TyyiccClcSK3IvRCDh0sKBc4_Sg roelly87.com: KMI

Serial Catatan Harian Ojol

Serial Catatan Harian Ojol
Serial Catatan Harian Ojol
Tampilkan postingan dengan label KMI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KMI. Tampilkan semua postingan

Minggu, 24 Mei 2015

Lebih Dekat dengan Komunitas Marvel Indonesia


Foto bersama anggota KMI, cosplayer, dan pihak @America (Sumber foto: dokumentasi pribadi/ www.roelly87.com)

TAHUKAH Anda, ternyata Marvel (Marvel Entertainment) awalnya merupakan perusahaan pembuat mainan asal Kanada. Mereka sempat menikmati kesuksesan pada akhir 1980-an hingga menjelang pergantian milenium. Setelah itu, Marvel kolaps sampai akhirnya diakuisisi Disney pada 2009.

Ya, sejarah Marvel, mungkin banyak yang sudah mengetahuinya dengan membaca referensi dari website luar negeri. Namun, lebih istimewa lagi jika sumbernya dari kelompok fans yang benar-benar menjiwai Marvel. Adalah Dedi Fadim yang menjelaskan secara rinci mengenai "jatuh bangun" Marvel dalam industri perfilman, komik, dan mainan.

Sejarah Marvel itu diungkapkan Dedi dalam acara bertajuk "Talking Marvelites" bersama Komunitas Marvel Indonesia (KMI) di @america, mal Pacific Place, Sabtu (23/5). Kebetulan, Dedi merupakan salah satu dari lima orang yang mendirikan KMI pada Agustus 2009.

"KMI ini dibentuk sebagai wadah bagi seluruh penggemar yang ingin tahu segala sesuatu berbau Marvel. Baik itu film, komik, costume player (cosplay), action figure, dan sebagainya," kata Dedi yang hobi mengoleksi action figure sejak kecil. "Di KMI, kami tidak hanya mengadakan acara diskusi secara online saja, melainkan juga offline. Ya, seperti event pop culture, gathering sesama komunitas lainnya, hingga nonton bareng The Avengers: Age of Ultron pada April lalu."

*        *        *
Berbicara mengenai Marvel, terus terang saya terlambat mengenalnya. Yaitu baru tahu ketika X-Men muncul pada awal 2000-an yang berlanjut pada trilogi Spider-Man. Sebelumnya, saya lebih familiar dengan brand DC Comic seperti Batman, Superman, Flash, dan Wonder Woman. Untuk yang disebut pertama, bahkan saya masih punya koleksi mainan saat membeli paket KFC sekitar pertengahan 1997.

Setelah era X-Men dengan Wolverine-sentris dan Spidey Tobey Maguire, saya jadi lebih tertarik dengan tokoh Marvel lainnya. Terutama sejak kemunculan The Avengers pada 2012 yang sukses menghipnotis saya untuk tidak pernah melewatkan film yang masuk dalam Marvel Cinematic Universe (MCU). Kecuali The Incredible Hulk dan Iron Man 2 yang luput disaksikan karena tempat saya bertugas saat itu tidak ada jaringan bioskop.

Hingga, awal Maret lalu, saya bergabung dengan KMI untuk mengenal "dunia Marvel" lebih dekat lagi. Namun, saat itu bukan di grup facebook-nya, melainkan ask.fm saat mencari info mengenai trailer Age of Ultron. Selanjutnya bisa ditebak. saya jadi makin rajin menyambangi KMI. Apalagi, setelah pekan lalu sempat ramai dengan diskusi Captain America 2: Civil War yang benar-benar "nyaris" menjadi perang saudara.

*        *        *

Oke, itu sedikit prolog mengenai ketertarikan saya dengan Marvel dan KMI. Untuk "Talking Marvelites", bagi saya sangat menarik. Lantaran diskusi ini sangat cair. Tidak ada senioritas versus newbie dan sebagainya. Itu bisa dilihat ketika Singgih Nugroho menjelaskan dunia Marvel dari sisi komik.

Sebab, sama seperti Dedi, Singgih mampu membangun dialog dengan baik kepada puluhan pengunjung yang mungkin awam dengan komik Marvel lantaran jarang beredar di Indonesia. Selain Dedi dan Singgih, juga ada beberapa pembicara lainnya yang tak kalah antusiasnya berkaitan dengan dunia Marvel.

Yang menarik, "Talking Marvelites" ini juga tidak hanya sekadar diskusi saja. Melainkan juga diramaikan aksi cosplayer dan doorprize berhadiah komik orisinal. Bahkan, dalam acara yang berlangsung sejak pukul 15.00 hingga 21.00 WIB itu, turut dipamerkan berbagai set action figure yang membentuk diorama yang sangat mengagumkan.

