TyyiccClcSK3IvRCDh0sKBc4_Sg roelly87.com: Bulutangkis

Serial Catatan Harian Ojol

Serial Catatan Harian Ojol
Serial Catatan Harian Ojol
Tampilkan postingan dengan label Bulutangkis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bulutangkis. Tampilkan semua postingan

Senin, 29 Januari 2018

Sisi Lain Indonesia Masters 2018


Kevin Sanjaya Sukamuljo merayakan keberhasilan menjuarai Indonesia
Masters 2018 diikuti selebrasi Marcus Fernaldi Gideon yang beteriak histeris
(Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)


DUA gelar disabet wakil Merah-Putih pada Daihatsu Indonesia Masters 2018. Prestasi itu melampaui target yang ditetapkan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) pada turnamen dengan level Super 500 ini.

Sebelumnya, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI Susy Susanti menyebut satu gelar jadi pilihan realistis. Meski, peraih medali emas Olimpiade 1992 Barcelona ini menilai, Indonesia berpeluang menyabet dua gelar atau lebih.


Terbukti, Anthony Sinisuka Ginting sukses membuat kejutan pada nomor tunggal putra. Pebulu tangkis 21 tahun ini berhasil menjuarai Indonesia Masters usai mematahkan perlawanan wakil Jepang, Kazumasa Sakai 21-13, 21-11.

Gelar untuk Indonesia bertambah lewat Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon di sektor ganda putra. Pasangan berjulukan Minions ini sukses melibas Li Junhui/Liu Yuchen (Cina) 11-21, 21-10, 21-16.

Stadion Istana Olahraga (Istora) Senayan pun bergemuruh usai Kevin/Marcus memastikan juara. Keberhasilan mereka jadi klimaks bagi sekitar 7.000-an penonton, termasuk Wakil Presiden Jusuf Kalla yang memadati venue yang baru diresmikan pekan lalu,

Ya, Indonesia Masters 2018 ini merupakan turnamen perdana di Istora. Tepatnya, usai direnovasi untuk Asian Games 2018 sejak Desember 2016.

Peresmian renovasi Istora dilakukan Presiden Joko Widodo bertepatan dengan pembukaan Indonesia Masters 2018 pada Selasa (23/1). Orang nomor satu di Indonesia ini takjub dengan kemegahan Istora setelah direnovasi.

Selain Asian Games pada 18 Agustus hingga 2 September mendatang, Istora bakal menyelenggarakan turnamen bulu tangkis lainnya. Yaitu, Indonesia Open 2018 yang dijadwalkan pada 3-8 Juli nanti.

“Suatu kebanggaan bisa juara di Istora. Sebab, kami belum pernah meraih gelar di Tanah Air sejak mengikuti berbagai turnamen,” kata Marcus saat ditemui usai pertandingan, Minggu (28/1).


Kevin menambahkan, terkait target setelah Indonesia Masters 2018 ini, “Ada tiga prioritas untuk tahun ini, yaitu All England, Kejuaraan Dunia, dan Asian Games.”

Semoga berhasil mewujudkannya, Kevin/Marcus! Terima kasih juga untuk Ginting, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, dan segenap wakil Merah-Putih yang sudah mengerahkan kemampuan terbaik di turnamen berhadiah total 350 ribu dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 4,6 miliar ini.

Semoga pada Indonesia Masters 2019, kalian bisa melebihi pencapaian tahun ini!***


Hasil Final Indonesia Masters 2018


Ganda Putri
Tai Tzu Ying (Taiwan) Vs Saina Nehwal (India) 21-9, 21-13


Tunggal Putra
Kazusama Sakai (Jepang) Vs Anthony Sinisuka Ginting (INDONESIA) 13-21, 12-21


Ganda Campuran
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (INDONESIA) Vs Zheng Siwei/Huang Yaqiong (Cina) 14-21, 11-21


Ganda Putri
Greysia Polii/Apriyani Rahayu (INDONESIA) Vs Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi (Jepang) 17-21, 12-21



Ganda Putra
Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon (INDONESIA) Vs Li Junhui/Liu Yuchen (Cina) 11-21, 21-10, 21-16



*         *         *
Narsis bersama penulis buku Hariyanto Arbi: Smash 100 Watt, Broto Happy
sambil menunggu kehadiran Presiden Joko Widodo yang akan meresmikan
renovasi Istora pada 23 Januari lalu

