TyyiccClcSK3IvRCDh0sKBc4_Sg roelly87.com: Travel

Serial Catatan Harian Ojol

Serial Catatan Harian Ojol
Serial Catatan Harian Ojol
Tampilkan postingan dengan label Travel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Travel. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 07 Desember 2019

Kemenhub Gandeng Warganet untuk Sosialisasikan Mudahnya Akses ke 5 Bali Baru


Diskusi perwakilan Kemenhub dengan blogger dan jurnalis dalam peresmian
Transmate pada 6 Desember lalu
(klik untuk perbesar foto atau geser untuk melihat gambar lainnya)




2020 tinggal menghitung hari. Menjelang pergantian kalender, biasanya kita, termasuk saya pribadi, menyusun dua hal dalam draft. Pertama, evaluasi terkait apa yang saya lakukan dalam setahun terakhir. Selanjutnya, mengenai resolusi. Apa dan bagaimana target pada 2020?

Nah
, salah satu resolusi saya tahun depan, yupz tahun depan, salah satunya bisa jadi saksi sejarah Indonesia di Tokyo. Tepatnya, untuk menyaksikan Olimpiade 2020. Saya berharap, kontingen Merah-Putih mampu melanjutkan tradisi medali emas sejak 1992 silam yang sempat terputus pada 2012. 


Syukur-syukur, saya bisa ikutan berada di Tokyo untuk menyaksikan atlet-atlet Indonesia berprestasi yang mungkin jadi salah satu momentum terbaik dalam hidup saya. Bahkan, bisa melebihi pencapaian saya ketika menonton langsung tim favorit, Juventus, pada final Liga Champions 2016/17 di Millennium Stadium, Cardiff, Wales.

Selain itu
, saya juga ingin kembali ngebolang dengan mengunjungi berbagai daerah di Tanah Air yang rutin saya lakukan sejak lama hingga terputus tahun ini akibat kesibukan pekerjaan di lapangan. 5 di antaranya dikenal sebagai Bali Baru seperti yang dicanangkan pemerintah.

Itu meliputi Danau Toba yang berada di Provinsi Sumatera Utara, Candi Borobudur (Jawa Tengah), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), dan Likupang (Sulawesi Utara).

Kecuali Borobudur
, empat destinasi lainnya belum pernah saya kunjungi. Kendati, untuk tempat wisata di provinsi, sudah, seperti Medan di Sumatera Utara atau Bunaken (Sulawesi Utara). Sementara NTT dan NTB benar-benar bikin saya penasaran.

Apalagi, mengingat sarana dan prasarana di lima destinasi tersebut sudah sangat bagus. Ini yang membuat saya antusias seperti saat kali pertama ke perbatasan, tepatnya Entikong di Kalimantan Barat, bersama Sekretariat Kabinet, demi menyebarkan situasi yang sebenarnya kepada khalayak ramai. Bahwa, di perbatasan yang dikelola Indonesia, sudah sangat-sangat wow! 


*         *         *

SIANG itu
, Jumat (6/12) langit ibu kota sangat cerah. Usai Jumatan, saya menuju Sundestada. Yaitu, restoran yang terletak di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, yang memiliki akses memadai untuk transportasi umum. Baik itu bus, buswaycommuter line, hingga MRT, yang halte atau stasiunnya yang jaraknya tidak sampai seperminuman teh.

Saat itu
, suasana sangat ramai dipenuhi blogger, vlogger, jurnalis, hingga influencer yang sama-sama bagian dari warganet peduli. Beberapa di antaranya saya kenal. Kehadiran kami untuk jadi saksi peresmian Transmate dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Yupz, Transmate merupakan akronim dari dua suku kata. Trans kependekan dari kata transportation atau transportasi. Sementara, Mate diambil dari kata dalam bahasa Inggris yang secara harfiah memiliki arti partner atau teman. 

Intinya, keberadaan kami yang terdiri dari basic berbeda tapi tetap satu jua. Yaitu, sama-sama bagian dari warganet yang memiliki kepedulian terhadap perkembangan isu dan kemajuan sektor transportasi.

