TyyiccClcSK3IvRCDh0sKBc4_Sg roelly87.com: Kevin Sanjaya Sukamuljo

Serial Catatan Harian Ojol

Serial Catatan Harian Ojol
Serial Catatan Harian Ojol
Tampilkan postingan dengan label Kevin Sanjaya Sukamuljo. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kevin Sanjaya Sukamuljo. Tampilkan semua postingan

Rabu, 05 September 2018

Ada Widya Amelia di Balik Popularitas Bulu Tangkis


Widya Amelia bersama tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung
(Klik untuk perbesar foto dan geser untuk melihat gambar lainnya)



MALAM itu, langit Kota Banteng tampak cerah. Suasana yang hangat itu mewarnai penjemputan Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon di Terminal 2D Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (20/3).

Antusiasme pun menyelimuti ratusan orang. Mulai dari jurnalis, warganet, fan, hingga pejabat. Maklum, dua hari sebelumnya, Kevin/Marcus sukses mempertahankan All England 2018. Pasangan yang akrab disapa Minions ini jadi ganda putra pertama yang mampu menyamai rekor 22 tahun silam. Tepatnya, setelah diraih Ricky Subagja/Rexy Mainaky pada 1995 dan 1996.

Jarum jam menunjukkan pukul 19.03 WIB. Tampak, beberapa perwakilan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) keluar dari bagian imigrasi. Termasuk, wanita berhijab yang mendorong troli berisi dua tas besar dengan di bahu kiri tergendong kamera.

Tak lama, Kevin/Marcus pun keluar didampingi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi, Ketua Umum PBSI Wiranto, Chef de Mission (CdM) Indonesia untuk Asian Games 2018 Syafruddin, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya.

Yang menarik, wanita tersebut tidak istirahat setelah menempuh perjalanan belasan jam dari Birmingham, Inggris. Bak smash power-nya Zhang Ning pada masa kejayaan, pemilik blog badmintonaddict.wordpress.com ini sudah berada di kerumuman peliput.

Bahkan, tanpa kenal lelah, langsung melanjutkan rutinitasnya. Tangan kiri menggenggam kamera dan kanannya menyorotkan smartphone ke arah Kevin/Marcus.

Mata panda yang mungkin akibat kurang tidur pun terlihat. Namun, hingga acara selesai, wanita yang 6 Juli lalu merayakan hari kelahirannya ini tetap bertahan hingga bubaran. Sambil, sesekali berakrobatik. Kamera dilepas, dan kedua tangannya asyik mengetik sesuatu pada note di smartphone.

Ketika TopSkor.id bersama belasan media sedang asyik menikmati santap malam mengikuti perjamuan dari Menpora untuk KevinMarcus di salah satu restoran di kawasan Ancol, Jakarta Barat, masuk email. Yaitu, dari humas PBSI, lengkap dengan foto dan narasi berisi berbagai komentar.

*          *          *
"HA ha ha, ga kok. Ini kerja tim. Di Humas PBSI kan ga hanya saya saja," ujar Widya Amelia saat ditemui TopSkor.id di Lapangan Bulu Tangkis Kemenpora, Selasa (4/9). Yaitu, disela-sela pemberian bonus dari Menpora untuk 20 atlet bulu tangkis yang tampil di Asian Games 2018 yang turut dihadiri Kevin, Marcus, Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, dan lainnya.

Sosok yang jadi wartawan di PBSI sejak 2011 ini awalnya menolak diwawancarai, "Ah jangan saya deh." Namun, jadi antusias ketika membahas terkait suka dan dukanya untuk jadi pendamping segenap pahlawan tepok bulu yang bertanding di dalam dan luar negeri.

"Mas, fotonya saya jangan sampai kelihatan gemuk ya," tutur sosok yang kerap curhat tapi tak jelas di akun twitter-nya, @mrsbirama.

Ya, di kalangan jurnalis, Widya mendapat julukan penyambung lidah atlet. Itu karena profesinya di tim humas PBSI Widya yang selalu mengirim komentar dan foto dari setiap pebulu tangkis Indonesia tampil. Baik ketika ada turnamen di dalam maupun luar negeri.

Pekerjaan ini sudah dilakoninya sejak tujuh tahun silam. Tepatnya, ketika memutuskan untuk mengundurkan diri dari salah satu perusahaan IT ternama asal Paman Sam.

"Bekerja di PBSI ini seperti mimpi jadi nyata bagi saya," Widya menuturkan dengan semangat berapi-api.

"Sejak kecil, saya memang suka badminton. Dulu, kantor saya di kawasan Senayan. Saya sering mengintip jika ada Indonesia Open yang berlangsung di Istora (Istana Olahraga). Penasaran, (penontonnya) sudah ramai atau belum. Sampai, bos saya bilang, oke-oke, Wid. Kamu bisa nonton."

"Nah, tahun depannya saya cuti selama sepekan setiap ada Indonesia Open," sosok yang suka membuat Badminton Lovers di Tanah Air penasaran lewat akun instagram-nya, @AmeliaWidy ini menambahkan.

Ya, media sosial (medsos) seperti twitter dan instagram serta blog pribadinya itu memang sangat ditunggu warganet. Sebab, isinya mengupas berbagai sisi lain tentang atlet bulu tangkis. Baik itu suka maupun duka .

