Rekan-rekan blogger foto bersama perwakilan Trubus.id |
PESATNYA perkembangan digital merambah dunia media. Saat ini, mayoritas masyarakat di Indonesia lebih menggemari membaca berita melalui online ketimbang cetak. Wajar saja mengingat versi online lebih cepat dan update ketimbang koran atau majalah.
Itu mengapa, banyak bermunculan media online dengan ciri khas tersendiri. Salah satunya, Trubus.id yang menyajikan informasi seputar gaya hidup hijau yang ramah lingkungan dan berbagai persitiwa terkait alam.
Mulai dari lingkungan, sosial, serta pemberdayaan masyarakat untuk bumi yang lebih hijau dan lestari. Trubus.id juga menyediakan berbagai kebutuhan keluarga untuk membuat lingkungan rumah dan keluarga jadi hijau dan asri.
Fakta itu yang saya rangkum ketika menghadiri diskusi bersama rekan-rekan blogger dengan awak Trubus.id di Wisma Hijau, Depok, Jumat (15/9). Kesempatan itu datang berkat informasi dari Indonesian Social Blogpreneur (Komunitas ISB).
Bisa dipahami mengingat sebelumnya, saya hanya tahu tentang Trubus dari versi cetak. Alias, Majalah Trubus yang sudah beredar di Tanah Air sejak 1969. Nah, Trubus.co.id dan Majalah Trubus sama-sama didirikan Bambang Ismawan.
Keduanya jadi bagian dari Yayasan Bina Swadaya yang mengelola Toko Trubus, Wisma Hijau, penerbitan UpdateBuku.com. Lalu, apa yang membedakan Trubus.id dengan Majalah Trubus? Maklum, Majalah Trubus dikenal sebagai media legendaris dengan pangsa 35 tahun ke atas dan gaya penulisan formal.
"Mengenai Trubus.id ini, ditujukan untuk anak muda agar melek terhadap lingkungan," tutur Direktur Utama Trubus.id Rudi H Paeru yang saat berdiskusi dengan blogger didampingi Isna Setyanova (General Manager) dan Karmin Winata (Managing Editor).
"Tujuannya, untuk lebih mengenalkan aspek lingkungan kepada generasi milenial. Tentu, kami juga selalu mengangkat tema atau isu mengenai lingkungan, alam, dan pemberdayaan masyarakat," Isna, menambahkan.
* * *
SEGMENTASI dalam media, terutama online sangat penting. Sebab, pada era sekarang, banyak bermunculan media-media yang mengulas beragam tema. Jika tidak memiliki ciri khas tersendiri, sudah pasti media tersebut bakal ditinggal pembaca yang sudah jadi hukum alam.
Itu mengapa, Trubus.id yang diluncurkan 14 Juli lalu bertepatan dengan HUT ke-50 Yayasan Bina Swadaya ini ingin mendekatkan kepada generasi muda. Salah satunya dengan membentuk Garuda Hijau. Yaitu, platform untuk komunitas pencinta lingkungan.
"Kami terbuka dengan masukan dari rekan-rekan blogger terkait Garuda Hijau. Nanti, platform ini bisa diisi masyarakat umum dengan tema lingkungan. Konsepnya, siap pun boleh mengirimkan artikel dengan adanya moderasi dari kami," ujar Karmin.
Bagi saya, ini menarik karena sebelumnya beberapa kali membuat artikel terkait lingkungan. Sekaligus, bisa memberi warna dalam setiap tulisan di blog.
Maklum, sebagai blogger, tulisan bertema lingkungan itu biasanya kurang seksi dibanding tema lainnya. Namun, ini jadi tantangan untuk memaksimalkan setiap ide dengan diterapkan lewat tulisan.
* * *
DALAM kesempatan itu, kami juga turut merasakan sensasi berkeliling Wisma Hijau dan Toko Trubus. Selain jadi kantor bagi kelompok Yayasan Bina Swadaya, beberapa areal di Wisma Hijau bisa disewa umum.
"Bisa untuk diklat, seminar, pernikahan, ulang tahun, buka puasa bersama, dan berbagai acara lainnya. Sejak 1997, beberapa areal di sini dapat digunakan untuk komersil," kata Director Wisma Hijau Emilia Tri Setyowati yang memandu kami.
Kawasan tersebut sangat nyaman untuk ditempati. Rerimbunan pepohonan bikin pengunjung serasa bukan sedang berada di Depok. Tersdia 66 kamar untuk ditempati masyarakat pada kawasan seluas 10 hektar ini.
Selain taman yang luas, terdapat gazebo yang bikin pengunjung seperti berada di kampung halaman. Apalagi, di Wisma Hijau juga terdapat trek joging dan lapangan untuk berolahraga seperti voli, bulutangkis, tenis meja, hingga basket.
Wisma Hijau terletak di Jalan Mekarsari Raya No. 15 (Jalan Raya Bogor Km. 30), Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Lokasinya sangat strategis karena diapit Jalan Raya Bogor dan Tol Jagorawi yang membuat aksesnya jadi mudah.
Untuk transportasi umum, bisa menumpang angkutan kota (angkot), bus damri, dan commuter line yang turun di Stasiun Pondok Cina.
Sekitar 300 meter ke arah utara, terdapat Toko Trubus Cimanggis. Ini merupakan Toko Trubus kedua setelah cabang Gunung Sahari, Jakarta Pusat, yang dibangun pada 1983. Selain kedua tempat itu, Toko Trubus memiliki 15 cabang lagi yang tersebar hingga Sidoarjo, Jawa Timur.
Di Toko Trubus Cimanggis menjual berbagai tanaman, benih, pupuk, pestisida, buku pertanian, dan produk herbal. Selain itu, di Toko Trubus Cimanggis ini terdapat kegiatan pengadaan dan perawatan tanaman yang mendukung suplai tanaman buah untuk Toko Trubus lainnya.
Itu sesuai tema dari Toko Trubus yang mengusung Agro Edutainment Center.
* * *
Dari kiri ke kanan: Isna Setyanova, Rudi H Paeru, dan Karmin Winata |
* * *
Suasana bincang-bincang santai blogger di markas Trubus.id |
* * *
Emilia Tri Setyowati memandu rekan blogger untuk berkeliling Wisma Hijau |
* * *
Setelah tahun lalu memiliki jam Matoa, saya bisa melihat langsung pohonnya |
* * *
Aneka buah, termasuk lengkeng yang tumbuh subur di Wisma Hijau |
* * *
Berbagai bibit tanaman yang tersedia di Wisma Hijau |
* * *
Toko Trubus Cimanggis mengusung tema Agro Edutainment Center |
* * *
Pernah minum Kopi Luwak? Nah, ini Luwak ada di Toko Trubus Cimanggis |
* * *
Belanja berbagai tanaman di Toko Trubus Cimanggis |
* * *
Di Toko Trubus Cimanggis terdapat gudang buku dan majalah Trubus |
* * *
Kebun Trubus yang menyejukkan mata |
* * *
Deretan Aglaonema atau Sri Rezeki yang beberapa tahun lalu harganya gila-gilaan |
* * *
Saya mendapat pencerahan dari sistem penanaman hidroponik di Toko Trubus Cimanggis. (Foto: www.roelly87.com/ dipotret Dewi Sulistiawaty |
* * *
- Jakarta, 17 September 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Maaf ya, saat ini komentarnya dimoderasi. Agar tidak ada spam, iklan obat kuat, virus, dan sebagainya. Silakan komentar yang baik dan pasti saya kunjungi balik.
Satu hal lagi, mohon jangan menaruh link hidup...
Terima kasih :)