Bisa dipahami mengingat
 dalam beberapa waktu terakhir, transportasi jadi isu yang seksi di mata masyarakat, termasuk saya. Itu karena pemerintah benar-benar mengakomodasi keinginan rakyat di seluruh penjuru. Dari hilir ke hulu atau sebaliknya, transportasi kini sudah jauh lebih baikKemenhub memegang peranan penting pada sektor ini.

Selain sebagai jembatan penghubung
, instansi yang dipimpin Budi Karya Sumadi ini juga berperan dalam memajukan sektor pariwisata. Salah satunya, lewat pembangunan infrastruktur transportasi yang kian memudahkan masyarakat dari dan ke destinasi wisata.

Itu ditegaskan Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Djoko Sasono disela-sela acara Nongkrong Santuy Bareng Transmate yang bertema Connectivity Makes Travelling Easy, yang diselenggarakan Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub. Dalam kesempatan itu,  pria 56 tahun ini juga berharap Transmate bisa jadi mitra Kemenhub untuk turut berkontribusi memajukan sektor transportasi di Tanah Air.

"Keterlibatan para influencer di media sosial yang concern dengan isu transportasi sangat diperlukan. Kami ingin mengajak mereka yang memiliki keahlian untuk berkomunikasi di media digital untuk ikut bersama-sama memajukan sektor transportasi Indonesia," tutur Djoko, semringah.

Pernyataan dari peraih Satya Lencana Karya Satya 10 Tahun, 2004, ini beralasan. Faktanya, sudah banyak hasil-hasil pembangunan infrastruktur transportasi yang sangat besar manfaatnya untuk kemajuan negeri kita yang memang perlu diinformasikan secara mendalam kepada masyarakat. 

Apalagi, ke depannya, terdapat sejumlah program pembangunan infrastruktur transportasi yang akan dilakukan pada masa Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin dalam Kabinet Indonesia Maju 2019-2024. Salah satunya, membangun konektivitas pada lima destinasi wisata super prioritas di Toba, Borobudur, Labuan Bajo, Mandalika, dan Likupang.

"Melalui ngobrol bareng ini, kami ingin menceritakan pembangunan infrastruktur transportasi yang segera dibangun pemerintah pada lima destinasi wisata tersebut. Harapannya, mereka dapat menceritakan kembali sehingga upaya Kementerian Perhubungan dalam meningkatkan konektivitas dan aksesbilitas menuju 5 Bali Baru akan semakin terpublikasi ke masyarakat," Djoko, menambahkan.


*         *         *

Ya, sebagai blogger serta bagian dari masyarakat luas, menurut saya pembangunan infrastruktur yang gencar dilakukan pemerintah, khususnya Kemenhub ini bakal memudahkan aksesibilitas. 

Sehingga, semakin banyak mengundang turis domestik maupun internasional datang ke destinasi super prioritas di Indonesia. Djoko memastikan, Kemenhub merencanakan pembangunan tersebut akan selesai akhir 2020 dan diharapkan dapat mendongkrak pendapatan devisa negara.


Dalam kesempatan itu
, Budi yang berhalangan hadir terkait karena ada peninjauan dengan presiden,  turut menyempatkan waktu untuk conference call. Menteri yang hobi nyanyi ini menyampaikan harapannya kepada Transmate.

Yupz
, tanggung jawab untuk mengenalkan 5 Bali Baru sebagai destinasi wisata prioritas kepada masyarakat tidak hanya peran Kemenhub saja atau TransmateMelainkan juga seluruh rakyat di Tanah Air, termasuk saya, Anda, pembaca blog ini, dan semuanya. Sebab, jika pariwisata Indonesia sukses, yang menikmati tentu rakyatnya juga.***


*         *         *
Rekan blogger Babeh Helmi dengan rekan blogger kembar
antara Eva atau Evi saat membuat vlogger

*         *         *

*         *         *

*         *         *
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan teleconference yang
sangat mendukung peran warganet lewat Transmate

*         *         *

*         *         *

- Jakarta, 7 Desember 2019

Jumat, 10 Mei 2019

Rekomendasi Objek Wisata Terbaik di Bandung, Inspirasi Liburan Keluarga Anda


Antusiasme masyarakat berfoto di salah satu sudut kota Bandung



BANDUNG menjadi pilihan terbaik untuk Anda yang ingin menikmati liburan bersama keluarga tercinta. Ada banyak sekali objek wisata keluarga di ibu kota Jawa Barat yang bisa dijadikan inspirasi liburan Anda bersama keluarga. Bagi Anda yang masih bingung menentukan pilihan, yuk coba simak beberapa daftar objek wisata keluarga di Bandung paling recommended berikut!


