Lorong Antasena di Sea World Ancol (Klik untuk perbesar foto atau geser untuk melihat gambar lainnya) |
ANTREAN pengunjung terlihat sejak depan loket hingga pintu masuk. Butuh waktu nyaris satu jam bagi saya untuk membeli empat lembar tiket ke Sea World Ancol. Itu pun dengan perjuangan ekstrakeras sambil berdesakan dengan lautan manusia.
Namun, penantian tersebut terbayar lunas ketika masuk ke dalam ruangan. Kemegahan dari miniatur pesona bawah laut ini membuat saya berdecak kagum. Terutama karena saya bisa mewujudkan keinginan adik paling bungsu untuk berkunjung ke Sea World Ancol, Jakarta Utara.
Kebetulan, lima hari sebelumnya adik saya itu merayakan ulang tahun kedelapan yang bertepatan dengan HUT Jakarta. Karena dalam suasana ramadan, kami tidak menyelenggarakan ulang tahunnya seperti biasa.
Maklum, saat itu mendekati Idul Fitri yang membuat banyak rekan-rekannya sudah pulang kampung. Alhasil, kami menunda pesta ulang tahunnya hingga masuk sekolah pada pertengahan Juli ini. Adik saya pun mengerti usai mendapat penjelasan kami.
Namun, dia meminta diajak ke Sea World Ancol untuk melihat biota laut. Sudah pasti, permintaannya kami turuti sebagai bonus tambahan mengingat si bungsu sukses menamatkan puasanya selama sebulan penuh. Terlebih, usai silaturahmi ke rumah keluarga dan kerabat pada hari pertama hingga ketiga, setelah itu kami memiliki waktu luang hingga libur usai.
* * *
PAGI itu, Rabu (28/6), saya, ibu, adik kedua, dan si bungsu tiba di Taman Impian Jaya Ancol. Usai memarkirkan sepeda motor, kami menumpang bus wara-wiri menuju Sea World Ancol. Sepanjang jalan, tidak hentinya kami mendengar celotehan si bungsu yang tak sabar untuk segera tiba.Maklum, saat itu, musim liburan yang membuat kawasan Ancol sangat padat dipenuhi pengunjung. Usai mendapatkan tiket, kami langsung memasuki ruang utama Sea World Ancol. Terdapat lima atraksi menarik bagi pengunjung yang bisa dipilih, yaitu:
- Akuarium Utama
- Terowongan Antasena
- Akuarium Ikan Hiu
- Museum
- Aqua City
Tentu, bagi mayoritas pengunjung, termasuk kami, Terowongan Antasena merupakan pilihan prioritas. Bisa dipahami mengingat itu jadi tujuan utama kami mengunjungi Sea World Ancol. Mendengar namanya, sebagai penggemar wayang tentu saya tidak asing lagi.
Yupz, Antasena merupakan tokoh sakti mandraguna asli Indonesia yang merupakan putra dari Bima sang Penegak Pandawa. Salah satu kesaktiannya, bisa berjalan di samudera yang mungkin mengilhami manajemen Sea World Ancol untuk memanjakan pengunjung.
Terowongan Antasena ini terletak di dalam Akuarium Utama dengan panjang mencapai 80 meter. Untuk menelusuri lorong ini terdapat dua pilihan. Yaitu, lewat pijakan otomatis semacam travelator yang ada di berbagai bandara dan secara manual.
Dari lorong ini, kita bisa menyaksikan ribuan ikan yang hanya dibatasi kaca dengan ketebalan sekitar lima cm! Yang menarik ketika beberapa ikan berukuran jumbo terlihat di atas atau kedua sisi terowongan. Sontak, kehadiran mereka membuat histeris beberapa pengunjung.
Termasuk, adik saya yang langsung meminta saya untuk mengabadikan beberapa ikan dengan ukuran besar tersebut. Kebetulan, di kedua sisi terdapat informasi mengenai berbagai biota laut. Jadi, saya bisa langsung mengasih tahu si bungsu bahwa yang lewat itu ikan Pari, Hiu Kembang, atau Hiu Buto (Giants Nurse Shark) yang panjangnya maksimal 3,5 meter!
Di samping pintu masuk Terowongan Antasena terdapat tangga menuju lantai dua yang terdapat perpustakaan. Dari lantai dua ini, kami bisa melihat suasana di bawahnya dengan membludaknya pengunjung.