*         *         *
Hari pertama Indonesia Masters 2018 sempat digoyang gempa berkekuatan
6,4 skala richter yang membuat sebagian penonton berhamburan keluar venue.
Namun, Panitia Pelaksana Yuni Kartika memastikan pertandingan
tidak berpengaruh. (Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
Presiden Joko Widodo meresmikan renovasi Istora yang bertepatan dengan
pembukaan Indonesia Masters 2018 pada 23 Januari lalu.  Pria yang akrab
disapa Jokowi ini pun memberikan hadiah raket kepada delapan legenda bulu
tangkis Indonesia, yaitu, Yuni Kartika, Susy Susanti, Ivana Lie, Hariyanto Arbi,
Candra Wijaya, Alan Budikusuma, Lius Pongoh, dan Retno Kustiyah.
(Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
PBSI dan panitia pelaksana memberikan edukasi kepada penonton
untuk tidak mengangkat kaki ke atas kursi. Peringatan itu diaplikasikan
pada sorotan lewat CCTV yang bisa disaksikan di layar raksasa.
(Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
Yeee, selfie dengan Hendra Setiawan, idola saya yang merupakan salah satu
pebulu tangkis terbaik dunia dengan gelar terlengkap. Mulai dari 6 SEA Games,
2 Asian Games, dan Olimpiade 2008 Beijing

*         *         *
Antusiasme penonton menyaksikan Indonesia Masters 2018 sangat luar biasa.
Sejak hari pertama hingga final, venue berkapasitas 7.166 ini selalu penuh.
Apalagi, harga tiketnya dinilai masyarakat sangat bersahabat seperti final
yang dilepas Rp 150.000 untuk kelas I dan Rp 300.000 (VIP).
(Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
Ribuan penonton mengelu-elukan Anthony Sinisuka Ginting yang menjadi kampiun
sektor tunggal putra Indonesia Masters 2018. Pebulu tangkis itu menyambutnya
dengan penuh hormat kepada penonton sebelum pengalungan medali
bersama runner-up dari Jepang, Kazusama Sakai.(Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengalungi medali kepada
Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir yang jadir runner-up Indonesia Masters 2018.
(Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
Perjuangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu untuk meladeni permainan
bola-bola atas dari Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi.
Meski dikalahkan ganda putri asal Jepang itu 17-21, 12-21, Greysia/Apriyani
tetap mendapat aplaus meriah. (Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
Kevin/Marcus memamerkan medali usai menjadi yang terbaik di hadapan
ribuan penonton yang memadati Istora Senayan
(Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
Wakil Presiden Jusuf Kalla menyambut Kevin/Marcus di tribune VIP
didampingi Menpora Imam Nahrawi dan Ketua PBSI Wiranto.
(Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
Penantian panjang penonton untuk menyaksikan wakil Merah-Putih berjaya
di Indonesia Masters 2018 pun terlunaskan. Indonesia tidak hanya sukses
sebagai tuan rumah pada turnamen level Super 500 ini. Melainkan juga sukses
secara prestasi lewat dua gelar yang diraih Antony Sinisuka Ginting dan Kevin/Marcus.
(Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
Pewarta foto dan jurnalis dari berbagai negara Asia mengabadikan pertandingan
di sisi lapangan. (Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
Yupz, sepekan kemarin, saya pindah kantor sementara dengan ngekost di media
center Istora

*         *         **         *         *
*         *         **         *         *

*         *         **         *         *

*         *         **         *         *

*         *         **         *         *

*         *         **         *         *


Artikel Terkait:
*         *         *
- Jakarta, 29 Januari 2018

Kamis, 08 Juni 2017

BCA Indonesia Open 2017


Saya bersama belasan rekan blogger, atlet, PBSI, dan perwakilan BCA
(Klik untuk perbesar foto atau geser untuk melihat gambar lainnya)

KURANG dari empat hari lagi, BCA Indonesia Open Super Series Premier 2017 kembali digelar. Tepatnya di Plenary Hall Jakarta Convention Center (JCC) pada 12-18 Juni mendatang. Sebagai penggemar olahraga, termasuk bulutangkis, sudah pasti saya sangat menantikan kehadiran turnamen dengan akronim BIO 2017 ini.

Maklum, BCA Indonesia Open selalu menampilkan konsep yang wah. Tidak hanya sekadar olahraga saja, melainkan juga dipadukan dengan edukasi dan entertainment (edutainment). Kebetulan, saya jadi saksi dari kerja keras dan cerdas dari segenap panitia BCA Indonesia Open pada 2016 lalu. Itu bisa disimak pada artikel saya sebelumnya berjudul "Kemeriahan BCA Indonesia Open 2016".

