TyyiccClcSK3IvRCDh0sKBc4_Sg roelly87.com: Menikmati Senja di Taman Jomblo: Antara Mitos dan Fakta

Serial Catatan Harian Ojol

Serial Catatan Harian Ojol
Serial Catatan Harian Ojol

Kamis, 22 September 2016

Menikmati Senja di Taman Jomblo: Antara Mitos dan Fakta


Taman Film yang masih satu lokasi dengan Taman Jomblo (Pasupati)

"KALO ke sini, mampir di Taman Jomblo. Ntar kita kongkow lagi sambil ngopi, ngeteh, atau nyusu. Tamannya keren, ga kalah sama (Taman) Menteng dan Taman Ayodya." Demikian pesan dari kawan yang tinggal di Bandung melalui aplikasi grup chatting. Sebelumnya, saya sempat mengabari akan berada di "Kota Kembang" selama tiga hari untuk meliput Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX.

Mojang kelahiran Cadas Pangeran, Sumedang itu menyanggupi untuk jadi guide. Tentu saja, tawaran tersebut saya tolak. Sebab, kehadiran saya di Bandung bukan untuk rekreasi, melainkan karena tugas kantor. Beda lagi jika itu memang sedang liburan. Beliau pasti saya hubungi bersama beberapa rekan seangkatan yang sama-sama pernah bertualang di ladang emas hitam.

Maklum, meski Jakarta-Bandung hanya dua jam lewat jalan tol, kenyataannya sulit untuk kami bereuni. Ada saja halangan yang menyebabkan kegagalan untuk kumpul-kumpul di toko buku yang merangkap sebagai kafe di kawasan Dipati Ukur seperti satu dekade silam. Teranyar, Idul Fitri lalu, giliran saya yang membatalkan rencana karena suatu hal.

"Btw, tuh taman khusus untuk Jomblo. Cocok dengan dirimu yang selalu single. Tontowi Ahmad sama Liliyana Natsir aja udah dobel pas dapet emas di (Olimpiade) Rio," ujarnya, memberi analogi pebulutangkis ganda campuran yang sukses meraih medali emas Olimpiade pada 17 Agusus lalu.

*         *        *
PAGI itu, Sabtu (17/9) saya kembali berkumpul di kantor yang terletak di jantung ibu kota. Tentu, kali ini bukan untuk rekreasi seperti pekan sebelumnya untuk rafting di Sungai Citarik, Sukabumi. Melainkan, menuju Bandung yang sejak sebulan terakhir atmosfer PON XIX sudah terasa.

Setelah sempat berhenti di rest area untuk makan, dan mojok -bagi ahli hisap-, kami tiba sebelum matahari di atas kepala. Usai istirahat sejenak di penginapan di kawasan Cisangkuy, kami yang berjumlah tujuh orang pun melanjutkan acara dengan berpencar. Ya, sejak sepekan sebelumnya, sudah dibagi daftar venue dan jadwal pertandingan yang akan diliput.

Kebetulan, saya kebagian di kawasan tengah (GOR Saparua) tidak begitu jauh dengan Taman Jomblo. Itu mengapa, setelah mendapat rencana tugas, saya langsung mengontak beberapa teman di Bandung.

Sementara, rekan lainnya ada yang di kawasan UPI, Stadion Siliwangi, Arcamanik, hingga Stadion GBLA untuk pembukaan yang didatangi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ya, arena pertandingan PON XIX pada 44 cabang olahraga ini memang tersebar di berbagai wilayah.

Tidak hanya Bandung kota saja, melainkan Bandung kabupaten, Lembang, Sumedang, Pangandaran, Indramayu, hingga Bogor, yang merupakan tetangga Jakarta. Bisa dipahami mengingat PON merupakan pesta olahraga yang diselenggarakan provinsi. Bedakan dengan Olimpiade yang khusus untuk satu kota atau satelitnya, misal Olimpiade 2016 di kota Rio de Janeiro saja.

*         *        *
WANGI tanah yang basah setelah hujan menyelimuti saya ketika menginjakkan kaki di Taman Pasupati. Ya, itu merupakan nama asli dari Taman Jomblo yang diresmikan pada 4 Januari 2014. Letaknya, di bawah jembatan layang Pasupati yang merupakan akronim untuk menghubungkan Jalan Pasteur dengan Jalan Surapati.

