TyyiccClcSK3IvRCDh0sKBc4_Sg roelly87.com

Serial Catatan Harian Ojol

Serial Catatan Harian Ojol
Serial Catatan Harian Ojol

Minggu, 16 Agustus 2015

Yuk, Cari Rumah Murah di BTN Property Expo 2015



BTN Property Expo 2015 di JCC (sumber foto: dokumentasi pribadi/ www.roelly87.com)

HARI gini cari rumah murah di kawasan Jabodetabek yang seharga Rp 100-an juta, emang masih ada? Bagaimana dengan reputasi pengembangnya? Asli atau palsu? Lalu, rumahnya sudah dibangun atau masih akan? Harganya, ada jebakan betmen ga? Jangan-jangan, DP-nya murah, harga meriah, tapi dibangunnya baru 10 tahun lagi. Sama aja kayak kuota haji!

Itulah berbagai pertanyaan yang "menghantui" saya saat mengetahui ada pameran rumah murah BTN Property Expo 2015 di Jakarta Convention Center (JCC), kemarin, Sabtu (15/8). Kebetulan, saat itu saya baru saja menyaksikan Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis BWF 2015 di Istora Senayan, Jakarta. Berhubung lokasi kedua acara tersebut bersebelahan, saya pun tertarik untuk mendatanginya.

Niat awalnya untuk melihat-lihat beberapa tipe rumah yang cocok. Siapa tahu berminat jika memang ada yang cocok. Ya, cocok baik dari segi harga, tipe, lokasi, angsuran, dan sebagainya. Saya pun coba mengelilingi beberapa booth dari total 162 stan yang tersebar di Exhibition Hall A dan B JCC.

Tak lupa, saya juga beberapa kali menolak dengan halus tawaran dari beberapa sales yang menyodorkan brosur apartemen dan rumah mewah di kawasan Kelapa Gading, Kuningan, Pondok Indah Mertua, Menteng dan sebagainya. Mungkin, mereka menganggap penampilan saya yang keren hingga ditawari properti seharga Em-eman!

Usai menyeleksi berbagai tipe yang menurut saya terjangkau, saya pun mendatangi booth Bank Tabungan Negara (BTN) Properti. Ya, siapa tahu, dapat nomor telepon SPG rekomendasi dari bank pelat merah ini.

Ternyata, BTN sedang menawarkan banyak kemudahan, bahkan hingga 17 kali bagi calon pembeli properti selama pameran berlangsung pada 15-23 Agustus 2015. Itu dilakukan mereka demi menyambut HUT Indonesia ke-70 yang diperingati setiap 17 Agustus.

Beberapa di antaranya yang saya anggap menarik seperti Apply KPR onlineOne hour approval, dan jangka waktu KPR hingga 25 tahun. Ada juga sih program uang muka ringan yang saya anggap itu relatif.

*        *        *

Akhirnya, usai melakukan konsultasi dengan mas dan mbak marketing BTN, saya yang merupakan salah satu nasabah mereka, coba untuk mengajukan KPR online di situs www.btnproperti.co.id. Tentu, sebelumnya, saya juga minta informasi yang selengkap-lengkapnya.

Terutama menyangkut kredibilitas pengembang. Yaitu, apakah developer-nya memang memiliki modal sendiri, rumahnya sudah dibangun, serta track record selama ini.

Bagi saya, tiga poin itu sangat penting. Agar, saya tidak membeli kucing dalam karung. Maklum, yang saya beli itu rumah, bukan gorengan, snack, nasi bungkus dan sebagainya. Jadi, saya harus teliti agar tidak menyesal di kemudian hari seperti banyak kasus yang terjadi antara konsumen dan pengembang yang bahkan sampai ke meja hijau.

Setelah mendapat beberapa rekomendasi dari pihak BTN, pilihan saya jatuh pada hunian di kawasan Jabodetabek. Ya, masih pinggiran Jakarta dikit lah. Yang terpenting bagi saya, aksesnya mudah dijangkau dengan keberadaan stasiun kereta api, terminal bus, dan jalan tol.

*        *        *

Oh ya, dalam pameran yang didukung lebih dari 500 pengembang ini juga terdapat dua kategori. Pertama, subsidi KPR FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) yang bekerja sama dengan Kementerian Perumahan Rakyat yang memiliki rentang harga terjangkau.