"Dari panitia dan juga PBSI tentu kami memiliki dua target. Yaitu, sukses sebagai penyelanggara maupun prestasi. Ini yang jadi tantangan kita bersama,” kata Sekretaris Jenderal Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Achmad Budiharto menjawab pertanyaan saya di Grand Duck King Restaurant, Grand Indonesia Mall, Jakarta Pusat, Rabu (7/6).

Seperti tahun lalu, PBSI dan BCA mengajak blogger untuk berdiskusi terkait persiapan BCA Indonesia Open dengan tema "Menjadi Lebih Baik". Saya beruntung kembali mengikuti obrolan hangat dengan empat narasumber kompeten sambil mengisi waktu berbuka puasa. Yaitu, Budiharto yang mewakili PBSI, Rizali Zakaria (Vice President CSR BCA), dan dua pemain (Ihsan Maulana Mustofa dan Gloria Emanuelle Widjaja).

Diskusi ini merupakan yang kedua setelah di Hong Kong Cafe, Sarinah, Jakarta Pusat pada 27 Mei 2016. Suatu kehormatan bagi saya bisa kembali berdiskusi untuk menyambut sekaligus kritik dan saran untuk BCA Indonesia Open 2017. (Artikel sebelumnya: Rindu Juara di BCA Indonesia Open 2016). Itu setelah saya mendapat informasi dari Frieda Octavia (Inke Maris & Associates).

Maklum, sebagai blogger yang juga berprofesi jurnalis di Harian Olahraga TopSkor/TopSkor.id, berbagai informasi dari keempat narasumber sangat penting. Termasuk, terkait pemindahan venue yang dalam berbagai edisi sebelumnya diselenggarakan di Istana Olahraga (Istora) Senayan.

Namun, tahun ini BCA Indonesia Open tidak bisa dihelat di Istora karena sedang dilakukan renovasi untuk Asian Games 2018. (Artikel sebelumnya: GBK Bersolek Sambut Asian Games 2018 dan Galeri Foto Sisi Lain Kunjungan Jusuf Kalla ke Venue dan Wisma Atlet).

"Untuk tahun ini JCC jadi opsi terbaik sebagai venue BCA Indonesia Open. Semoga pada 2018 bisa kembali ke Istora yang sudah direnovasi," Rizali, menambahkan.

Sudah pasti, pergantian venue berpengaruh pada kapasitas penonton. Maklum, JCC sejatinya memang lebih ditujukan pada acara musik dan pameran yang kapasitasnya tidak terlalu besar dengan maksimal 3.000 penonton. Jumlah tersebut hanya setengah dari Istora yang kerap disebut sebagai "Camp Nou" dalam dunia bulutangkis.

Meski begitu, bagi penonton yang tidak kebagian tiket jangan khawatir. Sebab, PBSI dan BCA sudah menawarkan solusi untuk menyaksikan secara update di www.DjarumBadminton.com. Untuk link selengkapnya bisa diklik di bawah ini:

Informasi terkait:
Jadwal Pertandingan: www.djarumbadminton.com
Twitter: @DjarumBadminton
Fanpage Facebook: Djarum Badminton
Fanpage Facebook: Semua Beres
Youtube: Djarum Badminton
Instagram: @DjarumBadminton

Hashtag
:
#BCAIndonesiaOpen2017
#BIO2017
#EaaforIndonesia

Bagi Anda yang ingin menyaksikan pertandingan secara langsung dengan membelinya di ticket box JCC atau via www.blibli.com yang masih satu grup dengan BCA dan Djarum. Tiket yang dijual terbagi dalam dua kategori. Yaitu, harian dan tiket terusan untuk tujuh hari.

Berikut, harga tiket dalam rupiah (Rp) yang saya kutip dari DjarumBadminton.com:

Terusan (7 Hari)
VVIP: 2.700.000
VIP A: 2.000.000
VIP B: 1.500.000

Harian (VVIP/VIP A/ VIP B)
12 Juni: 75.000/50.000/35.000
13 Juni: 150.000/100.000/75.000
14 Juni: 200.000/150.000/125.000
15 Juni: 300.000/225.000/180.000
16 Juni: 500.000/375.000/300.000
17 Juni: 1.000.000/700.000/550.000
18 Juni: 1.000.000/700.000/550.000

Yuk, mari kita merah-putihkan JCC pada 12 hingga 18 Juni mendatang! Dukung aksi Ihsan dan kawan-kawan untuk mengakhiri paceklik gelar Indonesia sejak 2013 silam. Sorak-sorai kita akan membantu mereka untuk lebih bersemangat menjungkalkan setiap lawan.

