Salah satu pengalaman luar biasa saat rafting di Sungai Citarik |
PAGI itu, jalanan ibu kota tampak lenggang. Dari ufuk timur, terlihat matahari malu-malu memancarkan sinarnya. Di sisi lain, terdengar kicauan burung bersahutan yang berpadu dengan suara ayam.
Dengan antusias, saya dan beberapa rekan kantor berkumpul untuk membentuk lingkaran. Tepatnya, untuk berdoa sejenak sebelum berangkat. Ya, saat itu, Sabtu (10/9), kami bersiap menuju desa Cigelong, kecamatan Cikidang, kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Tujuannya, untuk menikmati petualangan ber-rafting ria (arung jeram) di Sungai Citarik dan paint ball dengan salah satu operatornya, Arus Liar. Sekaligus, dalam rangka menjalin kebersamaan antarkaryawan yang berjumlah lebih dari 60 orang. Tahun ini merupakan kali kedua saya mengikuti outing kantor setelah pertengahan Januari lalu bertualang di Curug Nangka, kabupaten Bogor.
Berdasarkan Global Positioning System (GPS) di ponsel Asus Zenfone 3 saya, diperkirakan dari kantor menuju Sungai Citarik menempuh waktu 2 jam 46 menit. Dengan catatan, kondisi lalu lintas normal. Hanya, saya juga menyadari hari itu merupakan memasuki awal libur panjang karena Senin (12/9) Idul Adha, jadi tetap waspada terhadap macet.
Terbukti, untuk menginjakkan kaki di Sungai Citarik, butuh lebih dari lima jam. Itu terkait macet di sepanjang Tol Jagorawi akibat menumpuknya kendaraan yang ingin mengarah ke kawasan Puncak dan Sukabumi.
Sudah pasti, saya manfaatkan waktu macet itu dengan tidur
Setelah sampai, kami pun istirahat sejenak dan sebagian rekan melakukan salat Zuhur. Sambil ngopi-ngopi ganteng
Alhasil, saya tentu memilih arung jeram. Jujur saja, sepanjang lebih dari seperempat abad hidup saya, belum pernah mengikuti rafting. Jadi, meski awalnya takut-takut karena tidak bisa berenang, tapi menyaksikan derasnya arus di Sungai Citarik membuat saya tertantang untuk mencobanya.
* * *
"INTI dari arung jeram ini kerja sama tim. Jadi, jika ada anggota yang jatuh, kita harus tetap tenang. Jangan panik, sebab bisa membuat perahu berat sebelah dan terbalik," demikian penjelasan kang Deden yang merupakan pemandu kami.Menurut mantan atlet Kano itu, rute yang kami lalui sekitar 9 km yang memakan waktu sekitar 2 jam. Sebelumnya, kami diminta untuk tidak membawa barang berharga seperti dompet, ponsel, dan kamera. Alias, harus disimpan karena khawatir basah dan hilang jika ada yang jatuh dari perahu.
Mendengar penuturannya itu membuat saya sedikit kecewa. Sebab, niat awal untuk mengabadikan berbagai aksi saat arung jeram menggunakan Asus Zenfone 3 yang saya dapat tiga hari sebelumnya, akhirnya gagal.
Namun, kang Deden meyakini kami untuk tidak khawatir karena sudah ada fotografer dari perusahaannya yang akan mengabadikan gambar kami dari kejauhan. Jadi, saya dan ketiga rekan kantor tetap bisa memiliki foto ketika sedang dalam perahu. Meski, rasanya tentu tidak senikmat memotret langsung dari smartphone sendiri.
Dalam satu perahu, maksimal diisi lima orang dengan satu di antaranya pemandu. Nah, tugas kang Deden ini tidak sekadar memandu saja. Melainkan sebagai nakhoda serta penyelamat ketika ada rekan kami, Zulfikar Akbar, yang terjatuh dari perahu hingga terbawa arus lumayan jauh. Namun, justru itu menurut kang Deden sebagai sensasi istimewa karena bisa "meminum air Sungai Citarik.
Fakta itu diakui Zulfikar, "Saking antusiasnya, saya sampai tak sadar pas arusnya sedang deras terlempar hingga keluar perahu. Tapi, ini justru bikin rafting lebih seru karena merasakan air sungai."
Apa yang dikatakan Zulfikar beralasan. Konon, jika ada yang tercebur hingga meminum air Sungai Citarik justru ingin kembali lagi. Termasuk saya yang meski tidak sampai tercebur, tapi tetap memiliki hasrat untuk bisa ber-rafting ria lagi suatu saat nanti.
Maklum, awalnya saya pribadi agak khawatir. Itu bukan karena derasnya arus atau dalamnya air. Melainkan karena banyaknya batu-batu besar di sepanjang sungai yang kami lalui. Tapi, menurut kang Deden, terkena batu-batu itu tidak masalah jika kami berpakaian lengkap seperti helm dan pelampung yang bisa meredam benturan.
* * *
TIDAK terasa, dua jam berlalu begitu cepat. Rombongan kami pun kembali ke basecamp untuk mandi dan santap siang. Sambil istirahat sejenak, kami pun berpencar mencari spot terbaik untuk mengabadikan pemandangan yang indah di kawasan tersebut. Ini jadi momen istimewa karena saya bisa bereksplorasi dengan Zenfone 3 untuk mengabadikan berbagai pemandangan menarik.Menjelang pulang, tak lupa kami mengambil beberapa foto yang sudah dipotret kru dari Arus Liar. Sekadar informasi, untuk satu foto, dihargai Rp 20 ribu baik cetak atau dalam bentuk CD. Karena dalam perahu berisi empat orang, kami pun menebus empat foto.