Apa yang dituliskan Widya yang jarang dimuat media massa itu yang jadi penambah kedekatan fan dengan atlet. Apalagi, dengan gaya penuturanya yang khas. Seolah, pembaca blognya maupun followers twitter dan instagram-nya bisa menyelami dari kehidupan sang atlet tersebut.

"Kadang kalau menghadapi atlet itu beda dengan orang lain. Sebab, mereka fokusnya ke pertandingan saja. Jadi, saya harus menempatkan diri jadi orang yang dipercaya. Supaya, mereka nyaman sehingga mau mengeluarkan komentar," kata Widya, semringah.

Pernyataan tersebut beralasan. Pasalnya, ada beberapa atlet yang memang enggan diwawancarai. Tidak hanya dari bulu tangkis saja, melainkan cabang olahraga (cabor) lainnya seperti sepak bola, basket, voli, hingga bela diri. Seperti yang TopSkor.id kerap alami sepanjang Asian Games 2018 yang bergelimang medali ini.

Bukan berarti atlet tersebut sombong. Namun, adakalanya mereka susah untuk bicara dengan beberapa mengarah ke introvert. Atau, hanya fokus terhadap pertandingan. Itu mengapa, dalam setiap event, khususnya berskala multinasional ke atas, atlet kerap didampingi pelatih dan manajer saat wawancara.

"Harus bisa melakukan pendekatan persuasif. Kebetulan, saya di Pelatnas sejak 2011. Jadi, sudah lumayan lama. Saat ini hanya ada beberapa pemain senior. Untuk yang sekarang, ketika itu masih junior bahkan belum masuk," lanjut Widya yang mempopulerkan frasa Ciumbrella di kalangan Badminton Lovers merujuk pada pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta Timur.

*          *          *

TUJUH Tahun bukan waktu sebentar Juga tidak terlalu lama. Dalam periode itu, bulu tangkis Indonesia mengalami pasang surut. Misalnya, pada 2012 dengan terputusnya tradisi emas Olimpiade. Beruntung, empat tahun berselang,  Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir sukses menyambung kembali mutiara yang hilang tersebut bagi rakyat Indonesia.

Bahkan, ganda campuran andalan Indonesia itu melakukannya tepat pada 17 Agustus waktu Rio de Janeiro. Alias, pasangan yang populer disapa Owi/Butet ini mempersembahkan medali emas Olimpiade 2016 pada HUT ke-71 Indonesia!

"Di antara pemain, saya paling dekat dengan Butet. Mungkin, karena usia kami tidak beda jauh. Apalagi, saya hampir selalu ada (meliput) ketika Owi/Butet juara," lanjut Widya dengan nada bergetar.

Kemungkinan merasakan mulai 2019 sudah tidak bisa meliput Butet. Pasalnya, Liliyana telah memutuskan untuk gantung raket pada awal tahun depan.

"Banyak momen spesial saya saat mendampingi atlet. Secara, pekerjaan saya (mewajibkan) nyaris setiap event berada di samping mereka. Mulai dari menulis hasil pertandingan, memotret, kirim email ke media, hingga interpreter jika ada wartawan asing yang ingin mewawancarai atlet Indonesia," ibu satu anak ini melukiskan.

Kerap meliput sendirian dengan banyaknya agenda pada setiap event tidak menjadi beban bagi Widya. Sebaliknya, disela-sela aktivitasnya itu, wanita berbintang Cancer ini menyempatkan untuk membagikan pengalamannya di medsos.

Baik itu soal atlet bertanding, latihan, atau pernak-perniknya. Tak heran jika akun medsos Widya kerap diserbu warganet. Bahkan, dikutip media mainstream.

"Saya tidak tahu, ternyata atlet-atlet nungguin (postingan di medsos) saya setiap hari. Padahal, isinya curhat-curhat begitu. Namun, banyak yang suka. Mulai dari atlet hingga warganet," Widya, menjelaskan setelah sebelumnya -terkait kehadiran Jonatan dan atlet putra lainnya di Kemenpora- mencuit, "Netyjen jangan baper ya liat cogan-cogan malem ini. #demikian."***

*          *          *
"Mas, fotonya saya jangan sampai kelihatan gemuk ya"

*          *          *
Widya Amelia turut mewawancarai Susy Susanti jelang Indonesia Open 2018
yang hasilnya dikirim ke media di Tanah Air 

*          *          *
Widya Amelia keluar dari Terminal 2D Bandara Soetta usai
meliput All England 2018

*          *          *
https://www.topskor.id/detail/70618/Terima-Kasih-KevinMarcus/7

- Jakarta, 5 September 2018

Selasa, 28 Agustus 2018

Fajar/Rian Itu Buaya, tapi Kevin/Marcus Penyayang Binatang


Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (Foto TopSkor.id/Sri Nugroho)


HASRAT Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto untuk mencicipi medali emas Asian Games 2018, harus tertunda. Setidaknya, hingga empat tahun mendatang, di Hangzhou, Cina.

Itu akibat dikalahkan sahabat sekamarmya di pelatnas Cipayung, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Dalam All Indonesian Final pada cabang olahraga (cabor) bulu tangkis ganda putra itu, Fajar/Rian menyerah 21-13, 18-21, 22-24.