Phantasia Barbie Gallery


Phantasia Barbie Gallery bisa menjadi pilihan terbaik untuk Anda yang mengajak si kecil berlibur ke Bandung. Terlebih apabila ia yang menyukai boneka figure Barbie. Phantasia Barbie Gallery berlokasi di Balcony Resto & Bilique Hotel, tepatnya berada di Jalan Sersan Bajuri No. 100, Bandung Utara. Posisi Phantasia Barbie Gallery berada tepat sebelum Kampung Gajah dan hanya sekitar 100 meter dari Terminal Ledeng. Di Phantasia Barbie Gallery, Anda akan dipuaskan dengan melihat sekitar 300 Barbie Dewasa dengan tinggi sekitar 25 cm. Boneka Barbie ini melakukan berbagai pose, busana yang cantik dengan tema yang beragam. Menariknya lagi, si kecil juga berkesempatan melihat sejarah perjalanan Barbie dari tahun 1960-an hingga hari ini lho.



Kampung Gajah Wonderland


Selanjutnya ada Kampung Gajah Wonderland yang sangat direkomendasikan untuk semua anak-anak dari berbagai kategori usia. Anak-anak akan diajak bermain air di Kampung Gajah Wonderland, anak-anak yang lebih besar juga bisa berkeliling Kampung Gajah Wonderland yang luasnya hampir 60 hektar ini menggunakan segway atau menaiki mobil buggy. Sedangkan untuk anak-anak yang lebih kecil bisa menikmati kebun ala Teletubbies atau mengendarai perahu. Anak-anak juga bisa bermain di waterpark yang menyediakan beberapa wahana mengasyikkan seperti tornado slide yaitu tabung perosotan sepanjang 100 m, kolam bergelombang, octopus slide dan lainnya. Kampung Gajah Wonderland terletak di Sersan Bajuri Km 3.8 Lembang Bandung.


Kampung Kreatif Dago Pojok


Objek wisata Bandung paling recommended untuk Anda yang mengajak keluarga tercinta berikutnya ialah Kampung Kreatif Dago Pojok. Objek wisata ini menjadi pilihan tepat untuk Anda yang ingin menanamkan kecintaan akan nilai seni dalam diri buah hati sejak masih dini. Kampung Kreatif Dago Pojok akan menyambut kedatangan Anda dengan mural berwarna-warni, gadis-gadis kecil yang sedang mempelajari jaipong dan pemandangan anak laki-laki yang berlatih pencak silat. Untuk Anda yang tertarik, di Kampung Kreatif Dago Pojok juga tersedia tempat pelatihan khusus pembuatan wayang, instrumen bambu, pembuatan kue tradisional hingga hasta karya.


The Farmhouse


Berikutnya ada The Farmhouse yang termasuk objek wisata keluarga terbaik di Bandung. The Farmhouse berlokasi di Jalan Raya Lembang No. 108 Lembang Bandung. Objek wisata yang satu ini dinilai sangat unik karena hampir semua yang ada di dalamnya berukuran serba mini. Suasana yang ditampilkan di tempat ini mengusung konsep pertanian dan perkebunan ala bangsa Eropa. Belum lagi keberadaan rumah kurcaci atau rumah hobbit khas New Zealand. Di jamin Anda dan anak-anak akan mendapatkan pengalaman liburan tak terlupakan selama berada di The Farmhouse. Hal menarik lainnya yang ada di The Farmhouse ialah area kebun luas yang bisa dijadikan tempat menarik untuk difoto atau bermain anak. Anda para orang tua juga bisa bersantai dengan menghirup udara khas pegunungan sambil menikmati segelas susu segar di The Farmhouse.