Masih dalam kawasan tersebut, ada layar berukuran raksasa yang menayangkan film Hachiko: A Dog's Story. Yaitu, remake versi Hollywood dari film Jepang berjudul Hachiko Monogatari yang bercerita tentang kesetiaan anjing pada majikannya dengan menunggu di stasiun. Tidak hanya sehari saja, melainkan hingga akhir hayatnya. Oke, lupakan film yang menurut "Tomat Busuk" mendapat rating 62% dan IMdB (8,1), karena jika saya sempat akan saya buat reviewnya.

Taman Pasupati dan Taman Film yang berdekatan -mudahnya, sebut Taman Jomblo- lokasinya sangat strategis. Hanya seperlemparan batu dari beberapa tempat menarik di "Paris van Java". Seperti, Cihampelas yang berderet patung superhero raksasa sebagai sentra jeans, Dago, Gedung Sate, ITB, Istana Plaza, dan Dipati Ukur.

Tak heran jika taman ini jadi salah satu tujuan utama warga Bandung. Baik anak sekolah, remaja, keluarga, hingga... Berpasangan! Ya, menurut salah satu penjual cemilan yang saya tanya, di Taman Jomblo juga kerap jadi ajang tembak-menembak!

Persentasenya sih konon katanya masih banyakan pria, sekitar 90 persen -kata pak penjual- dan sisanya wanita yang menembak nah lho!. Nah, masalah diterima atau tidak, itu hanya dijawab anggukan saja dari penjual makanan ringan tersebut. Bisa jadi, lebih banyak ditolak yang membuat mitos Taman Jomblo benar adanya. Yaitu, jangan datang jika membawa pasangan atau saat pedekate.

"Kadieu duaan, ari balik mah  masing-masing," ujar salah satu pedagang minuman kaleng, mengomentari sambil tertawa. Ngerti bahasa Sunda? Silakan terjemahkan sendiri :)

*         *        *
YANG paling saya suka dari Taman Jomblo ini dekorasinya sangat unik. Selain bisa untuk bermain futsal, juga dapat dijadikan selonjoran kaki sambil istirahat. Tak jarang, ada beberapa warga yang ketiduran beneran.

Apalagi, fasilitasnya lumayan lengkap dengan keberadaan toilet umum dan musala untuk ibadah. Pun dengan makanan dan minuman yang tersebar luas di sekitar taman. Baik itu yang dipikul, gerobak, kios, hingga warung nasi di pinggir jalan yang harganya murah meriah.

Termasuk, saya yang nyender untuk mengerjakan tugas sambil ditemani tiga kawan seperjuangan dulu. Kebetulan, mereka menyuguhkan berbagai makanan -maklum saya tamu :)- seperti Tahu Sumedang, Batagor, hingga Es Cendol Elizabeth, yang membuat sore itu jadi lebih berwarna.

Sebelumnya, sambil mencoba ponsel anyar, Zenfone 3 Asus Z017DB (ZE520KL), saya asyik menjepret berbagai pemandangan menarik. Termasuk, mempelajari cara memotret asyik dari smartphone. Bisa dipahami mengingat kamera belakang Zenfone 3 ini memiliki resolusi 16 megapixel. Apalagi, dengan berbagai fitur canggih yang membuat saya larut untuk jepret-jepret di sekitar taman.

Ketika melirik arloji di tangan kiri saya memperlihatkan 180 derajat. Itu berarti, sudah saatnya saya kembali ke hotel untuk memulihkan tenaga agar pagi harinya dalam kondisi bugar karena harus berkeliling dari satu venue ke arena olahraga lainnya. Pun, begitu dengan ketiga rekan yang akan melanjutkan aktivitasnya masing-masing menjelang pergantian hari.

Sambil menuju jalan, kami berpapasan dengan pengunjung lain. Ada yang berpasangan dan ada juga yang sendirian dengan langkah gontai. Seketika, saya jadi teringat dengan perkataan penjual cemilan tersebut...

