Pertandingan voli di Lapangan Kecamatan Karya Penggawa, Pesisir Barat, Lampung dalam Gala Desa 2017. (Klik untuk perbesar foto atau geser untuk melihat gambar lainnya) |
MUTIARA yang indah tidak dicomot begitu saja dari pinggir pantai, melainkan harus menyelam hingga ke dasar samudera.
Begitu juga dalam dunia olahraga. Untuk meraih prestasi bagi atlet atau tim, tidak semudah menggoreng bala-bala di penggorengan.
Alias, butuh proses yang panjang. Kemauan dari atlet baik itu individu atau tim, pelatih, dan pengurus, untuk berjibaku. Itu disertai dengan fasilitas sarana dan prasarana untuk berlatih serta tanding. Tak lupa, dukungan pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) beserta instansi terkait dan pemerintah daerah.
Jika semua berjalan sesuai jalur, ibarat nelayan mencari mutiara. Meski di tengah lumpur sekalipun, mutiara tetaplah berkilau yang membedakannya dengan batu kerikil.
Jalan berliku dilalui untuk menjadikan Indonesia sebagai macan olahraga. Namun, pepatah mengatakan, Kota Roma tidak dibangun dalam semalam. Memang seperti itu.
Sejarah mencatat, banyak anak desa yang sukses mengharumkan Indonesia di tingkat internasional. Itu jadi alasan Kemenpora untuk menyelenggarakan Gala Desa di 136 kabupaten/kota di 34 provinsi di Indonesia.
Gala Desa termasuk dalam program unggulan kementerian yang dipimpin Imam Nahrawi ini bersama Gowes Pesona Nusantara, Liga Santri, Liga Mahasiswa, Liga Pekerja, dan Liga Sepak Bola Berjenjang untuk menggelorakan olahraga kepada masyarakat.
Penyelenggaraan Gala Desa di bawah payung Ayo Olahraga yang merupakan ajakan untuk bergerak dan berolahraga sesuai instruski Presiden Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Sehat.
Sejak kick-off di Bulukamba, Sulawesi Selatan, pada 14 Mei lalu, Gala Desa selalu disambut antusias. Tidak hanya pejabat atau instansi terkait di daerah masing-masing, melainkan juga atlet dan warga.
Fakta itu bisa dilihat dalam Gala Desa yang berlangsung di dua tempat di provinsi Lampung. Yaitu, kabupaten Pesisir Barat dan Way Kanan yang serentak membuka Gala Desa pada Sabtu (30/9).
“Sering-sering diadakan acara ini. Kalau bisa setiap hari sepanjang tahun biar kita-kita di sini (dagangan) laris,” ujar Rosniwati, salah satu pedagang di Lapangan Merdeka Labuhan Jukung Krui, Pesisir Barat.
Sementara, M. Ridwan, salah satu pelajar berharap Kemenpora bisa menambah cabang olahraga. Terutama, bela diri yang populer di Lampung.
“Semoga tahun depan Gala Desa kembali ada di Lampung. Inginnya (cabang olahraga) bisa bertambah dengan bela diri seperti silat dan tarung derajat yang asli nusantara,” Ridwan, mengungkapkan.
Pernyataan siswa XII SMA Negeri Pesisir Barat ini beralasan. Rekannya, Cikal Farah Labita, baru saja membawa pulang medali emas dari cabang Tarung Derajat pada Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 2017 di Semarang yang diselenggarakan 10-21 September lalu.
Cikal berasal dari kabupaten Pesisir Barat yang mewakili provinsi Lampung. Pada Popnas edisi ke-14 itu, Lampung finis di urutan enam dengan 11 emas.
Semoga, dengan diselenggarakannya Gala Desa ini, bisa jadi kawah candradimuka bagi atlet muda untuk berprestasi di tingkat nasional hingga dunia. Sekaligus, turut mewujudkan Visi Pembangunan 2005-2025 sebagai Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil, dan Makmur.***
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
Artikel Sebelumnya:Narsis sejenak dengan trofi dari Kementerian Pemuda dan Olahraga |
* * *
Kontingen dari 11 kecamatan di kabupaten Pesisir Barat, Lampung |
* * *
Atraksi tarung derajat dari siswa-siswi SMA di Pesisir Barat |
* * *
Cikal Farah Labita yang meraih emas pada Popnas 2017 di Semarang |
* * *
Penampilan Tari Sembah pada pembukaan Gala Desa 2017 |
* * *
Gala Desa 2017 merupakan program Kemenpora yang diinisiasi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi |
* * *
* * *
- (Galeri Foto) Meriahnya Popnas XIV 2017
- Sambutan Meriah untuk Juara All England 2017
- (Galeri Foto) Meriahnya Count Down Asian Games 2018 di Monas
* * *
- Jakarta, 1 Oktober 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Maaf ya, saat ini komentarnya dimoderasi. Agar tidak ada spam, iklan obat kuat, virus, dan sebagainya. Silakan komentar yang baik dan pasti saya kunjungi balik.
Satu hal lagi, mohon jangan menaruh link hidup...
Terima kasih :)