Mulai dari Rp 120-200 juta yang tersebar di Jabodetabek, Banten, Jawa Barat, dan sebagainya. Terlebih, syaratnya lumayan mudah. Calon pembeli hanya cukup membawa foto kopi KTP, slip gaji sebulan terakhir, dan NPWP (opsional).

Kedua, untuk non subsidi, harganya berkisar dari Rp 300 juta hingga miliaran rupiah yang terbagi pada rumah, rumah susun, dan apartemen.

Yang menarik, dalam pameran bertajuk "Pesta KPR Murah" itu, sukses memanjakan pengunjung. Selain tiket masuk yang tidak dikenakan biaya, BTN Property Expo 2015 ini juga turut memberikan suvenir. Bahkan, ada grandprize bagi calon pembeli yang beruntung. Tak lupa, di booth BTN Properti juga menyelenggarakan kontes foto selfie berhadiah menarik yang diunggah melalui twitter.

Bagi yang memiliki waktu luang dan sedang mencari rumah, bisa mengunjungi BTN Property Expo 2015 di JCC secara gratis!

*        *        *
Suasana di Booth BTN Properti

*        *        *
Antrean calon pembeli untuk melakukan konsultasi 

*        *        *
Mencari rumah via online di www.btnproperti.co.id

*        *        *
Narsis sejenak usai konsultasi dengan pihak BTN Properti

*        *        *
Artikel Pameran Sebelumnya:
- Yuk, Hadiri Pameran Seni Patung Pencak Silat di TIM
Pelukis Yayat Yatmika kembali Gelar Pameran Tunggal di TIM
Rahasia Ki Manteb Sudarsono saat Mendalang
Riwayat Panjang Lagu Kupu-kupu Malam
Adu Akting Supernova Versus Tongkat Emas
Ternyata Hulk bisa Main Dampu dan Takut Tikus
Museum Nasional dan Saksi Peninggalan Kejayaan Indonesia
Tujuh Permainan Tradisional yang Asyik untuk Ngabuburit
Catatan dari Wayang World Puppet Carnival 2013
Yuk, Meriahkan Karnaval Wayang Dunia 2013
E-Wayang, Solusi Mengenalkan Wayang pada Generasi Muda
Menelusuri Warisan Budaya Nusantara di Museum Wayang (2)Menelusuri Warisan Budaya Nusantara di Museum Wayang 

Semarak HUT TNI ke-68 di Monas
Catatan dari Wayang World Puppet Carnival 2013
Kasus Pencurian dan Lemahnya Pengawasan Museum di Indonesia
Tapak Tilas Hari Kemerdekaan di Museum Prangko
Yuk, Berkunjung ke Pameran Filateli di Museum Prangko


*        *        *
- Cikini, 16 Agustus 2015

Jumat, 14 Agustus 2015

Kisah Klasik dalam Konser Sheila On 7

Kisah Klasik dalam Konser Sheila On 7

Aksi Sheila On 7 di atas panggung (sumber foto: dokumentasi pribadi/ www.roelly87.com)
"Sekilas kau tampak layu
Jika kau rindukan gelak tawa yang warnai
Lembar jalan kita
Reguk dan reguklah
Mimpiku dan mimpimu
Terbelenggu satu
Oleh ucapan janjimu..."

SHEILA On 7? Emang masih aktif? Demikian pikiran yang terlintas di benak saya ketika melihat nama band yang akrab disingkat SO7 ini dalam daftar penampil Heyho Festival 2015. Jujur saja, saya bukan penggemar grup asal Yogyakarta ini. Bagi saya yang besar di era 1990-an ketika musik masih orisinal, band legendaris itu seperti Dewa 19, Jamrud, Boomerang, Gigi, Basejam, /Rif, Padi, dan beberapa lainnya. SO7? Wow, saya kurang tertarik.

Namun, saya harus mengakui jika ada beberapa lagu SO7 yang sering didengar. Itu karena saat berseragam putih abu-abu saya kerap menonton pentas seni (pensi) yang kadang menampilkan mereka seperti di kawasan Bulungan, Manggarai, Cikini, Gambir, dan sebagainya.