Sekadar informasi, setelah "Talking Marvelites" ini, KMI juga akan menyelenggarakan lima acara lagi hingga pertengahan 2015. Jika Anda ingin bergabung, bisa mengikuti rangkaian di bawah ini:

6-7 Juni - Real America Heroes Convention (RAHC) di Kuningan City, Jakarta Selatan
14 Juli - Nonton bareng Ant-Man
7 Agustus - Nonton bareng Fantastic Four
15-16 Agustus - Battle of the Toys
12-13 September - Toys & Collectors Exhibition III 2015

Profil Komunitas Marvel Indonesia (KMI)?

*        *        *
SEKILAS tentang @america: Merupakan pusat kebudayaan Amerika Serikat (AS) di Indonesia. Tempat ini ditujukan untuk belajar mengenai segala sesuatu  tentang AS. Baik itu diskusi, pertunjukkan budaya, debat kompetisi, pameran, atau event lainnya seperti musik, film, olahraga, dan sebagainya.

Lokasi: Mal Pacific Place, Lantai 3
Jl. Jenderal Sudirman, Kav 52-53, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12190

Jam buka: Setiap hari termasuk saat libur
Waktu: 13.00-21.00 WIB
Biaya: GRATIS!
Fasilitas: WIFI

Kontak
Email: webmaster(at)atamerica.info
Twitter: @atamerica 
Facebook: @atamerica
Website: www.atamerica.or.id

*        *        *
@america di lantai 3 mal Pacific Place

*        *        *
Dedi Fadim menjelaskan awal berdirinya KMI pada Agustus 1999

*        *        *
Singgih Nugroho bercerita mengenai komik Marvel

*        *        *
Ada Apa dengan Captain? Apakah diorama ini menggambarkan tewasnya sang kapten? #AADC 

*        *        *
Memasang action figure yang bikin mata sulit berpaling

*        *        *
Musuh Spidey terbaik di era original

*        *        *
Thor wanita yang dijadikan wayang. Kreatif!

*        *        *
Pemeran Bucky "The Winter Soldier" ini sungguh memesona. Dua jempol!

*        *        *
Ketika negara api  rombongan Deadpool menyerang @America... 

*        *        *

Artikel Marvel sebelumnya:
- Age of Ultron Tembus 1 Miliar Dolar AS: Apakah Mampu Mengejar Furious 7?
Setelah Ultron Giliran Ant-Man Beraksi!
Ternyata Thor bisa Bahasa Indonesia!

Artikel Terkait
Ekspekstasi Berlebihan di Film The Raid: Berandal
Komik The Raid: Dari Warna Merah ke Hitam Putih
Barcelona vs Chelsea Mirip Kisah The Raid
Joe Taslim dan Wakil Indonesia di Hollywood
Nostalgia Dua Dekade Jurassic Park
*       *       *
- Cikini, 24 Mei 2015

Selasa, 19 Mei 2015

Age of Ultron Tembus 1 Miliar Dolar AS: Apakah Mampu Mengejar Furious 7?


Kostum pemeran Avengers: Age of Ultron (sumber foto: Marvel.com)


FORMULA "Don't Change a Winning Team" yang populer di sepak bola ternyata berlaku dunia film. Tepatnya Hollywood yang merupakan barometer sinema di kolong langit. Hal itu diterapkan pada Avengers: Age of Ultron (AoU) yang merupakan sekuel dari Marvel's: The Avengers yang rilis pada 2012.

Tentu, ini bukan ilmu "cocoklogi", melainkan fakta. Mulai dari tentang Infinity Stone, pertarungan antar anggota (Thor-Iron Man-Captain America), sponsor (ingat Audi?), hingga sosok Thanos pada mid-scene. Tapi, ya sudahlah. Sebagai penggemar Marvel Cinematic Universe (MCU), saya harus menyadari AoU merupakan bisnis. Dan, bisnis adalah bisnis. Apapun formula atau rumusnya, harus menghasilkan uang lebih banyak dibanding modal serta film sebelumnya.

Nah, berbicara mengenai pemasukan AoU, kebetulan saya baru melihat update-nya di Box Office Mojo per 17 Mei. Ternyata, film yang kembali disutradarai Joss Whedon ini sudah mengumpulkan 1,142 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar 14,9 triliun rupiah dengan asumsi menurut Bank Indonesia kursnya Rp 13.116.

Sebuah nilai yang fantastis karena AoU akhirnya menembus satu miliar dolar AS dan juga masuk urutan kedelapan dalam daftar film terlaris sepanjang masa. Memang, untuk tahun ini (2015) nilainya masih kalah dibanding Furious 7 yang sudah meraup 1,448 miliar dolar AS hingga mampu menyeruak ke posisi keempat film terlaris. Bahkan, film yang menjadi persembahan untuk mendiang Paul Walker ini sedikit lagi menyalip Marvel: The Avengers yang berada di urutan ketiga dengan 1,518 dolar AS.

Yang menarik, banyak analis dan media luar yang percaya jika AoU bisa mengejar pendapatan Furious 7 untuk menjadi yang terlaris -saat ini- 2015 (mungkin, saya juga masih menunggu Mission Impossible 5, Jurassic World, James Bond: Spectre, dan tentunya Star Wars 7: The Force Awakens).

