TyyiccClcSK3IvRCDh0sKBc4_Sg roelly87.com: Juve yang Sekarang Bukan Juve yang Dulu

Serial Catatan Harian Ojol

Serial Catatan Harian Ojol
Serial Catatan Harian Ojol

Selasa, 25 Mei 2021

Juve yang Sekarang Bukan Juve yang Dulu

 Juve yang Sekarang Bukan Juve yang Dulu

Kue ulang tahun dengan motif Juventus saat scudetto
Serie A 2011/12 (Foto: dok pribadi/www.roelly87.com)



MAYORITAS kompetisi Eropa 2020/21 sudah selesai pekan ini. Drama pun meliputi berbagai klub ternama di benua biru tersebut. Ada haru dan air mata di antara ribuan pemain sepanjang musim ini.


Termasuk, berbagai pecah telur dalam beberapa tahun terakhir. Misalnya, FC Internazionale yang sukses meraih scudetto Serie A sejak kali terakhir pada 2009/10. 


Selanjutnya, ada Atletico Madrid yang mengangkangi Real Madrid dan Barcelona di La Liga diikuti keberhasilan Lille OSC yang kampiun Ligue 1 mengakhiri dominasi Paris Saint Germain.


Selain parade bahagia, saya pun mencatat drama kepiluan terhadap klub yang gagal ke Liga Champions. Tepatnya, akibat tergelincir pada pekan terakhir hingga terlempar dari empat besar. Di Serie A ada SSC Napoli dan Liga Primer dengan Leicester City.


Namun, bagi saya pribadi, tidak ada kejadian tragis dibanding yang dialami Juventus FC.


Ya, I Bianconeri harus menutup kesuksesan sembilan scudetto beruntun pada musim ini. Itu akibat inkonsistensi yang membuat Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan gagal mempertahankan gelar.


Maklum, jangankan bersaing jadi juara. Bahkan, untuk lolos ke Liga Champions pun, Juve harus mengandalkan keberuntungan pada pekan terakhir.


Sebab, pada giornata ke-37, mereka hanya berada di peringkat lima dengan 75 poin. Alias, jauh di bawah Inter yang mengoleksi nilai 88 diikuti Atalanta BC 78, Napoli 77, dan AC Milan 76.


Saat itu, Juve benar-benar kritis. Di ujung tanduk karena harus bergantung pada tim lain untuk bisa menyegel posisi empat.


Beruntung, dewi fortuna pun datang pada pekan pamungkas. Sebab, skuat asuhan Andrea Pirlo sukses menghantam Bologna 4-1 di Renato Dall'Ara, Minggu (23/5) atau Senin dini hari WIB.


Pada saat bersamaan, justru Napoli harus puas bermain 1-1 saat menjamu Hellas Verona di San Paolo. Situasi pun berubah drastis pada pertandingan yang dilangsungkan serentak tersebut.


Sebab, hasil tersebut sukses mengubah konstelasi. Juve menutup musim di peringkat empat dengan 78 poin yang sama dengan Atalanta pada posisi tiga. 


Namun, tim asal kota Turin itu kalah head to head dengan La Dea. Kendati, pada saat bersamaan, Atalanta digulung Milan 0-2. Hanya, hasil tersebut sudah tidak berpengaruh bagi Juve.


Pun jika Milan yang kalah dan si Nyonya Besar imbang hingga memiliki poin sama. Pasalnya, Juve kalah head to head dari Il Diavolo Rosso.


Alhasil, Napoli yang harus gigit jari akibat hanya bermain di Liga Europa 2021/22. Meski bisa menikung pada lap terakhir demi lolos ke Liga Champions, tapi bagi banyak pihak, musim ini tetap petaka untuk Juve. Termasuk, saya pribadi.


Sorotan pun tertuju pada Pirlo. Memang, Il Metronome ini sukses mempersembahkan dua gelar sepanjang 2020/21. Itu meliputi Piala Super Italia 2020 dan Piala Italia.


Namun, mereka jeblok di Liga Champions akibat disingkirkan Porto pada 16 besar.