Salah satunya, "Kita", yang sangat memesona dan meledak lewat album perdana (Sheila On 7). Kebetulan, saat itu saya masih berseragam putih biru. Jadi, saya sangat tertarik dengan lirik  ambiguitas dari "Kita" yang video klipnya kerap berseliweran di MTV Ampuh dan Clear Top10.

Setelah lagu "Kita", ya saya kurang antusias lagi. Bahkan, ketika album keduanya, "Kisah Klasik untuk Masa Depan" kembali meledak disertai beberapa hit seperti Sahabat Sejati, Sebuah Kisah Klasik, Tunggu Aku di Jakarta, Bila Kau Disampingku, hingga yang fenomenal, Sephia, tetap tidak mampu menggugah antusias saya terhadap band berjulukan "Satu Juta Copy" itu.

*       *       *
MALAM itu, Sabtu (8/8) ratusan atau ribuan manusia memadati Plaza Barat Senayan, Jakarta Pusat. Seperti biasa, kawasan tersebut memang kerap diselenggarakan berbagai acara. Menjelang Idul Fitri, ada Jakcloth Lebaran. Sementara, pekan lalu ada Heyho Festival yang 2015 yang selain menampilkan parade busana menarik juga turut mengundang beberapa band ternama. Yang saya ingat kalau tidak salah ada Endank Soekamti, Efek Rumah Kaca, dan Sheila On 7.

Namun, terus terang saja, keinginan saya datang ke acara tersebut bukan untuk menonton konser atau belanja. Melainkan demi menyaksikan atraksi Tong Setan yang memang sudah saya nantikan sejak enam tahun silam. Setelah puas melakukan "investigasi", saya pun cuci mata jalan-jalan sejenak. Ketika sedang menikmati kuliner malam, saya mendengar lagu yang tak asing: "Kita".

Apa daya, seperti "dihipnotis", membuat kami seperti dituntun menuju panggung utama. Sambil berdesak-desakan dengan ribuan penonton, saya melihat SO7 sudah tampil. Saya bukan penggemar band yang berdiri sejak 1996 itu. Namun, apa salahnya, jika saya ikut menyaksikan konser mumpung mereka sedang di Jakarta. Toh, kami sudah membeli dua tiket masuk yang per lembarnya Rp 45.000 yang berarti bisa mengakses segalanya: Konser, Tong Setan, Rumah Hantu, dan sebagainya.

Karena kesulitan melihat dari depan, maka kami pun menyeruak menuju bibir panggung. Saat itu, ada beberapa abg yang "nyelip" untuk menerobos pagar. Saya pun coba mengikutinya yang ternyata langsung dihalangi salah satu petugas keamanan. Beruntung, meski ngomel, beliau sangat ramah dan menunjukkan tempat di belakang panggung. Dengan syarat, untuk masuk kami harus memperlihatkan tiket.
*       *       *
SAYA tidak tahu berapa lagu yang dibawakan Akhdiyat "Duta" Modjo dan kawan-kawan. Yang pasti, berdasarkan daftar lagu yang saya potret, "Kita" terdapat di urutan keempat atau kelima.

Sebagai blogger, ketika berada di atas panggung, tentu naluri "reportase" saya bekerja. Selain jepret sana, jepret sini, saya pun mencoba merekam video mereka yang sayanngya hanya bisa saat terakhir karena memori ponsel terbatas.

Beruntung, saya bisa mengabadikan momen ketika pundak Duta keseleo dan rehat sejenak untuk dipijat salah satu kru S07. Itu terjadi ketika mereka sedang membawakan "Dan" yang merupakan hit terpopuler pada 1999. Konser empat personel beranggotakan Duta sebagai vokalis, Erros Candra (gitar), Adam Subarkah (bas), dan Brian Kresna (drum) itu diakhiri dengan lagu "Sebuah Kisah Klasik" yang disambut koor dan aplaus dari ribuan penonton.

Setelah lagu tersebut, layar di panggung pun meredup diikuti naiknya beberapa panitia dan kru yang siap membereskan alat musik. Pada saat yang sama terdengar gemuruh koor ribuan penonton yang menginginkan lagu tambahan. Sayangnya, seluruh personil SO7 sudah bersiap untuk kembali ke Yogyakarta.

