Patung Merlion yang jadi ikon Singapura (Klik dan geser untuk perbesar foto) |
INDONESIA memiliki hubungan yang unik dengan negara tetangga di kawasan Asia Tenggara (ASEAN). Khususnya, jika berkaitan dengan olahraga yang melibatkan Singapura, Malaysia, dan Thailand. Kita selalu bersaing ketat dengan ketiga negara tersebut.
Adakalanya, dibumbui dengan ramuan penyedap yang berlangsung sebelum pertandingan. Baik itu dalam sepak bola maupun bulutangkis. Namun, ketika pertandingan selesai, hubungan Indonesia dengan mereka tetap harmonis.
Ya, seperti kakak dengan adik dalam keluarga. Kalau dekat saling ejek, tapi jika berjauhan justru menyayangi. Teranyar, saya jadi saksi betapa harmoni hubungan Indonesia dengan salah satu negara ASEAN, Thailand.
Itu terjadi pada final leg pertama Piala AFF 2016 di Stadion Pakansari, Bogor. Dalam artikel itu, kedua suporter saling adu yel-yel sepanjang pertandingan. Namun, mereka tetap bersaudara yang terlihat pada foto http://www.roelly87.com/2016/12/sisi-lain-kemenangan-indonesia-atas.html.
Di antara negara ASEAN lainnya, saya beruntung pernah mengunjungi Singapura. Itu terjadi tiga tahun lalu ketika meliput turnamen sepak bola usia dini, The Junior School Soccer League (JSSL) Cup 2014. Saat itu, saya jadi saksi betapa harmonisnya hubungan antarnegara serumpun di Negeri Singa tersebut.
Kebetulan, di Singapura, terdapat empat bahasa resmi. Yaitu, Melayu, Inggris, Mandarin, dan Tamil (Sumber: http://www.singstat.gov.sg/statistics/latest-data). Jadi, ketika menjelajah di negara seluas 719 km persegi ini saya tidak khawatir untuk berinteraksi dengan masyarakat setempat. Sebab, dua bahasa di antaranya sedikitnya saya paham. Apalagi, penduduk Singapura sangat heterogen seperti di Indonesia.
Tak jarang, ketika sepekan saya di negara yang ditemukan petualang Inggris, Thomas Stamford Raffles ini saya banyak bertemu dengan rekan asal Jawa, Sunda, Minangkabau, dan sebagainya. Baik itu yang memang datang sebagai wisatawan atau yang sudah menetap beberapa lama di Singapura.
Apalagi, jika membicarakan tentang olahraga seperti bulutangkis dan sepak bola. Warga Singapura sangat antusias untuk membahas tim maupun atlet negaranya. Itu yang terjadi ketika saya bertemu dengan Fandi Ahmad, warga Singapura yang lama berkarier di Indonesia baik sebagai pemain maupun pelatih (http://www.roelly87.com/2014/10/fandi-ahmad-dan-tentang-mentalitas.html).
Teranyar, Indonesia meloloskan tiga andalannya di cabang bulutangkis pada semifinal Singapore Super Series 2017 (https://twitter.com/roelly87/status/852812356727984128). Yaitu, Anthony Sinisuka Ginting pada sektor tunggal putra dan ganda putra yang dengan dua wakil (Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Berry Angriawan/Hardianto).
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
* * *
Pemandangan di Sungai Singapura |
* * *
Saya foto dengan latar Patung Merlion |
* * *
Kompleks Marina Bay Sands dengan kolam renang di atapnya |
* * *
Pengunjung dikerjai saat membeli es krim di kedai Turki |
* * *
Pusat perbelanjaan Riveride Point |
* * *
Air mancur yang seperti menari di kawasan Riverside Point |
- #Prolog One Day One Post (ODOP): Tantangan Sekaligus Motivasi
- #1 Si Doel Anak Sekolahan, Sinetron 1990-an yang Menginspirasi
- #2 Isra Mikraj sebagai Penanda Ramadan Akan Tiba
- #3 Ini Rahasia untuk Ngeblog Lebih Semangat
- #4 Gaji Pertama dan Pesan Orangtua
- #5 Table Soccer Pacu Kreativitas Masa Kecil
- #6 Sebulan Jelang Ramadan Tiba
* * *
Artikel Singapura Lainnya
- Tetap Layak Diberi Apresiasi
- Upaya Mengasah Mental Pemain
- Berangkat dengan Ekspresi Gembira
- Fandi Ahmad: Pemain Jangan Dibebankan Target Juara!
- Fandi Ahmad dan tentang Mentalitas Indonesia
- Tetap Layak Diberi Apresiasi
- Upaya Mengasah Mental Pemain
- Berangkat dengan Ekspresi Gembira
- Fandi Ahmad: Pemain Jangan Dibebankan Target Juara!
- Fandi Ahmad dan tentang Mentalitas Indonesia
* * *
Artikel ini diikutsertakan dalam kegiatan One Day One Post (ODOP) bersama Komunitas ISB- Jakarta, 29 April 2017
Aish, ayo kita ke spore, mas ruly. Hihihi
BalasHapusKereen nih kang bisa jalan-jalan ke negara tetangga, dulu saya udah beli tiket buat ke Singapura tapi engga jadi berangkat gara-gara sidang diundur dan bentrok -___-
BalasHapusMoga-moga taun depan bisa kesini lah untuk melihat dunia hahaha