Tidak hanya mereka saja yang kecewa dengan kekalahan skor tipis di Istana Olahraga (Istora) Gelora Bung Karno, siang tadi. Melainkan juga, fan fanatik Fajar/Rian.

Ya, ganda putra yang akrab disapa Fajri itu memang sudah berduet sejak 2014 yang setahun lebih awal dari Kevin/Marcus. Wajar, jika Fajar/Rian pun memiliki fan yang lumayan banyak dari penjuru Tanah Air.

"Nyesek sih, kalah tipis. Setipis senyum Rian," ujar Florencia Maulida, saat ditemui TopSkor.id usai keluar dari Istora, Selasa (28/8).

Dara 24 tahun ini mengaku sebagai penggemar setia Fajri. Kendati, secara prestasi, idolanya itu masih tertinggal dari Kevin/Marcus yang sejak 2017 merajai blantika tepok bulu.

"Ya, habis gimana. Sudah kadung suka sama mereka. Fajri itu, kalem. Mainnya tenang meski ga sedingin Hot Daddies," Florencia merujuk pasangan senior peraih emas Asian Games 2014, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.

Fakta tersebut diakui kawannya Nunik Armavati. Mereka menilai, apa yang dilakukan Fajar/Rian sudah sangat luar biasa.

"Di semifinal sukses mengalahkan ranking dua dunia (Li Junhui/Liu Yuchen). Ini sangat positif. Saya yakin, empat tahun lagi Fajar/Rian yang meraih medali emas," Nunik, menambahkan.

"Kelamaan. Dua tahun lagi di (Olimpiade 2020) Tokyo, juga bisa. Syaratnya, pada poin-poin krusial, Fajar/Rian harus fokus," timpal Florencia, cepat.

Pernyataan penggemar Lee Yong Dae ini beralasan. Dalam komentarnya seusai pertandingan, Fajar/Rian menegaskan kekalahan di final Asian Games 2018 ini jadi motivasi demi lebih baik lagi pada event akbar selanjutnya.

"Fajar/Rian itu seperti buaya. Tenang, tenang, tapi siap menerkam mangsa. Nyaris saja, (Kevin/Marcus) bisa dikalahkan," tutur Florencia yang tak henti memainkan gadgetnya meski sambil jalan. 

Bahkan, beberapa kali, sosok yang mengaku tidak jomblo melainkan belum dapat jodoh yang tepat ini kegirangan. Setelah ditelisik, ternyata di layar smartphone-nya terpampang trending topic twitter untuk frasa FajRi.

"Sayangnya, Kevin/Marcus penyayang binatang. Jadi, seganas apa pun buayanya, tetap bisa dijinakkan," Nunik berseloroh sembari menowel Florencia.

Faktanya, dari berbagai sisi, untuk saat ini Kevin/Marcus memang di atas Fajar/Rian. Termasuk, ketika TopSkor.id membuat polling di twitter.

76 persen warganet percaya, Kevin/Marcus yang memenangkan All Indonesian Final. Alias, hanya 24% yang mengunggulkan Fajar/Rian.

"Ya, mereka kurang beruntung hari ini. Selamat untuk Kevin/Marcus. Meski (Fajar/Rian) kalah, tapi tetap bangga. Apalagi, terjadi All Indonesian Final yang berarti memastikan medali emas Asian Games 2018," lanjut Florencia sambil menggaet Nunik yang mendadak tidak jadi ke arah Jalan Jenderal Sudirman, tapi menuju Asian Games 2018 Official Merchandise Super Store.

Alias, toko suvenir resmi pesta olahraga antarnegara Asia. "Bulu tangkis kan sudah selesai. Saatnya belanja kenang-kenangan Asian Games 2018. Kan, belum tentu 10-20 tahun lagi, Indonesia kembali jadi tuan rumah," tutur Florencia dengan senyumnya yang renyah.***

- Jakarta, 28 Agustus 2018
(Artikel ini sebelumnya dimuat di www.TopSkor.id)

Senin, 27 Agustus 2018

Kevin/Marcus Itu Racun, tapi Rasa Stroberi!


Foto bersama tim beregu putra Indonesia usai mendapatkan medali perak
Asian Games 2018

ANTUSIASME penonton untuk mendukung setiap wakil Indonesia yang bertanding di Asian Games 2018 ini sangat luar biasa. Itu terlihat di kawasan Komplek Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat.

Sejak pagi,  sudah banyak masyarakat yang mendatangi komplek olahraga terbesar di Tanah Air. Maklum Senin (27/8) ini terdapat beberapa pertandingan yang melibatkan wakil Merah-Putih di Komplek GBK.

Mulai dari Karate di Jakarta Convention Center (JCC), Squash (Squash Arena), Voli (Voli Arena), Basket 5x5 (Basket Hall), dan bulu tangkis (Istana Olahraga). Setiap cabang olahraga (cabor) memiliki penggemar masing-masing.

Salah satunya, bulu tangkis yang hari ini mempertandingkan tunggal putra dan ganda putra. Terdapat empat wakil Indonesia yang akan bertanding mulai pukul 12.30 WIB.

Namun, mayoritas masyarakat sudah memadati GBK sejak pagi. Termasuk, Nindya Arifin, yang bersama empat rekannya sudah tiba dari pukul 09.00 WIB.

