TAK kenal maka tak sayang. Demikian adagium lawas terkait suatu hubungan dalam keseharian. Baik itu pertemanan, bisnis, hingga percintaan. Namun, jika sudah kenal, apakah akan saling sayang?
* * *
SYAHDAN, Talia yang diperankan Acha Septriasa, sudah berusia matang untuk berumah tangga. Pun demikian dengan kariernya yang posisi tinggi. Itu mengingat Talia sebagai pembawa acara pada talkshow Bibir Talia yang memiliki rating tinggi dalam dunia pertelevisian.
Ditambah dengan statusnya sebagai produser di tayangan tersebut. Anak buah atau kru pun sangat setia terhadapnya, salah satunya, Mlenuk (Adinda Thomas).
Namun, seperti ada yang kurang di balik semua kemewahan tersebut. Tepatnya pada pemahaman agama dan jodoh!
Sang ibu (Ira Wibowo), pun menangkap situasi itu. Hingga, berinisiatif untuk mendatangkan Kiblat (Deva Mahenra) untuk mengajarkan ngaji yang tak lain merupakan kawan Talia semasa kecil. Sebab, kedua orangtua mereka bersahabat. Ayah Talia berperan atas pembangunan pesantren yang didirikan ayah Kiblat, Umar (Donny Damara) di Kediri, Jawa Timur.
Talia pun mencari jati dirinya hingga Kediri. Namun, itu justru jadi titik nadir hidupnya. Sebab, Talia harus kehilangan pekerjaan. Bibir Talia diganti program yang dipandu Chandra (Susan Sameh). Yaitu, anak buahnya yang kini jadi rival.
Bahkan, Talia harus menyaksikan dengan matanya sendiri, bagaimana Kiblat ternyata dekat dengan Husna (Chicki Fawzi), anak dari salah satu kyai yang dekat dengan Umar. Apalagi, ilmu agama Husna lebih tinggi. Bahkan, jadi pengajar di pesantren tersebut.
Nah, bagaimana dengan Talia? Apakah bakal bangkit dari keterpurukan, atau malah pasrah dengan keadaan seperti ini?
Yuppiii, semua itu bisa kita saksikan mulai 14 November mendatang. Tepatnya, saat 99 Nama Cinta tayang di seluruh bioskop di Tanah Air!
Bagi Anda yang penasaran ingin mengintip aksi keseruan mereka atau meraba-raba jalan ceritanya, bisa disimak pada trailer di Youtube, http://bit.ly/99namacinta seperti pada cuplikan di bawah ini.
* * *
SUATU kehormatan bisa menyaksikan 99 Nama Cinta lebih awal. Itu setelah mendapat undangan dari MNC Pictures dan Komunitas Indonesian Social Blogger (ISB). Tepatnya pada Gala Premiere di XXI Senayan City, Jakarta Pusat, Rabu (23/10) bersama rekan-rekan blogger, media, dan undangan.Yang menarik, kami tidak hanya nonton bareng (nobar) saja. Melainkan, ada sesi diskusi dengan seluruh pemeran 99 Nama Cinta dan tim produksi! Ini membuka wawasan saya terkait bagaimana MNC Pictures dalam membuat film.
Yang tak hanya bisa laris ditonton masyarakat di seluruh nusantara saja. Namun, juga diselipkan edukasi dan potensi dari kekayaan Indonesia. Misalnya, adat istiadat, budaya, hingga kuliner. Yupz, dalam film yang disutradarai Danial Rifki ini dikenalkan cokelat produksi dari pesantren. Ini unik mengingat biasanya film nasional cenderung lebih dekat dengan kopi.
Bagi saya, 99 Nama Cinta bukan sekadar film. Maknanya dalam Alur dan penokohan luar biasa. Jalan cerita dari film yang ditulis Garin Nugroho ini bisa membuat penonton enggan melewatkan detik demi detik dalam seluruh adegan. Ibaratnya, hal kecil bisa jadi kepingan puzzle dalam cerita.
Pun demikian dengan seluruh pemeran. Mereka mampu menjiwai setiap karakter yang diperankan. Kaya warna.
Apalagi, di film ini jadi kolaborasi aktor atau aktris masa kini, pendatang baru, hingga senior! Termasuk, kolaborasi ciamik dari Ira dan Donny. Sebagai bagian dari generasi 90-an, tentu saya sangat mengenal kualitas keduanya.
Sebagai catatan pribadi, 99 Nama Cinta ini bukan sekadar love-love saja. Melainkan memberi pengalaman baru tentang di balik layar produksi acara. Saya baru tahu kerja tim produksi di televisi yang ternyata harus sigap. Contohnya, Talia yang merupakan presenter gosip tapi harus cepat adaptasi ketika ada bencana di suatu daerah.
Ya, 99 Nama Cinta ini memiliki alur yang maju-mundur. Namun, ada konklusinya yang sarat akan kehidupan. Film ini tidak berat dan bisa dicerna seluruh penonton.
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
Film 99 Nama Cinta versi www.roelly87.com
Cerita: 9/10
Pameran utama: 9/10
Pameran pembantu: 8/10
Alur: 8/10
Konflik: 8/10
Musik: 7/10
Durasi: 8/10
Keseluruhan: 8,5/10
Catatan: Lembaga Sensor Film (LSF) mengklasifikasi 99 Nama Cinta dengan kategori Semua Umur. Alias, film berdurasi 106 menit ini bisa disaksikan seluruh masyarakat di Tanah Air.
* * *
- Sisi Lain dari Film Mahasiswi Baru
- Inspirasi dari Film Koki-koki Cilik 2
- Ketika Preman Pensiun Juga Manusia
- Tentang 3 Dara 2 yang Menggoda
* * *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Maaf ya, saat ini komentarnya dimoderasi. Agar tidak ada spam, iklan obat kuat, virus, dan sebagainya. Silakan komentar yang baik dan pasti saya kunjungi balik.
Satu hal lagi, mohon jangan menaruh link hidup...
Terima kasih :)