Asumsinya jelas, AoU belum tayang secara merata di seluruh dunia. Begitu pun data yang saya ambil dari Box Office Mojo. Maklum, AoU ini memang rilis tidak serentak. Beberapa negara Eropa seperti Italia tayang pada 22 April yang sama dengan Indonesia. Sementara, di negaranya sendiri baru rilis 1 Mei lalu. Begitu juga dengan Tiongkok yang tayang pada 7 Mei.

Di sisi lain, Jepang sebagai salah satu pasar utama Marvel baru akan menayangkannya pada 4 Juli mendatang! Jadi, ketika mayoritas masyarakat dunia bersiap menantikan Ant-Man yang menjadi penutup dari fase kedua MCU ini, publik "Matahari Terbit" justru baru mulai menyaksikan AoU secara utuh di bioskopnya.

Nah, perbedaan rilisnya itu yang membuat AoU dinilai tidak maksimal dalam meraup dolar. Tentu, -menurut saya- selain faktor utama seperti ekspekstasi musuh yang tidak terlalu "kelam" (Ultron) dan juga saat tayang perdana di AS bertepatan dengan duel tinju bertajuk "The Fight of the Century": Floyd Mayweather, Jr. versus Manny Pacquiao.

Apalagi, untuk sebagian besar negara Eropa dan Asia lainnya, AoU sudah mulai tutup layar. Termasuk di beberapa bioskop Indonesia yang pada hari pertama meraup 900 ribu dolar AS, kini gaungnya sudah mulai sepi. Hingga, membuat pihak Marvel Indonesia melalui Facebook dan twitter-nya, memberi iming-iming hadiah Action Figure bagi penggemar yang menyaksikan AoU setelah 14 Mei.

Pertanyaannya, apakah AoU dapat menyamai pencapaian Marvel's: The Avengers yang meraih 1,5 miliar dolar AS dalam waktu sebulan rilis serentak? Atau, minimal mengejar Furious 7?

Tentu saja, jawabannya "mungkin". Dengan syarat, pihak Marvel Studio tetap gencar melakukan promosi. Terutama di AS yang dalam dua pekan ini sudah mendapat 372 juta dolar AS di urutan ke-25 film domestik terlaris. Fakta itu melewati Furious 7 yang sejak rilis 1 April tapi baru meraup 343 juta dolar AS (urutan ke-30).

Urutan Film MCU Terlaris Sepanjang Masa ( versi Box Office Mojo)
1. Marvel's: The Avengers - 1,518 miliar dolar AS - 2012
2. Iron Man 3 - 1,215 miliar dolar AS - 2013
3. Avengers: Age of Ultron - 1,142 miliar dolar AS - 2015
4. Guardians of the Galaxy - 774 juta dolar AS - 2014
5. Captain America: The Winter Soldier - 714 juta dolar AS - 2014
6. Thor: The Dark World - 644 juta dolar AS - 2013
7. Iron Man 2 - 623 juta dolar AS - 2010
8. Iron Man - 586 juta dolar AS - 2008
9. Thor - 449 juta dolar AS - 2011
10. Captain America: The First Avengers - 370 dolar AS - 2011
11. The Incredible Hulk - 263 juta dolar AS - 2008

*       *       *

SEKADAR informasi untuk penggemar Marvel atau biasa disebut Marvelites, akhir pekan ini, tepatnya Sabtu (23/5) ada acara bertajuk "Talking Marvelites". Event yang bertempat di @America, mal Pacific Place, Jakarta Selatan ini, diprakarsai Komunitas Marvel Indonesia (KMI). Acara ini berlangsung sore pada pukul 16.00 hingga 20.30 WIB. 

Selain bisa diskusi tentang dunia Marvel bersama pengurus KMI, termasuk membahas Civil War yang sekarang sedang hits menjadi topik utama di berbagai grup dan forum baik dalam maupun luar negeri. Juga akan ada workshop, pameran komik, action figures, dan cosplay. Untuk mengetahui agenda lebih lanjut bisa disimak di poster dan keterangan di bawah ini. Oh ya, yang menarik acara ini GRATIS!

Komunitas Marvel Indonesia (KMI)?

*       *       *
Poster Talking Marvelites (sumber foto: Grup Facebook - Komunitas Marvel Indonesia)
*       *       *
Jadwal acara Talking Marvelites (sumber foto: Grup Facebook - Komunitas Marvel Indonesia)
*       *       *
Artikel Marvel sebelumnya:
Setelah Ultron Giliran Ant-Man Beraksi!
Ternyata Thor bisa Bahasa Indonesia!

Artikel Terkait
Ekspekstasi Berlebihan di Film The Raid: Berandal
Komik The Raid: Dari Warna Merah ke Hitam Putih
Barcelona vs Chelsea Mirip Kisah The Raid
Joe Taslim dan Wakil Indonesia di Hollywood
Nostalgia Dua Dekade Jurassic Park
*       *       *
Referensi:
Marvel.com, BoxOfficeMojo.com, Forbes.com, Deadline.com, Time.com,

*       *       *
- Cikini, 19 Mei 2015