“Ga sabar nunggu Mpin main. Semoga bersama Sinyo bisa lolos ke final besok,” kata Nindya, saat ditemui TopSkor.id di GBK sambil menyebut panggilan akrab untuk Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon.

Kebetulan, mahasiswi asal Jagakarsa ini memarkirkan kendaraannya di salah satu pusat perbelanjaan di Pintu Satu Senayan. Dari mal yang bersebelahan dengan gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan itu, Nindya jalan kaki menuju Istora.

“Capek sih. Lumayan jauh. Namun, gimana lagi. Yang penting, sebagai masyarakat kami berusaha untuk mendukung wakil Indonesia bertanding. Semoga bulu tangkis bisa mewujudkan target emas,” Nindya, menambahkan.

Sepanjang pesta olahraga antarnegara Asia ini berlangsung, GBK memang steril terhadap kendaraan. Kecuali bagi atlet, ofisial, Presiden dan Wakil Presiden serta tamu VIP

Namun, Panitia Nasional Penyelenggara Asian Games XVIII/2018 (INASGOC) menyediakan kantong-kantong parkir bekerja sama dengan sejumlah pihak. Baik itu di mal, Kementerian Pemuda dan Olahraga, SCBD, dan sebagainya.

“Bangkrut kita kalo tiap hari kayak gini. Bayangkan, per jamnya saja berapa Ini nonton dari pagi sampai malam. Namun, tidak apa-apa Asian Games 2018 ini kan kali kedua Indonesia jadi tuan rumah setelah 1962. Butuh 56 tahun lho. Mungkin, Indonesia jadi tuan rumah lagi pas kita-kita sudah jadi nini-nini,” lanjut Nindya, semringah yang memberi warna dalam perjalanan menuju Istora.

“Emas bisa lah dua dari bulu tangkis. Ganda putra dan tunggal putra masing-masing satu. Semoga bisa All Indonesian Final di dua nomor itu,” Yanti Oktavia, rekan Nindya, menimpali.

Ya, selain Kevin/Marcus, ada Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang tampil di ganda putra. Sementara, untuk tunggal putra diwakili Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie.

“Jojo (Jonatan) itu ganteng banget. Senyumnya bikin meleleh,” Wiwin Laksana, salah satu dari rombongan mereka buka suara.

“Biasa saja. Gw sih lebih tertarik lihat (Carolina) Marin. Sayangnya dia ga tampil,” Agus Rukmana,  salah satu dari dua pria yang berada di rombongan tersebut menimpali.

“Yeee, lo mah cowo. Liatnya yang bening-bening terus. Lagian, Marin mah Spanyol. Ga mungkin (tampil) di Asian Games,” Yanti, mengomentari.

“Kalo gw sih siapa saja yang penting bisa mengharumkan Indonesia. Etapi kalo bisa sih Kevin/Marcus juara. Maaf ya, untuk penggemar Fajar/Rian,” Nindya, kembali buka suara.

“Bagi gw, Kevin/Marcus itu racun,  tapi rasa stroberi. Nonton pertandingan mereka selalu deg-degan. Namun, justru bikin nagih,” dara 21 tahun ini melanjutkan dengan ekspresi datar yang membuatnya diserbu kawan-kawannya dengan balon tepuk dari sponsor.

“Emang ngeselin sih Mpin sama Sinyo. Namun, ga seru nonton mereka. Setiap lewat perempat final, Kevin/Marcus sudah autowin,” Adi Anggoro yang sejak tadi sibuk dengan smartphone-nya akhirnya angkat bicara.

“Fajar/Rian boleh juga. Kalem tapi mematikan,” lanjut Yanti.

Tak terasa, perbincangan hangat dengan mereka membuat perjalanan terasa singkat TopSkor.id pun berpisah dengan kelima mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi Jakarta Pusat tersebut.

Mereka menuju gate penonton dan TopSkor.id ke arah media. Tak lama usai mengucapkan terima kasih karena bersedia diwawancarai sepanjang jalan, terdengar sayup-sayup kehebohan dari kelimanya.

“Kevin/Marcus kan dibilang autowin. Berarti menang di semifinal.”

“Juaranya Fajar/Rian.”

“Misaki (Matsutomo)/Ayaka (Takahashi) juga boleh.”

“Ih gw dora aja deh (Chen Qingchen/Jia Yifan).”

“Jojo 100%.”

“Ginting lah.”

“Biar adil, siapa pun yang juara, pak Haryanto paling konsisten. Habis, setiap hari beliau selalu di Istora sih.”

“Setuju.”***

- Jakarta, 27 Agustus 2018
(Artikel ini sebelumnya dimuat di www.TopSkor.id)

Minggu, 15 Juli 2018

Lebih Dekat dengan Kevin Sanjaya Sukamuljo: Kejarlah Bola, Kau Ku Smash!




SIANG nanti, tiga wakil Indonesia berlaga di final Thailand Open 2018. Segenap rakyat di seluruh negeri tentu menantikan yang terbaik dari Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja pada ganda campuran, Greysia Polii/Apriyani Rahayu (ganda putri), dan Tommy Sugiarto (tunggal putra).

Semoga, wakil Merah-Putih bisa meraih tiga gelar di turnamen dengan level Super 500 ini. Sekaligus melanjutkan tren positif setelah pekan lalu dengan dua gelar di Indonesia Open 2018. Pada turnamen level Super 1000 ini, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir pada ganda campuran dan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon (ganda putra).