Crayon’s Craft & Co


Crayon’s Craft & Co menjadi objek wisata paling direkomendasi untuk Anda para orang tua yang ingin mengembangkan sisi kreativitas pada buah hati. Di sini, terdapat kelas khusus untuk belajar membuat kerajinan tangan yang bisa diikuti si kecil. Beberapa diantaranya ialah seperti kelas membuat tanah liat (clay), membuat gelang kumihimo, merajut, membuat origami, sulam benang, sulam pita, membuat paper quilling, aneka kerajinan dari kain flanel, bunga stocking, menghias gelas, kerajinan dari kawat bulu, merangkai aneka aksesori hingga mengikuti kelas memasak. Benar-benar tempat yang direkomendasikan untuk mengasah kemampuan dan kreativitas buah hati tercinta Anda. Crayon’s Craft & Co berada di Jalan Aceh, No. 15, Kebon Sirih, Bandung.


Komunitas Hong


Komunitas Hong cocok untuk Anda yang ingin mengajak buah hati menikmati ragam permainan khas tahun 80-an dan 90-an. Tempat ini akan memberikan kesempatan kepada buah hati Anda untuk merasakan berbagai permainan yang ada di zaman dahulu. Sembari bermain, Anda juga bisa mengajak anak-anak untuk mencicipi jajanan tradisional dan mencoba minuman bandrek dari batok kelapa. Untuk Anda yang tertarik, Komunitas Hong berlokasi di Jalan Bukit Pakar Utara 35, Dago, Bandung Barat.



*         *          *

Artikel Terkait:
- Tapak Tilas di Parijs van Java

*         *          *
- Bandung, 10 Mei 2019

Kamis, 03 Agustus 2017

Menyalurkan Hobi dalam Seni


BAGI saya, seni bukan hanya soal keindahan. Melainkan, tentang rasa dan kreativitas. Yupz, indah bagi saya belum tentu indah untuk orang lain. Begitu juga sebaliknya. Kebetulan, sejak kecil hingga kini, saya sangat menyukai berbagai hal terkait seni. Apalagi, seni itu bisa diaplikasikan di mana saja dan kapan saja. Baik itu teater, museum, tempat kerja, hingga jalan raya.

Salah satunya, seni lukis. Tentu, saya belum pernah melakukannya di kanvas karena selama ini hanya sebagai penyalur hobi. Melainkan, cukup di selembar kertas, baik itu buku gambar atau buku tulis. Alatnya, bisa menggunakan pensil, pensil warna, atau bolpoin, sudah cukup.

Setelah mengenal komputer, saya belajar bereskplorasi dengan aplikasi Microsoft Paint. Beberapa di antaranya saya sertakan sebagai ilustrasi di artikel Kompasiana. Misalnya, pada tulisan berjudul Time Travel dalam Cerita Silat dan Jatuh Cinta pada Gadis Berinisial A.

Teranyar, setelah bergabung dengan beberapa komunitas, saya jadi lebih intens untuk menggeluti seni lukis disela-sela rutinitas pekerjaan. Termasuk, melukis topeng, ukiran, atau wayang kulit.

Hingga kini, yang belum kesampaian bagi saya untuk belajar melukis di atas kain alias membatik. Mungkin, lain waktu kalau ada kesempatan dan juga dana, saya ingin belajar membatik langsung di sentranya.

Yupz, bagi saya, seni lukis merupakan media penyalur hobi yang murah, meriah, dan bermanfaat. Fakta itu yang kini saya tularkan ke adik saya yang paling kecil. Sosok yang masih berseragam putih-merah itu paling girang kalau saya ajak berkreasi soal seni.

Awalnya, ketertarikan adik saya itu terjadi ketika saya rutin menyirami tanaman hortikultura (boneka horta) setiap pagi dan sore di atas genteng. Lama-lama, si bungsu sangat antusias untuk ikut memberi air.

Bahkan, dia meminta untuk dibelikan. Sudah pasti, permintaan tersebut saya sambut dengan semringah. Tak lupa, saya juga memberi edukasi bahwa boneka horta memiliki siklus. Sebab, meski namanya boneka, tapi tetap tumbuhan yang bisa tumbuh, kembang, layu, dan mati.