Bagi saya, aksi band yang sudah menelurkan 10 album ini memang sebatas konser saja. Dinikmati saat itu dan kalau ingin bernostalgia, cukup didengar melalui pemutar musik di ponsel. Namun, tidak untuk ribuan penonton yang datang ke acara tersebut karena mayoritasnya memang ingin melihat penampilan SO7. Bisa jadi, bagi mereka, konser malam itu akan turut dikenang sebagai kisah klasik untuk masa depan.

"Bersenang-senanglah
Karena hari ini yang kan kita rindukan
Di hari nanti
Sebuah kisah klasik untuk masa depan..."

*       *       *
Ribuan penonton memadati Plaza Tengara Senayan demi menyaksikan konser SO7

*       *       *
Aksi Erros yang mengingatkan saya pada Yngwie Malmsteen

*       *       *
Daftar lagu yang dibawakan "Band Sejuta Copy"

*       *       *


Video Di Balik Panggung Konser Sheila On 7 (@roelly87)

*       *       *
*       *       *
- Cikini, 14 Agustus 2015

Senin, 10 Agustus 2015

Menguak Rahasia Tong Setan


Menguak Rahasia Tong Setan (Roda-roda Gila)

Atraksi Tong Setan (sumber foto: Dokumentasi pribadi/ www.roelly87.com)


TONG Setan? Saat ini atraksi yang kerap terdapat di Pasar Malam itu nyaris sulit ditemui. Terutama di beberapa kota besar, seperti Jakarta. Namun, untuk beberapa daerah, khususnya di pelosok, pertunjukan yang juga dikenal sebagai Roda-roda Gila itu masih sering berlangsung.

Yang menarik, setelah terakhir melihatnya di Sumatera Barat pada 2009, saya kembali bisa menyaksikan atraksi menantang maut ini. Bahkan, letaknya di pusat Jakarta! Itu terjadi ketika saya mengunjungi Heyho Festival di Plaza Tengara Senaya, Jakarta Pusat, Sabtu (8/8).

Bermodalkan tiket masuk seharga Rp 45.000, banyak yang saya peroleh. Mulai dari mencari berbagai busana trendi, cuci mata, menyaksikan konser Sheila On 7, dan tentu saja melihat atraksi Tong Setan. Untuk yang terakhir, saya benar-benar puas.

Apalagi, seusai pertunjukkan, saya berhasil "menculik" salah satu kru untuk diajak berbincang-bincang di balik panggung. Dengan melakukan pendekatan persuasif ala Billy Costigan dalam film "The Departed", akhirnya saya berhasil mengorek beberapa keterangan mengenai Tong Setan. Bahkan, di bawah todongan senjata ponsel sebagai alat perekam, dengan ramah pria bernama Ardian itu mau buka suara. Berikut petikan obrolan kami:

Sudah berapa lama Anda tampil di Tong Setan?
Kalo tidak salah, tujuh tahunan.

Bisa diceritain, awalnya bergelut dengan Roda-roda Gila ini.
Ya, begitu. Mulanya karena hobi mengulik motor. Terus ada rencang -teman- yang menawarkan. Akhirnya ikutan.

Anda tidak takut saat melakukan atraksi? Terutama saat lepas tangan sambil mengendarai motor dalam posisi miring seperti tadi?
Kan udah biasa mas. Ini kan kayak makanan sehari-hari, jadi udah ga ngeri kayak dulu lagi.

Maksudnya?
Waktu belajar itu emang takut, apalagi pas lihat ke bawah. Tapi, setelah beberapa waktu, jadi terbiasa lagi. Yang penting, kecepatan saat di atas tong harus konstan. Ga boleh lebih atau kurang sedikit bisa fatal.

Berapa lama Anda belajar?
Butuh setahunan biar bisa lancar seperti ini. Latihan, jatoh, latihan, jatoh, latihan, jatoh. Lama-lama juga ntar terbiasa.

Tanggapan keluarga?
Istri sama anak saya dukung mas. Ini kan halal, kami melakukannya dengan keahlian.

