TyyiccClcSK3IvRCDh0sKBc4_Sg roelly87.com: Di Perbatasan, yang Sakti Hanya Kera!

Serial Catatan Harian Ojol

Serial Catatan Harian Ojol
Serial Catatan Harian Ojol

Rabu, 16 Mei 2018

Di Perbatasan, yang Sakti Hanya Kera!


Dalam banget!


KAMUS Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi daring mendefinisikan Meme sebagai berikut. Yaitu, sebagai berikut:

1. ide, perilaku, atau gaya yang menyebar dari satu orang ke orang lain dalam sebuah budaya
2. cuplikan gambar dari acara televisi, film, dan sebagainya atau gambar-gambar buatan sendiri yang dimodifikasi dengan menambahkan kata-kata atau tulisan-tulisan untuk tujuan melucu dan menghibur

*        *        *

MALAM itu di salah satu ballroom hotel yang berbatasan dengan gerbang tol di barat ibu kota, sangat ramai. Tampak, ratusan manusia memenuhi aula tersebut pada Sabtu (12/5) malam.

Termasuk, dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang jadi inisiator Sepeda Nusantara 2018. Yaitu, program lanjutan tahun lalu yang bernama Gowes Pesona Nusantara (GPN) 2017.

Turut hadir, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Sekretaris Kemenpora Gatot Sulistiantoro Dewa Broto, Deputi III Kemenpora Raden Isnanta, dan segenap perwakilan dari panitia Sepeda Nusantara 2018 (Artikel selengkapnya: https://www.topskor.id/detail/73789/Kick-off-Minggu-Pagi-Sepeda-Nusantara-2018-Lewati-34-Provinsi-di-Tanah-Air).

Pandangan saya tertuju pada layar lebar berukuran sekitar 2x6 meter. Dalam tayangan tersebut, tampak diputar berbagai keseruan GPN 2017. Termasuk, ketika di Etape Khatulistiwa yang melintasi Kalimantan Barat.

Tampak, rekaman video menampilkan berbagai cuplikan menarik dari tempat wisata dan bersejarah di provinsi terluas keempat di Tanah Air ini. Dua di antaranya, Jembatan Tayan dan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong yang sama-sama berada di Kabupaten Sanggau.

Seketika, saya jadi teringat pada perjalanan monumental tiga pekan lalu. Tepatnya, ketika meninjau PLBN Entikong bersama perwakilan Sekretariat Negara (Setkab) pada 23-25 April lalu.

Untuk artikel lengkapnya, bisa disimak pada daftar di bawah ini atau laman PLBN Entikong yang tertera pada banner di atas. Banyak kisah menarik yang bisa digali dari kunjungan saya sebagai netizen (warganet).

Tentu, tidak bisa dijabarkan semuanya. Alias, berseri yang semoga saja bisa dijadikan buku atau minimal antologi. Yuppiiii!

*        *        *

"JANGAN hanya jaga perasaan dia, tapi juga jaga mutu kerja kita!"

"Pakailah APD kalian. Ingat, yang sakti cuman Kera!"

"Kawin, duda, atau jomblo sama saja. Safety First tidak memandang status!"

Demikian berbagai kalimat yang menggelitik dari papan informasi terkait Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) bagi karyawan. Papan informasi ini tersebar di berbagai kawasan Proyek Entikong Tahap 2 dengan kalimat yang unik dan bikin yang melihat senyum-senyum sendiri. Alias, tidak monoton bagi setiap yang melihatnya.

Bisa dipahami mengingat K3 sangat penting dalam setiap pekerjaan, terutama di proyek. Kebetulan, saya sedikit paham dengan K3 karena beberapa kali mengikuti acara yang diselenggarakan Kemen PUPR.

Baik itu pada event blog (Artikel sebelumnya Sinergi Kementerian PUPR dan Blogger untuk Sosialisasi K3 dalam Sebuah Proyek) atau ketika menunaikan tugas jurnalistik (Artikel sebelumnya Sisi Lain Kunjungan Menkeu Sri Mulyani ke Kompleks GBK, Kunjungan Jusuf Kalla, dan GBK Bersolek).

"Memang dibuat agak unik dengan nada guyon tanpa mengurangi inti dari mengingatkan terkait K3. Tidak hanya pekerja saja, tapi juga tamu yang hadir wajib memakai APD (alat pelindung diri) seperti helm. Sebab, namanya di proyek, kami khawatir ada serpihan yang mengenai kepala," kata salah satu staf PLBN Entikong yang mendampingi kami.

Yupz, saya setuju dengan pernyataan tersebut. Sebab, dengan nada guyon akan lebih mudah diingat ketimbang peringatan yang serius. Itu karena sensor motorik lebih mudah mencerna sesuatu yang gampang diingat.

Meski bernada guyon, tapi peringatan yang terpasang di berbagai titik Proyek PLBN Tahap 2 ini tidak mengurangi dari esensi sebagai informasi. Intinya, sebagai pemberitahuan baik pekerja maupun tamu untuk selalu waspada saat memasuki proyek.

Nah, bagaimana menurut Anda?***

*        *        *
Yupz, ibadah dan bekerja

*        *        *
Setuju banget

*        *        *
Intinya (translate) pakai helm, sepatu, dan rompi

*        *        *
Kalau ada yang masih ngeyel, jangan-jangan orang itu Sun Go Kong?

*        *        *
"No Comment!"

*        *        *
Untuk saat ini belum...
*        *        *

Website: www.Setkab.go.id/WargaNetkePerbatasan
Facebook: @setkabgoid
Twitter: @setkabgoid
Instagram: @Sekretariat.Kabinet
Youtube: Sekretariat Kabinet RI
Tagar: #MenujuIndonesiaMaju#WajahBaruPerbatasan

*        *        *

Artikel ini merupakan bagian dari Seri Kunjungan ke PLBN Entikong
Prolog
Catat, Setkab Selenggarakan Lomba Medsos Berhadiah Rp 107 Juta!
(Teaser) Melongok Wajah Baru Perbatasan Indonesia dengan Malaysia
Pelangi yang Indah Bersinar di Sanggau
Di PLBN Entikong, Kedaulatan Indonesia Terjaga
Proyek PLBN Entikong Tahap 2 Picu Ekonomi Kerakyatan

Artikel Selanjutnya:
- (Meme) Jangan Hanya Jaga Perasaan Dia, tapi Juga Juga Mutu Kerja Kita
- Di Indonesia Bayar dengan Ringgit, di Malaysia Pakai Rupiah
- Di Balik Kunjungan ke PLBN EntikongEpilog

*        *        *
Jakarta, 16 Mei 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Maaf ya, saat ini komentarnya dimoderasi. Agar tidak ada spam, iklan obat kuat, virus, dan sebagainya. Silakan komentar yang baik dan pasti saya kunjungi balik.

Satu hal lagi, mohon jangan menaruh link hidup...

Terima kasih :)