapi di sepanjang landasan. Termasuk, saya, Liswanti, dan Ety, yang antusias menyaksikan parade pesawat tempur dari Paskhas - SAR Tempur dan Jupiter Aerobatic Team. Sebelumnya, kami disuguhkan aksi Kolone Senapan yang menampilkan keterampilan prajurit TNI dalam menggunakan senjata diiringi beragam musik. Salah satunya, Supermassive Black Hole dari MUSE yang saya rekam dan unggah di youtube. Dari sisi kanan, sayup-sayup terdengar percakapan di antara pengunjung yang mayoritas masih muda.
"Eh lihat, pesawatnya udah deket tuh. Yuk, foto-foto."
"Mas, mbak, jangan desak-desakan dong."
"Kapal... Minta duit..."
"Hussh, emang lu kira apaan."
"He he he, ini ane jadi ingat waktu kecil. Kalo ada kapal lewat pada teriak minta duit."
"Maaf ya, bapak-bapak, ibu-ibu, mas, mbak, dan adik sekalian. Mohon, jangan lewat garis kuning ini ya, berbahaya. Harap, kalian mundur beberapa jengkal ke belakang demi keamanan."
"Iya pak. Maaf. Ini kami munduran."
"Ssst... Si bapaknya macho ya."
"Ho oh. Pangkatnya tinggi tuh. Ada WA-nya ga? Atau BBM lah?"
"Huuu... Lah kalian mah ga boleh liat yang bening-bening, matanya langsung ijo."
"Yaelah, mbak. Kayaknya keren tuh punya cowo TNI. Gagah banget."
"Bener. Bisa lah kalo kita jadi bokin-nya diajak naik pesawat terus. Keliling Indonesia deh."
"Eh tuh, lihat di atas awan ada yang kecil-kecil turun."
"Turun? Hujan ya non?"
"Hujan pala lu peang. Itu tuh."
"Kagak keliatan sih. Eh bentar, itu yang melayang apaan."
"Ih, keren. Parasutnya kok bisa ada dua orang?"
"Tuh lihat, Jupiter-nya bisa bikin love-love."
"Wah, iya, pesawatnya kayak melukis hati di langit."
"Iya, dua pesawat aja bisa saling melukis hati di langit. Hati lo kapan gue lukis?"
"Aiiih, gile lo Ndro. Modus aja."
"Ha ha ha."
* * *
TIADA perjamuan yang tak berakhir. Setelah menyaksikan atraksi Paskhas - SAR tempur yang dilanjutkan Jupiter Aerobatic Team, kami pun mengundurkan diri menuju kawasan Cawang untuk menghadiri undangan lainnya. Meski harus berpanas-panasan, tapi, saya pribadi sangat puas akhirnya bisa menyaksikan berbagai parade dari TNI AU dalam rangka Bulan Dirgantara Indonesia 2016.Bagi saya, acara untuk memperingati HUT ke-70 TNI AU ini bukan sekadar pameran saja. Melainkan, benar-benar mendekatkan tentara dengan masyarakat. Dalam hal ini, mereka yang berada di Halim, tidak segan-segan memberi informasi mengenai kedirgantaraan. Itu membuktikan, kalimat "Bersama rakyat, TNI kuat. TNI adalah kita," bukan hanya slogan saja.
Ya, selamat ulang tahun ke-70 TNI AU, Swa Bhuwana Paksa!
* * *
Ayah yang rela panas-panasan demi menyenangkan buah hatinya yang ingin dipotret dengan latar pesawat tempur |
* * *
Membidik terjun payung |
* * *
Atraksi Kolone Senapan |
* * *
Berbagai makanan dan minuman yang murah meriah |
* * *
Kapan lagi bisa menyentuh pesawat militer kalau bukan di acara Bulan Dirgantara Indonesia 2016? |
* * *
Liswanti dan Ety yang antusias sepanjang acara |
* * *
Isi daftar hadir sekaligus ngobrol bareng di booth Basarnas |
* * *
Yupz, sebagai blogger, saya setuju: Pameran Dirgantara untuk mendekatkan tentara dengan rakyat |
* * *
Booth Paskhas dengan berbagai atribut |
* * *
Semoga antusiasme bocah perempuan ini tercapai jadi jenderal wanita di TNI AU pada masa depan |
* * *
Kendaraan Paskhas yang bikin saya ingin menerobos batas saking penasaran lihat dalamannya |
* * *
Pesawat tempur keluar dari hanggar |
* * *
Bagaikan mimpi, akhirnya sepanjang seperempat abad lebih hidup saya bisa memotret pesawat tempur dari dekat |
* * *
Biar kata panas, laper, dan sempat dehidrasi, memotret mah jalan terus |
* * *
"Kapal... Minta duit..." |
* * *
Bingung saya mau mendeskripsikan apa mengenai pemandangan ini. Satu kata: Fantastis! |
* * *
"Tuh kan, penerjun payung saja duet di langit. Dirimu dan aku kapan duet di bumi?" |
* * *
Antusiasme masyarakat untuk menyaksikan parade Atraksi Paskhas - SAR Tempur |
* * *
Bersama Rakyat, TNI kuat: Terima kasih untuk para petugas yang membuat acara Bulan Dirgantara Indonesia 2016 jadi lebih bersih tanpa sampah yang berserakan |
* * * * * *
Video di Youtube: Atraksi Kolone Senapan TNI AU
Video di Youtube: Atraksi Kolone Senapan TNI AU
* * * * * *
Video di Youtube: Atraksi Paskhas - SAR Tempur