Setelah itu, kami bersiap kembali ke Jakarta dengan menembus kemacetan di sepanjang jalan.
* * *
Perkiraan jarak tempu melalui GPS |
* * *
Macet di sepanjang jalan (diabadikan melalui Zenfone 3) |
* * *
Lokasi rafting dan paint ball (diabadikan melalui Zenfone 3) |
* * *
Selain rafting dan paint ball juga bisa camping (diabadikan melalui Zenfone 3) |
* * *
Gayung di toilet yang ikonik dari batok kelapa (diabadikan melalui Zenfone 3) |
* * *
Swafoto alias selfie (diabadikan melalui Zenfone 3) |
* * *
Briefing sebelum merasakan sensasi arung jeram (diabadikan melalui Zenfone 3) |
* * *
Kerja sama tim yang utama jika ada anggota yang jatuh |
* * *
Tetap semangat menyusuri Sungai Citarik 9 km |
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
- Ini Keseruan Keluarga Besar TopSkor saat Rafting di Citarik
- HUT ke-11 Harian TopSkor: Optimistis Sambut 2016
* * *
Artikel Terkait:Kegiatan TopSkor
- 11 Tahun Harian TopSkor
- Menikmati Segarnya Air di Curug Nangka yang Memesona
- (Esai Foto) Di Balik Liburan ke Curug Nangka (I)
- (Esai Foto) Di Balik Nobar Liverpool Vs Leicester di Sevel Bintaro Sektor 7
- Trilogi Edu Krisnadefa: Jurnalis, Blogger, dan Rocker!
- Hari Ini Setahun yang Lalu: Selamat Jalan Bang Faqih
- Chiellini: Antara Suarez, Indonesia, dan Kedekatannya dengan Juventini
- Kenangan Bersama Andrea Pirlo saat Masih Perkuat Juventus
- Wawancara Eksklusif: Giorgio Chiellini: Saya Cinta Juventini Indonesia!
- Wawancara Eksklusif: Andrea Pirlo: Allegri bisa Memberi yang Terbaik
- Wawancara Eksklusif: Claudio Marchisio: Cuaca di Jakarta Seperti di Manaus
- Rahmad Darmawan Sosok Penyayang Keluarga
- Sisi Lain Rahmad Darmawan (RD)
Opini TopSkor
- Jadi Penonton di Rumah Sendiri (II)
- Nobar dengan Suasana Pantai
- Titik Nadir Sepak Bola Italia?
- Akhir Tragis dari Strategi Memunggungi Sungai ala Han Xin (Bei Shui Yi Zhan)
- Menanti Juventus Menguji Sejarah
- Tujuh Tempat Nobar Asyik di Jakarta
- Ketika Pep di-PHP Max
- Apalah Artinya Sebuah Nama
Artikel Asus Sebelumnya:
- Asus Incredible Race Pecahkan Rekor MURI
- Ini Parade Produk Anyar Asus pada Zenvolution 2016
- Zenvolution 2016: Asus Rilis 3 Produk Anyar di Bali 7 September
- Pengalaman Perdana Menghadiri ZenFestival 2015
- Asus Zenfone 2 Laser ZE500KL: Kualitas Bintang 5 dengan Harga Kaki 5
* * *
wah lengkap banget tulisannya mas Roelly.. saya udah lama banget gak ke sini, jadi pengen lagi deh. Seru, ya...
BalasHapusayuk mbak, bisa sama keluarga ke sana lagi
Hapusyang penting jangan pas libur panjang, bisa macet lebih dari 7 jam :)
Citarik emang famous banget buat arung jeram. Wow 9km lumayan jauh ya :D
BalasHapusItu gayung batok nya alami banget khas pedesaan. Saya berani gak ya arung jeram gitu (maklum emak-emak penakut >.<)
"maklum emak-emak penakut", lha saya juga cowo kaga berani *maklum ga bisa berenang hehehe
Hapustapi kata pemandunya aman mbak, yang penting pake pelampung n helm aja, kalo jatuh pasti mereka langsung lompat buat nyelametin :)
beberapa waktu lalu saya juga sempat main di sungai kak, tapi sungai progo di jawa tengah :D
BalasHapusnah, yang di progo itu kata pemandunya arusnya lebih kenceng dari citarik mas
Hapus*jadi penasaran :)
9km kan lumayan jauh... pasti seru!!
BalasHapusAdis takdos
travel comedy blogger
www.whateverbackpacker.com
bukan seru lagi, mas... tapi luar biasa :)
Hapushehehe
sip
Aku klo srung jeram takut , takut prahunya kesangkut batu trus robek hua
BalasHapusBtw lama2 dirimu bisa jd duta asus ni hihi, tp fotonya bening
kalo perahunya, insha allah, aman kata pemandunya soalnya emang dibuat sesuai dengan karakteristik sungai gitu :)
Hapushi hi hi
makasih mbak, kualitas fitur pada kamera Zenfone 3 memang luar biasa