Menurut beberapa info yang saya baca di internet, konon, ini konon ya. Kabarnya, atraksi Tong Setan ini ada unsur magic...
Ha ha ha... Mas (maksudnya saya) lihat sendiri kan. Sebelum sama sesudah atraksi saya gimana. Ga ada itu magic, mistik, dan lain-lain. Ini hanya soal keahlian. Mas juga bisa kok tampil di dalam asal mau belajar dan "berani" jatoh (tertawa).

Jadi benar, atraksi Tong Setan ini ga ada unsur aneh-aneh?
Ga ada mas. Saya jamin. Rahasianya untuk bisa melakukan atraksi, hanya perlu latihan, latihan, dan latihan. Ini kan berkaitan dengan ilmu fisika gitu soal teori keseimbangan. Yang penting, kita mau, berani, dan siap tanggung risiko kalo jatuh. Mas kalo lihat saya atraksi di atas itu mungkin ngeri. Padahal, bagi saya, beraksi di dalam itu udah jadi santapan sehari-hari. Sama aja kayak saya disuruh ngeblog kayak yang mas lakuin, ya saya belom tentu bisa.

Selain di sini, Anda dan tim beraksi di mana lagi?
Ga tentu mas. Biasanya seputaran Jabodetabek. Kadang di Jakpus, Jakbar, Jaksel, dan lain-lain.

Ok mas, terima kasih banyak atas informasinya. Sampai jumpa di lain kesempatan.
Sama-sama mas. Terima kasih sudah menonton.

*       *       *
Saat latihan sebelum beraksi

*       *       *
Dua pengendara Tong Setan saling kebut

*       *       *
Ardian yang jatuh bangun setiap latihan

*       *       *
Atraksi Tong Setan terlihat dari jauh

*       *       *

Video rekaman Tong Setan
*       *       *

*       *       *

- Cikini, 10 Agustus 2015

Rabu, 05 Agustus 2015

Membedah Keunggulan Tablet Advan Vandroid X7

Membedah Keunggulan Tablet Advan Vandroid X7 dengan Prosesor Intel Atom X3

Tablet Advan Vandroid X7 dengan prosesor Intel Atom X3 (sumber foto: dokumentasi pribadi/ www.roelly87.com)

TAK kenal maka tak sayang. Adagium lawas itu masih saya ingat betul hingga kini yang kerap diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh nyatanya dalam hal memilih gadget. Dulu, jika mengetahui segala sesuatu mengenai Advan, stigma negatif sebagai perangkat murahan langsung muncul dalam benak saya. Bahkan, ketika beberapa waktu lalu perusahaan elektronik berbasis teknologi yang berdiri sejak 1998 ini merilis produk anyar, saya masih bergeming dengan stigma tersebut.

Namun, benar kata pepatah tersebut. Demi mengetahui benar atau salahnya pandangan itu, tentu saya harus membuktikannya lebih lanjut. Kebetulan, saya mendapat kehormatan dari grup Blogger Reporter (BRID) untuk menghadiri peluncuran produk keluaran Advan yang teranyar. Yaitu, tablet Advan Vandroid X7 yang sudah dibenamkan prosesor sekelas "otak" komputer Intel Atom X3 di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarat Pusat, Senin (3/8).

Dalam acara yang dihadiri puluhan blogger ini, saya akhirnya mengetahui lebih jelas tentang produk Advan. Pada akhirnya, stigma negatif "produk murahan" itu lenyap seketika berganti kekaguman. Lantaran, saya baru tahu ternyata Advan merupakan perusahaan asli Indonesia yang diproduksi putra-putri terbaik negeri ini di Semarang, Jawa Tengah.

*       *       *

SIANG itu, suasana ballroom Fairmont sangat ramai dihadiri puluhan blogger. Saya yang tiba di lokasi 30 menit sebelum acara dimulai langsung melakukan registrasi. Setelah berlebaran dengan rekan-rekan blogger, terutama dengan admin BRID yang kembali berkumpul sejak buka puasa bersama pada 8 Juli lalu.

Tak lama setelah santap siang sejenak, saya menuju booth yang menyediakan beberapa produk tablet Advan Vandroid X7. Tentu, ini yang jadi fokus utama saya untuk mengetahui seberapa hebat tablet pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi prosesor terbaru Intel Atom X3 dengan keunggulan prosesor sekelas "otak" komputer.

