PEMILIHAN umum
(Pemilu) 2014 memang masih 10 bulan lagi. Bagi masyarakat, itu waktu yang cukup
lama jelang pemilu legislatif pada 9 April 2014. Namun, tidak untuk Ketua
Komisi Pemilihan Umum (KPU), Husni Kamil Malik.
Itu
karena sosok kelahiran Medan, Sumatera Barat ini tengah mempersiapkan supaya
proses demokrasi pemilihan anggota legislatif dan eksekutif nanti berjalan
sesuai rencana. Terutama agar pemilu mendatang banyak diketahui masayarakat
luas. Khususnya kalangan remaja yang merupakan pemilih pemula dengan persentase
yang lumayan besar.
Alhasil,
Husni mulai melakukan pengenalan mengenai pemilu kepada kaum remaja. Salah
satunya menjalin kerjasama dengan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia
(PSSI). Dalam rencananya, antara lain KPU akan diberi slot di papan reklame
mengenai sosialisasi pemilu di sisi
lapangan.
Juga
konsep pengenalan pemilu saat pertandingan yang disiarkan langsung melalui
televisi. Durasinya sekitar 3-5 menit sebelum kick-off.
“Itu
konsep yang akan dijalankan KPU-PSSI dalam beberapa waktu ke depan di kompetisi
musim ini,” kata Husni, 37 tahun. “Kami sudah menyiapkan rencana seperti ini
sejak akhir Mei lalu. Intinya, agar masyarakat di seluruh Indonesia yang
menyaksikan sepak bola bisa mengetahui agenda pemilu mendatang.”
Selain
di kompetisi domestik, Husni pun menyebut KPU akan mengadakan acara nonton bareng pada Piala Dunia
mendatang. Maklum, turnamen akbar di sepak bola itu (12 Juni-13 Juli)
berlangsung hanya beberapa hari jelang pemilu presiden, Juli 2014.
Secara
tegas, Husni menilai apa yang dilakukan KPU dengan pengenalan di sepak bola
hanya sebatas sosialisasi pemilu. Penggemar klub PSMS Medan dan Semen Padang
ini tidak ingin dikaitkan dengan unsur politik tertentu. Terutama karena KPU
merupakan lembaga negara yang independen dan non-partisan.
Pemilu dan
Sepak Bola
Selain
itu, lulusan Universitas Andalas ini sempat menolak tawaran dari PSSI sebagai
anggota Komisi Disiplin. Husni menyebut tidak ingin ada bentrok kepentingan.
Apalagi, pengagum legenda hidup Prancis, Zinedine Zidane ini ingin fokus
sebagai ketua KPU yang dijabatnya sejak 2012 hingga 2017. Sebab, dia memang
mengemban tugas berat agar pemilu mendatang berlangsung dengan baik.
“Saya
pribadi sangat menikmati sepak bola Indonesia. Saya berharap semua calon pada
pemilu mendatang agar menjunjung tinggi sportivitas seperti di sepak bola.
Khususnya dari segi positif, supaya pihak yang kalah ikhlas menerima, dan yang
menang tidak jemawa,” tutur Husni.*
Artikel ini sebelumnya dimuat di Harian TopSkor edisi Selasa, 26 Juni 2013
Ketua KPU berharap pada Pemilu 2014 nanti yang kalah ikhlas menerima, dan pemenang tidak jemawa |
Artikel ini sebelumnya dimuat di Harian TopSkor edisi Selasa, 26 Juni 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Maaf ya, saat ini komentarnya dimoderasi. Agar tidak ada spam, iklan obat kuat, virus, dan sebagainya. Silakan komentar yang baik dan pasti saya kunjungi balik.
Satu hal lagi, mohon jangan menaruh link hidup...
Terima kasih :)