Mengenai Kevin/Marcus, saya jadi teringat dengan beberapa koleksi foto pekan lalu. Menyaksikan Minions tampil di Blibli Indonesia Open 2018 sejak hari pertama hingga final memang tidak pernah bosan. Sebab,  mereka tidak hanya menampilkan permainan bulu tangkis saja. Melainkan, memadukannya dengan aksi teatrikal.

Termasuk saat menghadapi Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto pada semifinal Indonesia Open 2018 di Istora Senayan, Sabtu (7/7), seperti menonton tari balet.

Aksi keempat pemain itu, khususnya Kevin, sangat memesona. Meliuk-liuk di atas lapangan hingga berjibaku menahan bola


*         *         *

*         *         *

*         *         *

*         *         *

*         *         *

*         *         *

*         *         *

*         *         *

*         *         *

*         *         *

*         *         *

*         *         *

*         *         *

- Jakarta, 15 Juli 2018

Rabu, 21 Maret 2018

Terima Kasih, Kevin/Marcus!


Menpora Imam Nahrawi menyerahkan bonus Rp 250 juta kepada
Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon
atas keberhasilan menjuarai All England 2018. (Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)


PROSES tidak pernah mengkhianati hasil. Demikian, pernyataan dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi saat menyambut Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Pasangan yang akrab disapa Minions itu tiba di Tanah Air, Selasa (20/3) lewat Terminal 2D Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Tepatnya, usai menempuh perjalanan belasan ribu kilometer dari Birmingham, Inggris, sejak sehari sebelumnya. Sontak, rencana kedatangan Kevin/Marcus mendapat perhatian dari rakyat Indonesia. 

Termasuk, pemerintah yang diwakilkan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Bisa dipahami mengingat Kevin/Marcus tiba dengan membawa oleh-oleh luar biasa dari Negeri Ratu Elizabeth tersebut. Yaitu, gelar All England 2018 yang diraihnya usai menjungkalkan Mathias Boe/Carsten Mogensen pada final yang berlangsung Minggu (19/3).

Kevin/Marcus hanya butuh 42 menit untuk mengeliminasi wakil Denmark tersebut. Sekaligus, meraih gelar beruntun setelah pada All England 2017 sukses menumbangkan Li Junhui/Liu Yuchen (Cina).

“Mewakili pemerintah, saya mengucapkan selamat kepada Kevin/Marcus atas keberhasilan mempertahankan gelar ini. Hasil positif di All England 2018 ini jadi modal utama kita untuk menyambut Piala Thomas, Kejuaraan Dunia, Asian Games 2018, dan Olimpiade 2020 Tokyo,” kata Imam, semringah.

Dalam kesempatan itu, Imam memberikan bonus kepada Kevin/Marcus sebesar Rp 250 juta. Untuk pelatih, menerima bonus Rp 100 juta.

Hadir pada penyambutan itu, Ketua Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Wiranto, Wakil Ketua Umum PBSI Alex Tirta, Chef de Mission (CdM) Asian Games 2018 Syafruddin, Deputi Kemenpora Peningkatan Prestasi Olahraga Mulyana, Deputi Kemenpora Pembudayaan Olahraga Raden Isnanta, keluarga Kevin dan Marcus, serta puluhan suporter Indonesia yang memadati bandara.

Kevin/Marcus tiba bersama pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi, Sekretaris Jenderal PBSI Achmad Budiharto, dan segenap perwakilan PBSI. Kendati lelah, akibat perjalanan belasan jam, senyum selalu tersungging dari wajah Kevin/Marcus.

Termasuk, momen langka Marcus yang tertawa hingga terbahak-bahak. Itu terjadi ketika Wiranto mencandai keduanya usai memberikan hadiah. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) ini iseng mengintip isi suvenir tersebut.

“Kita wajib bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan menyambut ganda putra yang mampu mempertahankan gelarnya di All England. Semoga, prestasi mereka tidak berhenti sampai di sini. Namun, justru lebih berkembang di masa mendatang,” Wiranto, mengungkapkan.

Usai seremoni di bandara, Menpora mengajak Kevin/Marcus dan keluarganya, perwakilan PBSI, dan puluhan awak media untuk santap malam di salah satu restoran di kawasan Ancol, Jakarta Utara.

“Kesuksesan Kevin/Marcus di All England jadi kebanggaan bagi kita semua. Tentu, kami ingin mentradisikan penghargaan kepada atlet dan pelatih yang berprestasi. Terima kasih, Kevin/Marcus, pelatih, dan PBSI. Semoga (atlet) lainnya bisa mengikuti jejak Kevin/Marcus,” tutur Imam, optimistis.


