TyyiccClcSK3IvRCDh0sKBc4_Sg roelly87.com: Marko Simic

Serial Catatan Harian Ojol

Serial Catatan Harian Ojol
Serial Catatan Harian Ojol
Tampilkan postingan dengan label Marko Simic. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Marko Simic. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 16 November 2019

Ada Marco Simic di Balik Kebangkitan Persija


Marco Simic foto bersama dua penggemar Persija Jakarta
(Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)



ADAGIUM lawas mengatakan, mempertahankan gelar jauh lebih sulit ketimbang saat menjuarainya. Hal itu bisa berlaku dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk, di sepak bola yang merupakan cabang olahraga paling populer di kolong langit. Salah satunya di Indonesia saat ini dengan Liga 1 2019.

Persija Jakarta yang digdaya pada musim lalu nyaris kehilangan keperkasaannya pada awal kompetisi. Bisa dipahami mengingat klub berjulukan Macan Kemayoran itu kehilangan sang nakhoda, Stefano Cugurra, dan beberapa pilar penting lainnya.


Alhasil, klub kebanggaan ibu kota ini pun nasibnya nyaris tragis. Hampir saja seperti AC Milan pada 1980/81 dan Juventus (2006/07) yang juara tapi langsung degradasi pada musim berikutnya. Kendati, apa yang dialami dua raksasa Serie A Italia itu beda konteks. 

Namun, saya pribadi sempat deg-degan mengamati perkembangan Persija pada Liga 1 2009 ini. Sebab, mereka mengarungi kompetisi dengan memprihatinkan pada awal musim. Itu karena Marko Simic dan kawan-kawan hanya mampu meraih sekali kemenangan dari 10 pertandingan awal! Alhasil, Persija pun sempat terlempar ke peringkat 17. Alias, zona degradasi.

Ya, bayang-bayang mereka harus terjun bebas ke Liga 2 musim depan pun sempat menghantui saya. Itu terkait kurang padunya antarlini. Ditambah dengan beberapa kali pergantian pelatih yang membuat saya dan segenap The Jakmania -julukan untuk suporter Persija- pun pesimistis. Ketika itu, jangankan berpikir untuk mempertahankan gelar, bahkan untuk keluar dari papan bawah pun sulit.

Yupz, sebagai fan Persija, tentu saat itu saya harus realistis. Berharap boleh, tapi jangan muluk-muluk. Harapan saya dalam hati, boleh gelar lepas, yang penting jangan degradasi. Ya, itu nada optimisme yang saya tancapkan setiap menyaksikan pertandingan Persija. 

Bagaimana pun, saya percaya, selalu ada pelangi yang indah setelah badai. Itu yang saya yakini terhadap Persija!

Bisa dipahami mengingat secara personal, saya merupakan penggemar Persija. Itu berlaku sejak masih kanak-kanak hingga rekan sepantaran kini sudah memiliki banyak anak. 

Meski hingga kini belum memiliki keanggotaan resmi The Jakmania, tapi saya kerap menyaksikan Persija bertanding di berbagai stadion. Baik itu Menteng, Lebak Bulus, Gelora Bung Karno, Patriot Candrabhaga, hingga Madya Senayan.

Banyak suka dan duka yang menyertai sebagai fan Persija. Paling bangga ketika Macan Kemayoran juara 2001. Saat itu, saya dan beberapa rekan yang masih berseragam putih-biru tumpah dalam euforia. 


Apalagi, ketika beberapa tahun berselang, ada dua di antaranya yang berkiprah sebagai pesepak bola profesional. Bahkan, mereka sempat berseragam Persija. Termasuk, memperkuat tim nasional (timnas) Indonesia usia muda.

Sementara, ketika juara Liga 1 2018, harus diakui jika suasananya sudah beda. Sebab, saya juga kerap meliput dan menulis tentang Persija. Alhasil, saya harus objektif. 


Namun, bagaimana pun rasa cinta tidak bisa dipendam. Ketika tahu Persija mengakhiri paceklik gelar 17 tahun dalam kompetisi nasional, saya pun bangga.

Maklum, dari 2001 hingga 2018 itu bukan waktu yang sedikit. Lebih dari dua windu. Dalam periode itu, banyak yang sudah berubah. Namun, kekaguman saya terhadap Persija tidak akan luntur. Baik juara atau degradasi, tak masalah bagi saya.



Nah, harapan saya dan jutaan fan Persija, termasuk The Jakmania terkabul. Sejak paruh kedua kompetisi, mereka mulai bangkit. Sang Macan mulai mengaum. Tentu, tidak ujug-ujug langsung bersaing dalam perebutan juara di papan atas. Melainkan, perlahan tapi pasti mulai meninggalkan zona merah.

Fakta tersebut tersaji sepanjang November ini. Dari empat pertandingan bulan ini, hanya sekali. Persija kehilangan poin penuh yaitu, saat tandang ke Semen Padang pada 7 November lalu yang berujung 1-1. Sementara, dalam tiga lainnya berujung sapu bersih dengan menekuk TIRA Persikabo 2-0 (3/11), Borneo FC 4-2 (11/11), dan Persela Lamongan 4-3 (15/11).