Atau, jika kita tidak berada di Jakarta, bisa menyaksikannya via streaming di DjarumBadminton.com dan memeriahkannya di media sosial (medsos) dengan tiga hashtag, yaitu:  #BCAIndonesiaOpen2017#BIO2017,  dan  #EaaforIndonesia!

Mari, dukung wakil merah-putih jadi raja di rumah sendiri!

*         *         *
Suatu kehormatan bisa kembali berdiskusi dengan atlet, PBSI, dan
perwakilan BCA

*         *         *
Saya melakukan wefie (foto bersama) dengan rekan-rekan blogger

*         *         *
Dari kiri ke kanan: Gloria Emanuelle Widjadja, Ihsan Maulana Mustofa,
Achmad Budiharto, dan Rizali Zakaria

*         *         *
Gloria berbicara persiapan sebagai atlet putri di BCA Indonesia Open 2017

*         *         *
PBSI dan BCA berharap Indonesia bisa jadi raja di negeri sendiri

*         *         *
Ihsan sudah mulai pulih dan siap beraksi

*         *         *
Selfie rekan-rekan blogger dengan Yuni Kartika, mantan atlet bulutangkis

*         *         *
Suasana penuh kehangatan dari rekan blogger dengan mewawancarai
dan foto bersama atlet

*         *         *
Setelah buka bersama dilanjutkan wefie

*         *         *

Artikel BCA Indonesia Open Sebelumnya
Kemeriahan BCA Indonesia Open 2016


*         *         *
- Jakarta, 8 Juni 2017

Senin, 08 Mei 2017

(Galeri Foto) Selamat HUT ke-66 PBSI: Semoga Piala Sudirman Kembali ke Tanah Air!

Wefie (foto bersama) Susy Susanti dengan pengurus PBSI dan atlet
(Klik untuk perbesar gambar dan geser untuk melihat foto lainnya)


PERSATUAN Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) genap 66 tahun pada Jumat (5/5). Dalam perjalanannya, otoritas tepok bulu yang bermarkas di Cipayung, Jakarta Timur ini turut mengharumkan Indonesia di kancah internasional.

Yupz, bulutangkis merupakan satu-satunya cabang olahraga yang menyumbang emas di Olimpiade. Tren itu diawali Susy Susanti jadi atlet Indonesia pertama yang meraih medali emas pada pesta olahraga yang diselenggarakan setiap empat tahun sekali itu.

Tepatnya, pada Olimpiade 1992 Barcelona pada nomor tunggal putri. Indonesia merebut dua medali emas yang satunya lagi disumbangkan Alan Budikusuma (tunggal putra). Setelah pasangan suami-istri itu, tradisi emas Indonesia di Olimpiade terus berlanjut -minus 2012- hingga 2016 lalu yang dipersembahkan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (ganda campuran).

Sejak 4 Desember lalu, Susy dan Alan turut membaktikan diri untuk kemajuan bulutangkis Indonesia bersama PBSI. Susy dipercaya Ketua Umum PBSI Wiranto sebagai Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) dan Alan (Subid Sponsorship).

Dalam peringatan HUT ke-66 PBSI di Cipayung, Sabtu (6/5), Susy juga diamanahkan sebagai manajer tim Indonesia untuk Piala Sudirman 2017. Ya, momentum hari jadi PBSI itu sekaligus untuk melepas 20 wakil terbaik bangsa di Piala Sudirman yang berlangsung Gold Coast, Australia, 21-28 Mei mendatang.

Familiar dengan nama Sudirman? Yupz, Piala Sudirman diselenggarakan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) sejak 1989. Turnamen beregu campuran itu diambil dari nama legenda bulutangkis Indonesia serta mantan ketua PBSI, Dick Sudirman.

Indonesia meraih juara pada edisi perdana di Jakarta, pada 24-29 Mei 1989. Setelah itu, Cina mendominasi dengan 10 gelar diikuti Korea Selatan (tiga trofi). Tahun ini jadi kesempatan bagi Indonesia untuk mengembalikan Piala Sudirman ke bumi pertiwi.