Ya, selamat untuk Kevin/Marcus. Semoga dengan kesuksesan di All England 2018 bisa dilanjutkan pada berbagai turnamen penting lainnya. Terutama, Piala Thomas pada 20-27 Mei mendatang dan Asian Games (18 Agustus-2 September).***


*         *         *
Marcus mengakui, tidak mudah untuk mempertahankan gelar di turnamen sekelas
All England. Namun, dengan kesungguhan tekad, mereka bisa mencapainya kembali.
(Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
Kevin tak menyangka bisa meraih All England secara beruntun.
Menurutnya, juara di turnamen bulu tangkis tertua di kolong langit ini
jadi salah satu pencapaian terbesar dalam kariernya. (Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
Kevin dan Marcus dengan medali All England yang jadi impian setiap
pebulu tangkis di dunia. (Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
Pelatih Ganda Putra Herry Iman Pierngadi menerima bonus Rp 100 juta dari Imam
yang didampingi Ketua PBSI Wiranto dan Wakapolri Syafruddin.
(Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
Momen langka! Marcus tertawa lepas ketika Wiranto kepo ingin
mengetahui isi di suvenir tersebut. (Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
Wartawan PBSI Amelia Widya tak kenal lelah mewartakan sejak di Birmingham,
Inggris,  hingga ketika Kevin/Marcus tiba di Tanah Air.
(Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
Suasana santai dalam perjamuan makan malam di lambung pesawat Boeing 737
Seri 400 di salah satu restoran di kawasan Ancol. (Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
Kevin tos dengan Putri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Putri yang kini
jadi juru bicara Kemenpora. (Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
Marcus bersama kekasihnya, Agnes Amelinda Mulyadi.
(Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
Selpiiiiih dengan rekan-rekan media di Tanah Air yang meliput kedatangan
Kevin/Marcus di bandara bersama Menpora Imam Nahrawi

*         *         *
- Jakarta, 21 Maret 2018

Senin, 29 Januari 2018

Sisi Lain Indonesia Masters 2018


Kevin Sanjaya Sukamuljo merayakan keberhasilan menjuarai Indonesia
Masters 2018 diikuti selebrasi Marcus Fernaldi Gideon yang beteriak histeris
(Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)


DUA gelar disabet wakil Merah-Putih pada Daihatsu Indonesia Masters 2018. Prestasi itu melampaui target yang ditetapkan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) pada turnamen dengan level Super 500 ini.

Sebelumnya, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI Susy Susanti menyebut satu gelar jadi pilihan realistis. Meski, peraih medali emas Olimpiade 1992 Barcelona ini menilai, Indonesia berpeluang menyabet dua gelar atau lebih.


Terbukti, Anthony Sinisuka Ginting sukses membuat kejutan pada nomor tunggal putra. Pebulu tangkis 21 tahun ini berhasil menjuarai Indonesia Masters usai mematahkan perlawanan wakil Jepang, Kazumasa Sakai 21-13, 21-11.

Gelar untuk Indonesia bertambah lewat Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon di sektor ganda putra. Pasangan berjulukan Minions ini sukses melibas Li Junhui/Liu Yuchen (Cina) 11-21, 21-10, 21-16.

Stadion Istana Olahraga (Istora) Senayan pun bergemuruh usai Kevin/Marcus memastikan juara. Keberhasilan mereka jadi klimaks bagi sekitar 7.000-an penonton, termasuk Wakil Presiden Jusuf Kalla yang memadati venue yang baru diresmikan pekan lalu,

Ya, Indonesia Masters 2018 ini merupakan turnamen perdana di Istora. Tepatnya, usai direnovasi untuk Asian Games 2018 sejak Desember 2016.

Peresmian renovasi Istora dilakukan Presiden Joko Widodo bertepatan dengan pembukaan Indonesia Masters 2018 pada Selasa (23/1). Orang nomor satu di Indonesia ini takjub dengan kemegahan Istora setelah direnovasi.

Selain Asian Games pada 18 Agustus hingga 2 September mendatang, Istora bakal menyelenggarakan turnamen bulu tangkis lainnya. Yaitu, Indonesia Open 2018 yang dijadwalkan pada 3-8 Juli nanti.

“Suatu kebanggaan bisa juara di Istora. Sebab, kami belum pernah meraih gelar di Tanah Air sejak mengikuti berbagai turnamen,” kata Marcus saat ditemui usai pertandingan, Minggu (28/1).


Kevin menambahkan, terkait target setelah Indonesia Masters 2018 ini, “Ada tiga prioritas untuk tahun ini, yaitu All England, Kejuaraan Dunia, dan Asian Games.”

Semoga berhasil mewujudkannya, Kevin/Marcus! Terima kasih juga untuk Ginting, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, dan segenap wakil Merah-Putih yang sudah mengerahkan kemampuan terbaik di turnamen berhadiah total 350 ribu dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 4,6 miliar ini.

Semoga pada Indonesia Masters 2019, kalian bisa melebihi pencapaian tahun ini!***


Hasil Final Indonesia Masters 2018


Ganda Putri
Tai Tzu Ying (Taiwan) Vs Saina Nehwal (India) 21-9, 21-13


Tunggal Putra
Kazusama Sakai (Jepang) Vs Anthony Sinisuka Ginting (INDONESIA) 13-21, 12-21


Ganda Campuran
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (INDONESIA) Vs Zheng Siwei/Huang Yaqiong (Cina) 14-21, 11-21


Ganda Putri
Greysia Polii/Apriyani Rahayu (INDONESIA) Vs Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi (Jepang) 17-21, 12-21



Ganda Putra
Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon (INDONESIA) Vs Li Junhui/Liu Yuchen (Cina) 11-21, 21-10, 21-16