Mereka pun hingga Sabtu (16/11) menyeruak di urutan 12 dengan 34 poin dari 27 pertandingan. Alias, unggul delapan angka dari Kalteng Putra yang menempati urutan 16 sekaligus batas akhir degradasi dengan 26 poin. Dari empat pertandingan bulan ini, Persija mengukir 12 gol dengan kebobolan tujuh gol.

Marco Simic melayani pertanyaan dari jurnalis
usai pertandingan Persija
(Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)


Simic jadi aktor protagonis dalam empat pertandingan sepanjang November ini yang selalu mencetak gol hingga delapan kali. Termasuk, quattrick-nya ke gawang Borneo. Tak heran jika Simic pun memuncaki top scorer sementara dengan 23 gol. Jauh mengungguli striker Persela, Alex dos Santos, dengan 16 gol.

Kontribusi signifikan dari Simic itu yang mendongkrak kebangkitan Persija. Tentu, dalam sepak bola yang merupakan permainan kolektif, seluruh elemen, termasuk pemain lainnya sangat berperan. Mulai dari sektor pertahanan, lini tengah, atau barisan depan. Namun, harus diakui jika peran Simic sangat berpengaruh.

Apalagi, bagi saya pribadi, Simic termasuk pemain yang sangat ramah. Ini yang saya amati saat meliput kegiatan Persija. Baik saat latihan, usai pertandingan, maupun event di luar lapangan Simic. Tidak hanya sekadar memberikan jawaban yang elegan bagi setiap jurnalis saja. Melainkan juga melayani permintaan fan untuk foto bersama.


Penampilannya yang berkualitas ditambah sikapnya yang bersahabat itu membuat Simic jadi idola di kalangan fan. Bersanding dengan sang kapten, Andritany Ardhiyasa, serta dua pemain senior, Bambang Pamungkas dan Ismed Sofyan.

Memasuki pengujung Liga 1 2019, tentu saya berharap Simic dan segenap elemen Persija lainnya konsisten. Target utama, tentu saja menjauh dari zona degradasi agar musim depan bisa bertahan di kompetisi terelite di Tanah Air ini. Apalagi, jika mampu finis empat besar. Itu jadi modal yang bagus untuk menghadapi Liga 1 2020 dengan target kembali juara.

Ayo, Persija... Kalian bisa!***

Di luar liputan pertandingan dan latihan, saya pun enggan
ketinggalan untuk foto bareng Marko Simic



- Jakarta, 16 November 2019

Rabu, 21 Februari 2018

KukuBima Ener-G! Kampanyekan Ayo Selamatkan Citarum


Direktur PT Sido Muncul, striker Persija Jakarta Marko Simic, dan pemain
serta ofisial dari lima klub ikut sesi foto bersama dalam kampanye
"Ayo, Selamatkan Citarum".
Klik untuk perbesar foto dan geser untuk melihat gambar lainnya


SIANG itu, matahari terlihat malu-malu. Langit-langit di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, tampak gelap. Saya pun bersiap mengenakan jas hujan untuk membelah ibu kota usai meliput rapat koordinasi Panitia Nasional Penyelenggara Asian Games XVIII/2018 (INASGOC) yang dipimpin Wakil Presiden Jusuf Kalla dan kementerian terkait di Wisma Serbaguna, Senayan.

Tepatnya, menuju Pondok Indah Golf Course, Jakarta Selatan, Senin (19/2) untuk reportase acara yang diselenggarakan PT Sido Muncul - KukuBima Ener-G! Terbukti, baru sampai kawasan Pakubuwono, sang dewi hujan sudah mencurahkan air dari langit.

Beruntung, dengan melewati padatnya ibu kota, akhirnya saya tiba sebelum acara dimulai. Tampak, beberapa manajemen PT Sido Muncul - Kuku Bima Energi, pesepak bola, manajer, jurnalis, dan blogger.

Ya, kehadiran saya pada event bertema "Ayo Selamatkan Citarum" ini berkat undangan dua blogger bersaudara, Eva Sri Rahayu dan Evi Sri Rejeki.

Ini kali pertama saya bertemu dengan "si kembar" itu sejak mengikuti pelatihan yang diselenggarakan Badan Nasional Penanggulangan Teroris pada 2016 lalu (artikel sebelumnya: http://www.roelly87.com/2016/07/duta-damai-dunia-maya-bnpt-2016.html).

Dari kejauhan, tampak sosok yang tidak asing bagi saya. Terutama setelah dua hari sebelumnya, saya menyaksikannya sangat semringah mengangkat trofi (artikel sebelumnya: http://www.roelly87.com/2017/03/di-balik-final-piala-presiden-2017.html).

Ya... Marko Simic! Pemain yang mengantarkan Persija Jakarta juara Piala Presiden 2018 setelah mengalahkan Bali United 3-0 pada final yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno (17/2).