Kami memperingati hari ulang tahun ini dengan sederhana, tetapi penuh arti. Usia 66 tahun bukan remaja lagi, tetapi sangat berpengalaman. Hari ini bukan sekadar perayaan ulang tahun, tetapi mari kita lihat maknanya, hubungan kekeluargaan di PBSI semakin erat,” ujar Wiranto dalam sambutannya.

“Kami sudah menetapkan tekad untuk mengembalikan kejayaan bulutangkis Indonesia, mari bersama-sama kita wujudkan harapan ini,” kata Wiranto mengenai persiapan Indonesia di Piala Sudirman 2017.

Yupz, saya dan ratusan juta rakyat di Tanah Air berharap Indonesia bisa merebut Piala Sudirman 2017 yang bakal jadi kado terindah untuk PBSI. Selamat berjuang!

Susunan Tim Indonesia di Piala Sudirman 2017

Chef de Mission: Achmad Budiharto
Manajer Tim: Susy Susanti

Atlet Putra
1. Jonatan Christie
2. Anthony Sinisuka Ginting
3. Kevin Sanjaya Sukamuljo
4. Marcus Fernaldi Gideon
5. Ricky Karanda Suwardi
6. Angga Pratama
7. Mohammad Ahsan
8. Rian Agung Saputro
9. Tontowi Ahmad
10. Praveen Jordan

Atlet Putri
1. Fitriani
2. Dinar Dyah Ayustine
3. Gregoria Mariska Tunjung
4. Greysia Polii
5. Della Destiara Haris
6. Rosyita Eka Putri Sari
7. Anggia Shitta Awanda
8. Apriani Rahayu
9. Debby Susanto
10. Gloria Emanuelle Widjaja

Pelatih Teknik
1. Hendry Saputra
2. Minarti Timur
3. Herry Iman Piengardi
4. Eng Hian
5. Richard Mainaky

Pelatih Fisik
1. Felix Ary Bayu Marta
2. Ary Subarkah

Fakta Trofi Piala Sudirman
Pertama kali dibuat: 1989
Estimasi harga saat itu: 15 ribu dolar Amerika Serikat
Pemahat: PT. Masterix Bandung
Tinggi: 80 cm
Berat: 600 gram
Kandugan: Belapis emas 22 karat (92 persen)
Kepala piala: Miniatur Candi Borobudur
Badan piala: Bentuk kok
Sisi piala: Berbentuk benang sari

*        *        *
Kevin Sanjaya Sukamuljo mencium bendera merah putih yang sudah jadi tradisi 

*        *        *
Susy Susanti merupakan pahlawan Indonesia saat
merebut Piala Sudirman 1989 dan Olimpiade 1992

*        *        *
Ketua Umum PBSI Wiranto bersama 20 pemain dan pengurus PBSI yang akan
berangkat ke Australia untuk berlaga di Piala Sudirman 2017

*        *        *
Wiranto memberikan bonus untuk Kevin/Marcus dan pelatih ganda
putra (Herry Iman Pierngaldi)

*        *        *
Pemberian apresiasi untuk karyawan di PBSI yang telah berkarya  25 tahun

*        *        *
PBSI memberikan santunan dalam rangka memperingati HUT ke-66

*        *        *
Mantan ketua umum PBSI Sutiyoso bernostalgia sejenak mengenang
kejayaan bulutangkis Indonesia

*        *        *
Pembagian tumpeng untuk pemain, pengurus, dan sponsor

*        *        *
Pemotongan kue ulang tahun raksasa sebagai simbolis untuk memperingati
HUT ke-66 PBSI

*        *        *
Wiranto bersama perwakilan sponsor yang selama ini memberi dukungan
untuk kemajuan bulutangkis Indonesia

*        *        *
Kevin bersama sang pelatih

*        *        *
Santap berama atlet pelatnas usai memperingati HUT ke-66 PBSI dan
pelepasan tim ke Piala Sudirman 2017

*        *        *
Konferensi pers mengenai persiapan jelang Piala Sudirman 2017

*        *        *
Karangan bunga ucapan selamat dari berbagai instansi dan perusahaan
terhadap PBSI yang merayakan HUT ke-66

*        *        *
*        *        *
Seluruh foto merupakan dokumentasi pribadi (www.roelly87.com)
- Jakarta, 8 Mei 2017