*         *         *
Narsis bersama penulis buku Hariyanto Arbi: Smash 100 Watt, Broto Happy
sambil menunggu kehadiran Presiden Joko Widodo yang akan meresmikan
renovasi Istora pada 23 Januari lalu

*         *         *
Hari pertama Indonesia Masters 2018 sempat digoyang gempa berkekuatan
6,4 skala richter yang membuat sebagian penonton berhamburan keluar venue.
Namun, Panitia Pelaksana Yuni Kartika memastikan pertandingan
tidak berpengaruh. (Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
Presiden Joko Widodo meresmikan renovasi Istora yang bertepatan dengan
pembukaan Indonesia Masters 2018 pada 23 Januari lalu.  Pria yang akrab
disapa Jokowi ini pun memberikan hadiah raket kepada delapan legenda bulu
tangkis Indonesia, yaitu, Yuni Kartika, Susy Susanti, Ivana Lie, Hariyanto Arbi,
Candra Wijaya, Alan Budikusuma, Lius Pongoh, dan Retno Kustiyah.
(Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
PBSI dan panitia pelaksana memberikan edukasi kepada penonton
untuk tidak mengangkat kaki ke atas kursi. Peringatan itu diaplikasikan
pada sorotan lewat CCTV yang bisa disaksikan di layar raksasa.
(Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
Yeee, selfie dengan Hendra Setiawan, idola saya yang merupakan salah satu
pebulu tangkis terbaik dunia dengan gelar terlengkap. Mulai dari 6 SEA Games,
2 Asian Games, dan Olimpiade 2008 Beijing

*         *         *
Antusiasme penonton menyaksikan Indonesia Masters 2018 sangat luar biasa.
Sejak hari pertama hingga final, venue berkapasitas 7.166 ini selalu penuh.
Apalagi, harga tiketnya dinilai masyarakat sangat bersahabat seperti final
yang dilepas Rp 150.000 untuk kelas I dan Rp 300.000 (VIP).
(Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
Ribuan penonton mengelu-elukan Anthony Sinisuka Ginting yang menjadi kampiun
sektor tunggal putra Indonesia Masters 2018. Pebulu tangkis itu menyambutnya
dengan penuh hormat kepada penonton sebelum pengalungan medali
bersama runner-up dari Jepang, Kazusama Sakai.(Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengalungi medali kepada
Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir yang jadir runner-up Indonesia Masters 2018.
(Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
Perjuangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu untuk meladeni permainan
bola-bola atas dari Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi.
Meski dikalahkan ganda putri asal Jepang itu 17-21, 12-21, Greysia/Apriyani
tetap mendapat aplaus meriah. (Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
Kevin/Marcus memamerkan medali usai menjadi yang terbaik di hadapan
ribuan penonton yang memadati Istora Senayan
(Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
Wakil Presiden Jusuf Kalla menyambut Kevin/Marcus di tribune VIP
didampingi Menpora Imam Nahrawi dan Ketua PBSI Wiranto.
(Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
Penantian panjang penonton untuk menyaksikan wakil Merah-Putih berjaya
di Indonesia Masters 2018 pun terlunaskan. Indonesia tidak hanya sukses
sebagai tuan rumah pada turnamen level Super 500 ini. Melainkan juga sukses
secara prestasi lewat dua gelar yang diraih Antony Sinisuka Ginting dan Kevin/Marcus.
(Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
Pewarta foto dan jurnalis dari berbagai negara Asia mengabadikan pertandingan
di sisi lapangan. (Foto: TopSkor.id/Choirul Huda)

*         *         *
Yupz, sepekan kemarin, saya pindah kantor sementara dengan ngekost di media
center Istora

*         *         **         *         *
*         *         **         *         *

*         *         **         *         *

*         *         **         *         *

*         *         **         *         *

*         *         **         *         *


Artikel Terkait:
*         *         *
- Jakarta, 29 Januari 2018

Senin, 08 Mei 2017

(Galeri Foto) Selamat HUT ke-66 PBSI: Semoga Piala Sudirman Kembali ke Tanah Air!

Wefie (foto bersama) Susy Susanti dengan pengurus PBSI dan atlet
(Klik untuk perbesar gambar dan geser untuk melihat foto lainnya)


PERSATUAN Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) genap 66 tahun pada Jumat (5/5). Dalam perjalanannya, otoritas tepok bulu yang bermarkas di Cipayung, Jakarta Timur ini turut mengharumkan Indonesia di kancah internasional.

Yupz, bulutangkis merupakan satu-satunya cabang olahraga yang menyumbang emas di Olimpiade. Tren itu diawali Susy Susanti jadi atlet Indonesia pertama yang meraih medali emas pada pesta olahraga yang diselenggarakan setiap empat tahun sekali itu.

Tepatnya, pada Olimpiade 1992 Barcelona pada nomor tunggal putri. Indonesia merebut dua medali emas yang satunya lagi disumbangkan Alan Budikusuma (tunggal putra). Setelah pasangan suami-istri itu, tradisi emas Indonesia di Olimpiade terus berlanjut -minus 2012- hingga 2016 lalu yang dipersembahkan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (ganda campuran).

Sejak 4 Desember lalu, Susy dan Alan turut membaktikan diri untuk kemajuan bulutangkis Indonesia bersama PBSI. Susy dipercaya Ketua Umum PBSI Wiranto sebagai Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) dan Alan (Subid Sponsorship).