Sementara, di balik kaca, kami bisa menyaksikan Aquarium Utama dengan Terowongan Antasena yang kami lewati. Menurut keterangan di papan informasi, Akuarium Utama ini berukuran 24x38 meter dengan kedalaman 4,5-6 meter dan memiliki kapasitas 5 juta liter air. Pantas saja akuarium itu mampu menampung ribuan ekor ikan yang jadi terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara!
* * *
USAI istirahat sejenak sambil menikmati cemilan di Food Court, kami menuju ke museum. Di ruangan ini terdapat berbagai biota laut yang sudah diawetkan. Termasuk, Coelacanth Indonesia yang merupakan hewan purba. Ikan yang ditemukan di kawasan Sulawesi Utara oleh penduduk setempat dijuluki sebagai raja ikan.Selain Coelacanth, terdapat Kepiting Laba-laba Raksasa, Cumi Laut Dalam, Lobster Laut Dalam, Ikan Kodok Laut Dalam, Hiu Laut Dalam, dan sebagainya.
Masih di ruangan yang sama, terdapat wahana akuarium Jelly Fish (ubur-ubur). Keberadaan hewan laut yang tubuhnya tembus pandang ini sangat menarik perhatian adik saya yang paling kecil. Tidak hentinya jari si bungsu mengikuti arah ubur-ubur tersebut.
Maklum, hewan ini unik karena tubuhnya 95 persen air dan tidak punya organ seperti otak, tulang, jantung, serta darah. Apalagi, penampilan ubur-ubur dengan jenis Blubber Jelly Fish dan Jelly Fish Upside Down ini sangat cantik karena tubuh transparannya mengikuti warna-warni lampu akuarium.
Berbekal papan informasi dan pencarian di internet, saya mencoba menjelaskan keberadaan serta asal-usul mereka kepada si bungsu yang antusias bertanya. Maklum, ini kali pertama kami berkunjung Sea World Ancol.
Tak heran jika adik saya itu sangat girang bisa menyaksikan berbagai biota laut yang selama ini hanya dilihat di televisi atau majalah anak. Mungkin, mirip seperti girangnya saya bisa menyaksikan langsung pertandingan final Liga Champions di Stadion Millennium, Cardiff, Wales, pada 3 Juni lalu.***
* * *
Akuarium yang berisi Arapaima atau ikan air tawar terbesar di dunia |
* * *
Di Sea World Ancol terdapat belasan ribu hewan air laut dan tawar |
* * *
Beberapa ikan dan belut lautyang berada di guci sangat menarik perhatian |
* * *
Pengunjung menyaksikan pemberian makan di Akuarium Utama |
* * *
Ikan Pari yang sangat memesona |
* * *
Papan informasi tentang Hiu Kembang |
* * *
Kami berada di Terowongan Antasena |
* * *
Antusiasme pengunjung untuk menyentuh penyu |
* * *
Sea World Indonesia membludak pada hari keempat lebaran 2017 |
* * *
Akuarium Utama yang berukuran 24x38 meter dengan kedalaman 4,5-6 meter |
* * *
Yang saya suka dari Sea World Ancol terdapat banyak papan informasi detail seperti ini untuk menambah wawasan pengunjung |
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
Rasa penasaran adik saya paling kecil dengan wujud asli Kepiting Laba-laba raksasa akhirnya terbayar lunas |
* * *
* * *
* * *
* * *
Mendengar penjelasan saya tentang Blubber Jelly Fish berasal dari perairan Australia bikin si bungsu mengajak saya tahun depan liburan ke Negeri Kanguru! |
* * *
* * *
Blubber Jelly Fish tidak memiliki mulut, jadi makanan seperti plankton dan ikan kecil langsung disantap lewat perutnya |
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
Artikel Terkait:- Laman Jelajah Sudut Ibu Kota
- Ngabuburit di RPTRA Krendang
- Intip Sejarah Nusantara di Museum Bahari
- Menikmati Senja di Kalijodo
* * *
- Jakarta, 1 Juli 2017
Seruuuu, saya belum pernah ke Sea World. Kapan2 ingin ke sana ajak ponakan2 :)
BalasHapusItu Gurita sampe gede gitu ya hahaha kalo yg kecil ada di masakan takoyaki. Enak gurih :))