Sejak saat itu, jiwa seni sang adik kian terpacu. Termasuk, belajar mendalang dengan beberapa koleksi wayang milik saya. Utamanya, Si Cepot yang memiliki tampilan yang humoris.

Setelah masuk sekolah dasar, rasa ingin tahu si bungsu terkait seni jadi lebih intens. Apalagi, karena setiap pekan ada pelajaran menggambar. Sejak berseragam putih-merah, jika ke minimarket, yang dituju si bungsu bukan lagi es krim, chiki, atau cokelat. Melainkan, pensil dan pensil warna.

Peralatan menulis dan menggambar itu yang rutin dibawanya ke sekolah. Bagi saya dan keluarga, tentu sangat mendukung keinginan si bungsu. Siapa tahu, kelak dia bisa jadi seniman.

Kebetulan, tiga pekan lalu, saya membawa oleh-oleh istimewa untuknya. Yaitu, berbagai peralatan tulis dari Faber-Castell. Itu setelah saya mengikuti Kompasiana Visit ke pabrik Faber-Castell Kawasan Industri MM 2001 Cibitung, Bekasi, Jawa Barat (11/7).

Pulangnya, saya dan puluhan rekan blogger lainnya mendapat goodybag spesial. Yaitu, berbagai perangkat untuk menulis termasuk Connector-Pen yang bagi adik saya sangat baru. Maklum, sebelumnya kami hanya membeli pensil warna biasa saja.

Saya pun turut menjelaskan, kepada adik saya. Secara fungsi, Connector-Pen sama seperti pensil warna produksi Faber-Castell lainnya yang merupakan andalan kami. Namun, dengan Connector-Pen, alat untuk mewarnai ini bisa dihubungkan satu sama lain.

Bahkan, selain tidak berantakan, fitur ini juga bisa digunakan untuk berbagai bentuk kreatif. Misalnya, dengan membuat berbagai miniatur. Saya turut menjelaskan kepada adik saya, terkait kunjungan ke pabrik Faber-Castell.

Sambil memperlihatkan jepretan foto di kamera, adik saya tertarik ketika melihat Candi Bajang yang terbuat dari Connector-Pen bekas, mobil balap, dinosaurus, kelinci, dan sebagainya. Yupz, dengan Connector-Pen, barang bekas bisa dijadikan seni secara kreatif.

Itu membuktikan kreatif dalam seni sekaligus menyalurkan hobi tidak perlu mahal. Nah, bagaimana Art4All menurut Anda?

*        *         *
Berbagai koleksi wayang saya yang sangat diminati adik saya

*        *         *
Wayang pun dipadukan dengan modern

*        *         *
Belajar mendalang untuk mengenalkan warisan
nusantara kepada si bungsu

*        *         *
Boneka Horta

*        *         *
Boneka Horta direndam di air

*        *         *
Boneka Horta jelang tumbuh rumput

*        *         *
Boneka Horta saat memasuki masa subur

*        *         *
Siklus kehidupan pada Boneka Horta yang pada akhirnya harus layu

*        *         *
Belajar melukis topeng

*        *         *
Butuh kesabaran untuk melukis topeng

*        *         *
Belanja bulanan saya termasuk membeli perangkat alat tulis Faber-Castell

*        *         *
Candi Bajang yang terbuat dari Connector-Pen bekas Faber-Castell

*        *         *
Berbagai miniatur menarik dari Connector-Pen bekas Faber-Castell

*        *         *

Artikel Terkait:

- Mengintip Sisi Lain Faber-Castell

- http://www.kompasiana.com/roelly87/cfbd-riwayat-panjang-mainan-dari-masa-kecil_55174f9f8133118f669de4f9

- http://www.kompasiana.com/roelly87/cfbd-komik-kenangan-jadul-yang-tak-terlupakan_55173504a333117707b6598b

- http://www.kompasiana.com/roelly87/jatuh-cinta-pada-gadis-berinisial-a_5510e7ec813311363abc6f16

- http://www.kompasiana.com/roelly87/time-travel-dalam-cerita-silat_5510bf10813311c12cbc7660

*        *         *
- Jakarta, 3 Agustus 2017