Dalam peringatan HUT ke-66 PBSI di Cipayung, Sabtu (6/5), Susy juga diamanahkan sebagai manajer tim Indonesia untuk Piala Sudirman 2017. Ya, momentum hari jadi PBSI itu sekaligus untuk melepas 20 wakil terbaik bangsa di Piala Sudirman yang berlangsung Gold Coast, Australia, 21-28 Mei mendatang.

Familiar dengan nama Sudirman? Yupz, Piala Sudirman diselenggarakan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) sejak 1989. Turnamen beregu campuran itu diambil dari nama legenda bulutangkis Indonesia serta mantan ketua PBSI, Dick Sudirman.

Indonesia meraih juara pada edisi perdana di Jakarta, pada 24-29 Mei 1989. Setelah itu, Cina mendominasi dengan 10 gelar diikuti Korea Selatan (tiga trofi). Tahun ini jadi kesempatan bagi Indonesia untuk mengembalikan Piala Sudirman ke bumi pertiwi.

Kami memperingati hari ulang tahun ini dengan sederhana, tetapi penuh arti. Usia 66 tahun bukan remaja lagi, tetapi sangat berpengalaman. Hari ini bukan sekadar perayaan ulang tahun, tetapi mari kita lihat maknanya, hubungan kekeluargaan di PBSI semakin erat,” ujar Wiranto dalam sambutannya.

“Kami sudah menetapkan tekad untuk mengembalikan kejayaan bulutangkis Indonesia, mari bersama-sama kita wujudkan harapan ini,” kata Wiranto mengenai persiapan Indonesia di Piala Sudirman 2017.

Yupz, saya dan ratusan juta rakyat di Tanah Air berharap Indonesia bisa merebut Piala Sudirman 2017 yang bakal jadi kado terindah untuk PBSI. Selamat berjuang!

Susunan Tim Indonesia di Piala Sudirman 2017

Chef de Mission: Achmad Budiharto
Manajer Tim: Susy Susanti

Atlet Putra
1. Jonatan Christie
2. Anthony Sinisuka Ginting
3. Kevin Sanjaya Sukamuljo
4. Marcus Fernaldi Gideon
5. Ricky Karanda Suwardi
6. Angga Pratama
7. Mohammad Ahsan
8. Rian Agung Saputro
9. Tontowi Ahmad
10. Praveen Jordan

Atlet Putri
1. Fitriani
2. Dinar Dyah Ayustine
3. Gregoria Mariska Tunjung
4. Greysia Polii
5. Della Destiara Haris
6. Rosyita Eka Putri Sari
7. Anggia Shitta Awanda
8. Apriani Rahayu
9. Debby Susanto
10. Gloria Emanuelle Widjaja

Pelatih Teknik
1. Hendry Saputra
2. Minarti Timur
3. Herry Iman Piengardi
4. Eng Hian
5. Richard Mainaky

Pelatih Fisik
1. Felix Ary Bayu Marta
2. Ary Subarkah

Fakta Trofi Piala Sudirman
Pertama kali dibuat: 1989
Estimasi harga saat itu: 15 ribu dolar Amerika Serikat
Pemahat: PT. Masterix Bandung
Tinggi: 80 cm
Berat: 600 gram
Kandugan: Belapis emas 22 karat (92 persen)
Kepala piala: Miniatur Candi Borobudur
Badan piala: Bentuk kok
Sisi piala: Berbentuk benang sari

*        *        *
Kevin Sanjaya Sukamuljo mencium bendera merah putih yang sudah jadi tradisi 

*        *        *
Susy Susanti merupakan pahlawan Indonesia saat
merebut Piala Sudirman 1989 dan Olimpiade 1992

*        *        *
Ketua Umum PBSI Wiranto bersama 20 pemain dan pengurus PBSI yang akan
berangkat ke Australia untuk berlaga di Piala Sudirman 2017

*        *        *
Wiranto memberikan bonus untuk Kevin/Marcus dan pelatih ganda
putra (Herry Iman Pierngaldi)

*        *        *
Pemberian apresiasi untuk karyawan di PBSI yang telah berkarya  25 tahun

*        *        *
PBSI memberikan santunan dalam rangka memperingati HUT ke-66

*        *        *
Mantan ketua umum PBSI Sutiyoso bernostalgia sejenak mengenang
kejayaan bulutangkis Indonesia

*        *        *
Pembagian tumpeng untuk pemain, pengurus, dan sponsor

*        *        *
Pemotongan kue ulang tahun raksasa sebagai simbolis untuk memperingati
HUT ke-66 PBSI

*        *        *
Wiranto bersama perwakilan sponsor yang selama ini memberi dukungan
untuk kemajuan bulutangkis Indonesia

*        *        *
Kevin bersama sang pelatih

*        *        *
Santap berama atlet pelatnas usai memperingati HUT ke-66 PBSI dan
pelepasan tim ke Piala Sudirman 2017

*        *        *
Konferensi pers mengenai persiapan jelang Piala Sudirman 2017

*        *        *
Karangan bunga ucapan selamat dari berbagai instansi dan perusahaan
terhadap PBSI yang merayakan HUT ke-66

*        *        *
*        *        *
Seluruh foto merupakan dokumentasi pribadi (www.roelly87.com)
- Jakarta, 8 Mei 2017