*         *         *
"SEBAGAI perusahaan, kami berusaha untuk berkontribusi kepada Tanah Air. Itu bisa dilakukan pada sektor apa saja, baik itu sepak bola atau lingkungan," tutur Direktur PT Sido Muncul Irwan Hidayat dalam bincang-bincang kepada kami usai acara.

Sangat menarik mendengar ceritanya. Terutama, bagaimana PT Sido Muncul sebagai perusahaan terlibat untuk menjaga lingkungan. Bahkan, mereka sangat aktif dengan mengkampanyekan penyelamatan Sungai Citarum.

Tidak tanggung-tanggung, PT Sido Muncul bakal membuat iklan Kuku Bima Energi dengan versi "Ayo Selamatkan Citarum" bersama pesepak bola terbaik di negeri ini.

Yupz, dalam acara tersebut, juga berlangsung MOU dengan kelima klub elite Indonesia, yaitu Persija, Bali United, Sriwijaya FC, PSIS Semarang, dan PSM Makassar. Sebagai penggemar sepak bola, jelas saya bangga dengan partisipasi PT Sido Muncul lewat brand Kuku Bima Energi.

"Semoga dengan kerja sama ini bisa memotivasi kelima klub itu untuk mengukir prestasi dan mengharumkan Indonesia di kancah internasional. Apalagi, sebentar lagi berlangsung Asian Games 2018 dengan Indonesia sebagai tuan rumah. Kita berharap, Indonesia bisa juara," Irwan, mengungkapkan.

Menjadi sponsor dari salah satu klub itu tidaklah mudah. Namun, PT Sido Muncul justru mensponsori lima tim sekaligus! Itu membuktikan keseriusan perusahaan yang bermarkas di Semarang, Jawa Tengah ini terhadap perkembangan sepak bola nasional.

"Sepak bola merupakan olahraga paling populer di Indonesia. Demi mendukung perkembangan dunia sepak bola di Tanah Air, PT Sido Muncul melalui Kuku Bima Energi berpartisipasi kepada lima klub. Pada Liga 1 2018 nanti, logo Kuku Bima Energi akan menghiasi jersey Persija, Bali United, Sriwijaya FC, PSIS, dan PSM," kata Irwan, optimistis.

Dalam MOU tersebut, turut hadir perwakilan dari kelima tim tersebut. Persija dengan Simic dan COO Rafil Perdana, Bali United (Demerson Costa dan CEO Yabes Tanuri), Sriwijaya (Hamka Hamzah dan sekretaris klub Faisal Mursyid), PSIS (Gilang Ginarsa dan manajer Dimas Aribowo), dan PSM (Hasim Kipuw dan sekretaris klub Widya Syadzwina).

*         *         *
MENURUTNYA, olahraga, khususnya sepak bola tidak bisa dipisahkan dengan lingkungan. Fakta itu yang mendorong PT Sido Muncul untuk aktif mengkampanyekan kelestarian alam. Apalagi, mereka didukung penuh dari Pangdam III/Siliwangi Mayor Jenderal Doni Monardo untuk sosialisasi di lapangan.

"Panjang Sungai Citarum mencapai 300 kilometer. Ironisnya, keadaan di sungai itu tercemar akibat limbah. Baik itu rumah tangga maupun industri yang membuat warna air sungai jadi cokelat kehitaman. Ini jelas sangat mengkhawatirkan," lanjut Irwan.

Pernyataan tersebut beralasan. Sungai Citarum memiliki fungsi yang sangat vital dan bermanfaat bagi masyarakat. Salah satunya, sebagai sumber air minum bagi masyarakat dalam jangka panjang.

Itu mengapa, PT Sido Muncul berinisiatif mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga Sungai Citarum. Termasuk, membuat iklan dengan menggandeng beberapa pemain yang klubnya mereka sponsori.

Yupz, PT Sido Muncul lewat Kuku Bima Energi sudah memulai misi untuk menyelamatkan Sungai Citarum. Selanjutnya, giliran kita, sebagai masyarakat ikut menjaganya!

*         *         *
Marco... Simic!

*         *         *
Narsis sejenak setelah dua hari sebelumnya menyaksikan kehebatan Simic di
final Piala Presiden 2018

*         *         *
Foto bersama Irwan dan manajemen PT Sido Muncul dengan  perwakilan
lima klub usai penandatanganan kerja sama 

*         *         *
Logo Kuku Bima Energi akan menghiasi jersey Persija Jakarta, Bali United,
Sriwijaya FC, PSIS Semarang, dan PSM Makassar sepanjang Liga 1 2018

*         *         *
Simic membubuhkan tanda tangan didampingi Irwan

*         *         *
Ayo, Selamatkan Citarum!

*         *         *
Diskusi hangat kami, blogger dengan Irwan terkait lingkungan dan sepak bola 

*         *         *
Liputan saya di Harian TopSkor edisi Selasa, 20 Februari 2018

*         *         **         *         *
*         *         **         *         *
*         *         **         *         *

*         *         **         *         *
*         *         **         *         *
*         *         **         *         *
- Jakarta, 21 Februari 2018