* * * * * *
Video di Youtube: Atraksi terjun payung TNI AU
* * * * * *
Hitam-Putih TNI Sebelumnya:- Semarak HUT TNI ke-68 di Monas
- Pengalaman Seru Naik Panser Anoa TNI
- Mengenang Jenderal Soedirman
- Sepenggal Kisah di Museum Abdul Haris Nasution
- 50 Tahun Gugurnya Ade Irma Suryani dalam Kenangan Sang Kakak
- Mengenang Ade Irma Suryani
- 3 Nafas Likas dan Sosok di Balik Kehebatan Jenderal Djamin Ginting
- Semoga Tidak ada Lagi Paswalyur: Pasukan TNI Pengawal Sayur
- Pramoedya Ananta Toer: Saya Ga Suka Militer Indonesia
- Sisi Lain Paspampres yang Berprestasi
- Apresiasi untuk Kejelian Paspampres
- Intip Buku Prayitno Ramelan
Artikel Hitam-Putih Kepolisian Sebelumnya:
- (Esai Foto) Jakarta Metropolitan Police Expo 2016: Demi 3M untuk Masyarakat
- Sisi Lain Krishna Murti: Catatan Polisi di Mata Blogger
- Opini di Fan Page Facebook Divisi Humas Polri: Polisi Siap Dikoreksi
- Sisi Lain Budi Waseso (Buwas): Pasukan Khusus, Ceplas-ceplos, dan Kritik
- Profil Anang Iskandar: Calon Kapolri yang Merupakan Blogger Aktif
- Profil Enam Calon Kapolri dan Plus-Minusnya
- Presiden dan Kepala BNN Kompak: Bandar Narkoba harus Dihukum Mati
- HUT Polantas ke-60: Dengarlah Aspirasi Masyarakat
- Pengalaman Sehari di Mabes Polri
- Polisi Menggugat
- Ketika Polwan Beraksi di Atas Moge
- Tidak Semua Polisi Berprilaku Kurang Baik
- Benarkah Polisi Segan dengan Dosen, Tentara, dan Wartawan?
- Kucing-kucingan Antara Pengendara dan Penjaga Jalur Busway
- Balap Liar: Sensasi Mengejar Gengsi di Balik Maut
- Ketika Kawasan Istana Jadi Arena Balap Liar
- Sisi Lain Polisi: Nurani yang Tak Terbeli
- Malam Jumat, Balap Liar, dan Sisi Lain Jakarta
- Suka Duka Relawan Ranjau Paku
- Menelusuri Aktivitas Relawan Saber Community
- Komik The Raid: Hitam Putih Penyerbuan Elite Polisi
- Silang Pendapat Ahok dengan Dirlantas Polda Jaya terkait Pak Ogah
- Sisi Lain Polisi: Nurani yang Tak Terbeli
- Malam Jumat, Balap Liar, dan Sisi Lain Jakarta
- Suka Duka Relawan Ranjau Paku
- Menelusuri Aktivitas Relawan Saber Community
- Komik The Raid: Hitam Putih Penyerbuan Elite Polisi
- Silang Pendapat Ahok dengan Dirlantas Polda Jaya terkait Pak Ogah
Artikel Terkait (BNN dan sebagainya):
- Buwas yang Kian Buas: BNN Gagalkan Transaksi Sabu 39,6 Kg
- BNN Tangkap Pilot dan Pramugari Lion Air
- Sinergi BNN dan Blogger untuk Mengatasi Darurat Narkoba
- Kenapa Harus Blogger yang Kampanye?
- Membongkar "Rahasia" Bea Cukai
- Anomali Ahok: Pahlawan atau Pengkhianat?
* * *
- Jakarta, 18 April 2016
Wah keren ya mas sayang nih ditempat saya belum ada.
BalasHapusyupz, semoga ke depannya acara ini bisa merambah berbagai daerah ya mas :)
Hapusbtw, setahu saya di bandung juga ada setiap 2 tahun sekali...
Keren banget kang, sumpah bener2 keren kang di kota lain ada kok di kota saya tidak pernah ada ya kang :d
BalasHapusyupz, nanti saya ajuin ke humas TNI AU ya mas :)
Hapusih aku gak diajakin liat pamerannya, padahal anakku suka nih :)
BalasHapuspan saya juga diajak sama ceu lis di grup :)
Hapushe he he
ntar deh kapan2 tak infoin di grup lagi
Bisa eksis bareng pesawat tempur itu, sesuatu!
BalasHapusyupzzz
Hapussetuju banget mbak, saya aja sampe merinding waktu "menyentuh" sayap pesawatnya :)
keren banget kak, dilihat dari hasil jepretannya
BalasHapusasyik, makasiiih ya mas :)
Hapusini mah baru belajar motret...
keren mbak! dulu waktu kecil pernah liat ginian:D
BalasHapusSaya juga pernah tapi tidak semua.
Hapus@gisa: mbak? pan saya mah cowok atuh :)
Hapus@nurul: ayuk, tahun depan kita liat bareng2 ^_^
wawww ... acaranya keren bener nih ... padahal ga jauh dari rumahku, sayang ga sempet kesini ... lihat foto2 ini, jadi tambah nyesel deh .. hehe
BalasHapusayuk ah, taun depan kita ke halim lagi :)
Hapusdari bekasi kan ga begitu jauh, tinggal kita naik sepeda aja mas...
wakakkak sempet sempetnya ade yang modus dah hahahhaha
BalasHapusitu akrobatiknya keren juga ya, tapi sempet serem soalnya pemberitaan akhir2 ni banyak pesawat tni au yang jatuh kecelakaan pas akrobatik
wkwkwkwkwk
Hapussecara, yang nonton juga ada yang jomblo gitu
*saya termasuk jomblo, tapi keren :)
Kalau pesawat aja udah bisa membentuk hati, lalu kamu kapan? #eaaaah
BalasHapus