Apalagi, di Serie A yang konon jadi DNA Juve. Pirlo menodai kesuksesan yang sudah diukir Antonio Conte dengan peesembahan scudetto tiga musim beruntun pada 2011/12, 2012/13, dan 2013/14. Selanjutnya, Massimiliano Allegri lima kali (2014/15, 2015/16, 2016/17, 2017/18, dan 2018/19) serta Maurizio Sarri (2019/20).


Hanya, kini berbagai prestasi itu tinggal kenangan. Lebih menyakitkan lagi mengingat Inter yang merupakan rival utama Juve selain Milan, sukses mengakhiri paceklik gelar sejak satu dekade silam.


Ya, La Beneamata dinakhodai Conte! Harus diakui jika dialah yang mengawali kesuksesan Juve sekaligus mengakhirinya.


Beruntung, Rabu (26/5), Conte pisah dengan Inter. Namun, sebagai gantinya untuk menghadapi Serie A 2021/22, ada AS Roma yang akan dipimpin Jose Mourinho!


Tentu, musim depan masih lama. Sebab, baru dimulai 22 Agustus mendatang.


Saat ini, miliaran penggemar sepak bola bersiap menantikan Euro 2020 yang berlangsung 11 Juni hingga 11 Juli. Turnamen antarnegara Eropa ini jadi ajang unjuk gigi bagi sejumlah pemain elite.


Khususnya, Juve yang memiliki andalan dengan tersebar di sejumlah negara pada benua biru tersebut. Pada saat yang sama, ini jadi momentum bagi Pirlo dan manajemen Juve untuk mempersiapkan skuat terbaik demi menyongsong Serie A 2021/22.


Rentang tiga bulan sejak pekan ini harus dimaksimalkan mereka. Tidak boleh ada kekeliruan saat belanja di bursa transfer.


Pun demikian jika ingin melepas bintang pada mercato mendatang. Beberapa pemain yang minim kontribusi, jelas harus dilego.


Bagaimana dengan Ronaldo? Saya sih berharap, CR7 bertahan mengingat kontraknya empat musim yang berakhir Mei 2022. Saya masih optimistis, penyerang asal Portugal ini bakal meledak pada periode pamungkas berseragam Juve.


Namun, jika tidak pun, bukan masalah. Terutama, jika hatinya sudah tidak lagi bersama Si Nyonya Besar. 


Ronaldo berhak untuk hengkang, baik Juni ini atau saat bursa transfer musim dingin mendatang. Toh, percuma mempertahankan pemain yang badannya di Turin, tapi hati dan pikiran melanglang buana.


Sementara, untuk Pirlo, jelas wajib dipertahankan. Keterpurukan Juve musim ini bukan berarti kegagalannya sendiri. Banyak faktor lain.


Pastinya, Pirlo butuh dukungan untuk memulai I Bianconeri lagi dari nol. 


Lebih baik bagi manajemen Juve untuk mempertahankannya yang sudah punya dasar strategi. Ketimbang, harus mencari pelatih yang tentu membuat para pemain kembali harus beradaptasi dengan strategi anyar.


Sebagai Juventini, itu harapan saya. Kolaborasi Pirlo, Ronaldo, dan para pemain lain untuk bangkit menatap musim mendatang.


Agar, La Vecchia Signora tidak semakin terbenam di antara laju Inter, Milan, Atalanta, dan Roma yang bakal ngegas di bawah asuhan Mourinho. #ForzaJuve!***

*        *        *



Artikel Terkait Juventus:

(Galeri Foto) Jadi Saksi Kekalahan Juventus dari Madrid di Final Liga Champions 2016/17
Wawancara Eksklusif Claudio Marchisio
Wawancara Eksklusif Andrea Pirlo
Wawancara Eksklusif Giorgio Chiellini
Pria Sejati Tidak Akan Pernah Tinggalkan Kekasihnya



*        *        *

Jakarta, 25 Mei 2021

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Maaf ya, saat ini komentarnya dimoderasi. Agar tidak ada spam, iklan obat kuat, virus, dan sebagainya. Silakan komentar yang baik dan pasti saya kunjungi balik.

Satu hal lagi, mohon jangan menaruh link hidup...

Terima kasih :)