Belajar Konsep Digitalisasi Usaha dalam Smesco Digipreneurday
Narasumber dalam Smesco Digipreneur Day |
"RUL, tanggal 20 (April) ini ada acara ga?
"Kayaknya ga ada.
"Ada Digipreneur Day di (Gedung) Smesco. Temanya 'Exploring the Power of Content' pukul 13-15 WIB."
"
"Oke, kalo mau, dateng aja ke Smesco lantai dua, ya."
"Siap bu."
Demikian percakapan saya dengan Sari Novita beberapa waktu lalu. Blogger gaul yang kerap memberi informasi kepada saya mengenai acara berbau seni dan yang berkaitan dengan dunia blogging.
Tanpa pake lama, tentu saja saya iyakan ajakan dari pemilik blog www.sarinovita.com ini. Kebetulan, sebagai blogger, saya hobi mendatangi berbagai acara yang bermafaat dan menambah wawasan seperti berkaitan dengan UMKM. Apalagi, waktunya tergolong bersahabat. Alias, selesai jam tigaan yang bisa langsung menuju kantor untuk kembali bekerja.
* * *
MEMASUKI pengujung April, anomali cuaca kian menjadi. Ketika berangkat dari rumah di kawasan Jakarta coret -baca: pinggiran-, siang itu panasnya menyengat di sepanjang Jalan Daan Mogot. Ketika memasuki kawasan Tomang, rinai mulai membasahi jalan.Namun, selepas Slipi, sinar mentari seperti menghangatkan tubuh ini yang dilapisi jaket. Puncaknya, ketika Kuningan, dewi hujan benar-benar mencurahkan airnya hingga mau tidak mau saya harus menepikan sepeda motor untuk memakai jas.
Sambil berbasah-basahan ria, akhirnya saya sampai di gedung yang berdiri gagah yang jadi rumahnya koperasi dan UKM (Usaha Kecil dan Menengah). Setelah registrasi dan keliling di berbagai ruangan, akhirnya acara dimulai tepat pukul 13.00 WIB.
Tampak, beberapa pembicara sudah siap di atas panggung. Yaitu, Andi Silalahi yang merupakan Digital Practitioner dengan prestasinya The Winner of Google Award Southeast Asia 2010 for UKM, Andi Wiryawan (KUM Business Owner caristyle.co.id), Jose Ricardo Santos (Co-Founder bDigital.id), dan Bagus Rahman (Direktur Bisnis & marketing Smesco).
Menyimak nama-nama beken di bidangnya masing-masing itu tentu menimbulkan antusiasme tersendiri bagi saya. Kebetulan, sejak dua tahun ini memang ada niat untuk bergerak di bidang UKM atau tepatnya sih UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah).
Oh ya, emang harus ya, saya tambahkan M lagi pada UKM? Bagi saya sih ga harus, tapi wajib. Kali ini serius. Secara, M yang dimaksud "mikro" pada UMKM itu berkaitan dengan dana yang maksimal Rp 50 juta seperti yang saya ambil referensinya dari Bank Indonesia. Bandingkan dengan UKM yang butuh 50 juta ke atas.
Di sisi lain, dana yang saya kumpulkan untuk membuat UMKM baru mencapai 15 persen
Justru itu, saya ingin tahu lebih lanjut cara membuat UMKM dari beberapa pakarnya yang hadir sebagai pembicara, termasuk Ahmad Zabadi selaku Direktur Utama LLP-KUKM (Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi UKM). Siapa tahu, ada ilmu yang bisa saya serap untuk dipraktekkan kelak. Kalo kata bahasanya Christoper Nolan, "Learning by Doing."
* * *
BISNIS saat ini sudah mengacu pada digitalisasi (KBBI: proses pemberian atau pemakaian sistem digital). Ibarat roda pedati yang selalu berputar, untuk kegiatan usaha (baca: bisnis) konvensional tanpa melakukan pendekatan digital bakal tergerus seiring dengan perkembangan zaman. Jadi, harus ada sinergi dengan teknologi."Saya punya pengalaman dari rekan yang ingin membuka bisnis UKM melalui website," tutur Andi pada sesi pembuka. "Setelah sekian lama, usahanya itu belum berhasil. Kenapa? Karena rekan itu tidak memiliki email. Padahal, email itu penting. Gunanya, untuk menjalin relasi dan transaksi."
Apa yang dikatakan pria yang sekilas mengingatkan saya pada Radja Nainggolan, bintang AS Roma keturunan Batak ini, memang beralasan. Tanpa email atau surat elektronik, tentu membuat kita kesulitan dalam mengembangkan usaha. Jelas ini sepele. Namun, sangat krusial. Ibaratnya, orang yang jatuh itu bukan akibat dari batu besar, melainkan kerikil di jalan.
Dalam kesempatan itu, Andi juga menyinggung salah kaprahnya pelaku UKM di Tanah Air. Salah satunya dengan membuat sosmed (sosial media) seperi fanpage Facebook, Twitter, Instagram, dan Youtube terlebih dulu ketimbang website. Padahal, menurutnya, website dianalogikan sebagai lantai dasar pada suatu bangunan.
Jika lantai dasarnya kokoh, kita mudah membangun gedung itu hingga beberapa lantai berikutnya. Itu mengapa Andi menyebut, dua elemen penting dalam melakukan digital bagi pebisnis UMKM/UKM meliputi konten (website) dan jaringan komunitas (sosmed).
Ya, dua hal itu sangat berkaitan dalam korelasi digitalisasi usaha. Apa yang dipaparkan Andi, dan pembicara lainnya sudah pasti jadi masukan berarti bagi saya yang berencana membuat konsep
* * *
Registrasi terlebih dulu |
* * *
Penampilan Kazan Band |
* * *
Diskusi Andi Silalahi dengan peserta |
* * *
Beragam kuliner ada di Smesco |
* * *
Kopi, makanan, minuman, dan sebagainya |
* * *
Kuda-kudaan yang sayangnya tidak jadi dibeli karena sulit membawanya |
* * *
Ada yang mau saya bonceng? *kode :) |
* * *
Sebagai pencinta wayang, booth ini ibarat surga kecil bagi saya |
* * *
Wayang Golek tokoh Shinta yang harganya terjangkau |
* * *
- Jakarta, 22 April 2016
masa mas raja nainggolan mirip bintang AS Roma ???
BalasHapushe he he
Hapusyang bener Andi Silalahi mirip sama radja nainggolan, mbak :)
Ooo, jadi harusnya web dulu baru FB, twitter dst ya? Aku juga mikirnya mending sosmed dulu, hehehe. Btw, kuda-mudaannya lucu padahal :D
BalasHapusiya mbak :)
Hapuskatanya sih, secara saya juga baru rencana...
hehehe
Hmm keren mas bisa dipelajari ilmunya.
BalasHapusyupz, belajar itu bisa di mana saja dan kapan saja
Hapustermasuk saat mengunjungi smesco, pekan lalu :)
Acara seru dan berisi ini, pantang dilewatkan jika diundang :)
BalasHapustentu bu :)
Hapusmakanya, saya usahain dateng
bisa dapat ilmu yang berguna untuk kelak
Kalau saya jadi peserta pameranya, saya mau memajang handicraft layangan saya, boleh gak ya, xixixi...
BalasHapuskayaknya boleh mas, bisa menghubungi pihak smesco atau info terkait :)
HapusWaw seru nih ada band segala, saya mau pelajarin dulu kang soalnya saya masih agak pusing nih kang :D
BalasHapussip mas, jangan lupa minum obat :)
Hapusaku mupeng sama tas-tasnya di smesco
BalasHapus