Ya, bagaimanapun, sebagai blogger yang kritis, saya harus membuktikan apa yang saya tulis memang berdasarkan pengalaman pribadi dan bukan "apa kata orang". Agar, artikel yang saya buat lebih bernyawa saat dibaca khalayak ramai. Apalagi, kehadiran saya pada peluncuran tablet Advan Vandroid X7 ini mengandung "dua misi".

Pertama, jelas demi membuktikan stigma Advan sebagai "produk murahan" yang selama ini membelenggu saya itu salah. Misi selanjutnya, untuk dituliskan dalam blog ini yang bertujuan agar dibaca banyak pihak. Syukur-syukur bisa dijadikan referensi jika ada pembaca yang ingin mengganti gadget mereka dengan tablet Vandroid X7 atau produk Advan lainnya.

Kesimpulan yang saya dapat setelah nyaris satu jam mengutak-atik Vandroid X7 sangat beragam. Jujur saja, saya belum bisa membuktikan kekuatan baterai dengan kapasitas 2500 mAh terkait keterbatasan waktu. Namun, dalam rentang waktu hampir 60 menit itu, indikator bar pada baterai masih 80 persen. Ini sangat menarik mengingat, saya merupakan tangan kesekian yang menjajalnya lantaran peluncuran Vandroid X7 sudah berlangsung sejak pagi yang dihadiri awak media. Berarti, tablet ini sangat awet baterai dan cocok dibawa ke mana saja.

Apalagi, Advan -menurut saya- sudah maju beberapa langkah dengan produsen gadget lokal. Itu karena sponsor resmi klub terbaik di dunia, FC Barcelona ini, memiliki layanan purna jual yang tersebar di berbagai penjuru nusantara. Ini salah satu tujuan utama saya jika ingin membeli gadget seperti ponsel, tablet, laptop, atau kamera. Jadi, saya tidak perlu khawatir jika saat memiliki  Vandroid X7 nanti ingin melakukan servis resmi.

Selanjutnya, yang bikin penasaran adalah "jeroannya". Kolaborasi Advan dengan Intel sukses menghasilkan X3-C3230 ORK Quadcore 1.0 GHz. Prosesor versi teranyar ini membuat Vandroid X7 lebih bertenaga. Khususnya dalam melakukan multitasking yang sangat nyaman. Termasuk ketika saya memainkan game 3D yang membuat saya terpesona terkait kualitas layar tujuh inci beresolusi qHD 1024x600 piksel.

Masih banyak kelebihan dari Vandroid X7 yang tentu saja tidak bisa saya jabarkan seluruhnya. Itu karena Anda harus membuktikannya lebih lanjut saat produk ini keluar beberapa pekan mendatang yang dibanderol sekitar Rp 1,1 juta ini. Yang menarik, jika kita membelinya, akan mendapat benefit istimewa. Yaitu, Kartu Perdana Indosat Mentari dengan bonus pulsa mencapai Rp 240 ribu dan masa aktif 12 bulan!

Nah, apakah Anda tertarik untuk membuktikan kehebatan Vandroid X7 sekaligus menghilangkan stigma murahan seperti yang saya alami sebelumnya?

*       *       *

Spesifikasi Tablet Advan Vandroid X7:

Rilis: Pertengahan Agustus 2015
SIM: Dual SIM (GSM + 3,5G)
Prosesor: Quadcore 1.0 GHz 64 bit Intel Atom X3-C323 ORK
Sistem Operasi: Android KitKat 5.1 Lollipop
Layar: 7 inci qHD (1024x600 pixel)
Memori: RAM 1 GB, Internal 8 GB, Micro SD 32 GB
Kamera: Dual Camera (Depan VGA, Belakang 2 MP)
Konektivitas: Wi-Fi 802.11 b/g/n, Bluetooth v4.0 A2DP, Micro USB v2.0
Jaringan: 3G (HSPA+), 2G (Edge, GPRS)
Baterai: Li-Ion 2500 mAh
Fitur: A-GPS, FM Radio, MP3/MP4 Player



Multitasking dengan  tablet seharga Rp 1,1 juta ini (@roelly87)

*       *       *
Rekan blogger Lita Chan Lai saat membedah Vandroid X7 (@roelly87)