*         *        *
Satu hotel dengan Kontingen asal Sulawesi Selatan

*         *        *
Tidak hanya untuk Jomblo dan Film saja, di Bandung pun ada Taman Lansia  

*         *        *
Taman Pasupati

*         *        *
Sudut jalan Pasupati

*         *        *
Memotret Taman Pasupati dengan Zenfone 3 yang setting waktunya dilambatkan 10 detik

*         *        *
Taman Pasupati yang selalu ramai dikunjungi warga

*         *        *
Arena Skate Board gratis untuk yang hobi berseluncur

*         *        *
Awas... Jatuh

*         *        *
Senja itu...

*         *        *
Fasilitas lumayan lengkap dengan adanya musala dan toilet

*         *        *
Salah satu film yang diputar: MI: Rogue Nation

*         *        *
Bandung... Juara!

*         *        *
Menjelang pergantian hari...
*         *        *
Artikel Taman Sebelumnya:

- Tujuh Taman Gratis di Jakarta yang Layak Dikunjungi
- Menikmati Segarnya Udara Taman Terbuka di Mal Central Park
- (Esai Foto) Menikmati Senja di Taman Ayodia dan Perpustakaan Terapung
- Pengalaman Ngabuburit di RPTRA Krendang
Melepas Lelah dengan Segelas Kopi Aceh di Pasar Santa
Menikmati Eksotisnya Candra Naya yang Tersembunyi
Tujuh Tempat Nongkrong Asyik di Jakarta
- Di Bandung, Jokowi Kalah Populer Dibanding Ridwan Kamil
Romantisme Pantai Jimbaran dan Eksotisnya Garuda Wisnu Kencana
(Esai Foto) Menikmati Ketenangan di Danau Linow

*         *        *
- Jakarta, 22 September 2016 (Seluruh foto diabadikan melalui Zenfone 3)

14 komentar:

  1. Nah ini nih, sewaktu masih kuliah di kampus gajah, kadang mampir ke tempat ini sekedar buat wifian, haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. wifi-an gratis?
      wow... mau dunkkk :)

      kalo kemaren mah saya tethering dari hape ke lappy buat nulis kerjaan hehehe

      Hapus
  2. Bandung emang keren, kecuali macetnya yang sering bikin gak nahan

    BalasHapus
    Balasan
    1. hi hi hi, kalo macet ga beda sama jakarta ya mas
      apalagi kemaren bertepatan PON itu superrame, tapi seru sih :)

      Hapus
  3. ini semua foto diambil pake asus semua? cakep juga kamera asus

    Budy | Travelling Addict
    Blogger abal-abal
    www.travellingaddict.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mas, pake smartphone asus zenfone 3 :)
      makasiiih

      Hapus
  4. Kayaknya taman ini cocok buat saya deh, kan lagi jomblo. Hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah, yang dulu gandengan itu siapa mas?
      hehehe

      Hapus
  5. Bahahaha Taman Jomblo, saya mondar mandir sini kalo pas ke Bandung tapi ya kok gak pernah masuk ke taman ituh soalnya saya kan emak - emak, bukan jomblo wakakakaka... tamannya cocok buat mas Huda ya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. komentarnya so swiiiiit :)
      hi hi hi

      saya juga baru kali pertama ke sana mbak, padahal udah sering denger dari 2014 pas ke bandung, tapi belom sempet

      Hapus
  6. cocok untuk diri mu yang selalu single -> menohok sekali itu kalimatnya hihihi.

    Saya cuma lewat aja, belum pernah mampir ke Tamna Jomblo

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalimat itu abaikan aja mbak hehehe :)

      ajak si kecil menarik mbak di sana, bisa buat baca2 buku sekalian main futsal

      Hapus
  7. jomblo2 ayo merapat di taman ini sambil pake wifi gratis.
    btw foto2nya itu bagus mas.

    BalasHapus
  8. hahaham, keromendet banget nih buat aku yang masih single... do'a kan agar segara di temukan dengan tulang rusuk yaa.. hehehe

    BalasHapus

Maaf ya, saat ini komentarnya dimoderasi. Agar tidak ada spam, iklan obat kuat, virus, dan sebagainya. Silakan komentar yang baik dan pasti saya kunjungi balik.

Satu hal lagi, mohon jangan menaruh link hidup...

Terima kasih :)