BINTANG LAWAS
Sambil barbeque dan
karaoke, mereka mengingat momen emas ke gawang Kuwait.
PERAWAKAN keduanya terlihat berbeda. Satunya tidak berbeda jauh dari saat masih
aktif di lapangan hijau. Sedangkan satunya lagi punya badan mulai melar.
Persamaan di antara mereka hanya sudah pensiun bermain sepak bola.
Namun persahabatan keduanya
tidak lekang dimakan waktu. Adalah assists diteruskan tendangan setengah
salto ke gawang Kuwait di Piala Asia 1996, jadi momen yang mengakrabkan kedua
orang ini. Mereka adalah Ronny Wabia dan Widodo Cahyono Putro.
Akhir April lalu kedua sosok
ini bertemu. Di rumah Ronny, kawasan kota Jayapura, mereka bersenda gurau,
tertawa bersama, saling mengingat momen emas pada menit ke-20 tersebut. Momen
yang akhirnya terpilih sebagai gol terbaik Asia 1996.
Lebih seru lagi karena waktu
itu Ronny dan Widodo adalah pencetak gol Indonesia di turnamen empat tahunan
tersebut. Mereka masing-masing mencetak dua gol dari total empat kali Indonesia
menyarangkan bola ke gawang lawan. Gol-gol itu dicetak ke gawang Kuwait dan
Korea Selatan.
“Sampai sekarang saya masih
terharu ketika umpan itu disambar Widodo. Dia melakukannya tanpa menoleh ke
gawang. Juga sekaligus mengecoh lima bek Kuwait. Itu membuktikan insting Widodo
sebagai predator ulung di Asia,” kata Ronny.
Widodo pun dengan penuh
antusias menimpali pujian Ronny. Widodo mengatakan gerakan salto itu spontanitas.
Semua terlihat mudah lantaran sudah sering dicoba saat berlatih.
“Pas Ronny mengirim umpan
dari sayap kanan, langsung saya sambar dan gol! Saya pun sebenarnya tidak
menyangka bola akan masuk ke gawang,” kata Widodo yang datang ke rumah Ronny di
sela-sela tur tim arahannya, Persegres Gresik, ke kandang Persipura Jayapura.
Reuni mereka berlangsung dalam
balutan acara barbeque, karaoke, dan tentu saja berfoto bersama. “Bagi saya hubungan dengan Ronny bukan sekadar di lapangan. Kami terus menjalin persahabatan,” ucap Widodo.
Ikuti Jejak
Di sisi lain, Ronny mengaku
ingin mengikuti jejak Widodo yang banting setir jadi pelatih setelah pensiun
bermain. Saat ini Ronny masih tercatat sebagai karyawan Bank Papua. Jabatannya
pun cukup lumayan yaitu kepala teller.
“Tapi keinginan itu mungkin
baru bisa terwujud sekitar lima tahun lagi. Soalnya saya masih ingin konsentrasi
dengan pekerjaan di bank. Yang jeals, saya merindukan lapangan dan teriakan penonton,” kata
Ronny yang mengaku sudah punya modal lisensi B pelatih.*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Maaf ya, saat ini komentarnya dimoderasi. Agar tidak ada spam, iklan obat kuat, virus, dan sebagainya. Silakan komentar yang baik dan pasti saya kunjungi balik.
Satu hal lagi, mohon jangan menaruh link hidup...
Terima kasih :)