*       *       *
Mendapat kehormatan dari BRID untuk menghadiri peluncuran di Hotel Fairmont (@roelly87)

*       *       *
Rekan blogger Haya Aliya Zaki melakukan "wefie" sebelum acara dimulai (@roelly87)

*       *       *
Suasana peluncuran Vandroid X7 yang dihadiri puluhan blogger dan petinggi Advan (@roelly87)

*       *       *
Managing Direktur Advan, Tjandra Lianto menjelaskan Vandroid X7 secara spesifik (@roelly87)

*       *       *
Contry Manager Intel Indonesia Harry K Nugraha mengungkap kekuatan Atom X3 (@roelly87)

*       *       *
Perwakilan blogger turut melakukan penanda tanganan penggunaan produk lokal (@roelly87)

*       *       *
Foto bersama rekan-rekan blogger setelah acara selesai (@roelly87)

*       *       *

Cikini, 5 Agustus 2015

Minggu, 02 Agustus 2015

Yuk, Hadiri Pameran Seni Patung Pencak Silat di TIM


Atraksi palang pintu oleh dua pesilat saat pembukaan (sumber foto: dokumentasi pribadi/ www.roelly87.com)


SILAT atau Pencak Silat merupakan seni bela diri asli dari ras rumpun Melayu, termasuk Indonesia. Bahkan, di negeri ini, dalam beberapa tahun terakhir, silat kian populer setelah diperkenalkan dalam dwilogi film The Raid. Yang menarik, silat bukan saja sekadar untuk bela diri, melainkan dijadikan sebagai olahraga yang sukses menuai prestasi dengan keberadaan Ikatan Pencak Silat Indonesia yang dipimpin Prabowo Subianto.

Bahkan, pada SEA Games 2015 yang berlangsung Juni lalu, kontingen Indonesia sukses meraup 11 medali dari total 49 yang tersedia untuk (tiga emas, lima perak, dan tiga perunggu). Catatan itu bak oase di tengah lesunya situasi di negeri ini.

*       *       *

Nah, bagi masyarakat umum yang ingin mengetahui lebih jauh tentang silat dan turunannya, saat ini tengah berlangsung Pameran Seni Patung Pencak Silat di Galeri Cipta III Taman Ismail Marzuki (TIM). Acara yang bertema "Ekspresi Keindahan Rasa dan Bentuk dalam Gerak Pencak Silat" ini, dimulai sejak kemarin, Sabtu (1/8) hingga dua pekan mendatang (15/8).

Jadi, jangan khawatir jika Anda ketinggalan informasi, dan tertarik untuk mengetahui seluk beluk mengenai pameran silat yang diselenggarakan O'ong Maryono Pencak Silat Award. Lantaran, setelah pembukaan yang berlangsung kemarin, masih banyak waktu untuk menyaksikannya hingga dua pekan mendatang.

Sebab, selain pameran patung, terdapat berbagai kegiatan lainnya yang akan membuat kita jatuh hati terhadap silat. Baik itu perkenalan silat oleh Keluarga Besar Silat Nusantara, atraksi silat dengan tangan kosong dan senjata serta kolaborasi, hingga paduan musik. Jangan lupakan, pementasan berjudul "Cinta Si Jampang" oleh Teater Koma.

Menariknya, semua itu bisa disaksikan secara gratis! Itu semua berkat dukungan dari Indonesia untuk Kemanusiaan (IKa) sebagai pengelola O'ong Maryono Pencak Silat Award, Studio Somalaing, Cemara 6 Galeri-Museum, Teater Koma, Dewan Kesenian Jakarta, dan Taman Ismail Marzuki (TIM). Tak lupa, acara ini turut dimeriahkan sanggar-sanggar Belantara Betawi dan perguruan Keluarga Pencak Silat Nusantara (KPSN).

Sekadar informasi, untuk pameran patung, terdapat puluhan karya dari 25 pematung berbeda. Dua di antaranya yang saya tampilkan pada artikel ini dari Budi Santoso dengan "Pencak Silat Kids" yang terbuat dari fiber glass dan sekilas mengingatkan saya pada sosok Ronaldinho. Satunya lagi, terbuat dari tembaga dengan tema "Silat" dari pematung asal Yogyakarta, Dunadi.

*       *       *

Jadwal Pameran Seni Patung Pencak Silat (1 - 15 Agustus 2015)

1 Sabtu
- Pembukaan

2 Minggu
 - Perkenalan dasar pencak silat oleh Keluarga pencak Silat Nusantara

3 Senin
- Musik Gombong Kromong: Silibet
- Atraksi silat kolaborasi: Silibet
- Atraksi silat tarung: Mutiara Betawi
- Atraksi silat bercerita: Terazam

5 Rabu
- Musik gendang betawi: Putra Utama
- Atraksi silat beregu: Putra Utama
- Atraksi silat tradisional & siputer Sibelatok
- Atraksi silat beksi: Sejagat Bumi

7 Jumat
- Musik kendang pencak: Gado2 Betawi
- Atraksi silat inti: Gado2 Betawi
- Atraksi silat golok: Mutiara Betawi
- Atraksi silat masal: Rompes

8 Sabtu
- Perkenalan dasar pencak silat oleh Keluarga Pencak Silat Nusantara
- Pementasan bertema pencak silat: "Cinta Si Jampang" oleh Teater Koma

9 Minggu
- Perkenalan dasar pencak silat oleh Keluarga Pencak Silat Nusantara
- Pementasan bertema pencak silat: "Cinta Si Jampang" oleh Teater Koma

10 Senin
- Musik gendang betawi: Putra Utama
- Atraksi silat sambut pukul: Putra Utama
- Atraksi silat aplikasi: Terazam
- Atraksi silat sambut pukul: Kembang Jaya Kusuma

12 Rabu
- Musik kendang pencak: Gado2 Betawi
- Atraksi silat main pukul: Gado2 Betawi
- Atraksi silat sambut konci: Mutiara Betawi
- Atraksi silat pengiring: Terazam

14 Jumat
- Musik gambang kromong: Silibet
- Atraksi silat battle shaple: Silibet
- Atraksi silat api: B2pro
- Atraksi so;at gabungan: B2pro

15 Sabtu
- Perkenalan dasar teknik pencak silat oleh Keluarga Pencak Silat Nusantara

*       *       *
Pameran Seni Patung Pencak Silat
Lokasi: Galeri Cipta III Taman Ismail Marzuki (TIM)
Tiket masuk: Gratis
Informasi lebih lanjut: www.oongmaryonopencaksilataward.org, www.kpsnusantara.com

*       *       *
Aksi pesilat cilik dengan celurit yang meliuk-liuk (@roelly87)

*       *       *
Pembukaan Pameran Seni Patung Pencak Silat

*       *       *
"Pencak Silat Kids" yang saya kira Ronaldinho

*       *       *
Patung terbuat dari tembaga (@roelly87)

*       *       *
Bergaya ala pesilat di Galeri Cipta III TIM (@roelly87)

*       *       *
Artikel Seni Sebelumnya:
- Pelukis Yayat Yatmika kembali Gelar Pameran Tunggal di TIM
- Rahasia Ki Manteb Sudarsono saat Mendalang
- Riwayat Panjang Lagu Kupu-kupu Malam
- Adu Akting Supernova Versus Tongkat Emas
- Ternyata Hulk bisa Main Dampu dan Takut Tikus
- Museum Nasional dan Saksi Peninggalan Kejayaan Indonesia
- Tujuh Permainan Tradisional yang Asyik untuk Ngabuburit
Catatan dari Wayang World Puppet Carnival 2013
Yuk, Meriahkan Karnaval Wayang Dunia 2013
E-Wayang, Solusi Mengenalkan Wayang pada Generasi Muda
Menelusuri Warisan Budaya Nusantara di Museum Wayang (2)Menelusuri Warisan Budaya Nusantara di Museum Wayang 

Semarak HUT TNI ke-68 di Monas
Catatan dari Wayang World Puppet Carnival 2013
Kasus Pencurian dan Lemahnya Pengawasan Museum di Indonesia
Tapak Tilas Hari Kemerdekaan di Museum Prangko
Yuk, Berkunjung ke Pameran Filateli di Museum Prangko

-
*       *       *
- Cikini, 2 Agustus 2015